NovelToon NovelToon
Wanita Satu Milyar

Wanita Satu Milyar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Keluarga
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Sekti

Karena kecantikannya yang eksotik, sudah banyak pria yang melamar wanita yang bernama Yolanda. Namun, mereka ditolak semua.

Mulai dari Pria Penjual bakso, seorang Kuli Bangunan bahkan seorang Guru Honorer.

Mereka semua ditolak semua lamaran pernikahannya oleh Yolanda. Ia merasa semua pria tersebut belum bisa memenuhi keinginannya.

Yolanda akan mau menikah, jika ada pria yang bisa memberi mahar sebesar satu miliar, satu mobil mewah dan satu rumah megah. Alasan Yolanda meminta mahar dibluar logika tersebut karena banyak pria yang menyia-nyiakan seorang istri bahkan di kondisi ekonomi saat ini yang serba mahal.

Ada sih, pria kaya yang melamar Yolanda, tapi pada akhirnya ia tolak karena pria kaya tersebut perhitungan. Padahal usia Yolanda sudah memasuki 25 tahun.

Apakah Yolanda menemukan pria idamannya? Ataukah akan menjadi jomblo sampai tua? Ikuti kisah selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Sekti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lihat!!!

"Saya bukan orang gila. Saya Yolanda. Dah, izinkan saya pulang ke rumah!" jawab Yolanda dengan jujur. Ia berusaha menjadi wanita apa adanya dan tidak malu dengan kondisinya yang saat ini berubah menjadi buruk rupa.

"Ka—kamu Yolanda? Nggak mungkin. Saya belum percaya. Muka kek arang gosong gitu dibilang Yolanda? Mana identitas aslimu, jika kamu memang Yolanda!"

Saat sing, Zulaikha masih tidak percaya dengan pengakuan Yolanda yang jujur apa adanya.

"Lihat. Ini KTP saya. Saya sempat kecelakaan naas dan membuat wajah saya seperti ini? Kamu puas, menghina saya!"

Yolanda berlari kencang dan tidak menghiraukan Zulaikha yang bertanya dan semakin penasaran dengannya.

Zulaikha tersenyum kecut. 'Pantas saja Yolanda menghilang beberapa hari. Dia kecelakaan toh? Bagus dong, sekarang tidak ada yang menandingi kecantikan ku! Rasain kamu Yol,' batin Zulaikha dengan hati yang teramat bahagia karena wajah Yolanda mengalami perubahan total.

***

Tak lama, Yolanda sudah sampai di rumahnya. Ia ingin mengurung diri di kamar. Ia mulai mengambil air wudhu dan melakukan sembahyang dhuhur.

"Ya Alloh, hamba ikhlas dengan kehendaknya ini. Semoga suatu saat nanti, wajahku bisa pulih kembali. Dengan musibah ini, hamba bertobat ya Alloh."

Yolanda berdoa dan menitikkan air mata menghadap Sang Pencipta. Setelah selesai berdoa ia tertidur.

Tok tok tok!

Tidak lama, ada seseorang yang mengetuk pintu. Yolanda terbangun seketika. Ia langsung menuju ruang depan dan memastikan di balik gorden siapa orang yang bertamu tersebut.

"Bu Tumi? Reyhan? Kenapa mereka ke sini?"

Ternyata yang bertamu adalah tetangganya dan Reyhan. Karena Bu Tumi orang baik, akhirnya Yolanda mau membuka pintu.

Ceklek!

"Ya Alloh. Ini neng Yolanda? Kenapa jadi seperti ini? Saya dan beberapa warga panik memikirkan Neng Yolanda yang beberapa hari nggak pulang! Nak Reynan menceritakan semuanya, kalau Neng Yolanda baru saja mengalami kecelakaan," ujar Bu Tumi yang menatap sedih ke arah Yolanda.

"Bu Tum, ayo masuk! Jangan bicara disitu!"

Yolanda mengajak Bu Tumi duduk di bangku ruang tamu. Sementara Reynan tidak dihiraukan oleh Yolanda karena wanita itu masih benci.

"Bu Tumi, terima kasih Ibu sudah mau datang ke rumah saya. Saya memang sudah berubah menjadi wanita jelek, tetapi Alhamdulillah, saya masih hidup dan diberi kesehatan oleh Alloh," tutur Yolanda sembari duduk di bangku di samping Bu Tumi.

Reynan ikut duduk sambil menahan rasa tidak enak dan menyesal kepada Yolanda.

"Assalamualaikum!"

Tidak lama, sebelum Bu Tumi berbincang lebih jauh dengan Yolanda, Seorang pria berpakaian rapi dan memakai kemeja putih juga bertamu di rumah Yolanda.

Ia membawa koper mini berwarna putih dan beberapa bingkisan. Tidak lama, orang tersebut dipersilakan duduk oleh Yolanda.

"Dokter? Anda menyusul ke sini?" tanya Yolanda dengan terkejut.

Ternyata pria tampan berwajah rapi tersebut adalah Dokter Edward. Dokter berambut klimis, berhidung bangir dan berkulit putih tersebut tersenyum manis di depan Yolanda.

Ia memenuhi keinginannya yaitu ingin menyusul ke rumah pasien yang membuat dirinya penasaran, Yolanda.

"Iya. Saya ke sini tadi bersama Mas Reynan untuk memeriksa Nona agar cepat sehat kembali. Saya kira Nona masih lemah dan harus melakukan perawatan. Saya minta izin untuk memeriksa Nona Yolanda. Ini ada beberapa makanan untuk dimakan Nona agar Nona terpenuhi gizinya kembali," ujar Dokter Edward dengan kalem.

Dokter Edward memberikan beraneka warna makanan spesial buat Yolanda. Ada pizza, roti lapis legit, dan ayam geprek. Dokter itu ingin Yolanda sehat kembali dan tidak kelaparan.

Yolanda tersenyum. "Baik, Dok. Di sini atau di mana ya diperiksanya? Terima kasih sudah memberikan berbagai macam makanan." Yolanda terkejut ketika Dokter Edward memberikan banyak makanan.

"Dokter. Terima kasih sudah mau datang ke rumah Neng Yolanda. Saya mendengar berita ini ikut bersedih. Untung saja, Dokter masih mau datang ke sini. Neng Yolanda itu sudah saya anggap sebagai anak lho! Kasihan, Emaknya juga sudah tiada. Neng Yolanda hanya tinggal di rumah sendiri," sahut Bu Tumi yang sangat senang ketika Dokter Edward memeriksa Yolanda dengan tulus.

Terlihat Dokter Edward memeriksa Yolanda dengan alat medisnya. "

Dokter Edward tersenyum dan mulai memeriksa Yolanda. "Saya turut iba dengan kondisi Neng Yolanda. Apalagi dia sudah tidak mempunyai orang tua. Nona Yolanda harus beristirahat cukup dulu dan jangan beraktifitas berat agar kesehatannya cepat pulih. Ini beberapa obat dan vitamin agar kulit wajah yang terluka cepat sembuh dan kering."

Dokter itu memberikan resep obat kepada Yolanda. Di dalam bungkus resep obat tersebut, Dokter Edward menyelipkan kertas kecil yang ada tulisannya dan berharap Yolanda membacanya nanti.

Yolanda tersenyum. "Baik Dokter. Kita-kita biaya periksanya berapa ya? Akan saya bayar sekarang!"

Yolanda tidak enak jika Dokter Edward tidak dibayar. Karena beliau sudah susah payah menyelamatkan dirinya.

Dokter itu kemudian ikut duduk dan minum kopi yang telah dibuatkan oleh Bu Tumi. Bu Tumi, diam-diam ke dapurnya Yolanda dan membuatkan minuman untuk para tamunya.

"Tidak perlu dibayar, Nona! Saya ikhlas kok memeriksa Nona. Biaya yang di Rumah Sakit sudah dibiayai oleh Mas Reynan. Berterima kasihlah kepada Mas Reynan."

Dokter Edward tidak meminta bayaran kepada Yolanda karena ia ingin membantu Yolanda dengan tulus. Ditambah, ia juga penasaran dengan kehidupan Yolanda.

"Masa sih Dokter! Tapi ini, buat ongkos bensin. Saya nggak enak jika nggak bayar biaya pengobatan ini."

Yolanda mengambil uang dari dompet kesayangannya. Ia mengeluarkan beberapa lembaran merah dan diberikan kepada Dokter.

"Tidak perlu Nona! Saya ikhlas kok. Yasudah, saya pamit pulang dulu? Jika ada apa-apa bisa hubungi saya. Nomor kontak saya sudah ada di dalam bungkus pizza yang masih fres itu. Ibu dan Reynan juga bisa makan, jika mau permisi."

Setalah Dokter selesai memeriksa Yolanda, ia segera pamit pergi karena masih ada jadwal kerja yang harus diselesaikan.

"Oh, iya. Hati-hati Dokter!"

Yolanda tersenyum kepada Dokter Edward sambil tersenyum.

Tidak lama, menyisakan Bu Tumi dan Reynan yang ada dalam rumah tersebut.

"Bu Tumi. Yolanda istirahat dulu ya? Kepala Yolanda masih pusing?"

Yolanda pamit ke kamar dan lagi-lagi ia tidak menggubris Reynan yang setia menunggu Yolanda.

"Oh. Iya Neng. Saya juga mau pulang dulu ya Neng. Kamu di rumah hati-hati. Nanti malam Bu Tumi ke sini lagi menginap di sini!"

Bu Tumi buru-buru pulang karena ada keperluan penting. Yolanda mengangguk mengiyakan ucapan Bu Tumi.

Setelah Bu Tumi pulang. Reynan masih di situ. "Yolanda. Kamu cepat sembuh ya? Maafkan aku telah membuatmu hancur dan terluka. Aku pamit pulang dulu ya? Besok aku ke sini lagi! Aku akan membawa makanan untukmu! Kalau kamu butuh apa-apa bilang aku. Kamu jangan mengajar dulu. Aku akan bilang sama Pak Utomo kalau kamu sedang tertimpa musibah!"

Reynan bertekad akan bertanggung jawab atas kesalahan yang ia lakukan pada Yolanda. Ia bersi keras ingin melindungi Yolanda.

Yolanda tersenyum kecut pada Reynan. "Sudah saya bilang, Rey. Kamu tidak perlu ganggu hidup saya lagi! Kamu tidak perlu repot ke sini lagi. Makasih kamu telah membiayai pengobatanku saat di rumah sakit. Tapi, saya harap, jauhi aku. Aku ingin menyendiri!" ujar Yolanda dengan tegas.

Dug dug!

Tanpa Yolanda ketahui, di balik pintu depan rumah, seorang wanita menguping pembicaraan Yolanda. Karena wanita itu geram, ia segera mendekati Yolanda dan Reynan.

"Astaghfirullah, Yolanda! Kamu itu masih saja belagu dan sombong! Sudah buruk rupa, dikasihani sama Pak Reynan yang tampan dan kaya masih menolak! Dasar wanita tidak tahu untung! Atau kamu diam-diam bersekongkol dengan setan untuk tidak menikah dengan pria manapun! Kau pasang susuk pemikat! Jujur saja kau! Pak Reynan! Lebih baik kamu pergi dari wanita ini, dari pada ditolak terus! Biarkan ia menjadi janda tua dan buruk rupa! Hahaha!"

Tiba-tiba Monika datang. Ia tahu kalau Reynan ada di rumah Yolanda. Dan desas-desus Yolanda menjadi buruk rupa terdengar sampai ke kecamatan. Monika tinggal bersebelahan dengan kampungnya Yolanda, sehingga ia tahu berita viral tersebut.

1
Susi Akbarini
waaahhh..
kasihan yolanda..
❤❤❤❤❤
Abu fatih Aljawi: Semoga kakak, ikuti cerita selanjutnya. Mohon bersabar ya kak
total 1 replies
Susi Akbarini
masih cantik gmna sih madudnya..
kan ada baret luka..
Susi Akbarini
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jeng3....
pasti Reynan akan menjauh..
tinggal gus rahman..
apa masih mau menerima?
Susi Akbarini
akankah yolanda hamil..
akankah gus rahman masoh maubama yolanda..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhh..
jatuhnya obsesi itu si reynan..
klao gus rahman kan tidak ..
ia ikhlaa aja...
❤❤❤❤
sapa yg bakal bantuin yolandaa dari cengkraman reynan
Abu fatih Aljawi: kalau kk ikuti cerita terus. insya Alloh aku up lagi.

mksih kk dukungan bacanya.
total 1 replies
Susi Akbarini
makanya diomo gun aja ...
jgn dipendam..
siapa tahu yolanda mau nunggu Gus Rahman berjuang..
lanjutttt....
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
lhaaahhhh..
jadi galau kan???
😀😀😀❤❤❤❤
akankah yolanda terima pak reynan???
Susi Akbarini
jeng3..
bisakah gus rahman mengalahkan mereka???
lanjutttt..
❤❤❤❤
Susi Akbarini
jeng3..
apakah yolanda tetap dgn satu milyarnya..
ataukah dia mau nungguin gus rahman aja..
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😚❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kak ada part cerita yg diulang nulisnya ini
Abu fatih Aljawi: sudah saya koreksi tinggal review editor. makasih
Abu fatih Aljawi: Apa iya kak. maaf aku koreksi dulu ya? soalnya saya sibuk banget sampai nggak koreksi ulang
total 2 replies
Susi Akbarini
yaelahhhh..
Aisyahhhhh..
Susi Akbarini
jeng3.

siapa hayo jodoh yolandaaaa..
😀😀😀❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..
yolanda akan milih siapa nantinya yaaa???
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
lha kok ngaji?
apa masih baca iqra..
blm baca Qur'an?
❤❤❤❤
Susi Akbarini: kan lagi dapat tamu bulanan
total 1 replies
Susi Akbarini
lhaaa..
lak tenan..

gak.jati nrmnung tapi batalin..
😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
lhaaahhh
.
gmana yoh pak rojak..
main jogohinn anak aja
Susi Akbarini
benarkah kyai rozak mau nembung..
atau malah mau batalin?

penasarannn..

lanjutttt

❤❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!