Menjadi sasaran cinta seorang gangster?
Gaby harus melewati cobaan yang lebih besar lagi ketika seorang gangster tertarik kepadanya. Namun dibalik ketertarikan Jax, si gangster kejam dan berpengalaman itu ternyata memiliki alasan lain, yaitu menuntaskan pekerjaannya dengan membawa Gaby ke pemimpin mafia bernama Salvatore Conti atas pengkhianatan yang ayah Gaby lakukan.
Jax yang diperintahkan untuk membunuh Gaby dengan diberi hadiah setimpal. Pria itu justru terjebak dalam cintanya sendiri sehingga membuat nya harus lari sejauh mungkin bersama Gaby untuk menghindari kejaran Salvatore dan anak buahnya. Dan melindungi wanita itu dari maut meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDK — BAB 06
TARGET PEMBUNUHAN
Jax meneguk minuman tersebut hingga habis dalam satu tegukan saja. Sementara Gaby masih diam dan terlihat gugup hingga ia memperhatikan Jax yang meletakkan kaosnya begitu saja di atas meja lalu duduk di sofa setelah memberikan segelas jus untuk Gaby.
Wanita cantik dengan rambut tergerai itu menatap sekilas ke arah gelas yang ia bawa.
“Kau tidak mengobatinya?” tanya Gaby sehingga pria tampan itu menatapnya.
“Lukanya tidak begitu berbahaya. Duduklah, aku tahu kau lelah dan juga waspada Nona.”
“Gaby!” ketus wanita itu berpaling hingga ia duduk di sofa yang ada di depan Jax. Terlihat bagaimana pria itu tersenyum saat melihat Gaby duduk di sana sembari meneguk minumannya tanpa ragu dan tanpa kehati-hatian setelah apa yang pria itu lakukan kepadanya.
Gaby meletakkan gelasnya di atas meja, sekilas dia melirik ke arah Jax yang masih memperhatikannya tanpa bosan dalam keadaan telanjang dada pastinya.
“Siapa namamu?” tanya Gaby sekedar untuk mengisi hening diantar mereka.
Sementara pria itu mengangkat satu alisnya saat seseorang menanyakan soal namanya, apalagi orang yang menanyakan adalah wanita di depannya saat ini. “Jax.” Jawabnya singkat.
Gaby mengangguk kecil.
“Apa pekerjaan ayahmu?” tanya Jax yang lagi-lagi menanyakan soal ayahnya. Why?
“Apa kau mengenal ayahku? Kenapa kau bertanya soalnya?” kesal Gaby benar-benar tak habis pikir. Ayahnya sudah meninggal tetapi pria di depannya itu terus mengingatkan nya akan sang ayah.
Jax tersenyum tipis. “Jika aku mengatakan bahwa kau terkena masalah karenanya. Apa kau akan percaya?” ujar Jax membuat Gaby tak faham dengan apa yang dia katakan.
“Berhenti menjelek-jelekkan ayahku Tuan Jax! Aku tahu kau sudah menolongku tapi kau jangan lupa bahwa kau sudah memperkosa ku juga. Jadi, jangan keterlaluan!” kesal Gaby yang mulai berdiri dan menatap tajam ke arah Jax yang masih duduk dengan senyuman kecil.
“Memperkosa? Kau menikmatinya, apa kau tidak melihat jejak perbuatan mu?” Jax menelengkan kepalanya ke kanan dan menunjukkan adanya tanda kissmark dengan gigitan kecil di lehernya. Ya! Itu ulah Gaby.
Seketika wanita itu terdiam saat melihat tanda merah keunguan yang ada dileher Jax.
“Aku tidak percaya jika itu ulahku. Kau bermain dengan banyak wanita! Jangan menjebak ku.”
Jax langsung melompat melewati meja dan berdiri tepat di depan Gaby sehingga wanita itu refleks terduduk dan memundurkan tubuhnya saat pria itu mendekatinya sedekat mungkin.
“Aku tidak menyentuh siapapun sejak aku terkena sentuhan polos mu!” balas Jax seraya membelai wajah Gaby dan telunjuknya serta senyuman devil.
Terlihat wajah gugup dan panik Gaby yang berpaling saat pria itu mendekati wajahnya.
Tok! Tok! Tok! Tiba-tiba suara ketukan membuat Gaby melirik ke arah pintu, sementara Jax masih menatapnya lekat dengan maksud tersendiri. Tak berselang lama, pria itu berjalan menuju ke pintu dan membukanya.
Ketenangan Gaby yang baru saja muncul, kini hilang dalam sekejap saat dua pria asing dengan penampilan ala gangster, baru saja masuk dan bersalaman maco dengan Jax.
-‘Yang benar saja.’ Batin Gaby ketika menyadari bahwa kedua pria sangar itu adalah teman Jax.
“Wow! Hidangan makan malam yang memukau Jax!” ucap pria pirang yang sempat dia temui saat di ruang bawah tanah. Kalian bisa memanggilnya Mateo dan Hobbs dengan rambut hitam cepak yang kini menatap ke arah Gaby dengan penuh lapar.
Melihat ketiga pria itu membuat Gaby merasa tidak nyaman dan mencoba menutupi pahanya walaupun itu tidak bisa.
“Apa kami boleh menyentuhnya?!” tanya Mateo si pirang yang masih mengunyah permen karet.
Jax menatap ke arah Gaby dengan senyuman menggoda. “Sentuh saja! Dia tidak akan lari.” Balas Jax yang masih berdiri di sana sementara kedua temannya sudah duduk di sofa yang ada di hadapan Gaby.
Wanita itu segera bangkit dan membawa gelas kosong hingga menodongkannya. “Jangan macam-macam atau kalian akan menyesal!” ancam Gaby dengan ketakutan.
Hobbs dan Mateo saling memandang, laku menyeringai kecil saat Mateo mengambil sebotol beer yang tergeletak di sana. “Aku ingin menyentuhnya!” ucap pria itu membuat Gaby terlihat seperti orang bodoh yang benar-benar selalu waspada.
Dengan menahan malu, wanita itu menatap ke arah Jax yang hanya tersenyum mengejek.
Tentu saja Gaby bergegas pergi dengan perasaan kesal, lalu memilih duduk di atas ranjang.
“Kalian membawa motornya?” tanya Jax yang mulai duduk di sofa tempat Gaby duduk tadi.
“Yap! Koleksimu masih banyak dan kau selalu merusaknya.” Sindir Mateo yang masih menikmati beer nya.
“Ada masalah apa? Kau membuat onar?” tanya Hobbs heran.
Jax hanya menyeringai kecil dan menoleh ke kiri, dimana Gaby yang saat ini duduk di ranjang yang berada tepat di belakang Jax namun dengan jarak yang cukup jauh.
“Sebuah pekerjaan.” Balas Jax yang masih membuat kedua kawannya bingung.
Sementara Gaby mendengarkan dengan seksama meski samar-samar. Dia sendiri juga tidak tahu, bagaimana bisa Jax tahu bahwa dia dalam bahaya malam itu?
“Lalu wanita itu? Kau akan menjadikannya— ”
“Membunuhnya.” Jawab Jax singkat seraya meneguk minumannya.
Mendengar ucapan tersebut, kedua pria tadi saling memandang heran. Tak biasanya Jax akan membunuh seorang wanita, apalagi wanita polos yang jelas-jelas tidak memiliki masalah.
“Kau yakin? Dia?”
“Kenapa kau ingin membunuhnya?” tanya Mateo.
Jax meletakkan gelasnya dan menatap santai ke kedua temannya. “Salvatore Conti. Pria itu yang memiliki urusan dengannya. Dia memintaku membunuh atau menyerahkannya dengan bayaran tinggi.” Jelas Jax dengan jujur.
Mendengar penjelasan tersebut, tentu saja kedua pria tadi sempat tergiur akan hadiah tinggi yang Jax maksud.
“Lalu, kapan kau akan membunuhnya?” tanya Mateo sedikit berbisik agar Gaby tak mendengarnya. Ya itu benar, wanita malang itu tidak bisa mendengar dengan jelas perbincangan mereka dan itu membuat Gaby kesal sendiri.
Jax diam dengan tatapan tajam lurus saat ia sendiri tidak tahu kapan harus membunuhnya.
...***...
Beberapa jam berlalu hingga lewat tengah malam. Hobbs tertidur di sofa, sementara Mateo dan Jax masih begadang dan sesekali berbincang.
Saat Jax berada di dapur untuk mengambil minuman baru. Mateo berjalan mendekati ranjang dengan membawa segelas beer dan sedikit teler. “Wanita yang seksi!” ucap Mateo terus terang saat melihat Gaby tertidur pulas dalam posisi membelakangi.
Selimut yang dia kenakan pun sudah tak karuan sehingga menampakkan paha mulusnya yang membuat Mateo tergoda dan ingin menyentuhnya.
“Jangan menyentuhnya. Kemarilah!” pinta Jax sehingga Mateo tak jadi menyentuhnya walaupun dia sangat ingin bermain dalam keadaan teler.
Pria pirang itu duduk di sofanya dan bersandar lelah, sementara Jax berjalan menghampiri Gaby dan menatapnya lekat.
(“Aahhh~ please, jangan berhenti. Ahhh~ ”)
Desahan dan ucapan Gaby mengiang di ingatan Jax saat dia menatapnya hingga pria itu tak sadar bahwa dia tersenyum tipis.
selisih 4 menit hehehehe
ayooo jax gunakan insting mu utk menemukan gaby 🥰😘🫢🤭
mau gak? 😀😁🤣😂😍😍🫢🤭
gaby di sandera salvatore 🤭🫢
ayooo author ksh tahu jax...
dimn gaby berada 😍😂🫢🫢
jax taukah kamu bahwa gaby ada di tempat salvatore...
bukan pergi ke asia 🤭🤭
gaby pergi sendiri ke asia..
atau akan ttp bersama si jax..
krn gaby adh mengakui perasa,an nya pd jax...
hehehehehe smkin seru & terkuak keluarga mereka 😀😁🤣🫢🤭
atau mlh akan membawa gaby kmnpun jax pergi..
krn mereka sama2 sdh saling tertarik & jatuh hati 🥰😘😍🫢😐
ternyata salvatore musuh bebuyutan martinez..
jd intinya gang mafia nightmgres tlah menghancurkan gang mafia Bloodydevil pny ayah jax..
bgtukah author 🙂😁🫢🤭