Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Selepas makan Hana langsung kembali ke kelasnya sebelum ada yang memergokinya keluar dari ruangan sang suami.
Di tangga menuju ke kelasnya. Hana berpapasan dengan Bella dan Olla adik kembar Rey.
Mereka berdua juga sudah kelas 3 seperti Hana tapi mereka beda kelas. Bella di kelas bahasa sementara Olla kelas IPS.
Mereka akan menemui sang papa di ruangannya. "Hana!" panggil Bella.
Hana langsung menoleh kearah Bella dan Olla. "Eh, kalian mau kemana?" tanya Hana lalu mendekati ke dua adik ipar nya tersebut. Meskipun Olla dan Bella merupakan adik ipar Hana, tapi Hana tak ingin mereka memanggilnya dengan sebutan kakak. Karena mereka seumuran jadi biarlah mereka saling memanggil nama.
"Mau ke ruangan papi, mau minta uang jajan hehe. Kamu mau ikut nggak?" ajak Olla.
"Emm." Hana menggelengkan kepalanya mantap. "Aku baru aja makan di ruang Abang!" lanjut Hana dengan bibir tersenyum.
"Issh, Abang curang. Mentang-mentang dah punya istri adeknya di lupain." kata Bella dengan bibir mengerucut.
"Heeh Bella kalo ngomong jangan kuat-kuat, nanti ada yang denger gimana!" sela Olla sambil menyikut bahu Bella.
"Eeh iya, maaf hehe!" Bella langsung menutup mulutnya dan tertawa.
Hana hanya menggelengkan kepalanya. "Kalau kalian mau ke ruang Abang aja, tadi Abang beli ayam krispi masih sisa." Usul Hana. Ia yakin kedua adik iparnya ingin makan karena mereka juga penyuka ayam krispi sepertinya.
"Heleh, dikasih sisaan. Ya udah yuk Bel kita ke ruang Abang."
"Hmm, ya udah. Kita ke ruang Abang dulu ya Na!"
Hana hanya mengangguk dan mempersilahkan ke dua adik iparnya menuju ruangan sang suami.
Sebelum mereka berpisah. Bella kembali memanggil Hana.
"Hana!" pekik Bella karena Hana sudah melanjutkan perjalanannya.
Hana yang merasa di panggil menoleh kebelakang. "Apa?"
"Kata mami pulang nanti mampir ke rumah, mami kata ingin kalian menginap beberapa hari di rumah!"
"Oke!" jawab Hana dengan jari membentuk huruf O.
Kemudian ke tiganya melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing.
.
Sesampainya Bella dan Olla di ruangan Rey. Mereka langsung menggeledah ruangan Rey. Rey yang sedang mengoreksi nilai merasa terkejut dengan kedatangan adik kembarnya secara tiba-tiba.
"Kalian ini apa-apaan sih. Keluar nggak!" sentak Rey karena kesal.
"Nggak akan! Abang sekarang pelit sama kita mentang-mentang udah punya istri. Aku sama Bella juga mau ayam krispi nya. Masa cuma Hana aja yang di kasih. Abang kan tau aku sama Bella juga suka ayam krispi!" kata Olla dengan berkacak pinggang di depan meja Rey.
Mendengar perkataan adiknya Rey langsung mengusap wajahnya kasar. Ia yakin jika Hana yang memberi tahukan kedua adiknya.
"Hais kalian ini. Kalau mau itu bilang, kenapa harus menggeledah ruangan orang seenaknya. Ambil itu diatas meja dekat printer." kata Rey sambil menunjuk meja di sebelahnya.
Olla dan Bella langsung menyerbu makanan kesukaan mereka dan membawanya keluar. Mereka akan makan di ruangan sang ayah.
"Makasih Abang! Besok-besok kalau beliin Hana beliin kita juga ya. Harus adil dong abang!" kata Olla sebelum keluar ruangan Rey.
Rey Hana diam tak menjawab perkataan adiknya itu.
"Oh iya. Satu lagi, nanti Abang sama Hana suruh pulang ke rumah sama mami. Menginap beberapa hari di rumah mami. Aku sudah bilang Hana tadi." kata Bella. Lalu mereka berdua keluar ruangan Rey tanpa menunggu jawaban Rey.
Rey Hana mendesah pelan lalu kembali pada pekerjaannya.
.
Sepulang sekolah, Hana menunggu suaminya di ruangan Rey. Karena Rey masih mengerjakan beberapa pekerjaan. Mereka sepakat akan mendatangi kediaman orang tua Rey untuk menginap. Karena besok adalah weekend mereka akan menghabiskan waktu bersama keluarga Rey. Rey juga sudah menghubungi mertuanya dan mengatakan jika mereka tidak akan pulang.
"Sayang yuk!" Rey mengajak Hana pulang setelah satu jam Hana menunggunya.
"Pekerjaan Abang udah selesai?" tanya Hana sambil menguap karena mulai mengantuk.
Rey tersenyum tipis dan mengangguk. Ia menarik tangan Hana dan mengajaknya keluar.
Saat keluar betapa terkejutnya Hana karena melihat Maura berdiri di depan pintu ruangan Rey. Hana langsung melepaskan pegangan tangan Rey sebelum Maura melihatnya.
"Kamu! Ngapain di ruangan Pak Rey?" tanya Maura tak suka.
"Aku yang memintanya karena dia harus memperbaiki nilai dengan mengerjakan ulangan susulan!" terang Rey. Ia sengaja membela sang istri dengan alibi ulangan.
"Miss ada perlu apa? Saya mau pulang!" kata Rey lalu menutup pintu ruangannya dan menguncinya.
Hana berjalan menjauhi Rey dan Maura. "Saya permisi dulu pak Rey Miss Maura!" kata Hana sambil menunduk hormat.
Rey menatap sang istri dengan tatapan sedih karena tak bisa menahannya. Tapi Hana mengerti dengan situasinya. Mereka sepakat merahasiakan status mereka dari semua pihak sekolah setelah Hana menerima ijazah kelulusan barulah mereka akan mengumumkan pernikahan mereka berdua diacara resepsi yang akan di gelar dengan mewah dan meriah.
Hana menganggukan kepalanya dan tersenyum paham. Ia memberikan Rey kode dengan tatapan matanya yang mengatakan 'Dirinya akan menunggu di mobil.'
Rey mengedipkan matanya pertanda setuju. Untung saja Hana memegang kunci mobil Rey karena ia tadi yang mengambil di atas meja kerja Rey.
Karena terlalu fokus pada Hana, Rey sampai tidak mendengar jika sejak tadi Maura mengajaknya berbicara.
"Pak! Pak rey! Bapak mendengar saya tidak sih?"
"Eh, ada apa miss?"
"Saya mau traktir bapak makan, karena hari ini ulang tahun saya!"
Mendengar ajakan Maura, Rey kembali ingat jika hari ini juga Hana berulang tahun. Ia sudah mempersiapkan hadiah untuk Hana di dalam tas kerjanya. Mengingat hal itu membuat Rey tersenyum sendiri.
"Maaf Miss, hari ini juga ulang tahun istri saya, jadi saya akan merayakannya!" kata Rey. Ia tak akan menyembunyikan statusnya lagi saat ini. Karena ia ingin membuat Maura sadar jika Rey sudah menikah dan tidak ingin Maura terus mendekatinya.
Mendengar pernyataan Rey Maura merasa sangat terkejut. Ia sampai membola kan matanya karena tidak percaya.