" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Sontak mata Aldara menjadi membulat karena mendengar perkataan Julian.. Siapa Julian?
Dia adalah Profesor Julian Dominic, Guru atau Ketua dari Poli Kejiwaan dan Gangguan Mental..
Mereka adalah Atasan Delvaro, Angga, Aldara dan Aresha.. Namun dia menyukai Aldara tetapi Aldara tidak pernah merespon itu, kebalikkannya juga Aresha yang sangat menyukai Julian namun Julian tidak meresponnya..
" Maaf Profesor, seharusnya Aresha yang anda tegur bukan saya! Saya tidak tau apa salah saya sehingga dia menyiram saya dengan air jus itu! ".. Ucap Aldara dengan menekannya
" Apaan! Kamu kok yang duluan, bisanya nyalahin orang saja!".. Sahut Aresha
" Sudahlah, Kapan kamu tiba disini?".. Tanya Julian kepada Aldara
Aldara tidak menjawabnya namun menarik Delvaro dan Angga untuk pergi dari sana.. " Kak ayo pergi, selera makanku jadi hilang kedatangan Nenek Sihir".. Pekik Aldara
" Apa kamu bilang!".. Sahut Aresha saat ingin menarik rambut Aldara ditahan oleh Julian". Sudahlah, kembali keruangan masing-masing".. Sambung Julian
Sontak Aresha menjadi kesal dan menghentakkan kakinya pergi.. Julian hanya menatap punggung Aldara yang pergi bersama Delvaro dan Angga..
" Kapan kamu bisa memandangku".. Ucap Julian dalam hatinya
*****
Setibanya diruangan masing-masing, kini Delvaro dan Angga tiba diruangan Aldara dengan tergesah-gesah..
" Aldara" .. Panggil Mereka berdua dengan nafas terengah-engah
Hosshh.. Hossshh.. Hosssh..
" Ada apa? Mengapa kalian seperti dikejar anjing begitu".. Tanya Aldara
" Itu, hosshhh.. Itu Gracio mengamuk dan keluar dari ruangannya".. Ucap Delvaro
" Apa!".. Pekik Aldara sambil berdiri".. Bagaimana bisa dia keluar dari ruangannya?".. Sambung Aldara..
Aldara berlari dari ruangan istirahatnya itu dan disusul oleh Delvaro dan Angga.. Dimana Aldara berlari dengan sekuat tenaganya agar sampai dengan cepat, agar Gracio tidak melukai seseorang..
Setibanya Aldara disana, dilorong terdapat Gracio sedang menahan satu Suster membuat Suster itu sangat ketakutan..
" Tuan Gracio".. Panggil Aldara sambil mendekat ke arah Gracio..
Seketika Gracio menoleh ke suara yang tidak asing itu, saat dia melihat bahwa itu Aldara.. Gracio yang tiba-tiba melepaskan Suster itu dan berlari kearah Aldara sehingga memeluk Aldara dengan secara tiba-tiba..
" Aaaaaaarrrgghhhhh".. Meringis Aldara satu pisau Gracio melukai telapak tangan Aldara
" ALDARA".. Teriak Delvaro dan Angga namun melihat tanda dari tangan Aldara untuk menjauh
Kini Aldara mulai mengelus punggung Gracio agar dia sedikit tenang, semua orang memerhatikan Aldara sedang menenangkan Gracio..
******
Setibanya diruangan Gracio, kini Gracio sedang tertidur pulas dan tenang. Julian dan Aresha menatap Aldara yang sedang menenangkan Gracio padahal kondisinya juga sedang lagi luka..
Mereka sangat bertanya-tanya bagaimana Aldara bisa begitu tenang menghadapi Gracio Adyson?
[ Flashback on]...
Dimana Aresha yang sangat kesal kepada Aldara, ada satu rencana agar bisa membuat Aldara dihukum oleh Julian..
Aresha yang dimintak Julian untuk kembali keruangannya, namun dia malah berjalan ke arah ruangan Gracio Adyson..
Dimana dia membuka pintu ruangan itu dan masuk kedalam dimana Gracio sedang tidur sangat tenang.. Namun tiba-tiba!
" Hey.. Bangun!".. Panggil Aresha
Seketika Gracio sontak kaget dan menatap ke arah Aresha dengan tatapan tajam.. Aresha yang melihat itu membuatnya sangat ketakutan..
" Siapa kau?! ".. Tanya Gracio
Aresha langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan Gracio.. Saat Aresha keluar dari ruangan itu..
" Aaarrrgghhhhhh siapa kau bajingan!?".. Teriak Gracio yang bangun dan mengejar Aresha sehingga dia keluar dari ruangan itu..
Dengang cepatnya Aresha berlari sehingga Gracio tidak menemukan Aresha dan mengamuk dilorong itu tersebut..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah