Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Pulang Dan Penjelasan
“Nek aku pulang ya, nenek sehat-sehat ya” Ucap Nayla memeluk neneknya
“Iya, kalau sudah sampai jangan lupa kabari kami” Jawab Darsih lalu mencium kedua pipi cucu kesayangannya
Nayla dan Rasti pergi ke stasiun di antar oleh Riko dan Fitri sedangkan Riki di rumah menemani Darsih neneknya.
“Hati-hati ya teh, padalah masih kangen” Ucap Fitri memeluk Rasti dengan mata berkaca-kaca
“Kapan-kapan teteh pulang lagi atau kamu ajak mamah ke rumah teteh ya” Jawab Rasti
Nayla memeluk dan mencium tangan Riko lalu beralih memeluk Fitri.
“Sayangnya tante” Ucap Fitri sambil menggoyangkan badan Nayla ke kiri dan ke kanan dalam pelukannya membuat Rasi dan Riko terkekeh
“Kenapa mesti ikut pulang sih, kan rumah jadi sepi” Lanjut Fitri sambil mencebikkan bibirnya
“Tenang tante, rumah sebentar lagi pasti rame kok” Jawab Nayla penuh arti
“Rame kenapa ?” Tanya Riko merasa bingung
“Tante inget Jihan teman ku yang datang ke rumah tempo hari ?” Tanya Nayla pada Fitri
“Yang pakai hijab bukan ?, atau yang satunya lagi ?” Tanya Fitri sambil mengingat
“Yang pakai hijab tante, Riki suka sama Jihan dulu katanya pernah nembak Jihan nggak mau pacarana karena di larang sama agama dan ayahnya” Jawab Nayla
“Hahahahaha Riki di tolak” Ucap Fitri tertawa terbahak-bahak
“Iya rencananya Riki mau ngelamar Jihan dulu nikahnya kalau Jihan udah lulus sekolah atau kalau Riki sudah kerja tapi Riki malu ngomong sama tante sama om” Jawab Nayla
“Makasih ya sayang udah kasih tahu tante” Ucap Fitri kembali memeluk Nayla
“Iya tante” Jawab Nayla
“Ayo kita berangkat” Ajak Rasti
15 menit mereka samapi di stasiun
“Masih ya Riko, dek udah nganterin kita” Ucap Rasti
“Iya sama-sama teh” Jawab Fitri
“Kita langsung pulang ya teh” Ucap Riko
“Iya hati-hati di jalan” Jawab Rasti
“Ayo ayah kita eksekusi Riki dulu” Ajak Fitri menarik suaminya
Nayla mengulum senyum sedangkan Rasti geleng-geleng kepala.
“Tapi emangnya benar Riki punya niat ngelamar anak orang ?” Tanya Rasti membuat Nayla tak bisa menahan tawa.
“Iya lah mah anak orang, masa anak monyet. Aduuuuuuuhhhhhh ampun Maaaaaaaaaaaah” Jawab Nayla mengaduh karena mamahnya menjewer telinganya.
Kereta yang membawa Nayla dan Rasti tiba di Jakarta, begitu keluar pintu keluar Rangga sudah menyambut mareka.
“Biar saya yang bawa tante” Ucap Rangga meminta tas yang di bawa Rasti setelah mencium tangannya
Rangga membuka pintu mobil untuk Nayla dan Rasti saat satelah mobil Rangga melaju meninggalkan area stasiun ponsel Nayla bergetar dan menampilkan nama Riki.
“Ha….” Ucap Nayla terpotong
“Kamu bener-bener ya Nay, ngomong apa aja kamu sama ibu” Omel Riki di sebrang sana membuat Nayla tak kuasa untuk tertawa
Rangga dan Rasti yang melihat itu hanya mengerutkan dahinya.
“Biar cepat jadi, kalau nunggu kamu siap ngomong sama om dan tante kelamaan” Jawab Nayla
“terserah kamu lah” Ucap Riki yang langsung mematikan telpon
“Kena omel sama Riki dek, sukurin” Ejek Rasti
“Kan cumin bantuin mah” Jawab Nayla mencebikkan bibirnya
*****
“Ayo masuk dulu nak Rangga” Ajak Rasti setelah sampai di depan rumah
“Iya tante, aku duduk di sini saja” Jawab Rangga
“Aku masuki koper ke kamar dulu” Ijin Nayla lalau masuk ke dalam kamar dan kembali lagi kepada Rangga
“Ini, makasih ya udah mau jemput” Ucap Nayla sambil memberikan minuman
“Sama-sama sayang” Jawab Rangga lalau meminum air es itu
Sesaat tak ada perbincangan antara sepasang kekasih itu, hingga Nayla teringat dengan Ratna.
“Ratna itu gadis yang kamu ceritakan waktu lalu bukan ?” Tanya Nayla
“Iya, jangan salah paham sayang aku sudah tidak punya sedikit pun rasa untuknya. Aku hanya sedikit terkejut saat melihatnya setelah hampir 4 tahun tidak bertemu” Jawab Rangga
“Oh, insyaallah aku percaya” Ucap Nayla
Mereka pun berbincang-bincang sampai tak terasa waktu sudah sore.
“Aku pulang dulu yang sayang” Ucap Rangga
“Iya sayang, hati-hati di jalan” Jawab Nayla