NovelToon NovelToon
Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Bukan Kamu Yang Aku Inginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Romansa
Popularitas:645.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Daisha.Gw

Kisah ini bercerita mengenai sepasang suami istri yang di satukan dalam pernikahan karena perjodohan semata, Dafa... tidak pernah menerima pernikahannya dengan zila, karena di hati Dafa ada anak perempuan lain yang bertakhta di sana, sedangkan zila sangat bahagia dengan perjodohan itu, karena zila sudah lama mencintai Dafa, sampai satu tahun pernikahan mereka dafa tidak berubah juga, sampai akhirnya zila mengandung, perlahan Dafa berubah dan mulai memerhatikan zila, tapi kehadiran masa lalu Dafa kembali mengguncang rumah tangga mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamparan Daffa

..."Cinta itu masih ada, cinta itu tidak akan pernah Hilang, tapi rasa sakit itu juga masih ada dan sama tidak akan pernah Hilang"...

Zila berusaha keras menahan sesak di hatinya, sekelebat ingatan penolakan Daffa terputar jelas di kepalanya

Flashback on

zila kira setelah menikah hidup nya akan banyak berubah ternyata salah hidup nya masih sama, bahkan zila merasa tidak memiliki suami.

"Hari ini teman teman saya mau kerumah, kamu ga usah keluar kamar, jangan tunjukkan batang hidung mu ke mereka"

Daffa duduk di kursi tamu setelah menyimpan buku ke dalam rak yang baru saja selesai ia baca

Zila hanya mengangguk, dan berlalu dari sana, jangan tanya seberapa sakit hatinya sekarang, tega sekali daffa mengatakan hal itu, apa zila menangis, tidak , zila bukan wanita cengeng yang di bentak dikit nangis, setiap kali Daffa mengatakan hal menyakitkan, zila lebih memilih masuk kedalam kamar untuk menenangkan diri.

sekarang sudah pukul 1 dini hari, daffa dan teman temannya masih asik bercanda di ruang tamu, zila yang baru saja bisa tertidur terbangun lagi karena terkejut mendengar tawa mereka.

Zila benar benar terganggu dengan keributan yang terjadi dibawah, entah apa yang Daffa dan teman temannya lakukan, gelak tawa terdengar menggelegar ke seluruh penjuru ruangan. Ingin rasanya zila turun dan memaki mereka, tidurnya terganggu tapi zila sadar diri , apa haknya di rumah Daffa , istri? , zila tersenyum getir mengingat kedudukannya nya di rumah Daffa.

Zila ngantuk, zila lelah, zila sudah menutup telinga nya tapi tidak berguna, suara bising di bawah masih terdengar jelas di telinga zila.

ok sekarang zila sudah kehilangan kesabarannya nya, di raihnya hijab syar'i yang ampuh menutupi hampir sebagian tubuhnya, dengan emosi yang sudah meledak zila keluar dan membanting pintu kamar hingga tawa yang tadi terdengar hilang seketika. zila turun , pandangan nya saling beradu dengan Daffa, Zila beralih menatap teman teman Daffa yang menatap nya dengan tatapan tidak enak.

zila mengurungkan niatnya, zila kembali ke kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Di bawah , Daffa merasa tidak enak dengan teman teman nya, Mereka pamit untuk pulang , karena merasa tidak enak mengganggu zila , Daffa sudah berusaha menahan mereka untuk tidak pulang dan mengabaikan zila tapi mereka tetap pulang karena sadar diri , tidak seharusnya mereka masih bertamu ke rumah seseorang hingga pukul 1 dini hari.

"Santai aja kali"

"Ga enak daf, bini Lo galak" Ejek Adam

"Gw ga nyangka si Khaira bisa marah juga" sekarang Erik yang buka suara, sambil sibuk memasukkan barang Miliknya ke dalam tas

"Kalian balik"

"iya lah, orang kita di usir tadi ama bini Lo"

Sebenarnya adam cuman bercanda dengan ucapannya mana dia tau ucapannya itu semakin menyulut emosi Daffa.

"sampai in maaf kami ke bini Lo ya daf, kami pulang dulu"

"Assalamualaikum" Ucap Adam dan Erik Secara bersamaan , Daffa menutup pintu rumah setelah punggung kedua sahabatnya tidak terlihat lagi.

wajahnya merah padam, tangannya terkepal, andai seseorang bisa melihat mungkin , sudah ada tanduk di kepalanya yang siap menyeruduk orang di depannya, jangan lupakan kukusan asap yang keluar dari kedua telinganya.

Dengan langkah besar penuh emosi , Daffa berjalan melewati tangga demi tangga, tidak sabar memberikan segala umpatan untuk zila, karena sudah berani mengusir sahabatnya.

Tanpa mengetok, Daffa membuka pintu kamar zila.

BRAKK

terdengar bunyi bantingan pintu karena ulah Daffa, zila yang meringkuk di atas kasur terperanjat dan merubah posisi nya menghadap Daffa , zila tau resiko atas perlakuan tidak sopan nya tadi, zila mengakui hal yang ia lakukan salah dan zila siap mendapat caci maki Daffa .

Daffa melangkah mendekati zila.

PLAKK

satu tamparan mendarat mulus di pipi zila, tamparan Daffa yang keras mampu membuat tubuh kecil zila kembali terbaring di atas kasur dengan posisi duduk, zila masih mencerna apa yang baru saja terjadi, zila memegang pipinya yang mulai memanas, zila bisa merasakan amis di bagian sudut bibirnya, ya!! sudut bibir zila berdarah karena tamparan Daffa, dengan posisi yang masih sama, zila tak mampu mengangkat wajahnya karena sekarang air matanya sudah tidak dapat di bendung lagi, zila hanya mendengarkan segala umpatan yang di ucapkan Daffa untuknya

Zila memang sudah siap dengan perkataan kasar Daffa tapi jujur__ zila tidak pernah menyangka Daffa dengan teganya melayangkan tangan ke pipinya.

"KURANG AJAR BANGET LO, APA HAK LO NGUSIR TEMAN TEMAN GW KAYA TADI HA"

Daffa mengusap kasar wajahnya sebelum melanjutkan perkataannya

"JANGAN SOK BERKUASA LO, INI RUMAH GW , GW BERHAK BAWA SEMUA TEMAN GW KE SINI SAMPAI JAM BERAPAPUN GW MAU"

"LO SAMA SEKALI GA PUNYA HAK DI RUMAH GW, SEKALI LAGI LO BERSIKAP KURANG AJAR , ANGKAT KAKI LO DARI RUMAH GW"

"GW MUAK SAMA LO, GW BERHARAP LO PERGI JAUH DARI HIDUP GW, PERGI LO, GW BENCI DENGAN TAMPANG SOK LUGU LO"

"AKKHHH " Daffa mengerang prustasi , mengusap wajahnya kasar , berlalu meninggalkan zila.

Brakk

pintu di banting kuat oleh Daffa, Zila turun dengan tangan masih memegangi pipi kirinya menuju pintu, di kuncinya pintu kamarnya, zila kembali duduk di pinggiran kasur, menatap kosong ke arah tembok, tanpa isakan pipi zila kembali basah karena air matanya, Sampai sekarang otak zila masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. zila berharap semuanya hanyalah mimpi, Daffa tidak mungkin sampai bermain tangan seperti tadi, tapi sayang semuanya terbantahkan karena zila merasakan perih di pipinya.

Daffa__ pria yang ia anggap sempurna dengan gampangnya melayangkan tangan pada wanita.

Zila masuk kedalam kamar mandinya, mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud, dengan cara itu lah zila bisa menenangkan hatinya dan memaafkan perbuatan Daffa padanya.

selesai sholat tahajud zila menengadah kan tangannya , semua keluh kesahnya ia tumpahkan pada sang khalik, segala perbuatan Daffa yang ia pendam sendiri hanya bisa ia ceritakan pada Tuhannya, tumpah air mata zila, Tidak lupa zila selalu memohon ampun untuk suaminya, memohon agar dibukakan pintu hati suaminya untuk mau menerima nya.

zila melanjutkan membaca Qur'an, dan tidur kembali di jam 3 pagi.

flashback of

"Maafin aku ya mas,. karena aku hidup mas menderita, andai aku tau waktu itu mas menolak untuk di jodoh kan, aku akan membatalkan rencana orang tua kita"

"karena rasa cinta ke mas , aku jadi buta, aku hanya mementingkan perasaan ku , tanpa tau mas begitu terluka"

zila berucap se lirih mungkin di hadapan Daffa.

"aku tau sikap mas yang berubah akhir akhir ini Hanya karena anak kita kan, andai dia ga ada aku mana bisa menatap wajah tampan mas kaya gini, wajah yang aku selalu pandang secara diam diam waktu sekolah"

"Mas, aku janji setelah anak kita lahir aku akan menerima semua keputusan mas, aku ga akan maksa mas buat bertahan sama aku, aku ga akan jadi penumpang di kapal mas, aku juga akan berhenti di pemberhentian setelah nya, aku ga mau liat mas menderita lagi kalo aku masih ada di kapal mas"

Dengan kasar zila mengusap air matanya

"Harusnya aku sadar diri setelah tamparan mas mendarat ke pipi ku, tapi karena ego dan Tanpa tahu malunya, aku masih bertahan di rumah mas"

"emang ya mas cinta itu membutakan segalanya" Sekilas zila tersenyum kecut.

"Dan aku tau aku ga akan pernah bisa menggantikan tempat mbak Zahra sampai kapanpun di hati mas, mbak Zahra wanita sempurna, aku yang wanita aja kagum dengan nya, mbak Zahra cantik, berwawasan luas, pintar, mudah bergaul, ga kaya aku takut bersosialisasi"

"aku janji setelah anak kita lahir , aku akan pergi jauh dari hidup mas seperti apa yang mas minta dulu"

"tapi maaf mas, jangan paksa aku untuk tidak mencinta mas lagi, aku ga bisa memaksa perasaan ku untuk melupakan mas, walaupun nanti kita ga sama sama lagi , mas Daffa akan tetap menjadi cinta pertama Dan terakhir untuk ku"

"aku sayang mas karena Allah"

prang

bunyi benda pecah menghentikan ucapan zila

"Bang Zidan"

Zila menyambar hijab instan nya ,dan keluar memastikan Abang juga istrinya baik baik aja,

Daffa yang tadi zila anggap sudah tidur , membuka matanya yang sudah memerah menahan tangis, ya pria itu tidak tidur sama sekali,.Daffa tau zila tidak akan mau bercerita dengannya , makannya Daffa berpura pura tidur, dan benar saja zila menceritakan segalanya, menceritakan betapa jahatnya Daffa

Dan bisa bisanya zila malah menyalahkan dirinya sendiri karena perbuatan Daffa yang tidak menerima takdir nya.

Ingin rasanya daffa memeluk erat tubuh zila saat masih bercerita Daffa tidak sanggup lagi mendengar zila menyalahkan dirinya sendiri, itu semua salahnya zila tidak salah , Daffa yang tidak mau menerima takdir yang sudah di tetapkan untuknya

Tapi Daffa tidak sanggup , hatinya teriris mendengar ucapan zila, matanya memanas , air mata sudah melimpah di ujung matanya yang siap keluar kapan saja

"zila" lirih Daffa pelan

"Maafkan mas Zil"

"Sekarang mas ngerti kenapa mas ga bisa dapatin kepercayaan kamu lagi, sebegitu jahatnya mas sampai menorehkan trauma terlalu dalam , tapi mas janji ga akan biarin kamu pergi lagi kita akan mengarungi kapal bersama dan mas yang jadi nahkodanya kamu dan anak anak kita jadi penumpang Nya" Monolog Daffa

di waktu yang sama zila mengetok kamar Zidan , ingin memastikan Abang dan Kaka ipar nya ga papa

"Bang kenapa" Teriak zila dari luar

"Ga papa de, ini guci di kamar tamu kamu kesenggol, Abang minta maaf ya"

"iya bang ga usah mikirin guci , kalian ga luka kan"

"engga dek, kamu naik aja ini kiya lagi beresin pecahan nya"

"kalian hati hati ya, zila naik dulu"

"iya dek"

Tapi zila bukan wanita polos, zila ingat betul guci nya itu terletak di sudut kamar, itupun zila letakkan langsung kelantai, kalo pun cuman kesenggol bunyinya tidak akan sekeras itu, tapi beda lagi kalo guci nya berada di tempat tinggi

tidak tidak pikiran zila sudah melayang kemana-mana, zila menggeleng geleng kan kepalanya, dan berusaha percaya apa yang di katakan Zidan tadi, kalo guci nya kesenggol__ iya hanya kesenggol.

1
nan nan
Luar biasa
Obah Warda
Kecewa
Obah Warda
Buruk
martina melati
gitu y thor... br tahu nih/Smile/
MakBarudakh
Akhirnya tamat juga..
Alhamdulillah..

Maaf mbak author, sedikit masukan dalam penulisan :
Biasanya, bukan biyasanya
Siapa, bukan siyapa

Semangat dalam berkarya mbak author..
Dan terimakasih atas karyanya yang sangat menghibur..
🙏💖
MakBarudakh
Bagus, ringan bacaannya
Tetap semangat mbak...
Selamat buat karya-karyanya ya..
EndRu
piringnya terbuat dari besi ya Thor? kok Sampai berkarat
EndRu
baru kenal.. sukaaa
Andi Fitri
suka dgn karya nya author krn tdk ada yg terpisah dan saling introspeksi diri dan saling memaafkan byk hikmah dri cerita ini tntg keikhlasan...👍👍👍
Andi Fitri
zidan hancur di hianati tpi ko bls kasih harapan sm cwek lain..
Andi Fitri
Luar biasa
Andi Fitri
👍👍👍
Juan Sastra
daffa memang salah namun dia sdh minta maaf dan ingin memperbaiki hubungan dr awal lagi akan tetapi jika zila terus mengungkit dan mancing emosi daffa akan ggak bagus juga pada akhirnya,, kenapa zila ggak terima aja berjalan dengan semestinya biarkan hubungan itu mengalir sendiri..
Juan Sastra
kan sudh di wanti wanti kalau mau pulang bilang..eeh kok nyelonong aja..
sebenarnya tuh aku masih bingung sama alur ceritanya..apa lagi sama masa lalu daffa
Juan Sastra
nah di bab ini lebih bingung lagi,, siapa yg melamun namun siapa yg plasnback dan terus kok tata bahasanya tau tau berubah ,, ngelag jg gw bacanya 😂
Juan Sastra
kenapa bertahan di rumah tangga yg hampa zila, malah hamil segala jika pisah kasihan anaknya..
Juan Sastra
masih bingung baru bab 1 karena di kolom komentr di depan di sebut zidan sama kiya tapi di sini zila dan daffa,, zidan dan kiya cerita anak mantu zila dan daffa ya horr.
Rieya Yanie
nangis bombay dwh
Qilla
gag capek apa ya ngangatin koper mulu ,hadeh pergi pergi aja neng gag usah kakean drama
Tania Palestina
ceritanya kek mn sich bertele-tele
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!