Zhang Wei, seorang pelayan rendahan berusia 15 tahun, terusir dari salah satu keluarga besar di Kekaisaran Qin. Dalam usahanya bertahan hidup sebagai pemburu spiritual beast, ia menemukan sebuah pedang tua yang ternyata menyimpan roh seorang kultivator legendaris bernama Lian Xuhuan.
Dengan kekuatan dan pengetahuan mendalam tentang kultivasi, Lian Xuhuan menawarkan bimbingan kepada Zhang Wei untuk menjadi pendekar hebat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah harapan baru
Malam itu, di kamar penginapan yang sederhana namun cukup nyaman, Zhang Wei duduk bersila di lantai, mengatur napasnya. Energi spiritual dari inti-inti beast yang telah dia serap mengalir deras di meridiannya. Setelah berjam-jam berkultivasi, tubuhnya bergetar, tanda bahwa dia baru saja naik ke Martial Grandmaster bintang 3.
Dia membuka matanya dengan senyum kecil. "Satu langkah lagi menuju kekuatan yang lebih besar," gumamnya puas.
Namun, suara Lian Xuhuan segera terdengar di benaknya, memotong kebahagiaannya. “Hentikan senyum bodohmu itu. Aku punya sesuatu yang jauh lebih penting untuk dibicarakan.”
Zhang Wei duduk tegap, mendengarkan dengan serius. "Apa itu, Master?"
“Pedang yang kau bawa itu, pedang usang yang kau temukan di pasar, bukanlah pedang biasa,” kata Lian Xuhuan dengan nada serius. “Itu adalah senjata yang bisa berkembang menjadi pusaka tingkat atas, asalkan kau punya material yang tepat untuk meningkatkannya.”
Mata Zhang Wei melebar. "Pedang ini bisa di-upgrade?"
“Tentu saja,” Lian Xuhuan mendengus. “Kau pikir aku akan membiarkan diriku terjebak di dalam senjata yang biasa-biasa saja? Pedang ini, dengan material yang tepat dan energiku sebagai katalis, bisa menjadi senjata yang melampaui pusaka kelas surga.”
Zhang Wei menggenggam pedangnya, menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. "Apa saja material yang dibutuhkan untuk meningkatkannya, Master?"
Lian Xuhuan menjawab dengan tegas, “Ada sepuluh material langka yang bisa digunakan untuk memperkuat pedang ini. Aku akan menyebutkan beberapa yang mungkin kau temui di pelelangan nanti:
Serpihan Kekuatan Bintang – batu langka yang terbentuk dari ledakan bintang jatuh.
Esensi Naga Hitam – darah murni dari naga tingkat tinggi yang telah memadat menjadi kristal.
Baja Langit Merah – logam khusus yang hanya bisa ditemukan di dalam gunung berapi aktif.
Cahaya Bulan Murni – energi berbentuk cair yang hanya bisa dikumpulkan di malam bulan purnama tertentu.
Kristal Roh Petir – kristal yang terbentuk dari energi petir murni.
Api Abadi Ungu – nyala api legendaris yang tidak pernah padam, ditemukan di reruntuhan kuno tertentu.
Batu Bumi Kuno – material dari inti bumi yang hanya bisa diambil dengan teknik khusus.
Jantung Kayu Abadi – inti dari pohon spiritual kuno yang telah hidup selama ribuan tahun.
Mata Kegelapan – permata yang terbentuk dari energi gelap yang sangat murni.
Debu Cahaya Ilahi – serpihan murni dari pusaka dewa yang telah hancur.”
Zhang Wei tercengang mendengar daftar tersebut. "Itu semua terdengar seperti barang-barang dari legenda, Master."
Lian Xuhuan mendengus. “Tentu saja. Namun, material seperti Serpihan Kekuatan Bintang, Kristal Roh Petir, atau bahkan Esensi Naga Hitam terkadang muncul di pelelangan tingkat tinggi. Jika salah satu dari material itu ada di pelelangan nanti, kau harus mendapatkannya. Tidak peduli berapa pun biayanya.”
Zhang Wei terdiam sejenak, lalu berkata dengan yakin, “Baik, Master. Aku akan memastikan mendapatkannya. Pedang ini adalah kunci dari kekuatanku. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk meningkatkannya.”
Malam itu, Zhang Wei beristirahat dengan semangat baru. Dia tahu bahwa pelelangan yang akan datang bukan hanya tentang membeli barang untuk dijual kembali atau memperkaya dirinya, tetapi juga tentang meningkatkan kekuatan senjatanya.
Keesokan paginya, setelah memastikan dirinya sudah bersiap, Zhang Wei berdiri di depan cermin kecil di kamar penginapan. Setelan barunya membuatnya terlihat lebih berwibawa dibandingkan sebelumnya.
“Kau akhirnya terlihat seperti seseorang yang pantas menghadiri pelelangan,” ejek Lian Xuhuan sambil tertawa kecil.
Zhang Wei hanya mengangkat bahu. “Ini semua demi memastikan aku tidak diremehkan. Jangan lupa, Master, mereka semua ini adalah orang-orang dengan mata tajam yang selalu mencari keuntungan.”
“Benar,” jawab Lian Xuhuan. “Tapi ingat, kau harus tetap waspada. Jangan pernah memamerkan kekuatanmu kecuali benar-benar diperlukan. Kita tidak ingin menarik perhatian orang-orang kuat sebelum waktunya.”
***
Malam itu, Zhang Wei tidak membuang waktu setelah mendapatkan informasi penting dari Lian Xuhuan. Dia duduk bersila di lantai kamar penginapan dan mulai berkultivasi. Dengan inti spiritual yang dia kumpulkan sebelumnya, dia memperkuat pondasi energinya. Setiap aliran energi terasa lebih stabil, dan tubuhnya semakin ringan.
Lian Xuhuan, yang mengawasinya dari pedang, kembali memberikan nasihat. “Kau melakukan dengan baik, Zhang Wei. Tapi ingat, stabilitas adalah kunci. Jangan biarkan keserakahan menghancurkan kemajuanmu.”
Zhang Wei mengangguk dalam diam, menyerap energi spiritual ke dalam dantiannya. Waktu terasa berjalan lambat saat dia fokus sepenuhnya pada kultivasinya. Hingga akhirnya, fajar mulai menyingsing, dan Zhang Wei membuka matanya dengan napas panjang.
“Akhirnya naik ke Martial Grandmaster bintang 4,” katanya sambil mengepalkan tangan.
“Bagus,” jawab Lian Xuhuan. “Tapi jangan puas dulu. Perjalananmu masih panjang.”
Ketika Zhang Wei mulai bersiap untuk hari baru, Lian Xuhuan kembali bersuara. “Dengar, Zhang Wei. Aku tidak ingin kau menyia-nyiakan kesempatan ini. Jika ada satu atau lebih dari sepuluh material yang kusebutkan kemarin muncul di pelelangan, kau harus mendapatkannya, berapa pun harganya.”
Zhang Wei, yang sedang mengenakan pakaiannya, berhenti dan menatap pedangnya. “Master, kau benar-benar serius tentang peningkatan pedang ini. Jadi, pedang ini bisa di-upgrade?”
“Tentu saja. Pedang ini dulu adalah pusaka tingkat Sovereign. Tapi seiring waktu, kualitasnya menurun karena material pendukungnya sudah lapuk. Dengan bahan yang tepat, aku bisa mengembalikannya ke kondisi semula, atau bahkan lebih baik.”
Zhang Wei mengangguk serius. “Baiklah. Jika ada material itu di pelelangan, aku akan mendapatkannya, Master.”
“Bagus. Tapi ingat,” kata Lian Xuhuan dengan nada memperingatkan, “jangan menarik perhatian berlebihan. Jika kau membuat orang-orang kuat curiga, kau mungkin berakhir sebagai target mereka.”
Zhang Wei tersenyum tipis. “Aku sudah belajar dari pengalaman, Master. Jangan khawatir.”
Setelah mempersiapkan dirinya, Zhang Wei keluar dari kamar penginapan. Dia melangkah ke jalanan yang mulai sibuk dengan aktivitas pagi. Udara dingin menyegarkan pikirannya saat dia memikirkan rencananya.
“Lian Xuhuan benar,” pikirnya. “Aku harus hati-hati. Pelelangan ini bukan hanya tentang barang langka, tapi juga perang tak terlihat di antara para pengunjungnya.”
Dengan tekad baru, Zhang Wei melanjutkan langkahnya, menyongsong tantangan yang akan datang di pelelangan besar. Sementara itu, sinar matahari pagi menyinari kota Canyu, seolah menyambut babak baru dalam perjalanan hidupnya.