Aulia, gadis sederhana yang baru saja bekerja sebagai office girl di kantor megah milik CEO ternama yang dikenal kaku dan sulit didekati, tiba-tiba menjadi pesuruh pribadinya hanya karena kopi buatan Aulia.
Hayalannya menjadi karyawan yang baik dan tenang hancur seketika akibat bosnya yang tukang suruh-suruh hal yang tidak-tidak semakin membuatnya jengkel.
Sifatnya yang ceria dan kelewat batas menjadi bulan-bulanan bosnya. Akankah ia mampu bertahan demi uang yang berlimpah? Atau...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mas Sekretaris
Aulia menghela napas panjang sambil mengikat rambutnya ke atas. Hari ini benar-benar melelahkan. Dari pagi dikerjain Aldiano, siang dapet gosip yang bikin merinding, sekarang pulang pun rasanya kaki udah mau copot.
Saat ia sedang berjalan menuju pintu keluar kantor, tiba-tiba seseorang menghampirinya.
"Aulia," suara tenang itu membuatnya menoleh.
Teddy.
Pria berkacamata itu berdiri dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana, wajahnya tetap terlihat ramah seperti biasa.
"Ada apa, Mas Sekretaris?" tanya Aulia heran.
"Aku bisa mengantarmu pulang," kata Teddy santai.
Aulia mengerutkan kening. Lho, kok tiba-tiba?
Ia sempat merasa sedikit aneh. Biasanya Teddy hanya sibuk dengan urusan kantornya dan tidak terlalu memperhatikannya. Kenapa sekarang malah menawarkan tumpangan?
Namun, setelah mengingat betapa capeknya dirinya hari ini, akhirnya ia mengangkat bahu.
"Yaudah, deh. Mumpung lagi ada yang baik hati."
Teddy tersenyum tipis, lalu mengisyaratkan Aulia untuk mengikutinya.
Di dalam mobil, Aulia duduk dengan nyaman di kursi penumpang sambil menyandarkan kepalanya ke jendela. Angin dari AC mobil yang dingin membuat matanya semakin berat.
Teddy melirik sekilas, melihat bagaimana Aulia berusaha menahan kantuk.
"Aku nggak tahu pasti kos kamu di mana," kata Teddy sambil tetap fokus mengemudi. "Jadi kalau sudah dekat, kasih tahu aku, ya?"
Aulia bergumam setengah sadar. "Iya… iya…"
Namun, belum sampai lima menit, ia sudah tertidur.
Teddy yang menyadari itu hanya menghela napas pelan. Gadis itu benar-benar kelelahan.
Setelah beberapa saat, Teddy menghentikan mobil di depan mini market yang cukup ramai. Ia menepikan mobil dan melirik Aulia yang masih tertidur pulas dengan wajah damai.
Ia menunggu dengan sabar, tidak tega untuk membangunkannya.
Sekitar sepuluh menit kemudian, Aulia terbangun dengan kaget.
"Hah?! Gue di mana?!"
Ia menoleh ke samping dan melihat Teddy masih duduk santai di kursi kemudi, menatapnya dengan ekspresi datar.
"Kamu sudah bangun," katanya singkat.
Aulia masih linglung, lalu melihat ke luar jendela. "Lho… kok gue di mini market?"
"Aku tidak tahu pasti lokasi kosmu," jawab Teddy. "Jadi aku berhenti di sini dulu sambil menunggu kamu bangun."
Aulia mengerjap, lalu melongo.
"Mas… kenapa nggak bangunin?!"
Teddy menarik napas sejenak sebelum menjawab, "Kamu terlihat sangat lelah. Aku pikir lebih baik menunggu sampai kamu bangun sendiri."
Aulia masih menatapnya dengan mulut sedikit terbuka. "Tapi kan… ini mobil, bukan kasur!"
Teddy terkekeh kecil. "Aku tahu."
Aulia merasa sedikit tidak enak hati. "Duh, maaf, Mas. Saya nggak sadar ketiduran. Kalau saya bikin Mas repot, maaf ya."
"Tak masalah," kata Teddy ringan. "Sekarang, arahkan aku ke kosmu."
Aulia akhirnya menurut dan memberitahu jalan ke kosnya.
Setelah beberapa menit, mereka sampai di depan gang kecil tempat kos Aulia berada.
Teddy berhenti di tepi jalan dan menoleh ke Aulia. "Sampai sini saja?"
Aulia mengangguk. "Iya, Mas. Makasih banyak udah nganterin."
Teddy hanya tersenyum kecil. "Hati-hati."
Aulia turun dari mobil dan berjalan menuju gang. Namun, sebelum masuk, ia sempat melirik ke belakang dan melihat mobil Teddy masih terparkir di sana.
Ia mendesah. "Kenapa gue ngerasa aneh, ya?" Gumamnya.
...****************...
Pagi itu, Aulia berjalan ke pantry dengan mata setengah terpejam. Ia masih sedikit ngantuk setelah kejadian semalam. "Gila, semalam gue tidur pules banget, efek kecapekan kayaknya."
Ia membuka kulkas kecil, mengambil botol air, dan meneguknya. Namun, sebelum ia sempat benar-benar menikmati momen damainya, suara bisik-bisik langsung menyusup ke telinganya.
"Eh, lo denger nggak?"
"Apa?"
"Itu lho, si Aulia… tadi malem DIANTARIN SAMA SEKRETARIS BOS!"
"Uhuk.. Uhuk.." Aulia yang mendengar itu langsung melotot dan terbatuk.
.
.
.
Next👉🏻
Jangan lupa like dan komen 💕
Dalam dunia kerja, tidak ada adaptasi dengan dikasih waktu berkeliling. Perusahaan manapun waktu adalah uang, dan mereka tidak mau yang namanya rugi.
kalo diterima itu artinya sudah siap langsung bekerja. perkara tidak tahu, biasanya diminta untuk bertanya pada senior/pegawai yang sudah lama bekerja. itu logik bukan hujatan ya.
Tolong riset dulu ya biar logik ceritanya
dibandingkan temui, pilih kata 'menghadap' karena ini lingkungan kerja. Ada SOP jelas yang harus diperhatikan dan ditaati pegawai.
"Silahkan langsung menuju lantai lima belas. Kamu menghadap ke Pak Edwin bagian HRD," jawabnya bla bla
"Permisi. Saya Aulia, Office Girl yang baru. Mau lapor dulu nih, biar dibilang rajin," ujarnya