Lady Rosella Valencie Zhalaena de Santos adalah seorang putri bungsu dari Raja Aldrich Xavier de Santos dan Ratu Diona Gracelya Joxiel de Santos. Lady Rosella memiliki dua kakak laki-laki bernama
Leovarnost Ivandra de Santos Putra Mahkota dan Bryan Felix de Santos dengan bergelar pangeran kedua. Ketiga saudara itu telah diberkati ketampanan dan kecantikan tiada tanding di negeri Alaida negeri yang sangat terkenal modern dengan kekayaan rempah dan alam juga rakyat yang makmur.
Berbeda dengan kedua kakanya. Lady Rosella selalu dikurung di dalam kamarnya atas perintah Raja dan Ratu karna suatu alasan.Bukan karna mereka tidak menyayangi putri bungsu mereka tersebut tapi mereka seperti itu karna tidak ingin putri satu-satunya dalam bahaya karna kecantikannya yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya kecuali anggota keluarga inti.
Lady Rosella terlahir spesial dengan kecantikan bak dewi dari para dewi bahkan dewi yunani pun kalah dengan kecantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Happy Reading
Halaman kerajaan alaida terlihat begitu ramai saat ini
seluruh prajurit dan pelayan yang diperintahkan untuk
mengawal sang duchess telah kembali.Raja dan ratu maupun putra mahkota dan pangeran kedua telah berdiri menanti orang yang sangat mereka rindukan
Seluruh prajurit dan pelayan membungkuk memberi hormat secara bersamaan
"Salam kepada yang mulia raja, yang mulia ratu, putra
mahkota dan pangeran kedua semoga dewa selalu
memberkati"
Sang ratu yang sedari tadi menatap dengan tatapan berbinar ke kereta kuda mnerasa tak sabar menanti putrinya turun.Maxim yang merasa begitu gugup dan takut perlahan melangkah kedepan.Menghela nafas berat untuk menetralkan kegugupannya ia
pun mulai berucap
"Yang mulia, tolong maafkan hamba karna duchess rosella tak ikut pulang dengan kami yang mulia"Ke empat orang yang tengah berdiri di hadapan sana begituterkejut setelah mendengar perkataan maxim
Terlihat sang ratu yang hampir terjatuh jika tak cepat di pegang oleh raja karna begitu terkejut.Pangeran bryan yang tak mengerti maksud perkataan maxim
segera berjalan menghampiri tangan kanannya itu
Mencengkeram kuat kerah maxim dengan tatapan
membunuh
"Apa yang kau maksud?!" ucapnya yang begitu tegas
Maxim yang sudah bergetar ketakutan seolah tercekat tak bisa mengatakan apapun akibat perlakuan pangeran bryan.Selama ini ia tak pernah melihat pangerannya itu semarah ini
Viola yang sedari tadi terdiam memperhatikan dengan rasa takut berjalan kedepan lalu bersujud ke hadapan raja dan ratu.Begitu juga dengan seluruh prajurit dan pelayan yang ikut bersujud dengan viola
"Tolong maafkan kami yang mulia, duchess rosella telah memerintahkan kami untuk pulang tanpanya" nada yang terdengar begitu gugup membuat sang raja mengerutkan keningnya
Mendengar perkataan viola membuat pangeran bryan
melepaskan cengkramannya dan berbalik menatap viola tak mengerti
"Apa maksud ini semua, mengapa kau memanggil putriku dengan sebutan duchess" ucap sang ratu seolah mewakili pertanyaan ke 3 pria tersebut
Mereka pun baru menyadari jika sedari tadi putri bungsu mereka tak dipanggil lady oleh pelayan dan prajuritnya
"Maafkan saya yang mulia ratu, tapi ini perintah duchess rosella kepada kami dan ini titipan dari duchess rosella"
Viola pun mengeluarkan surat dan membungkuk
memberikan ke hadapan raja dan ratunya Pelayan pribadi sang ratu melangkah maju dan mengambil
surat tersebut lalu menyerahkannya kepada sang raja
Masih membungkuk takut seluruh prajurit dan pelayan
disana tak berani menatap raja dan ratu mereka begitupun dengan putra mahkota dan pangeran kedua
Sang raja tanpa membuang waktu membuka surat dari
duchess rosella lalu membacanya bersama sang ratu yang juga begitu penasaran akan surat itu
"Salam kepada yang mulia raja, yang mulia ratu juga kepada putra mahkota dan pangeran kedua. Bagaimana kabar kalian?aku harap kalian akan selalu baik-baik saja karna akupun akan seperti itu.
Sebelumnya aku sangat meminta maaf ayah ibu karna aku tak kembali pulang bersama para prajurit dan pelayan ku ijin kan aku menjelaskan di surat ini
Aku menulis surat ini untuk memberitahu kan ke kalian bahwa kini kutukan yang selama ini berada pada diriku telah hilang itu semua berkat aku yang telah menemukan keturunan dewa cahaya
Tentu kalian tau hanya satu cara lah yang dapat
menghilangkan kutukan ini dan seperti yang kalian pikirkan aku telah menikah dengan keturunan dewa cahaya Dia adalah seorang duke dari kerajaan ini. Mungkin kalian akan terkejut dan merasa kecewa karna keputusan yang begitu tiba-tiba ini tapi ketahuilah ayah ibu dan kedua kakak ku jika
aku pun terpaksa menikah tiba-tiba demi menghilangkan kutukan dari diriku dan ini pun seperti yang kalian semua inginkan agar aku bisa terbebas dari kutukan ini dan sekarang aku benar-benar telah sembuh berkat doa kalian jugaAyah, ibu dan kedua kakak aku dengan sangat memohon untuk tak menghukum seluruh pelayan dan prajurit yang ikut
dengan ku bagaiman pun mereka lah yang menjaga ku dengan baik dan memastikan aku baik-baik saja selama ini sehingga bisa menemukan apa yang aku cari.Setidaknya hanya ini yang aku bisa jelaskan saat ini untuk kalian aku berjanji ketika aku kembali aku akan menjelaskan lebih detail lagi
Terakhir tolong restui pernikahan ku, aku akan segera
menemui kalian aku berjanji Aku sangat mencintai kalian ibu, ayah dan dan kedua kakakku"
(Duchess Rosella Valencia Zhalaena de Santos)
Kedua sepasang suami istri yang telah selesai membaca surat tersebut terlihat jelas raut sedih di kedua wajahnya
Bahkan kini sang ratu telah begitu lemas dan merasa tak bisa berdiri jika tak di pegang oleh sang raja
Putra mahkota yang tak tega melihat ibun danya pun
memerintahkan pelayan untuk membawa sang ratu kembali ke kamarnya
Ratu diona hanya bisa pasrah karna merasa tak berdaya setelah membaca surat putrinya itu
Begitu pula dengan sang raja yang langsung pergi dari sana setelah memberikan surat tersebut kepada putra mahkota Raja dan ratu itu nampak sangat sedih, khawatir dan kecewa akan keputusan putri mereka yang tak ikut pulang
Akan tetapi perasaan lega menghampiri hati keduanya ketika mengetahui kutukan itu telah hilang.Melihat kedua orang tuanya yang tampak sangat sedih putra
mahkota yang belum membaca surat tersebut pun membuka dan mulai membacanya.Pangeran bryan yang sedari tadi terdiam juga menghampiri
putra mahkota dan kini mereka berdua yang membaca lagi surat dari adiknya itu
Seperti raja dan ratu keduanya pun menampilkan raut wajah yang sedih dan menghela nafas berat setelah membaca surat tersebut terutama karna keputusan adiknya itu
Mereka tentu lega tapi juga tak habis pikir kenapa keputusan adik mereka yang tidak ikut pulang tak ada yang memberi tau mereka
Namun tak hayal mereka pun hanya bisa pasrah dan
mendukung keputusan dari adiknya itu.Mungkin dengan ini adiknya akan merasa bahagia dan
mereka tak sabar bertemu dengan pria yang kini telah
menjadi suami dari adik kecil mereka.Putra mahkota kembali fokus menatap seluruh prajurit dan pelayan di depannya ia pun memerintahkan mereka untuk
kembali
"Kalian semua kembali lah untuk beristirahat dan sesuai perintah duchess rosella kalian tak akan di hukum jadi tak perlu khawatir lagi"
Ada sedikit perasaan geli dan asing saat menyebut nama adiknya dengan sebutan duchess dan itupun di rasakan oleh pangeran bryan ketika mendengar ucapan kakaknya itu.Para prajurit dan pelayan pun membungkuk hormat dan mengucap syukur akan kebaikan duchess rosella
Selanjutnya seluruh orang yang berada disana mulai meninggalkan pekarangan istana untuk kembali ke
kediaman masing-masing karna rasa lelah yang begitu
menyiksa mereka
Pangeran bryan melangkah pergi ke ruangannya setelah memerintahkan maxim untuk ikut dengannya
Putra mahkota pun melangkah pergi menuju ke ruangan pangeran bryan karna mereka berdua ingin memastikan sesuatu
Kini tinggal lah viola yang sudah begitu lemas dari tadi dan terduduk di rumput pekarangan tersebut Ia merasa sudah tak kuat berjalan tapi tak lama seorang pelayan senior yang sudah berumur menghampirinya
Pelayan yang tak lain adalah ibunya itu memeluknya
sembari menangis melihat keadaan putrinya saat ini
Ibunya itu adalah pelayan pribadi sang ratu dan setelah memastikan sang ratu tadi beristirahat ia pun pamit untuk menemui viola
Juga karna perintah sang ratu yang ingin bertemu dengan putrinya nanti Ibunya itu begitu sedih melihat putrinya yang tampak lemas ia lalu memerintahkan pelayan lain untuk membopong viola ke kamarnya