NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Kini Alfa sedang berjalan turun dari kamarnya, ia sudah siap dengan pakaian kantornya. Dengan ekspresi datar ia melewati Zahra yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuknya. Dengan cepat Zahra memanggil meskipun hatinya yang masih sakit karena bentakannya tadi namun dia tak mempunyai kuasa untuk melawan statusnya yang seorang pembantu dia hanya bisa diam.

"Tuan sarapan dulu," Ucap Zahra lembut.

"Saya sedang sibuk," Ucap Alfa dingin sambil meneruskan langkahnya menuju garasi mobil

Tak lama Zahra menyusul Alfa dan memberikan tempat makan berbentuk kotak itu ke arah Alfa saat ia hendak masuk kedalam mobil.

"Tuan ini dimakan ya nanti setelah jam istirahat, saya sudah cape-cape masak tadi," Ucap Zahra sendu.

Dia menghembuskan nafas kasarnya. akhirnya dengan terpaksa Alfa mengambil kotak makan itu dengan cepat. Tanpa mengatakan apapun kepada Zahra, ia berlalu masuk dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah pribadinya itu dengan cepat.

"Dia kenapa ya semenjak banyak minum sikapnya kasar banget?" Gumam Zahra.

***

pukul 12, 02

Hampir setengah jam Alfa bergelut dengan pikirannya hingga pada akhirnya kedatangan Roy membuyarkan lamunannya.

"Permisi tuan waktunya makan siang, apa mau saya pesankan sesuatu?"

"Tidak perlu, nanti saja," Ucapnya.

"Baik, kalau begitu saya permisi," ucap Roy lalu keluar dari ruangan bosnya.

Saat Alfa ingin beranjak dari tempat duduk kebesarannya. dia ingat kalau Zahra tadi sudah membawakan dia sebuah kotak makan. Segera dia duduk di sofa dan meraih makanan itu. Dan perlahan memakannya.

"Enak". Gumamnya.

Dan makanan itu habis tak tersisa

Setelah Alfa menghabiskan makanannya kini iya beranjak kembali duduk di kursi kebesarannya. Ia memanggil asisten pribadinya lewat telepon, tak lama sang asisten datang.

"Apakah ada jadwal meeting hari ini?" tanya Alfa.

"Ada tuan, sebentar lagi ada meeting dengan clien dari bandung, mereka ingin bertemu di restoran di sebrang kantor kita." jawab Roy.

"Kau Heandle saja, hari ini saya pulang lebih awal," Ucap Alfa sambil memijit keningnya.

"Apakah tuan sakit, apa perlu saya panggilkan dokter untuk memeriksa tuan?" Usul Roy cemas. Karena dia tau masalah yang terjadi sudah membuat tuannya itu pusing.

"Tidak terimakasi. Kau boleh kembali, siapkan saja dirimu untuk meeting dengan mereka, saya titip kantor padamu".

"Baik. Kalau begitu saya permisi tuan." pamit Roy.

"Hmmm."

Setelah kepergian sang asisten entah mengapa dia tiba tiba teringat kepada gadis yang sudah dia marahi tadi pagi.

"Kasihan gadis itu, tadi udah gue marahin tadi pagi." Ucapnya.

"Apa gua mintak maaf aja ya ke Zahra?" Ucapnya lagi.

"Tapi nanti dia Geer lagi." Tambahnya.

Dia berfikir sejenak dan kemudian memutuskan untuk pulang.

Sebelum menuju rumahnya , Alfa mampir terlebih dahulu ke supermarket dekat rumah pridbadinya itu, karena ada sesuatu yang dia beli.

Saat di kasir Alfa memborong semua coklat isian kacang almond dan kacang mentor itu. Nampak mbak kasirnya terkejut dengan aksi Alfa tersebut.

"Apa tuan mau membelinya semua tuan?" Jawab mbak kasir yang bernama santi itu.

"Iya." Ucap Alfa dingin.

Kini satu bungkus kantong besar sudah dia pegang, saatnya pulang dan memberikannya ke wanita yang sudah dia marahi pagi tadi.

Kini dia sudah berada didalam mobil hitam kesayangannya. tak membutuhkan waktu yang lama frans sudah berada di halaman rumahnya.

Dengan cepat dia melangkahkan kakinya masuk dan tak lupa membawa sebungkus kantong plastik besar, dilihatnya gadis itu tengah asyik didapur.

"Rupanya dia sedang sibuk, kalau begitu aku mandi dulu". Ucapnya dan kantong plastik itu dia taruh diatas meja makan.

Kini Alfa menuju kamar pribadinya, dia hendak membersihkan tubuhnya yang lengket itu.

Sedangkan Zahra ia masih sibuk dengan dunia pertepungan. Kini kue itu sudah matang, lalu membawanya diatas meja makan namun dia terkejut melihat kantong plastik berukuran sedang berada di situ.

"Ini punyak siapa, perasaan tadi meja ini bersih tapi kok ada kantong. Eh ini coklat banyak banget". Gumamnya sambil terkejut melihat isi kantong itu.

Tak lama Alfa turun dari tangga.

"Semua coklat itu untuk kamu," ujar pria yang sudah bersih dan wangi memakai kaos oblong berwarna hitam dan celana pendek berwarna putih tulang tersebut.

"Ganteng banget dia, E-eh apaansih aku," Batinnya.

"Kok bengong, terpesona ya sama ketampanan saya?" Ucapnya sambil tersenyum mengejek.

"Eh enggak tuan".

"Jadi menurutmu saya jelek begitu?" Ucapnya.

"Eh enggak maksud saya kenapa tuan Alfa membelikan saya coklat sebanyak ini?"Jawabnya dengan gugup.

"Tadi ada promo jadi saya borong semua." Bohongnya sambil menarik kursi yang hendak ia duduki.

"Oh oke makasih tuan sudah repot-repot membelikan ini untuk saya".

"Gak repot, saya bisa membeli pabriknya kalau kamu mau?"

"Ha.. Buat apa?" Serunya keheranan.

"Buat ngubur kamu" Candanya sambil tersenyum tipis.

"Kalau begitu makasih tuan untuk coklatnya".

"Hmmm, ini tidak gratis ya." ucap Devan Sembari kedua tangannya didada.

"Mak-maksud tuan tidak gratis?".

"Saya mintak maaf".

"Minta maaf buat apa?".

"Tadi pagi saya sudah kasar sama kamu".

"Oh itu gak papa kok tuan." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Beneran, tapi itu kenapa matamu sembab?" tanya Alfa Sambil melirik mata Zahra yang habis menangis.

"Ah ini. Saya tadi mengiris bawang terus perih." Ucapnya berbohong.

Alfa hanya mengangguk angguk karena dia tau jika Zahra habis menangis karena bentakanya tadi pagi namun gadis itu menutupinya.

"Itu kamu buat apa?" tanya Alfa.

"Oh ini kue pisang panggang, tuan mau?"

"Ya terus mau kamu makan sendiri, bahan yang sudah kamu pakai buat bikin kue itu milik saya." Ucapnya enteng, sedangkan Zahra sedikit menunduk niatnya mau nawari eh kenah omel.

"Gak usah takut gitu, saya becanda, lagi pula itu semua tidak membuat saya jatuh miskin." Ucapnya lagi.

"Duh mulai nih sombongnya, orang kaya mah bebas terserah deh om datar." Gumamnya lirih namun masih terdengar.

"Apa kamu bilang?" Serunya sambil melotot.

"Eh enggak tuan saya cuma bilang kue nya mau banyak apa dikit?" ucap Zahra Bohong.

"Awas ya kalau manggil om lagi, saya potong gaji kamu. Dikit saja takut gak enak." Ucapnya dan membuat Zahra menatap malas bosnya itu.

"Eh jangan dong tuan, kalau dipotong saya tidak bisa ngekost". Ucapnya sembari menyodorkan pirong kecil berisi kue pisang panggang itu.

"Saya cuma bercanda," ucap Alfa.

Saat fara mendongakkan kepalanya, kedua mata itu bertemu, jarak wajah diantara mereka berjarak 10 centi, debaran jantung keduanya begitu keras. Tatapan keduanya sangat intens sehingga membuatnya tak karuan.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjut...
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!