NovelToon NovelToon
Lara Berselimut Cinta

Lara Berselimut Cinta

Status: tamat
Genre:Poligami / Keluarga / Cintapertama / Tamat
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: moon

Selama 10 tahun lamanya, pernikahan yang Adhis dan Raka jalani terasa sempurna, walau belum ada anak diantara mereka.

Tapi, tepat di ulang tahun ke 10 pernikahan mereka, Adhis mengetahui bahwa Raka telah memiliki seorang anak bersama istri sirinya.

Masihkah Adhis bertahan dalam peliknya kisah rumah tangganya? menelan pahitnya empedu diantara manisnya kata-kata cinta dari Raka?

Atau, memilih meladeni Dean, mantan kekasih serta calon tunangannya dimasa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#19•

#19

Plak!

Tamparan itu tidak seberapa keras, tapi sampai kapanpun, rasa malu ini akan terus diingat, dan sakit hatinya akan terus mengakar hingga ke dasar jiwa. 

“Apa kamu buta?!” 

Adhis yang masih tercengang mengusap pipi kirinya, kembali dibuat menganga dengan apa yang baru saja ia dengar. “Di pangkuanmu ada anak-anak, tapi kamu berdiri tanpa berpikir anak itu akan celaka,”  lanjut Bu Dewi. 

“Huaaaaa … “ Tangis Qiran seketika melengking, suasana ramah penuh tawa, kini berganti dengan ketegangan yang bercampur dengan suara tangisan Qiran. 

“Apa aku salahku, Bu?” 

“Masih pura-pura bertanya!” hardik Bu Dewi. 

“Bu.” Raka yang masih sibuk menenangkan Qiran, berusaha melerai. 

“Apa!? Kamu mau bela istrimu lagi?”

“Bukan begitu, Bu, aku yakin Adhis tak sengaja!” 

Bu Dewi tersenyum sinis, “tak sengaja? Jelas-jelas ada banyak yang menyaksikan, biar mereka menilai apakah itu layak disebut ketidaksengajaan?” tantang Bu Dewi. 

Raka terdiam, benar kiranya apa Bu Dewi katakan, tapi melihat Adhis disakiti secara fisik oleh Ibunya, Raka jadi bersuara lantang. Wanita yang sepenuh hati ia cinta, ia lindungi laksana kaca yang mudah pecah, kembali melelehkan air mata. Bahkan dirinya ikut menjadi penyebab hadirnya air mata tersebut. 

Alangkah tidak adilnya kondisi Adhis, dan Raka sangat menyadari itu. Tak ingin lagi berdebat, Adhis memilih pergi, dibawah tatapan banyak orang ia tinggalkan rumah mertuanya. “Lho … lho … mau kemana?” Tanya Ayah Suryo. Pria baya itu bahkan berlari kecil mengejar langkah kaki anak menantunya yang semakin menjauh. Sementara Raka bahkan tak bisa mengejar Adhis karena Qiran yang masih tantrum dan enggan dialihkan. 

“Raka!! Istrimu pergi menggunakan taksi.” Dengan wajah lesu Ayah Suryo kembali, wajahnya sendu karena ia tak berhasil mengejar sang menantu. 

“Biarkan saja, Mas, lagian Raka gak butuh istri yang berani melotot pada ibu mertuanya.” 

“Cukup, Bu! Aku diam bukan berarti aku memihak Ibu. Aku diam bukan berarti aku setuju dengan penilaian Ibu, pada istriku. Aku berusaha menahan diriku, karena aku tahu apa yang kita lakukan di belakang Adhis, itu sangat menyakiti hati dan perasaannya.” 

Usai mengeluarkan isi hatinya, Raka pun pergi meninggalkan pendopo, dengan Qiran yang masih berada dalam pelukannya, syukurlah Anggita segera datang dan menyongsong putri kecilnya. Raka tak hiraukan tangisan Qiran, ia abaikan tatapan semua orang yang ada di pendopo. Tujuannya hanya satu, yakni Adhis. 

Terdengar suara teriakan Bu Dewi, namun tak lagi Raka hiraukan, biarlah itu jadi urusan Ayah Suryo. “Bu … “ 

“Mas, sebaiknya diam, ini urusan Ibu Mertua dengan menantu perempuannya.” Usai mengatakannya, Bu Dewi melengos pergi meninggalkan pendopo dan para tamu yang menatap dengan pandangan yang ‘entah’.

Ayah Suryo hanya bisa menyapu keningnya, disaat mereka sudah memiliki cucu yang mereka harapkan. Bu Dewi justru semakin memperkeruh suasana, bahkan seolah sengaja mengibarkan bendera peperangan. Rasanya Ayah Suryo mungkin akan semakin kehilangan muka di hadapan keluarga besannya. 

Sementara itu, Raka yang kehilangan jejak Adhis, merasa semakin panik, Raka tak menyangka, setelah susah payah usahanya membujuk Adhis untuk bersedia datang, dan sedikit menepikan masalah pernikahan kedua Raka. Bahkan Adhis sama sekali tak berbicara masalah perceraian, itu sudah hal luar biasa bagi Raka. 

Kini yang Raka takutkan adalah, jika istrinya pulang ke rumah orang tuanya, kemudian menceritakan semua masalah rumah tangga mereka. Tentu orang pertama yang akan maju dan menggantung lehernya adalah Gala, kakak ipar sekaligus sahabat nya.

Raka tiba di rumahnya, beberapa menit kemudian, “Adhis … “ seru Raka ketika membuka pintu rumahnya dengan kunci cadangan. Pilihan yang bodoh memang, karena Adhis pasti tak akan sudi bertemu dengannya, setidaknya untuk beberapa jam ke depan. Tapi Raka justru pulang ke rumah, karena sangat berharap Adhis ada di kediaman mereka.

“Sayang … ” Raka kembali menyerukan panggilan sayangnya untuk sang istri. namun seperti halnya panggilan pertama, kali ini pun Raka tak beroleh jawaban.

Rumah besar tersebut sudah sepi, karena tadi sebelum pergi, Raka sudah berpesan pada Mbok Jum, agar segera pulang jika pekerjaan sudah selesai. 

Sia-sia saja Raka berteriak dan mencari-cari di setiap sudut rumah, karena Adhis memang tak pulang ke rumah mereka, lantas, apakah Adhis pulang ke rumah orang tuanya?

“Tidak, itu tak boleh terjadi,” monolog Raka. Ia mengeluarkan ponselnya, sekali lagi ia coba menghubungi nomor sang istri, namun seperti puluhan panggilan sebelumnya, kali ini pun panggilan tersebut bahkan tak mampu menjangkau pemilik ponsel, karena Adhis menonaktifkan ponsel pintarnya.

Ada satu kemungkinan yang tak ingin Raka bayangkan, kemungkinan yang justru Raka harap agar tak jadi pilihan Adhis, yakni rumah orang tuanya. Selain akan semakin mempersulit keadaan, disana juga ada mantan kekasih Adhis. Dan sejujurnya Raka tadi melihat sendiri bagaimana cara Dean menatap Adhis, kedua mata birunya tampak masih berbinar penuh damba ketika menatap Adhis, dan Raka tak suka dengan hal itu.

1
Imas Tuti
bagus
dessy rianthi
Gak ada otak lakinya 🤣
Runik Runma
rasain
Imas Tuti
puas
Heryta Herman
alhamdulillah...kedua nya ibu dan bayi nya selamat dan sehat..
selamat menyambut kelahiran anggota keluarga baru Dr dean dan adhis...
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
Erna Wati
luar biasa
Imas Tuti
harusnya kamu juga lakukan ini Adhis pada hubungan mu dan Raka.....mundur perlahan.....jangan ada pikiran legowo....
Heryta Herman
memaafkan mungkin bisa...walaupun itu akan mengambil waktu yg lama...tapi melupakan semua hal yg menyakitkan pasti tdk akan bisa...teruslah bersabar dan ikhlas dgn semua yg sdh terjadi..suatu saat akan terbuka pintu maafmu buat mereka yg menyakitimu
Imas Tuti
iraha cerai na atuh Adhis......nunggu apa lagi kamu ih aing mah da....
Imas Tuti
meni asa tolol eh si Raka.......dia tuh gak peka atau memang lagi ikut sandiwara emak nya sih......asa hayang ngadegungken c Raka ya Alloh😩🤣🤣
Heryta Herman
gara" mulutmu sendiri akhir ya kamu malah dpt sakit yg lbh parah bu dewi...sdh"i lah sifat kotor lisan dan hatimu.. kamu sedang mendapatkan balasan atas perbuatan mu sendiri...sadar diri sblm semua terlambat..
Heryta Herman
ikut senang adhis akhirnya hamil..
bahagia selalu adhis...ini moment yg sdh kamu tunggu terlalu lama...sehat" selalu ya..
Heryta Herman
pasangan pengantin baru yg sama" sensi..
mereka ga tau klo ada sesuatu di balik sikap masing"
Heryta Herman
sprtinya dean super manja krna bawaan bayi di dlm perut adhis yg blm di ketahui oleh mereka berdua...
Heryta Herman
haaah..jangan" si ashis hamil nii..
baguslah...👍biar orang" yg disana itu makin kepanasan....😅
Heryta Herman
si ajeng malu" meong nih gara" pembalut😅
Heryta Herman
bu dewi ini memang bener" wanita yg tdk tau bersyukur...jangan sampai pak suryo pindah ke lain hati karena sifat dan kelakuanmu bu dewi..apalagi klo sampai tau bahwa kamu cari gara" sama mantan menantu...hbs hidupmu bu,bisa mati berdiri kamu..😅
Heryta Herman
mantap banget sikapmu Dean..👍
di tunggu balasan perbuatan tdk menyenangkan yg bu dewi buat pada ashis thor...🙏
sungguh mwnjijikkan sikap qanita yg katanya bangsawan tapi sprti preman pasar...😅
Heryta Herman
ini sdh bagus sekali thor..aku sampai mengulang baca 2x😅..
tapi yg bikin sdkt kurang greget itu balasan buat wanita tua sombong dan semena" yg bikin hati kurqng puas thor...👌
Heryta Herman
lama" gedeg juga sama sifat dan kelakuan bu dewi...sok bangsawan tapi tdk punya adab..
ayo mom bella hadapi si wanita gila hormat itu dan tegakkan keadilan buat adhis...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!