Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗
Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.
Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.
Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.
Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengajak Jenar
Siang itu di kampus Jenar bersama Chaca, Nayla dan Hanna sedang duduk di area taman dibawah pohon sambil membaca buku.
Nayla dan Hanna sudah pindah ke kota J sejak satu minggu yang lalu dan ia langsung mendaftarkan diri di kampus yang sama dengan Jenar,l.
Flashback On,
Jenar, Nayla dan Hanna sedang melakukan panggilan Video Call bertiga.
Jenar : kalian kapan sih kesini nya.
Nayla : dua hari lagi Nar.
Hanna : oh iya kemarin aku ketemu sama khanza, katanya kak keysha di kota J.
Nayla : hah serius, kok kamu gak ngasih tau aku sih Han.
Hanna : hehehe aku lupa Nay.
Jenar : berarti sekarang kak Keysha ada di kota J.
Hanna : Yups, dan tahun depan katanya si Khanza juga akan pindah ke kota J, daaaaaaannnn ...
Nayla : Dan apa.
Jenar : apaan ...?
Hanna terdiam cukup lama untuk melanjutkan perkataan nya.
Hanna : Ibu kamu akan menjual rumah dan kebun milik kalian.
Deg!
Jenar terdiam mendengar ucapan Hanna, secepat ini mereka akan menjual nya, di saat Jenar belum memiliki uang sama sekali, bagaimana Jenar bisa menyelamatkan Rumah dan kebun nya bila seperti ini.
Hanna : Jenar, Are you oke.
Nayla : Nar ....?
Jenar : eh iya aku gapapa hehehe.
Hanna : dan rencana nya Tahun depan semua keluarga tiri kamu akan pindah ke kota J Nar.
Nayla : Kamu tenang aja Nar, selama kita bertiga bersama kita akan ngelindungi kamu, Kamu tidak akan bisa di tindas lagi oleh mereka, toh sekarang kamu udah misah dari mereka kan, jadi mereka tidak berhak menindas mu lagi.
Jenar : Makasih yah, kalian cepatlah kesini, kalau tidak aku akan mencari sahabat baru dan tidak mau kenal kalian lagi.
Hanna : Dua hari lagi bebeb kuuhhh.
Nayla : aku juga udah gak sabar kita kumpul kumpul lagi kaya dulu.
Cukup lama mereka mengobrol dan bercanda tertawa bersama hingga tanpa terasa waktu sudah sore, Jenar mengakhiri panggilan nya karena harus memasak untuk sang suami, hemm Suami atau majikan entahlah Jenar bingung sendiri, ia memang seorang istri namun dia tidak bisa dekat dengan Arya, hubungan mereka mungkin lebih jelas seperti seorang pembantu dan majikan namun tidur selalu bersama di dalam kamar, meskipun Jenar tidur di sofa dan Arya du ranjang, yang penting kan sekamar.
Flashback Off**
"Jenar," panggil Bian yang berjalan mendekat ke arah Jenar bersama kedua teman nya.
"Mas Bian," kata Jenar sambik tersenyum, Bian selalu terpesona akan senyuman Jenar itu, namun secepat kilat ia menyadarkan diri bahwa ia sudah menjadi Kakak ipar nya.
"Mas Bian kenapa?" tanya Jenar Bingung karena melihat Bian menggeleng gelengkan kepalanya, sedangkan kedua teman nya cekikikan melihat Bian seperti itu.
"Eh gapapa," jawab Bian kini sudah ikut duduk di rumput berkumpul, "Oh ya wekeend besok kamu ada acara gak?" tanya Bian.
"Hemm Aku ada acara apaan sih emang nya," keluh Jenar, "Paling di rumah doang, kenapa emang, mas Bian mau ngajak Jenar pergi yah," tanya Jenar dengan wajah berbinar.
"Iya, Aiden ada acara di sekolah nya dan bang Dimas gak bisa nganterin, makanya mama nyuruh aku buat minta tolong sama kamu," jelas Bian membuat Jenar manggut manggut kepala.
"Gimana?" tanya Bian lagi.
"Kalau mas Bian mau bantu minta Izin aku pasti mau lah, kapan lagi coba aku Tamasya meskipun sama anak anak," jawab Jenar cekikikan, yah Jenar tidak pernah merasakan yang namanya Tamasya saat sekolah, mungkin terakhir kali ia mengikuti Tamasya saat sang Ayah masih hidup sekitar kelas 2 SD, dan saat sang Ayah sudah tiada, Jenar tak pernah lagi bisa mengikuti Tamasya, jangan tanyakan kenapa, sudah pasti ulah sang ibu tiri dan saudara tiri nya, mereka tidak akan rela mengeluarkan uang nya untuk Tamasya Jenar, lebih baik uang itu mereka gunakan untuk belanja dan waktu Jenar bisa luang bisa membersihkan rumah, begitulah baik hatinya sang ibu tiri dan saudara tirinya, (Bukan baik sih tapi KEJAM).
"oke, nanti aku juga bantu ngomong sama Abang," kata Bian.
"Ssttt Jenar, siapa sih," tanya Nayla berbisik di telinga Jenar.
"Eh iya, kalian lupa ya sama mas Bian?" tanya Jenar kepada dua teman nya, "Yang nganterin aku waktu Wisuda kemarin," kata Jenar menjelaskan.
"Oh iya, ya ya," kata Nayla setelah mengingat Bian.
"Kenalan dulu lah biar kenal," ujar Jenar, "mas Bian kenalin nih sahabat Jenar,"
"Nayla," ucapnya sambil mengulurkan tangan dan di balas anggukan oleh Bian.
"Aku Hanna kak," kata Hanna malu malu.
"Aku Chaca," ucap Chaca.
"Aku Fabian, dan ini Bayu sama Adam," jata Bian memperkenalkan diri nya dan kedua teman nya, mereka langsung akrab dan langsung mengobrol bercanda bersama, namun Bian hanya terfokus kepada Jenar yang sedang berbicara dan tertawa, Sungguh sepertinya Bian benar benar sudah gila karena menyukai kakak ipar nya.
"Sial sepertinya ancaman gue kemaren gak di dengerin sama cewek kampung itu," geram Calista yang melihat ke akraban antara Fabian dan Jenar, Calista mengepalkan kedua tanganya karena emosi, lalu segera pergi dari sana dan mulai mengatur rencana lain karena merasa Ancaman nya tidak di dengar oleh Jenar.
Bersambung dulu yah
*Reiders : Mommy kapan Arya bucin nya
Mommy : Gak tau nih kapan yah, nanti coba mommy tanyakan sama Arya ya ...
Reiders : Jangan sampe ada Pelakor mom,
Mommy : Hemm,, di usahakan yah, kalau gak ada pelakor nanti gak seru dong, masa iya mau bahagia terus ...
Reiders : Gapapa mom, bikin bahagia terus, soalnya sudah bosen kita menderita terus, hidup aku tuh juga udah menderita mom masak harus baca yang menderita juga, gak enak loh mom kalau sampai ada Pelakor, nyakitin bikin sesak, apalagi kalau laki nya sampai kepincut beneran, huaa dunia ku serasa hancur ...
Mommy : lah kok malah kamu yang curhat ..
Reiders : Hehehe, pokok nya mommy jangan kejam kejam yah ...
Mommy : Tenang sayang, momny baik hati kok ..