Sekertaris Bar Bar Vs Ceo Dingin

Ting.

Suara notifikasi pesan di ponsel Ayyara, mengalihkan perhatiannya yang sedang serius mengetik di komputer.

...Room Chat...

^^^Melly^^^

^^^Nona Muda Anderson! 🤕^^^

^^^Ayyara^^^

^^^Ada apa ini? Nyonya Muda Damian 🤬^^^

^^^Melly^^^

^^^Nyonya Muda Wilson!😂😛😝^^^

^^^Ayyara^^^

^^^Kali ini, kamu menang🥵🥵. Ada apa menghubungi sekertaris utama ini?👷‍♀🕵‍♀🕵‍♀ Apa yang perlu di banting?🏋‍♀^^^

^^^Melly^^^

^^^Idih🙄😏 baru juga sekertaris utama, belum jadi nyonya muda wilson, udah begaya.😅^^^

^^^Ayyara^^^

^^^Siapa juga yang mau jadi Nyonya Muda!😋😋👹^^^

^^^Melly^^^

^^^Taringnya keluar lagi. Nanti Tuan Muda kita kabur lagi🙋‍♀🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀^^^

^^^Ayyara^^^

^^^Ada yang penting atau tidak? 👷‍♂ Kamu membuang buang waktu ku yang berharga😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡😡👊👊👊👊👊👊👊👊👊👊👊👊^^^

^^^Melly^^^

^^^Santai, Nya! Blum juga jadi Nyonya Muda Wilson, udah sok-sok'an tidak punya waktu🤣🤣🤣.^^^

^^^Makan di luar yukk?^^^

^^^Ayyara^^^

^^^🥴🥴🥴🥴🥴🥴^^^

^^^Melly^^^

^^^Nyonya Muda Wilson! Jawab dong🤗🤗😘^^^

^^^Ayyara^^^

^^^Baiklah! 👻👻👻👻^^^

^^^Melly^^^

^^^💃💃💃💃💃^^^

Ayyara meregangkan otot-ototnya setelah tidak berbalas pesan lagi dengan Melly. Dia melirik jam tangannya sekikas, ternyata 2 menit lagi waktunya makan siang. Pantesan Melly mengajaknya makan diluar.

Ayyara segera merapikan berkas-berkas yang ada diatas meja dan tidak lupa mematikan komputernya.

"Ra! Mau kemana?" ucap Jack yang sudah berdiri di depan meja Ayyara.

"Ehhh Kak Jack. Aku ada janji sama Melly!" ucapnya dengan tersenyum.

"Oke. Hati-hati!" ucap Jack.

"Sip!" ucap Ayyara.

Ayyara bergegas meninggalkan ruangannya menuju lift, untuk membawanya turun ke lantai dasar.

"Semangat banget ni kayaknya." ucap Ayyara keluar dari lift. Didepan lift sudah ada Melly menunggunya.

"Siapa si yang tidak semangat, kalau mau di traktir." ucapnya dengan senyum merekah lalu mulai berjalan diikuti Ayyara.

"Oooo... Pantesan. Semangat banget ajakin aku keluar makan. Hmm, ternyata ada maunya." Ucap Ayyara dengan ekspresi pura-pura marah. dia melototkan matanya tapi malah terlihat lucu dii mata Melly.

Melly terkekeh. "Kan ada orang yang udah janji dan membatalkan seenak jidatnya." ucap Melly menyindir Ayyara yang sudah janji mau menemaninya jalan, eeehh malah pergi luar kota bersama bos mereka.

"Jangan salahkan aku; salahkan aja tu bos mu yang kaku bin nyebelin!" ucap Ayyara.

'Plus mesum.' sambung Ayyara dalam hati.

"Iya de, kamu pergi karna tugas untuk mendampingi Tuan Muda Wilson" ucap Melly terkekeh di ujung kalimatnya.

"Kepalamu itu perlu di bentur kali ya! Supaya pikirannya tidak gaje mulu." ucap Ayyara, yang mulai membuka pintu mobil di kursi kemudi.

"Janganlah, nanti penyok." sahut Melly menghempaskan bokongnya dikursi mobil.

"Kan bisa di benturin lagi!" ucap Ayyara tertawa terbahak-bahak, yang kini mulai melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan.

Melly ikut terkekeh mendengarnya. "Tambah penyok dong!" ucapnya di sela-sela tawanya.

"Kan bisa di service di hotel." ucap Ayyara mengecilkan suara di akhir kalimatnya.

"Kalau itu, bisa membuat kepala jadi melayang-layang." ucap Melly menanggapi candaan Ayyara.

"Karna ke enakan. Ahhh... Ahhh... Ahhh!" tambah Ayyara lalu mereka tartawa terbahak-bahak.

Bughhtt

"Aduuuuu!" ringis Melly mengusap usap jidatnya yang terbentur.

Ayyara tiba tiba mengerem mobil, membuat Melly terhuyung ke depan.

"Maaf, ke enakan si. Jadi restonya ke lewat de." ucapnya dengan terkekeh.

"Dasar! Ini kepala jadi penyok beneran ni." ucap Melly yang bercermin di ponselnya.

"Baru juga penyok, belum terbelah."

"Kalau udah terbelah, tidak bisa lagi dong merasakan yang namanya enak-enak."

"Dasar, isi kepalamu hanya enak-enak. Betul-betul perlu di service di hotel ini."

"Asalkan tukang servicenya ganteng dan maco!"

"Kamu tenang aja! Aku reservasi nanti, Tuan Damian." balas Ayyara berbisik.

"Yang ada, dia yang aku service, dia kan kaku banget."

Hahahaha... Tawa mereka berdua.

Kini mereka sudah masuk kedalam restoran dan memilih tempat duduk dipojokan. Agar lebih nyaman mengibah.

Di lain sisi, di tempat yang sama. David dan Jack beserta ketiga sahabat mereka melangkah masuk ke dalam restoran. Semua cewek-cewek yang ada di dalam restoran jadi terpesona melihat ketampanan mereka, terutama Tuan Muda kita, David Wilson.

Hanya Ayyara dan Melly sibuk berdua, menghiraukan orang-orang yang lagi memperhatikan kelima cowok tampan yang masuk ke dalam restoran.

David memperhatikan seluruh sudut resto mencari seseorang. Dimana dia melihat ada mobil Ayyara terparkir di depan restoran, jadi dia yakin orang nya pasti ada di dalam resto.

Dan dia tersenyum tipis, ketika matanya tertuju pada sosok wanita cantik yang sedang tertawa bersama rekannya. Wanita yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya.

David melangkahkan kakinya menuju tempat duduk Ayyara. Ke empat temannya dengan setia mengekor. Meskipun didalam benat mereka bertanya-tanya, mau kemana si David ini. Biasanya kan mereka selalu duduk diruang VIP.

Jack yang melihat Ayyara dari kejauhan, sudah paham akan kemana kaki David melangkah.

"Kalian bingung?" tanya Jack.

Mereka bertiga mengangguk mengiyakan. Jack kemudian menunjuk dengan dagunya, dimana Ayyara berada.

"Ternyata ada pawangnya disini!" sahut Ricko.

"Bos mu itu, semakin hari semakin menyebalkan!" ucap Ayyara yang belum menyadari kehadiran David di belakangnya.

Sedangkan Melly sudah mengodenya dengan mata, tapi Ayyara belum paham juga.

"Apa si, Mel?" ucapnya menoleh ke belakang, karna Melly tidak berbicara hanya menatap ke arah belakang Ayyara terus.

"Bos, Kak Jack! Eehhh ada tuan-tuan tampan juga." ucap Ayyara tersenyum manis.

"Kalian ngapain kesini?" tanya Ayyara basa-basi.

"Mau tidur." sahut Nicko

"Mau makanlah." sahut Ricko.

"Iya, Aku tau. Maksudku kenapa kalian tidak masuk ke ruangan Vip. Biasanya kan Tuan Muda seperti kalian makan di private room. Bukan seperti tempat kami ini, yang hanya karyawan biasa." ucap Ayyara.

"Tuan Muda kita ingin bergabung disini, menemani pujaan hatinya." sahut Nicko melirik David yang sudah duduk enteng di samping Ayyara.

"Bolehkan kita gabung di sini?" tanya Ricko.

Ayyara hanya mengangguk mengiyakan. Ternyata Jack sudah menggabungkan dua meja untuk mereka. Karna satu meja hanya untuk empat orang.

Para lelaki tampan udah duduk di tempatnya masing-masing. David dan Damian yang bergabung di meja Ayyara dan yang lain nya di meja sebelah.

Mereka semua memesan makan dan minum, kecuali Ayyara dan Melly yang sudah pesan duluan.

"Mel, Serasa di kutub Ni." bisik Ayyara pada Melly, tapi masih bisa di dengar oleh David dan Damian.

"Apa perlu di hangatin? Tu ada hotel di depan!" sahut Melly dengan nada pelan.

"Otak mu benar-benar ngeres! Ingatnya hanya hotel melulu. Apa kamu benar-benar mau di service di hotel?" ucap Ayyara.

"Kalian ini, bicara apa si bisik-bisik." ucap Jack yang duduk di sebelah David.

"Si Melly ni, otaknya suka ngeres. Jadi butuh di service." ucap Ayyara dengan tersenyum lebar.

"Kayak dia, ngak aja." sahut Melly dengan memutar bola matanya.

Ayyara tidak menanggapi ucapan Melly, karna pelayan datang membawa makanan mereka. Lebih tepatnya mereka berdua si. Karna pesanan para tuan muda tampan, belum datang.

"Huuuuummmm! Wanginya!" ucapnya, mengendus-endus kan hidungnya di depan makanannya. David dan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Ayyara ini benar-benar beda dari kebanyakan wanita, yang akan berprilaku feminin dan kalem untuk menarik simpatik para laki laki.

"Dasar gadis labil!" ucap Melly dengan pelan.

'Rubah Kecil nakal ini, benar-benar konyol.' gumam David dalam hati.

"Kenapa tidak di makan?" tanya David yang melihat Ayyara beralih bermain ponsel.

"Tungguin makanan kalian datang." ucapnya menoleh ke arah David.

"Gak apa-apa, kamu makan duluan saja!" ucap David menatap Ayyara dengan penuh cinta, tanganya mengelus-elus rambut panjang Ayyara yang tergerai.

"Gak apa-apa, Aku nungguin Bos aja!" ucapnya ikut menatap David dengan mata bulatnya, membuat dunia serasa milik mereka berdua.

Mereka semua yang ada disitu saling mengode, melihat pemandangan langkah di depanya. Selain Jack pastinya yang udah biasa melihatnya, bahkan pernah melihat lebih dari ini.

"Dunia milik mereka berdua yang lagi falling in love." sahut Nicko.

"Kita ma, Numpang!" Celetuk Ricko terkekeh. Membuat Ayyara dan David menyudahi tatap tatapannya.

Mereka tidak ada lagi yang berbicara, ketika pelayan membawakan makanan mereka.

Mereka pun makan dengan khidmat dan sesekali mengobrol. Melly dan Ayyara menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Mereka kemudian memesan Ice cream untuk mencuci mulut katanya. Karna kebetulan Restorannya menjual berbagai macam varian ice cream.