NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Juan menatap Aluna sekilas,memang gadis itu cantik,hanya saja entah kenapa Juan kurang respek terhadapnya.Ada perasaan tak suka yang ia pendam demi bisa bekerja dengan baik.Juan merasa Aluna terlalu bersikap terang-terangan mendekatinya.

Juan malah membandingkan gadis itu dengan Kimeera.Jika Aluna terkesan agresif berbanding terbalik dengan Kim yang malah terkesan tertutup walau pada akhirnya Juan tahu Kim bersikap begitu karena ada hati yang ia jaga,itu anggapan Juan selama ini.

"Juan,ayo kita kembali ke kantor"ajak Aluna membuat Juan tersadar dari lamunannya.

"Ayo,waktu makan siang hampir habis"jawab Juan lantas berdiri begitu saja membuat Aluna bersungut kesal.

"Dasar tidak peka"gerutunya dalam hati.

Juan dan Aluna sudah tiba di kantor dan duduk di meja masing-masing.

"Bagaimana?"tanya Arman berbisik.

"Apanya?"Juan bertanya balik.

"Itu tadi makan siangnya,apa ada kemajuan.Saya rasa dia benar suka padamu"kata Arman lagi dengan nada pelan.Takut jika Aluna mendengar percakapan mereka.

"Biasa saja,aku tidak punya urusan dengan hal itu"jawab Juan acuh.

Arman berdecak pelan,heran kenapa Juan selalu tertutup.Bukan rahasia lagi sejak kedatangannya di kantor ini Juan mendadak jadi idola di kalangan para karyawati yang masih single ataupun sudah menjanda.Jelas saja,banyak rekan kerja yang bahkan beda divisi dengannya menjadi iri dan merasa tersaingi.Namun Juan bersikap santai saja,toh dia tidak merasa menyaingi siapapun disana.

"Aluna itu cantik,kenapa kamu tidak naksir?"tanya Arman lagi heran.

"Dia bukan tipeku"jawab Juan datar membuat Arman terdiam.

Sementara Rian menatap kearah Juan dengan tatapan tak suka.Tanpa harus berusaha keras Juan mampu menarik perhatian orang dengan gampangnya,sementara dia sendiri bahkan sudah berusaha semampunya malah di anggap terlalu over dan tidak pantas.

"Perasaan mukaku sama dia tidak jauh berbeda"gerutu Rian pelan.

Aluna melirik Rian dengan dahi berkerut.Seandainya bisa ingin pindah saja duduk di dekat Juan daripada di dekat makhluk super alay seperti pria itu.

"Percaya diri itu boleh asal jangan lupa diri"ucap Aluna membuat Rian melotot kesal.

"Nona Aluna bicara pada saya?"tanya Rian memastikan.

"Oh tidak,saya sedang melihat video viral di toktok"jawab Aluna melengos.

Rian memicingkan matanya,tak percaya begitu saja.Sebab Aluna sedang tidak menonton.Ponsel mahalnya tergeletak begitu saja di atas meja dengan kondisi layar redup,darimana dia bisa menonton?

"Oh,kirain nona mengatai saya"jawab Rian pura-pura tak tahu.

"Hmm"sahut Aluna malas.

"Nona Aluna suka ya sama Juan,dengar-dengar dia itu belok loh makanya tidak punya pacar sampai sekarang"fitnah Rian saking kesalnya.

"Kamu punya bukti?"tanya Aluna walaupun ia lumayan terkejut mendengar ucapan Rian.

"Astaga memang perlu bukti jika faktanya dia tidak pernah dekat dengan perempuan.Kalau seperti itu memangnya apa namanya kalau bukan belok"kata Rian membuat Aluna menoleh kearah Juan yang duduk tenang mengerjakan pekerjaannya.

Aluna menatap wajah tampan pria itu merasa tak yakin jika Juan belok seperti kata Rian.Masa iya cowok sekeren dan semacho Juan punya kelainan.

"Saya tidak percaya"jawab Aluna kemudian.

"Ya terserah nona saja,asal jangan sampai menyesal ya kalau nanti nona lihat kebenarannya"kata Rian dengan nada meyakinkan.

Aluna tampak bimbang,sangat di sayangkan jika Juan malah belok dan bukan pria normal pada umumnya.

"Saya tidak akan percaya jika tidak melihat secara langsung"kata Aluna bersikeras.

"Ya itu hak nona"kata Rian sambil tersenyum senang,melihat ada keraguan di mata Aluna sekarang.

"Rasain kamu Juan,kalau perlu aku sebar saja gosip itu di kantor biar tahu rasa,sok cakep banget jadi orang"batin Rian senang.

Sementara Aluna jadi bingung sendiri.Benar ia suka dengan lelaki itu tapi tidak mungkin ia mengejar Juan yang bahkan tidak punya ketertarikan pada wanita sama sekali.Ada rasa menyesal di hati Aluna,ia sudah rela ikut kerja di sana berharap bisa mendapatkan hati Juan malah zonk jika benar Juan belok.

*****

Juan menikmati secangkir kopi di teras mess dengan santai.Ia tak memikirkan apa-apa,bahkan ia tak menyadari gosip yang mulai berhembus di belakangnya.

Suara ponselnya membuat Juan segera meraih benda itu untuk memeriksanya.

"Hallo Arman ada apa?"tanya Juan setelah menerima panggilan telepon tersebut.

"Maksudnya?"tanya Juan kemudian.

"Hha belok?"sentak Juan kaget.

"Gila,aku masih normal,siapa sih yang bikin gosip seperti itu?!"ucap Juan agak ketus.

"Baiklah nanti besok saja aku cari tahu"kata Juan mengakhiri pembicaraan itu dengan wajah kusut.

"Ternyata begini rasanya di fitnah,asem!"ucap Juan sambil garuk-garuk kepala gusar.

Ke esokan harinya

Ketika Juan tiba di kantor semua yang berpapasan dengannya menatap dengan tatapan mencemooh.Juan malah acuh saja walaupun didalam hatinya mengumpat kesal.

"Ehm,Juan"sapa Arman menatap rekan kerjanya dengan tatapan kasihan,ia tahu Juan tidak seperti yang di gosipkan.

"Ya,aku baik-baik saja"jawab Juan datar seraya menuju meja kerjanya.

"Gosip itu beredar di grup kantor.Entah siapa yang mengatakan hal itu pertama kalinya"kata Arman pelan.Sementara meja milik Rian dan Aluna masih kosong,keduanya belum tiba.

"Nanti aku cari tahu sendiri"kata Juan pelan seolah biasa saja,padahal di dalam hatinya tampak gusar.

"Aku ke toilet dulu"kata Juan beranjak pergi.

"Siapa sih yang bikin gosip tak berdasar begitu,kasihan Juan"gumam pelan.

Aluna masuk dan hanya mendapati Arman di ruangan mereka.

"Loh mana temanmu yang belok itu?"tanya Aluna sinis.

"Siapa yang belok?"Arman balik bertanya.

"Memangnya kamu tidak tahu kalau Juan itu belok yah?tuh di grup kantor ribut membahas dia"kata Aluna lagi.

"Percaya sekali sama gosip tanpa bukti,nona tahu darimana gosip murahan itu bukannya nona bukan bagian dari grup kantor?"ucap Arman.

"Saya tahu dari Rian"jawab Aluna jujur.

Arman tertawa,sekarang ia mengerti kenapa gosip itu bisa beredar.

"Anggap saja seperti itu nona,tapi jika saya bilang jika Juan sudah punya pacar dan mereka sedang merencanakan pernikahan bagaimana?Juan tidak dekat dengan perempuan manapun karena dia punya hati yang ingin dia jaga.Bukan karena dia belok.Ada-ada saja"kata Arman dengan nada santai membuat Aluna terdiam.

Juan datang dan langsung duduk di balik meja kerjanya.Bahkan ia tak menyapa Aluna yang masih berdiri di dekat Arman.

"Jadi Rian yang menyebarkan gosip itu,terima kasih lihat saja apa yang akan Juan lakukan pada mulut ember itu"kata Arman seraya ikut duduk.

Aluna berlalu menuju mejanya sendiri dengan pikiran yang berkecamuk.

Ah,dasar Rian bisa-bisanya mulut pria itu sangat beracun.Entah apa.yang akan Juan lakukan padanya nanti,Aluna tak mau peduli.Biar saja,mungkin Rian memang pantas mendapatkan hukuman dari Juan.

"Juan apa kita bikin sumb1ng saja mulut penggosip murahan itu biar dia kapok?"sindir Arman ketika Rian masuk kedalam ruangan.

"Ide bagus,aku ingin sekalian membuat dia ompong"sahut Juan membuat Rian melotot ngeri.

"Atau kita bikin saja mulutnya seperti boneka chuky biar di jahit dan tidak perlu bicara lagi selamanya.Dia yang belok kenapa dia menuduhmu"kata Arman lagi.

"Aku ingin melemparnya di kandang buaya"jawab Juan lagi sambil tersenyum mengejek.

"Benarkan Rian,itu cocok untuk penggosip yang tidak bertanggung jawab"kata Juan lagi dengan nada santai.

"Kalian sedang membicarakan apa saya tidak mengerti"elak Rian buru-buru ke mejanya.

"Di buat mengerti saja apa susahnya.Segampang gosip yang berhembus dengan kencang di belakang Juan"sahut Arman membuat Rian meneguk ludahnya kasar.

Kenapa kedua rekan kerjanya itu seolah menjelma menjadi psikopat.

"Apa yang sedang kalian bahas,kenapa pembicaraan kalian terdengar sangat sadis sekali"kata Rian menyembuyikan kegugupannya.

Sementara Aluna yang sempat termakan omongan Rian menatap pria itu dengan perasaan jengkel yang tak bisa di tahan lagi.

"Dasar pembual,kamu yang bikin gosip murahan tapi kamu juga yang sok bodoh.Dasar munafik.Biar saja Juan melemparmu ke kandang buaya biar tahu rasa kamu!"sentak Aluna membuat Rian ingin menghilang dari sana saking kaget dan takut.

Selesai sudah dirinya sekarang!

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!