"Pergilah sejauh mungkin dan lupakan bahwa kau pernah melahirkan anak untuk suamiku!"
Arumi tidak pernah menyangka bahwa saudara kembarnya sendiri tega menjebaknya. Dia dipaksa menggantikan Yuna di malam pertama pernikahan dan menjalani perannya selama satu tahun demi memberi pewaris untuk keluarga Alvaro.
Malang, setelah melahirkan seorang pewaris, dia malah diusir dan diasingkan begitu saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Doa Kecil Itu Terkabul
"Pasien kritis!"
Jawaban singkat yang diberikan dokter wanita itu membuat Rafli merasa sesak. Seluruh tubuhnya pun ikut lemas.
"Kritis?"
Sang dokter mengangguk pelan. "Dia mengalami beberapa luka yang cukup serius. Selain itu dia juga kehilangan banyak darah. Tapi tenang saja, kami sudah menghubungi bank darah. Untuk sekarang ...."
Belum selesai penjelasan dokter, Rafli sudah menerobos masuk. Melihat Arumi terbaring dengan dilengkapi peralatan medis membuat rasa bersalah mengikat hatinya semakin kuat. Jika bisa meminta kepada Tuhan, ia berharap dirinya saja yang terbaring di sana, bukan Arumi.
Rafli merasakan lemas pada tungkai kakinya saat mendekati ranjang pasien. Ia menatap wajah Arumi yang pucat. Ingin sekali mencium kening seperti yang dulu, tetapi Rafli merasa tidak memiliki hak untuk melakukannya, sehingga hanya dapat membelai wajahnya saja.
"Maafkan aku," bisiknya pelan. "Ini semua salahku. Seandainya saja waktu itu aku tidak dibutakan amarah, mungkin sekarang semuanya akan berbeda. Kau tidak perlu mengalami semua ini, dan Aika tidak perlu mengalami trauma seperti sekarang."
Di dalam ruangan itu Rafli tenggelam dalam penyesalan.
Setelah Arumi dipindahkan ke ruang perawatan, ia terus menjaga sepanjang malam dan tidak meninggalkannya walaupun hanya satu menit. Ia bahkan tidur dalam posisi duduk dengan kepala telungkup di tempat tidur pasien. Sementara sebelah tangannya terus menggenggam tangan Arumi.
*
*
*
*
Tiga hari berselang
Arumi masih terbaring di rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri. Selama tiga hari ini juga Rafli sama sekali tidak pernah meninggalkannya. Ia hanya pulang ke rumah untuk mandi dan mengganti pakaian, sisanya dihabiskan di rumah sakit.
Beruntung Mom Riana sudah kembali dari luar negeri setelah Rafli memintanya untuk pulang. Setelah kejadian dengan Yuna, Rafli tidak bisa mempercayakan putrinya di tangan seorang pengasuh, sehingga meminta Mom Riana untuk pulang.
Mom Riana pun tak dapat membendung air mata setelah mendengar apa yang terjadi kepada Arumi selama 4 tahun ini. Ia menyesal mengapa kala itu tak membela Arumi dan membiarkan Rafli mengusirnya. padahal hati kecilnya sangat yakin bahwa Arumi adalah wanita yang baik.
"Kau sudah melakukan kesalahan fatal. Seharusnya saat itu kau memberi Arumi kesempatan untuk menjelaskan semuanya."
Rafli menghembuskan napas panjang. Penyesalan datang menghantamnya bertubi-tubi. "Maafkan aku, Bu. Ini semua memang salahku."
"Sudahlah, semua sudah terjadi. Sekarang lebih baik fokus untuk kesembuhan Arumi. Setelah dia sembuh kau bisa minta maaf kepadanya."
"Tapi apa dia mau memaafkan aku setelah semua yang kulakukan?"
Pertanyaan itu terasa menusuk ke hati Mom Riana. Ia masih ingat terakhir kali bertemu Arumi. Saat itu ia terpaksa menyelinap hanya untuk bisa memeluk dan menyusui putrinya.
"Ibu yakin Arumi bukan seorang wanita pendendam. Dia pasti akan memaafkanmu."
"Daddy!" panggilan Aika menghentikan pembicaraan antara Rafli dan Mom riana. Rafli lantas membungkuk dan memeluk putrinya. Beberapa hari jarang bertemu membuatnya sangat merindukan Aika, begitu pun sebaliknya.
"Daddy di mana Kakak Alesha? Kenapa belum pulang?" Pertanyaan itu membuat Rafli mengecup kening putrinya.
"Kakak Alesha masih butuh istirahat di rumah sakit, Sayang."
"Kenapa tidak istirahat di rumah saja. Daddy kan bisa merawat Kakak Alesha."
Beberapa saat Rafli terdiam. Sedang menimbang dalam hati apakah akan memberitahu Aika perihal Alesha yang tak lain adalah Arumi, yang merupakan ibu kandungnya. Balita seperti Aika yang polos mungkin akan bingung. Karena setahunya, mommy nya adalah si jahat Yuna.
"Aika, daddy punya kejutan untukmu."
"Apa Daddy?" tanya Aika penuh semangat.
Rafli lantas mendudukkan Aika di sofa. "Mommy akan kembali bersama kita."
Mendadak senyum cerah di bibir Aika redup mendengar ucapan daddynya. Menyadari ketakutan yang tergambar jelas dalam tatapan Aika, Rafli langsung mendekap putrinya itu.
"Maksud daddy bukan Mommy Yuna, Sayang. Tapi mommymu yang sebenarnya."
Aika masih tampak kebingungan.
"Mommymu yang sebenarnya adalah Mommy Arumi. Dia sudah kembali dan akan selamanya bersama kita. Dan dia adalah kakak Alesha."
"Kenapa Kakak Alesha bisa jadi mommy, Daddy? Apa Tuhan sudah menukarnya?"
Rafli terkekeh mendengar pertanyaan polos putrinya. Diam-diam Aika pernah berdoa kepada Tuhan agar mengganti mommynya yang jahat dengan Alesha. Dan sekarang doa itu terkabul.
...***...