Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
"Yang mulia permaisuri Huang Yue Li memasuki aula."
Terlihat sesosok gadis muncul dari pintu aula kekaisaran, dia datang dengan menggunakan pakaian kebesarannya, kakinya yang putih bersih menapak di atas lantai marmer, sangat kontras dengan warna kulitnya yang begitu menawan.
Aroma bunga mawar menguar dari dalam tubuh gadis itu, meskipun saat ini wajahnya masih tertutupi cadar, namun orang-orang meyakini jika dia merupakan seorang yang sangat cantik, hanya dengan melihat mata lentiknya saja.
Kaisar Yu Qing San hampir tak bisa mempercayai penglihatannya, jika yang saat ini melangkah menuju aula adalah permaisurinya, karena selama ini Huang Yue Li merupakan seorang gadis yang buruk rupa dan juga tak pandai untuk merawat diri.
Namun apa yang dilihatnya saat ini benar-benar sangat jauh berbeda, istrinya itu berjalan dengan sangat anggun, bahkan aura keagungan menguar dari tubuh mungilnya, sehingga semua orang pun berlutut ke arahnya.
"Salam kepada yang mulia permaisuri Huang Yue Li" ucap semua orang seraya menundukkan wajahnya.
Huang Yue Li melirik ke arah orang-orang yang kini bersujud padanya, kemudian dia pun segera menaikkan lengan hanfu sebelah kanannya, sehingga membuat orang-orang itu pun kembali bangkit dan duduk di kursi mereka masing-masing.
Sementara dirinya langsung melenggang ke hadapan Kaisar Yu Qing San sambil membungkuk menunjukkan hormat.
"Permaisuri Huang Yue Li menghadap yang mulia Kaisar Yu Qing San." ucap Huang Yue Li.
Kaisar Yu Qing San hampir saja tak bisa mengedipkan matanya, dia tak menduga jika kepergiannya selama dua setengah tahun untuk berperang, ternyata telah mengubah permaisurinya menjadi lebih anggun dan juga bermartabat. Hal itu jauh berbeda dengan Huang Yue Li yang biasanya selalu ceroboh.
Kaisar Yu Qing San pun segera menganggukan kepalanya dan menyuruh permaisuri untuk duduk disebelah kiri singgasananya.
Suasana aula yang semula hening tiba-tiba saja menjadi sangat ribut, beberapa orang yang hadir di sana saat ini tengah berkasak kusuk memuji penampilan dari permaisuri Huang Yue Li.
Hal itu tentu membuat sang Kaisar tersenyum tipis, namun di sebelah kanan Kaisar, tepatnya di kursi yang diduduki oleh ibu suri Yun Jian saat ini, nampak wanita tua itu seolah tidak menerima, jika semua orang memuji Huang Yue Li.
Wanita tua itu masih tetap berfikir jika Huang Yue Li tak pantas untuk mendampingi Kaisar Yu Qing San, apalagi dengan wajah buruk rupa dan juga sifat pengecut yang dimilikinya, membuat ibu suri Yun Jian semakin tidak menyukai istri sah dari putranya itu.
Tak lama kemudian, semua pelayan pun mulai melayani semua orang, mereka menempatkan satu persatu mangkuk yang berisi makanan di atas meja.
Jika biasanya permaisuri Huang Yue Li akan bersikap manja bahkan selalu mencari perhatian Kaisar Yu Qing San, dengan mengambilkan lauk dan juga sayur yang tertata di atas meja, namun kali ini permaisurinya itu seolah tak perduli, dia hanya mengambil sumpit dan beberapa macam sayur dan juga lauk yang dia sukai, kemudian ditempatkannya di atas nasi untuknya, tanpa memperdulikan raut wajah Kaisar Yu Qing San yang saat ini mulai menghitam.
Baginya tak peduli siapapun yang ada di sampingnya saat ini, yang terpenting dia hanya akan menikmati makanan tanpa harus susah-susah untuk bertingkah laku seperti seorang pelayan, yang melayani kaisar Yu Qing San saat makan.
Ibu Suri akhirnya mengangkat sumpit dan mengambilkan satu persatu lauk dan juga sayuran untuk sang Kaisar, sambil sesekali sudut matanya melirik ke arah Huang Yue Li.
Wanita tua itu sepertinya tengah memperhatikan segala tingkah laku dan juga tindak-tanduk dari Huang Yue Li tanpa sepengetahuan sang pemilik, hanya saja dia belum mengetahui jika jiwa yang saat ada di dalam tubuh itu adalah jiwa Rasya, bukanlah pemilik tubuh aslinya.
"Apa kau tidak ingin melayani yang mulia kaisar, permaisuri? Bukankah biasanya kau akan mengambilkan makanan untuknya?" tanya ibu Suri Yun Jian sambil melirik ke arah permaisuri Huang Yue Li.
Huang Yue Li sepertinya tak memperdulikan apa yang diucapkan oleh ibu Suri kekaisaran Feniks emas itu, saat ini dirinya masih tetap bersantai mengunyah makanan yang sudah terlanjur masuk ke dalam mulutnya, sambil sesekali dia pun berdecak kesal, karena ternyata rasa dari masakan itu tak jauh dari kata hambar dan juga asin, benar-benar jauh berbeda dengan masakan yang biasanya dihidangkan di paviliunnya.
"Apa kau tidak mendengarkan ucapanku, permaisuri Huang Yue Li?" tanya ibu suri kembali, kali ini nada suaranya sengaja dia naikkan.
Huang Yuli pun akhirnya melirik ke arah Ibu suri, wanita tua itu sepertinya sengaja ingin mencari masalah di hadapan semua orang, kemudian dia pun segera tersenyum tipis dan kembali mengangkat sumpitnya, kemudian menyuapkan daging ke dalam mulutnya.
"Bukankah kita tidak boleh berbicara di saat sedang makan, yang mulia Ibu suri?" ucap Huang Yue Li.
Sontak wanita tua itu pun langsung melotot, mendengar balasan dari menantu yang tak diharapkannya itu, dia tak menyangka jika Huang Yue Li memiliki keberanian untuk mengucapkan kata-kata itu di hadapan semua orang. Hal itu tentu menyulut emosi Ibu suri, kebencian di hatinya semakin mendalam terhadap menantu yang tidak tahu diri itu.
Kaisar Yu Qing San hanya bisa menatap datar ke arah sang istri, sambil sesekali kedua alisnya terlihat bertaut, sepertinya saat ini Huang Yue Li tak lagi merasa takut terhadap ibu suri, hal itu terlihat dari bagaimana cara dia menangani omelan dari wanita tua itu dengan sangat santai.
Akhirnya acara makan-makan pun selesai, semua orang bergegas kembali menuju ke kediamannya, begitu juga Huang Yue Li yang saat ini telah turun dari kursi yang tadi didudukinya, kemudian beranjak untuk pergi Kembali ke paviliunnya, tapi sepertinya Ibu suri Yun Jian masih belum puas, dia pun segera melontarkan kata-kata yang tajam ke arah permaisuri.
"Sepertinya aku selama ini terlalu memanjakanmu, sehingga kau bisa bertindak dengan begitu tak tahu dirinya di hadapan semua orang, permaisuri!" ucap Ibu suri Yun Jian.
"Benarkah? Oh... Aku benar-benar terharu mendengarnya. Apakah mengasingkanku di hutan selama 2 tahun merupakan caramu untuk memanjakan? Lalu apakah dengan mengirimkan mata-mata ke paviliunku itu juga merupakan cara seseorang untuk memanjakan? Lalu bagaimana juga dengan racun yang telah kau kirimkan sehingga membuat wajahku buruk rupa? Apakah itu juga merupakan cara mu untuk memanjakan seseorang, ibu suri?" tanya Huang Yue Li.
Deg...
Jantung ibu suri tiba-tiba saja seperti akan melompat dari tempatnya. Dari mana Huang Yue Li mengetahui semua itu?
Hal itu tentu saja membuat wajah ibu suri menghitam, dia tak menyangka jika menantu sialannya itu akan mengungkapkan seluruh perbuatannya di hadapan Sang putra, yang merupakan seorang Kaisar di kekaisaran Feniks emas ini.
"Lancang! Berani sekali kau menuduhku melakukan semua hal itu!" teriak ibu suri dengan dada yang sudah bergemuruh hebat.
"Aku hanya bertanya, bukan menuduh! Jika kau memang merasa, maka secara otomatis kau akan mengeluarkan kata-kata untuk membela dirimu, Ibu suri." ucap Huang Yue Li kembali, sambil melangkahkan kakinya keluar dari aula istana kekaisaran, tanpa melirik sedikitpun ke arah Kaisar Yu Qing San.
"Menarik!" gumam sang Kaisar dengan suara yang sangat pelan, sambil menyunggingkan senyuman tipisnya.