3 bulan begitu cepat berlalu!
Alam manusia berada dalam masalah besar. Dewa-dewa itu turun ke alam manusia, melakukan pembunuhan besar, penghancuran yang sangat mengerikan.
Lin Bing telah terbunuh, pangeran naga Xiao Xuan bersumpah untuk membalaskan dendamnya.
Sang pangeran naga Xuan bersama para ahli bela diri dari alam manusia, bekerja sama untuk menyelamatkan alam manusia dari kekacauan besar ini.
Melawan para dewa-dewa kuat yang menyebabkan kekacauan di alam manusia.
Akankah sang pangeran naga berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 28
Dimalam hari yang gelap gulita, tidak ada satupun bintang yang bersinar di langit. Seakan-akan mereka terlalu malu untuk menampakkan dirinya.
Bulan purnama menghilang, tertutup oleh awan hitam yang kelabu, lagu-lagu yang menyayat hati terdengar oleh hati yang duka.
Xiao Xuan menatap tanah dengan tatapannya yang kosong, bola mata tiga warna itu menyapu seluruh permukaan tanah. Dimatanya, rasa sakit, rasa sedih, kehilangan, adalah sebuah kekuatan untuk bangkit.
Xiao Xuan mulai berdiri dengan tubuhnya yang tegap dan berotot, dua ular naga itu melingkar di punggung nya, ia mengangkat kepalanya ke langit, menatap dengan tatapan tajamnya terhadap dewa air Yan Luo, yang tengah melayang di udara.
Hamparan aura merah darah, bercampur hitam dan kuning keemasan yang menggebu-gebu keluar dari sekitar tubuhnya.
Xiao Xuan berteriak dengan nada yang penuh amarah. "Xiao Xiao......" ucap Xiao Xiao dengan nada kerasnya.
Sosok Xiao Xiao pun kembali menjadi bentuk roh pedang, meninggalkan tubuh manusia nya, dan tubuh roh Xiao Xiao pun mulai masuk kedalam pedang cahaya api matahari di genggaman Xiao Xuan.
Membuat sebuah ledakkan yang maha dahsyat, kabut asap yang begitu pekat menyelimuti seluruh area Medan pertempuran pun, seketika terhempas.
Terkena dampak hempasan aura spiritual yang dikeluarkan oleh Xiao Xuan. Seketika, bergabungnya Xiao Xiao dengan Xiao Xuan, membuat Xiao Xuan kini telah menjadi praktisi yang setara dengan praktisi tahap true God. Bahkan, itu tidak dapat di pastikan sebagai praktisi tingkat True God tahap awal!
"kenapa bocah itu menjadi sangat begitu kuat? Metode rahasia apa yang dia gunakan?" ujar dewa air Yan Luo dengan sangat terkejut. Raut wajahnya begitu tercengang, ia merasa sangat tidak percaya dan merasakan sedikit ketakutan yang menghantui dirinya.
Di tengah ketakutannya, dewa air Yan Luo memerintahkan seluruh pasukan alam dewa untuk menyerang Xiao Xuan.
"serang dia!" teriak dewa air Yan Luo memberikan perintah.
Semua pasukan praktisi alam dewa itu sangat merasa takut akan sosok Xiao Xuan yang sangat kuat saat ini.
Namun, mereka juga tidak berani menolak perintah dewa air Yan Luo, bahkan melarikan diri pun sangat sulit. Akhirnya, mereka pun menyerang bersamaan.
Namun, banyaknya pasukan itu tidak dapat menghentikan langkah Xiao Xuan yang dalam keadaan puncak kekuatannya.
Dengan satu ayunan tangan, Xiao Xuan seketika menghempaskan ratusan bahkan ribuan pasukan praktisi alam dewa yang tengah mengepung nya.
Aura yang sangat mengerikan itu terlihat jelas di Medan pertempuran!
"kuat sekali!" ujar dewa air Yan Luo dengan sangat terkejut.
"Kuat sekali!" ujar Luo Feng yang juga sangat terkejut ketika melihat kekuatan Xiao Xuan yang kian semakin memuncak.
Dewa air Yan Luo bersiaga, ia kembali memanggil binatang primordial nya!
Paus putih berukuran raksasa itu kembali keluar, ia berenang-renang di udara dengan sangat indah, berulang kali mengeluarkan suara raungan dan raungan yang begitu nyaring di telinga, kepalanya mengeluarkan semburan air yang begitu kencang, membuat seluruh Medan pertempuran pun seakan-akan terjadi hujan yang begitu deras.
Lagi-lagi, Xiao Xuan kembali mengangkat kepalanya tinggi ke langit, tepat setelah ribuan pasukan itu dikalahkan oleh Xiao Xuan.
Rambut putih itu kembali berwarna merah darah, jubah hitam yang telah robek di lumuri oleh darah segar. Dibalik jubah hitam dan aksesoris kuning ke emasan itu, tersembunyi luka-luka yang tak kasat mata.
Darah yang mengalir membasahi telapak tangan Xiao Xuan, ia telah melakukan suatu pembunuh skala besar yang mematikan.
Semua itu terjadi begitu saja, setiap tetesan darah itu menetes bagaikan waktu yang terus berlalu.
Di balik wajahnya yang tegar dan tajam, tersimpan rasa marah yang sangat besar, ia bersumpah akan membunuh dewa air Yan Luo.
Kembali mengepakkan jubah hitamnya, angin kencang itu mengibaskan rambut putih yang dilumuri darah, dan juga jubah hitam robek nya itu berkibar laksana tirai malam di tengah pembunuhan.
Xiao Xuan kembali memasang sikap kuda-kuda nya, ia bersiap untuk melepaskan kembali serangan terkuatnya!
"Tangisan Putri naga!" ujar Xiao Xuan dengan nadanya yang sangat kecil namun itu sangat tegas.
Seketika energi pedang tiga warna itu membentuk sebuah perwujudan bulan sabit yang melesat secepat kilat menyerang ke arah dewa air Yan Luo berada.
Dewa air Yan Luo tidak tinggal diam! Ia pun melepaskan paus putih besar itu yang mengarah kepada Xiao Xuan.
Duaaarrrrrrr....... Blam............ Ledakan super Nova kembali terjadi menggemparkan alam manusia.
Gunung-gunung runtuh, langit-langit terpecah belah, memperlihatkan ruang kekosongan yang sangat besar. Lautan seakan-akan terbalik, menyebabkan bencana tsunami yang sangat dahsyat.
Semua manusia, semua mahluk di alam ini bersedih, mereka menangis tanpa sedikitpun harapan, mereka berharap sebuah keajaiban akan datang untuk menyelamatkan mereka dari kekacauan ini.
Sang pewaris tombak trisula dewa laut tak tinggal diam! Xian Ni Qiu bergegas menuju tepi pantai, menggunakan tombak trisula dewa laut. Tombak itu melayang di udara, mengeluarkan cahaya keemasan yang sangat menyilaukan.
Dengan kehendak dewa laut yang berada didalam tombak trisula itu, Xian Ni Qiu kembali menenangkan air laut yang tengah memporak-porandakan daratan sekitarnya.
Begitu juga dengan Xuan Yuki, ia selalu satu-satunya wanita Xiao Xuan yang tersisa, bergegas menahan kehancuran Gunung-gunung yang sedang marah.
Hujan abu vulkanik diiringi larva yang membanjiri daratan, dengan cepat Xuan Yuki menggunakan element es nya, membekukan seluruh kekuatan panas itu.
Luo Feng juga berpartisipasi dalam menangani kekacauan itu, badai angin puting beliung yang sangat dahsyat, seketika berhasil dikendalikan oleh Luo Feng menggunakan element angin nya.
maratoooon