Perfect Ketos

" Saya lapar," Azra melihat ke sekeliling ruang OSIS, " Beli sarapan aja," Shani tengah sibuk dengan kertas kertas tak terpakai yang ia bentuk bentuk menjadi bermacam-macam bentuk.

" saya bingung mau sarapan apa kalau pagi," Azra mengambil salah satu kertas yang telah di bentuk menjadi love oleh Shani, " Bubur aja, bubur di depan sekolah juga ada enak lagi," Shani masih sibuk dengan aktivitas nya itu, " kamu udah sarapan?"

" belum sih kak," Shani memang belum sarapan tadi karena Shafira tidak tahu kalau Shani akan berangkat pagi bahkan tadi saja Shafira di bangunin oleh Shani, " Kamu mau ga?"

" nanti aja saya beli sendiri," Azra berdiri dari duduknya, " Saya beli bubur dulu," Azra pergi meninggalkan Shani sedangkan gadis cantik itu merapihkan kertas sisa yang tadi ia bentuk bentuk.

Shani sebenarnya bosan karena tidak ada kegiatan sambil menunggu pukul 7 pagi jadi dia membentuk bentuk kertas bekas saja, " masih jam setengah enam lagi," Shani memperhatikan setiap jarum yang bergeser perdetik, menit, hingga jam itu.

Walaupun sudah mulai cerah tapi masih ada satu jam setengah lagi untuk memulai upacara apalagi para anggota paskibra belum selesai bersiap, " oh iya, paduan suara," Shani bangkit.

Shani mengambil 3 kardus yang sama seperti untuk paskibra, " berat banget," Shani membawanya ke ruangan khusus musik untuk band dan paduan suara saat bersiap untuk tampil atau melakukan kegiatan eskul.

" Pagi," Shani masuk ke ruangan yang sudah ramai dengan para anggota paduan suara untuk bersiap tampil di upacara, " Maaf ya telat, ini ada air mineral, susu, sama Snack bisa di bagikan ya," Shani meletakkan nya sudut ruangan itu.

" Terimakasih Shani," ucap ketua paduan suara yang bernama Zahira Anastasia, " Iya kak Zahira, oh ya anak padus ada sesuatu yang di butuhkan ga?" Shani melihat semua anak paduan suara itu.

" ga ada sih Shan semua udah oke kok, makasih ya makanan nya," Zahira tersenyum manis ke Shani, " Iya kak, semangat ya," Shani keluar dari ruang musik lalu kembali ke ruang OSIS.

" Dari mana Shan?" Shani melihat Azra yang sudah duduk kembali di tempatnya, " dari ruang musik abis kasih Snack sama minum, kakak cepat banget beli buburnya," Shani duduk lagi di bangkunya.

" Abangnya baru buka jadi masih sepi," Shani mengangguk, " nih sarapan dulu, nanti pingsan lagi pas upacara," Azra memberikan satu bubur ke Shani, " Ih kak jadi ngerepotin deh."

" Ga kok, udah makan," Azra memakan buburnya, " terimakasih kak," Azra hanya mengangguk sambil memakan buburnya, " Iya loh buburnya enak," Azra melihat bubur yang ia makan.

" iya kan, emang bubur ini tuh udah favorit nya anak pelita bangsa buat sarapan kak, udah murah, enak, banyak lagi," Azra terkekeh sambil memakan buburnya saat mendengarkan Shani promosi bubur itu.

" Ternyata kamu bawel ya," Shani terhenti memakan, " maksudnya?" Shani melihat Azra, " iya kamu bawel, kata orang kamu pendiam bahkan jarang bicara tapi ternyata ga tuh, kamu bawel."

" maaf ya kak karena aku bawel," Shani bingung mengekspresikan dirinya karena sebenarnya Shani adalah anak bawel apalagi sama bunda nya, terkadang Shani suka memarahi Shafira juga sedang drop atau teringat kenangan kenangan lama yang menyakitkan.

Tapi Shani akan menjadi super bawel jika ia sudah merasa dekat dengan orang lain, wajar saja karena Shani adalah anak yang kurang kasih sayang sang ayah jadi tidak banyak orang yang bisa menjadi tempat nya bercerita.

" Ga kok, saya malah suka kamu bawel Kaya gitu, lucu banget," raut wajah Azra berubah saat melihat wajah Shani yang menjadi ga enak, " Kakak kalau ga suka gapapa ngomong aja, aku emang bawel banget kak maaf ya."

" ih engga, bawel kamu tuh lucu banget saya suka banget kalau misalnya kamu Udah banyak ngomong apalagi kalau lagi senyum, lucu banget."

......................