Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 35
Pangeran ketiga sedikit bingung di tempat duduknya.
"Yang mulia, anda bisa mengutus saya untuk mencoba mengambil bola naga suci." Ucap pelayan pribadinya. Karena dia juga seorang yang mengerti tentang ilmu bela diri. Karena dia dulunya adalah seorang prajurit kekaisaran.
"Apakah kau sudah mendengar, siapa saja pendekar-pendekar yang telah berusaha untuk membuka perisai tersebut?" Pangeran ke-3 menatap remehkan ke arah pelayan pribadinya itu.
Karena Pangeran ketiga telah mendengar, bahwa pendekar-pendekar yang telah berusaha untuk membuka perisai itu adalah pendekar yang sudah berkultivasi, dengan tingkat menengah ke atas.
'Mereka yang berkultivasi belum bisa membuka perisai, apalagi orang ini." Pikirnya di dalam hati.
Menurutnya, akan sia-sia mengutus pelayan pribadinya ini. Karena dia hanya mengerti bela diri, tetapi bukan orang yang berkultivasi.
"Kalau begitu, mengapa tidak kita coba Gu Yenrou melakukannya? Untuk melihat ilmu bela dirinya setinggi apa. Bukankah, anda juga melihatnya kemarin malam? Ilmu bela dirinya terlihat aneh, dan tidak seperti ilmu bela diri yang sering dipakai oleh pendekar saat ini."
Pangeran ketiga terdiam mendengar perkataan pelayannya itu. Begitu juga Gu Yenrou yang ada di ruang dimensi.
Dia mendengar setiap percakapan mereka. Tentang Bola Naga Suci, membuat dia juga tertarik, ingin mencoba membuka perisai yang katanya cukup sulit.
Tapi, kemudian dia berpikir kembali. 'Aku dari zaman modern, tidak pernah melakukan hal-hal magic. Bagaimana aku bisa melakukannya? Karena yang di pelajari Gu Yenrou selama ini, hanyalah latihan fisik saja. Dia belum begitu memahami menggunakan kekuatan internal.
"Jangan kuatir nona, aku akan membantu anda untuk memaksimalkan kekuatan internal anda." Ucap Sengthai, ketika melihat wajah nona-nya termenung.
"Bagaimana melakukannya? Waktu sudah mendesak. Apakah masih bisa?"
"Tentu saja, karena selama ini yang aku ajarkan kepada anda itu dasar-dasar dari tenaga dalam. Selanjutnya akan bisa menyalurkannya." Sengthai memberi penjelasan.
"Kalau begitu, mati kita coba." Ucap Yenrou.
"Ya, kita memang harus mencobanya. Tenang saja Nona, aku ada bersamamu. Kalau masalah perisai itu, ck... Itu sangat gampang membukanya. Jadi tenang saja, aku pasti membantu anda, nona." Sengthai sedikit bersemangat. Karena telah lama dia tidak merasakan aura dari klan naga mereka.
"Baiklah." Jawab Yenrou.
Sengthai, yang merupakan klan naga putih, tentu aja mengetahui perisai-perisai yang biasa digunakan di dalam klan naga. Karena mereka telah mempelajari, cara membuat perisai dan juga membukanya sedari dari kecil.
Dan menurutnya, membuka perisai itu hal biasa dan mudah.
Kemudian, Pangeran ketiga meniup peluit untuk memanggil Gu Yenrou.
Dengan sekejap mata Yenrou telah tiba di ruang belajar Pangeran ketiga.
Sebenarnya, pria itu sedikit terkejut. 'Bagaimana wanita ini bisa datang secepat itu? Bukankah ruangan tersebut tertutup? Dan bukankah seharusnya dia masuk lewat jendela, atau lewat pintu? Tapi mengapa dia tiba-tiba ada saja seperti hantu?' Zhong Rei Yu bergumam pelan.
"Hormat yang mulia." Ucap Gu Yenrou, sambil sujud dengan sebelah kakinya di tekuk, dan wajah di tundukkan.
"Apakah kau telah mendengar rumor yang beredar?" Tanya Pangeran ketiga.
"Rumor? Rumor yang mana Yang Mulia?"
"Memangnya, ada rumor apa yang telah kau dengar?"
"Saya belum mendengar apapun yang Mulia, hanya saja.. perkiraan saya.. mungkin, masalah pembantaian kemarin malam." Ucapnya tanpa mengangkat kepalanya sedikit pun.
Zhong rayu menarik nafas dalam, dia menatap Gu Yenrou yang berada di bawah sedang berlutut.
"Bukan masalah itu, tetapi mengenai bola naga suci."
"Oh, maaf Yang Mulia, saya belum mendengarnya." Ucap Gu Yenrou berbohong.
Karena, dia tidak ingin diketahui, bahwa selama ini dia menguping di ruang belajar Pangeran ketiga. Walaupun di dimensi yang berbeda.
"Begitu? Tapi, apakah kau pernah mendengar tentang Bola Naga Suci?"
"Sepertinya, saya pernah mendengar dahulu. Tetapi, saya tidak terlalu memperhatikan pembicaraan orang ketika itu." Ucapnya berdalih.
Kemudian Pangeran ketiga menceritakan apa yang sedang terjadi. Dan saat ini, para pendekar dan juga Kaisar berlomba-lomba ingin mengambil Bola Suci tersebut.
"Sekarang, aku menugaskan mu untuk pergi menuju hutan Belantara, dan menemukan goa, tempat di mana Bola Naga Suci berada. Dan aku ingin kamu mengambilnya untukku." Ucap Pangeran ketiga.
'Sepertinya, dia ingin memiliki keturunan Naga Emas Suci terakhir.' Gumam Yenrou. Dia mengepalkan tangannya.
"Baik, Yang Mulia." Ucapin Yenrou dan berlalu.
Pangeran ketiga, yang melihat raut wajah Yenrou sedikit berubah mengerutkan kening. 'Apa dia membenciku?' Gumamnya.
Karena di saat pertama dia datang, wajahnya menunjukkan ekspresi datar.
Tetapi, setelah Pangeran ketiga mengucapkan, bahwa dia di tugaskan untuk mengambil Bola Naga Suci untuk dirinya sendiri, raut wajah Yenrou seketika berubah. Ada sedikit kebencian di wajahnya. Itu yang membuat Pangeran ketiga sedikit bingung.
'Apa dia menganggap aku egois?' Pikirnya.
Walau sebenarnya, Pangeran ketiga tidak terobsesi dengan keturunan terakhir Naga Emas Suci, hanya saja dia ingin menguji seberapa besar kekuatan Gu Yenrou sebenarnya.
'Tetapi, jika wanita itu bisa mengambil Bola Naga Suci, bukankah lebih baik? Wanita itu bisa memiliki naga tersebut nantinya.' Pikir Pangeran ketiga. Dia bermaksud memberikan naga itu untuk Gu Yenrou, bukan untuk dirinya sendiri. Perkataannya tadi hanya ingin mencoba mengikuti perkataan kaisar ketika menyebarkan sayembara itu.
"Yang Mulia, apakah anda tidak mengutus seseorang untuk mengawasi Gu Yenrou?" Tanya pelayan pribadinya.
Pangeran ketiga terdiam sebentar, dan kemudian mengangguk. "Benar juga, kita harus mengutus seseorang, untuk menjaganya, agar dia tidak terluka."
Lei Tung memutar bola matanya. Karena sebenarnya, maksud dari pelayan pribadinya itu, bukan untuk menjaga Gu Yenrou, melainkan untuk mengawasinya. Mungkin-mungkin dia akan berbuat curang, atau menyembunyikan Bola Naga Suci untuk dirinya sendiri.
Karena, dia tidak tahu niat Pangeran ketiga yang sebenarnya. Dia hanya menduga, bahwa Pangeran ketiga ingin memiliki Naga Emas suci.
Gu Yenrou yang ditemani Sentai, berlari menuju hutan Belantara.
"Bukankah sebaiknya kita menggunakan kuda saja?"
jika pangeran cinta padanya, supaya nntinya pantas bisa bersanding dengan pangeran.
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
Lnjut thor.... /Rose/