Nasib malang menimpa Celine Violetta Atmadja. Baru saja dia berkabung kerena meninggalnya sang ayah, dia justru diusir oleh Ibu dan juga saudara tirinya. ternyata selama ayahnya sakit keras, mereka sudah membalik nama semua aset kekayaan milik keluarga Atmadja menjadi milik mereka. Untuk itu, Celine tidak mempunyai pilihan selain pergi dari sana.
Tapi bukan berarti Celine akan diam saja. Dia bersumpah akan membalas ibu dan saudara tirinya itu. Apapun akan dia lakukan, termasuk menikah dengan pria cacat yang kaya untuk membalas mereka.
Nicholas Arian Dirgantara, CEO tampan yang bernasib tragis. Dia harus duduk di kursi roda setelah kecelakaan hebat yang menimpa dirinya 2 tahun yang lalu. Karena hal itu juga, kekasihnya berselingkuh dengan sahabat Nick
Semenjak saat itu, Nick menjadi pria yang agresif. Kondisinya yang tidak bisa berbuat apa-apa membuatnya mudah marah. Hingga suatu hari, ibunya datang membawa seorang wanita yang akan menikah dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Butik Untuk Celine
Di perjalanan, Nicholas terlihat hanya diam saja. Entah apa yang pria itu pikirkan? Tapi Celine bisa menebak jika hal itu berhubungan dengan terapi yang baru saja dia lakukan.
Celine memberanikan diri menggenggam tangan Nicholas, memberi kekuatan pada pria itu . Dia tersenyum saat Nicholas juga menatapnya dan seolah berkata jika dia ada di sini untuk dirinya.
"Apa kau mau mampir ke suatu tempat?" tanya Celine membuka pembicaraan. Tapi Nicholas hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Celine tersenyum dan mengatakan pada sopir jika mereka ingin langsung pulang.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di rumah. Celine membantu Nicholas pindah ke kursi roda dan mendorongnya masuk ke rumah. Tapi sesampainya di dalam, mereka di kejutkan dengan kedatangan Dista.
"Kak Dista!!" sapa Celine
"Selamat pagi nona."
"Pagi juga. Ada apa kakak kemari?" tanya Celine
"Ada yang ingin saya sampaikan, nona. Ini mengenai pesan dari Nyonya Andara. Beliau ingin anda mengelola butik Nyonya Andara yang ada di sini." terang Dista
"A-apa?" pekik Celine . Dia menatap Nicholas yang juga menatap dirinya. "Mengelola butik? Kenapa tiba-tiba?" tanya Celine
"Untuk hal itu, saya tidak tahu. Yang jelas nyonya Andara menghubungi saya untuk menyampaikan hal itu pada anda." Dista mengeluarkan dokumen dan sebuah kunci dari tas nya dan memberikan semua itu pada Celine. "Ini nona."
"Ta-tapi...."
"Terima saja. Lagipula semua ini atas keinginan mommy sendiri. Pasti mommy tidak ingin kau merasa bosan di rumah terus." sela Nicholas
Celine menatap Nicholas dan beralih pada Dista yang menyerahkan barang berharga milik Andara padanya. Dengan tangan bergetar, Celine menerima semua itu.
Bukan Celine tidak mau menerima, Tapi ini tanggungjawab yang besar. Butik milik Andara adalah butik besar dan terkenal. Bahkan butik tersebut menjadi langganan orang-orang yang kaya raya. Bagaimana jika dia hanya akan membuat butik tersebut hancur? Dia tidak mempunyai pengalaman mengenai Fashion. Apalagi dia tidak tahu barang-barang limited edition.
"Ada apa?" tanya Nicholas yang melihat Celine terdiam dari tadi.
"A-aku... Aku tidak yakin bisa." lirihnya
"Nona tenang saja. Saya akan mendampingi nona. Kapan anda siap, saya akan mengajari anda cara mengelola butik Nyonya Andara." seru Dista
"Aku juga akan membantumu." sahut Nicholas yang tidak mau kalah
"Benarkah?"
Baik Dista maupun Nicholas, mengangguk, mengiyakan. Hal itu membuat Celine merasa senang. Dia memang belum mempunyai pengalaman bekerja. Tapi dia pernah membantu ayahnya bekerja di perusahaan. Setidaknya dia tahu cara kerja suatu perusahaan. Tapi ini butik. Apakah sistem manajemen nya sama dengan perusahaan? Tapi tidak masalah, selama Dista mendampinginya dan Nicholas juga mendukungnya, dia yakin, dia bisa melakukannya.
Hah... Ini akan menjadi pengalaman baru untuknya. Tidak hanya mengurus Nicholas , tapi dia juga akan mengelola usaha milik Andara. Dia harus pandai-pandai membagi waktu, agar tetap bisa melayani kebutuhan Nicholas dan terapi Nicholas tetap berjalan.
"Baiklah kalau begitu. Saya pamit undur diri karena ada pekerjaan yang harus saya kerjakan." seru Dista. "Jika anda sudah siap, anda bisa menghubungi saya." ucapnya lagi
"Iya kak. Terimakasih."
Dista mengangguk dan pergi. Dan setelah dia sampai didepan rumah, dia terlihat celingak-celinguk, melihat kesana-kemari, memastikan jika tidak ada orang di sana. Dia kembali berjalan dan mengeluarkan benda pipih nya dari saku jasnya.
"Waktunya balas dendam." Dista menekan salah satu kontak dan menempelkan benda tersebut di telinganya. Setelah beberapa kali nada panggilan, terdengar suara seseorang dari seberang sana.
"Nona Celine bersedia mengelola butik anda, nyonya. Dan saya juga sudah mendapatkan informasi yang anda inginkan." ucapnya pada Andara
"Kau balas dendam padaku?" bukannya menanyakan informasi yang Dista dapatkan, Andara justru mendengus kesal karena asistennya sengaja meneleponnya disaat dia masih tidur.
Dista terkekeh pelan. Ya, dia menghubungi Andara di saat wanita itu masih terlelap dalam tidurnya. Karena saat ini pasti di sana masih jam 3 pagi.
"Maaf nyonya." ucap Dista tanpa rasa bersalah
Andara berdecak kesal dan berkata, "katakan!! Informasi apa yang kau dapatkan?" tanyanya
"Nanti akan saya kirimkan fotonya pada anda. Selamat beristirahat nyonya." Dista memutuskan sambungan telepon secara sepihak saat Andara meneriaki nya. Dia yakin saat ini Andara benar-benar kesal. Harusnya dia tidak perlu menelepon jika nantinya dia akan mengirim data, file atau foto pada Andara.
Biarlah, sekali-kali dia mengerjai bosnya itu. "Ternyata ini sangat menyenangkan." kekeh Dista. Dia masuk ke dalam mobil dan mulai mengirim foto yang dia dapatkan, kepada Andara.
Foto itu adalah surat perjanjian yang Nicholas dan Celine tandatangani. Dia mendapatkannya saat mereka berdua pergi ke rumah sakit. Dan dengan bantuan pak Anton, Dista berhasil mendapatkan apa yang Nyonya nya inginkan.
"Done." ucap Dista