Mendapatkan pelecehan seksual dari teman sekolahnya membuat seorang gadis bernama Aulia Dara harus rela di keluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.
Sementara itu, Alfatih Brahmaseto si pelaku pelecehan membantah keras jika dia lah yang telah menghamili Dara. Bahkan dengan tega nya Fatih menuduh Dara, jika Dara adalah seorang kupu kupu malam.
Sakit, hancur, terluka dan rasa malu yang di terima oleh Dara membawa rasa trauma bagi Dara, hingga akhirnya Dara pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut.
Lalu, bagaimana jadinya jika 10 tahun kemudian, Dara dan Fatih kembali di pertemukan dengan keadaan Dara yang telah bahagia bersama putri semata wayangnya dan Fatih yang telah memiliki seorang istri??
Akankah Dara memberitahu putrinya jika Fatih adalah ayah biologisnya?? Atau, Dara memilih untuk merahasiakan semua kisah kelamnya di masalalu serta status Fatih dari putrinya??
yukk simak kisahnya di sini "Kehormatan Yang Ternoda" by.Triyani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.Terus Kembali
...🌸🌸🌸...
...~Happy Reading~...
*
Bayang bayang bagaimana dulu dia memperlakukan seorang gadis bernama Dara, terus menghantui meski 10 tahun telah berlalu dari kejadian itu.
"Kenapa aku bodoh sekali? Kenapa aku harus percaya begitu saja perkataan Priska, tanpa mencari tahu lebih kebenaran nya." Gumam Fatih yang kembali larut dalam sebuah kubangan penyesalan mendalam yang dia rasakan selama ini.
Belum lagi kilasan kilasan wajah kecil yang cantik dalam balutan hijab nude yang kemarin sempat dia lihat. Semakin menambah beban berat dalam hati Fatih hingga Fatih pun kembali harus menelan pil tidur agar bisa mengistirahatkan tubuhnya.
Akhirnya, Fatih pun bisa memejamkan matanya setelah meminum lebih dari satu pil tidur yang dia dapat dari seorang dokter yang selama hampir 10 tahun ini menangani kesehatan mentalnya.
Iya, kesehatan mental Fatih. Jika ada yang mengira Fatih baik baik saja selama ini. Maka pendapat itu salah besar, karena pada kenyataan nya.
Sudah 10 tahun ini Fatih belum juga bisa lepas dari seorang psikiater yang selama ini Fatih temui secara diam diam. Sejak mengetahui Dara pergi dan menghilang entah kemana.
Fatih benar benar terguncang, belum lagi fakta bahwa janin hasil perbuatan nya di buang begitu saja oleh Dara kian menambah beban mental untuk Fatih.
Hingga suatu ketika, Fatih hendak mengakhiri hidupnya. Namun, berhasil diselamatkan oleh seorang pria paruh baya bernama Gilbert Marlon. Seorang dokter psikiater ternama di London, Inggris.
Negara dimana Fatih melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar S1 dan juga S2 nya. Kerap menyaksikan teman sekampusnya bermesraan, membuat Fatih terus dibayang bayangi sosok Dara yang menangis pilu di bawah kungkungan nya dulu.
Bahkan, Dara yang merintih kesakitan sampai jatuh pingsan karena Fatih yang berhasil menjebol segel kehormatan nya pun terus saja hadir di setiap tidur Fatih di malam malam selanjutnya.
Membuat pemuda yang masih labil itu akhirnya dibuat putus asa hingga depresi. Bahkan, dia nekad ingin mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan mobil yang dia bawa ke sebuah jurang.
Akan tetapi, tampaknya Tuhan masih belum mengizinkan Fatih pergi dari dunia ini sebelum menyelesaikan urusan nya dengan Dara. Hingga Fatih pun akhirnya selamat dengan bantuan seorang pria tua bernama Dokter Gilbert.
Sejak saat itu Fatih pun menjadi salah satu pasien dari dokter itu. Pria tua itu kerap memberi wejangan agar tidak mudah putus asa dalam menjalani hidup.
Bahkan pria itu juga lah yang mendorong Fatih untuk mencari Dara dan menyelesaikan urusan mereka berdua sampai tuntas.
Akan tetapi, usaha Fatih selama ini sia sia karena Fatih hanya mengandalkan nama Dara saja sebagai informasi untuk mencari keberadaan gadis itu.
Fatih sama sekali tidak memiliki satupun foto dari gadis itu, hingga membuat pencarian Dara sedikit terkendala. Bahkan pihak sekolah pun telah menghancurkan semua informasi tentang Dara hingga Fatih pun akhirnya benar benar kehilangan jejak dari seorang Aulia Dara.
*
*
Keesokan harinya.
Ceklek
"Selamat datang, ada yang bisa saya ban___,"
Deg
Lagi, Aulia tidak bisa melanjutkan ucapannya saat menyadari siapa yang datang dan masuk kedalam toko kue miliknya. Lagi dan lagi, pria dengan setelan jas lengkap ala seorang CEO itu pun datang menghampiri Aulia yang tengah berdiri di balik etalase toko kuenya.
"Hai, seperti janjiku kemarin. Aku datang lagi, ayo kita bicara." Ucap nya saat berhadapan dengan Aulia.
Tanpa menghiraukan pria itu, Aulia pun bergegas pergi meninggalkan tempatnya berdiri dan mengalihkan tugasnya pada Gita yang berdiri tidak jauh dari Aulia.
"Git, tolong layani pelanggan kita ya. Mbak mau kebelakang dulu." ucap Aulia yang pergi meninggalkan si pria dewasa itu begitu saja.
Hingga membuat Gita kebingungan. Pasalnya, ini pertama kalinya Aulia Meninggalkan pelanggan begitu saja sebelum melayani nya.
'I_iya Mbak." jawab Gita di tengah tengah kebingungan nya melihat sikap Aulia yang aneh.
Setelah melihat Aulia masuk, Gita pun segera menghampiri Fatih yang menatap datar ke arah nya. Hingga membuat bulu kuduk gadis itu berdiri.
"Permisi, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Gita mencoba bersikap se ramah mungkin pada pelanggan yang datang ke toko nya.
"Tidak ada." jawab Fatih begitu singkat, lalu pergi begitu saja meninggalkan toko itu bahkan tanpa pamit.
Dan hal itu semakin membuat Gita di buat kebingungan oleh sikap dua manusia dewasa yang ada di depan nya saat ini.
"Ada apa dengan nya? Apa aku sakit ya? Kenapa aku merasa Mbak Aulia dan pelanggan itu terlihat aneh?" Gumam Gita saat melihat Fatih pergi begitu saja dari toko kue tempatnya bekerja tanpa membeli satupun kue yang ada di sana.
*
Sejak saat itu, Fatih pun terus mendatangi toko kue milik Aulia tanpa rasa lelah sedikit pun. Sudah satu bulan berlalu dan Fatih masih terus mendatangi tempat itu meski terus diabaikan oleh sang pemilik toko.
Gita menghela nafas panjang saat lagi dan lagi, pria berjas hitam itu mendatangi toko kue tempatnya bekerja. Entah apa yang pria itu mau, yang pasti pria itu pasti akan pergi begitu saja tanpa membeli kue di sana setelah bertemu dengan Aulia, meski mereka tak saling bicara.
"Maaf, izinkan saya bertanya. Sebenarnya apa yang anda cari? Anda hampir setiap hari datang kemari, tapi tidak pernah membeli satu pun kue yang kami jual. Lalu, sebenarnya untuk apa anda setiap hari datang kemari, Tuan?" tanya Gita yang akhirnya memberanikan diri bertanya pada pria itu.
"Aku kemari untuk bicara dengan Dara. Bukan untuk membeli kue," jawab Fatih dengan nada datarnya.
"Dara? Siapa Dara?" tanya Gita lagi dengan dahi yang mengkerut.
"Dia, pemilik toko kue ini," jawab Fatih lagi, yang cukup singkat.
"Maaf, Tuan. Sepertinya anda salah alamat. Pemilik toko kue ini bernama Aulia Rahma. Bukan Dara, dan lagi di sini hanya ada Mbak Aulia, Aliya dan juga saya Gita. Tidak ada yang bernama Dara di sini," jelas Gita yang diabaikan oleh Fatih.
"Sudahlah, tolong panggilkan saja pemilik toko ini. Aku ingin bicara dengan nya." Lanjut Fatih.
"Maaf, tapi Mbak Aulia sedang tidak ada ditempat saat ini. Jadi, kalau ada pesan, anda bisa sampaikan pada saya. Nanti akan saya sampaikan pada Mbak Aulia," jawab Gita.
"Jangan bohong kamu," ucap Fatih lagi yang meragukan ucapan Gita.
"Tuan, kan setiap hari Tuan datang kemari sudah pasti Tuan tahu dan Tuan juga lihat. Jika di depan sana selalu ada mobil berwarna putih terparkir di depan toko kan?" tanya Gita membuat sebuah kerutan di dahi Fatih.
"Iya, saya selalu melihat nya. Lalu, apa hubungan nya mobil itu dengan pemilik toko ini?" tanya balik Fatih dengan wajah yang sudah merah padam, menahan emosi saat menghadapi gadis yang ada di depan nya itu.