Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14
Setelah Elena masuk ke dalam kamar,ia tak bisa mengendalikan jantung nya yang berdegup kencang,antara takut dan bingun,bahkan untuk membayangkan makan malam itu saja,sudah membuat seluruh tubuh Elena gemetar tak karuan....
"Aku harus bagaimana ini? Tidak mungkin aku melaporkan kepada Papa," gumam Elena berjalan mondar mandir di dalam kamar,dengan perasaan yang tak menentu.
"Sebaiknya aku telfon Ricky saja," pikir Elena meraih ponsel nya,lalu menghubungi Ricky.
Namun setelah beberapa panggilan,tidak ada jawaban dari Ricky,membuat Elena semaking frustasi lalu mengirim chat singkat kepada Ricky,namun chat itu sudah centang dua,namun tak kunjung biru....
"Dimana dia?" pikir Elena bertanya-tanya.
Di selah-selah Elena yang sedang frustasi,ia malah mendapatkan notifikasi insta story dari Tina,dengan cepat Elena membuka nya,ternyata itu adalah postingan pendek milik Tina yang sedang berada di pantai bersama rombongan Ricky,dan terlihat Ricky berada disana juga....
"Apakah dia masih marah?"
Elena tetap berpikir positive sambil mengirim pesan singkat kepada Ricky,lalu ia pun menutup ponsel nya,lalu tidur....
(Keesokan pagi nya)
Elena sudah berada di dalam mobil diantar oleh kedua pengawal milik Mathew seperti biasa,namun kali ini sedikit berbeda karna di dalam mobil terdapat beberapa kemara yang mengintai Elena....
"Untuk apa itu?" tanya Elena menunjuk ke arah kamera dengan tatapan bingun.
"I~itu untuk berjaga-jaga Nona," elak sang bodyguard dengan gugup.
Elena pun menatap tajam ke kemera,lalu berkata,"Om,jangan keterlaluan," tegas Elena.
Kedua bodyguard itu pun terdiam tak bersuara,namun tiba-tiba ponsel Elena berbunyi,dan Elena pun dengan cepat mengangkat nya....
"Om,kamu-"
"Iya,kenapa? Memang nya salah kalau aku ingin melindungi wanitaku sendiri,hhhmm?"
Sebelum Elena menyelesaikan perkataan nya,Mathew sudah membungkam nya dengan kata-kata yang sulit di jernihkan oleh Elena sendiri....
"Om.ku katakan sekali lagi,kita adalah keluarga,dan ini tidak pantas Om," tegas Elena.
Braakkkkkk!
Suara geprakan meja menggelegar membuat Elena tersentak kaget....
"Kau dengar baik-baik Elena,sebaiknya kamu patuh maka aku tidak akan bertidak berlebihan kepada mu,karna kalau kau berani melawan,maka aku tidak akan segan-segan menikahi mu sekarang juga," tekan Mathew dengan nafas memburu marah membuat seluruh tubuh Elena gemetar ketakutan.
"Dasar Gila! Kenapa Om melakukan itu kepadaku? Hah!" jerit Elena berkaca-kaca dengan tangan gemetar sambil memegan ponsel nya.
"Iya Elena,aku memang gila,dan itu sejak dulu,sejak aku mengendong di pangkuan ku,dan kau menatapku dengan senyuman manis mu itu,Hahahaha!" tawa mengerikan pun meluncur bebas dari bibir Mathew.
Elena yang sudah tidak tahan mendengar kata-kata Mathew langsung mematikan ponsel,lalu duduk terdiam seolah jiwa nya meningalkan raga untuk sejenak,dan keringat pun mulai mengalir deras dari dahi Elena,beriringan dengan wajah Elena yang tiba-tiba berubah menjadi pucat....
"Nona,kami baik-baik saja?" tanya sala satu bodyguard yang khawatir akibat wajah Elena tiba-tiba berubah pucat pasih.
"Ah,a~aku tidak apa-apa,hanya sedikit teringat PR ku yang belum selesai kubuat," elak Elena berbohong.
"Oh," sahut singkat sang bodyguard,lalu lanjut fokus mengemudikan mobil.
Dan tak lama mereka pun tibah di sekolah,Elena pun langsung bergegas turun dan berjalan masuk menelusuri lorong sekolah menuju kelas.saat satu kaki Elena baru saja melangka masuk ke dalam kelas,ia melihat Ricky sedang asik mengobrol dengan Tina sambil tertawa lepas,namun ekspresi Ricky seketika berubah dingin saat melihat Elena berjalan menghampiri mereka....
"Tina,sudah dulu ya,aku mau kembali duduk di bangku ku," selah Ricky berbalik dan pergi.
"Ricky," panggil Elena,namun Ricky tidak menghiraukan nya dan duduk di bangku,dan mengeluarkan buku-buku nya dari dalam tas.
Itu membuat Elena sakit hati dan diam-diam menitikan air mata di dalam kelas,namun tiba-tiba Tina menegurnya....
"Elena,kenapa diam disitu?"
Elena pun sadar,lalu dengan cepat menghapus air mata nya....
"Ah,ti~tidak apa-apa,aku hanya bingun,kenapa Ricky masih marah kepadaku?" tanya Elena dengan suara sedih bercampur bingun.
"Cih! Malas sekali harus membujuk anak manja ini," batin Tina mendengus kesal,namun ia harus memasan wajah penuh senyuman kepada Elena,agar Elena tidak tau kalau dia sangat membenci Elena.
"Kamu ini kenapa sih? Dia kan hanya marah akibat diancam paman mu,nanti juga bakalan redah sendiri," bujuk Tina,meraih lengan Elena,lalu membawa nya duduk di bangku milik Elena yang tak jauh dari nya.
"Haaah...baiklah Tina,maaf sudah merepotkan mu," pinta Elena dengan tulus sambil tersenyum hangat kepada Tina.
"Jangan terlalu berterima kasih,aku melakukan itu karna kita sahabatan,ok," ucap Tina membalas senyuman Elena.
"Termasuk merebut Ricky dari mu," batin Tina melingkar kedua lengan di dada,lalu menatap Elena dengan sinis tampa sepengetahuan Elena.
Singkat Cerita kelas pun di mulai,dan sepanjang kelas,ada seseorang yang sedang memantau Elena dengan intens sambil tersenyum penuh kemenangan,karna ia melihat Ricky mulai menghindari Elena....
"Beruntung nya dia pintar,kalau tidak,dia akan menyaksikan sendiri bagaimana kedua orang tua hancur di depan mata."
...****************...
Jangan lupa like dan subcriber nya ya,biar aku lebih semangat untuk nulis,terima kasih🙏.....
Mathew harus lebih hati² lagi dalam bertindak agar tidak ketahuan nathan
hoo yg lagi happy karena cintanya gk bertepuk sebelah tangan
duh dasar om nakal