NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tahu yang Sebenarnya

Dania nampak sangat murka dengan sikap Hermanto yang dengan tegas menolak ajakannya untuk bekerja sama dengannya. Dania bahkan sempat mengancam akan membuat pria tua ini menderita jika Hermanto tak mau menuruti apa yang ia inginkan namun tentu saja Hermanto yang sangat loyal pada Hanggono sama sekali tidak takut dengan ancaman yang dilakukan oleh Dania.

"Saya bisa saja melaporkan apa yang anda lakukan ini pada pak Hanggono."

"Kamu pikir dia akan percaya dengan semua yang kamu katakan?! Dia itu hanya percaya padaku saja!"

Hermanto kemudian memperdengarkan rekaman pembicaraan mereka barusan dan pada saat itulah dapat terlihat raut wajah sombong dan penuh percaya diri Dania hancur seketika. Raut wajah Dania menjadi pucat pasi dan jelas sekali ada ketakutan saat tahu rupanya Hermanto dengan sengaja merekam semua pembicaraan mereka.

"Beraninya kamu melakukan semua ini!"

"Saya hanya menjalankan tugas saya sebagai orang kepercayaan pak Hanggono. Saya jadi tak habis pikir bagaimana mungkin pak Hanggono bisa menikahi wanita macam anda."

"Hei, apa-apaan maksud ucapanmu barusan?!" seru Marita tak terima dengan ucapan Hermanto barusan.

"Kalau sudah tak ada hal lain yang mau kalian bicarakan saat ini, silakan keluar. Pintu keluarnya ada di sana."

Hermanto menunjukan arah pintu keluar untuk kedua manusia tak tahu diri yang tengah duduk di depannya. Dania dan Marita nampak kesal bukan main karena mereka diperlakukan dengan tidak baik oleh Hermanto namun tentu saja saat ini mereka memutuskan untuk segera balik badan dan tak mau membuat keributan yang jauh lebih parah lagi. Dania dan Marita sudah masuk ke dalam mobil namun Dania masih saja meracau mengomel dengan sikap Hermanto yang jauh dari kata hormat padanya padahal saat ini ia adalah istri Hanggono.

"Berani sekali pria tua itu memperlakukanku begini. Aku tak terima!"

"Bukan hanya kamu namun Mama saja tak terima dengan perlakuannya. Lantas apa yang akan kamu lakukan pada pria tua itu? Dia jelas sudah punya bukti kuat untuk membuat suamimu tak memercayaimu."

****

Hanggono sudah mendapatkan pesan dari Hermanto yang mana pengacaranya itu mengirimkan pesan suara berisi rekaman pembicaraan Dania dengan dirinya. Hanggono yang mendengarkan itu nampak menyeringai sinis. Ia sudah menebak ke mana tujuan Dania, kali ini tentu saja Hanggono tak akan tinggal diam. Ia akan memberikan pelajaran pada Dania dan membuat wanita itu akan menyesali keputusannya.

"Kamu belum pernah melihat sisi lainku, maka aku dengan senang hati akan memperlihatkannya."

Hanggono nampak menunggu Dania dan Marita sampai kembali ke rumah dan kala keduanya tiba di rumah, Hanggono langsung datang menghampiri Dania dan memeluk istrinya itu.

"Akhirnya kamu pulang juga."

Dania nampak waspada dengan sikap Hanggono, semenjak Hermanto sudah mengancam dirinya untuk membocorkan rekaman itu pada Hanggono maka Dania tak bisa tenang. Ia takut kalau Hanggono akan tahu yang sebenarnya dan pria ini bisa saja menceraikannya.

"Kenapa memangnya? Aku kan sudah mengatakan kalau aku dan mama mau ke mall."

"Bagaimana kalau kita menghabiskan waktu berdua saja di rumahku yang lain?"

"Yang benar, Mas?"

"Iya tentu saja. Aku mau menghabiskan waktu bersamamu di rumahku yang lain. Aku yakin kamu pasti akan suka."

"Baiklah kalau begitu. Aku mau siap-siap dulu dan juga mengambil beberapa pakaianku."

****

Nancy dan Putra saat ini sedang meninjau proyek pembangunan apartemen yang terletak di Tangerang, proyek ini tadinya sempat terhenti akibat adanya sengketa lahan dengan warga lokal yang merasa memiliki hak menempati tanah tersebut. Atas dasar itu maka perusahaan dan warga menyerahkan masalah sengketa ke pengadilan dan tentu saja pengadilan berpihak pada perusahaan namun walau demikian Nancy tetap memberikan uang ganti rugi pada warga yang terdampak proyek ini.

"Kamu benar-benar baik, mereka bahkan menempati tanah yang ilegal namun kamu masih mau memberi ganti rugi pada mereka."

"Itu tidak seberapa, aku hanya berusaha menemukan solusi terbaik di antara kedua belah pihak dan sejauh ini sih kebanyakan berhasil."

Putra menganggukan kepalanya, selama ini ia selalu mendengar para pengusaha kaya raya menindas masyarakat kecil dengan bantuan aparat penegak hukum demi menghalalkan ambisi mereka namun Nancy bukan bagian dari kelompok itu, walau berasal dari keluarga kaya raya sejak kecil namun sikap Nancy pada masyarakat kecil tidak pernah sombong. Selepas peninjauan proyek itu, Nancy dan Putra dalam perjalanan kembali ke Jakarta namun sebelumnya mereka mampir dulu ke sebuah rumah makan untuk makan siang.

"Kamu yakin mau makan di sini?" tanya Putra memastikan karena Nancy meminta berhenti di warung makan sederhana.

"Mas, bukankah aku sudah berulang kali mengatakan kalau aku bukanlah orang yang suka pilih-pilih kalau makan?" jawab Nancy.

Putra tersenyum mendengar jawaban Nancy, rasanya ia tak salah pilih untuk menjadikan Nancy sebagai istrinya.

****

Nancy sama sekali tidak merasa canggung saat makan di warung makan sederhana ini, ia membaur bersama pelanggan lain tanpa ada rasa risih, ia nampak tenang dan menikmati bakso yang ia pesan.

"Kamu memang sering makan di sini? Kok tahu sih kalau ada warung makan yang enak?" tanya Putra yang juga sedang menyantap bakso di piringnya.

"Iya, awalnya aku tidak sengaja menemukan warung makan ini karena saat itu aku sangat lapar sekali jadinya mampir dan mencoba makan di sini. Awalnya juga aku tidak berekspektasi yang tinggi namun setelah mencicipi makannya maka aku langsung jatuh hati."

Putra menganggukan kepalanya menyetujui apa yang Nancy katakan barusan, walau penampilan warung makan sederhana ini nampak biasa saja namun rasa masakan di warung makan ini sangatlah enak.

"Bagaimana? Enak kan?"

"Iya, ini enak sekali."

Selepas makan, Putra membayar makanan mereka kemudian kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. Ponsel Nancy berdering dan ia segera mengambil benda tersebut, ia melihat ada nama sang papa di sana yang mengirim pesan bahwa saat ini ia dan Dania sedang ada di rumah yang lain.

"Siapa?"

"Papa."

****

Dania nampak terkesima dengan rumah Hanggono yang lain ini, rumah ini terletak agak jauh dari jalan raya dan sangat tenang sekali karena di sekelilingnya adalah hutan. Hanggono mengatakan bahwa kalau ia butuh waktu menepi dari kota maka tujuannya adalah rumah ini.

"Rumah ini bagus sekali."

Hanggono nampak tersenyum mendengar ucapan Dania barusan dan tentu saja kemudian Hanggono segera mengajak Dania pergi ke kamar karena ia sudah tak sabar untuk menjamah Dania.

"Mas, aku masih lelah. Bisakah kita melakukan itu nanti saja?" tolak Dania.

"Tapi sayangnya aku mau sekarang dan kalau aku sudah mengatakan bahwa aku mau sekarang maka kamu seharusnya tahu apa yang mesti kamu lakukan," ujar Hanggono dengan nada rendah namun dari suara itu sarat akan intimidasi hingga membuat Dania merinding.

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!