NovelToon NovelToon
Dicintai Pria Masa Lalu

Dicintai Pria Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Teman lama bertemu kembali / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Suami ideal / Cinta Lansia
Popularitas:39k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Benar kata peribahasa.

Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah. Itu lah yang terjadi pada Bu Arum, Ibu dari tiga orang anak. Setelah kematian suami, ketiga anaknya malah tidak ada yang bersedia membawa Bu Arum untuk tinggal bersama mereka padahal kehidupan ketiganya lebih dari mampu untuk merawat Ibu mereka.

Sampai akhirnya Bu Arum dipertemukan kembali dengan pria di masa lalu, di masa-masa remaja dulu. Cinta bersemi meski di usia lanjut, apa Bu Arum akan menikah kembali di usianya yang sudah tak lagi muda saat ia begitu dicintai?

Bu Arum pun akhirnya mengetahui tentang anak-anaknya yang juga sedang terlibat masalah dengan para pasangan mereka. Lalu, pasangan baru Bu Arum membantu setiap masalah yang terjadi pada anak-anak Bu Arum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Mas Mencintai Kamu.

Di dalam penjara, Doni menceengkraam erat foto-foto Shanum yang tersenyum pada laki-laki yang duduk di sampingnya. Bahkan lelaki itu terlihat begitu melayani Shanum dengan Act of service nya, begitu memperlakukan Shanum dengan penuh cinta.

"Brengseekk...! Saat aku disini, kau mengkhianati ku lagi Shanum! Saat aku keluar dari sini, rasakan hukuman dariku wanita pengkhianat!"

"Woi! Tidur! Jangan menggerutu terus! Berisik! Dasar gilaa...!"

Tahanan lain sangat terganggu dengan aktivitas Doni di tengah malam yang terus meracau, mata Doni berkilat tajam dan tanpa aba-aba dia memvukuli teman satu sel nya sampai pingsan.

"Cuihhh!!! Dasar lemah! Beraninya dia melarangku memandangi istriku sendiri...!"

Doni pun kembali ke alas tidurnya, dia tersenyum seraya menciumi wajah Shanum. "Sayang, aku tetap cinta kamu walaupun kamu terus khianati aku. Sabar ya, 4 tahun nggak lama lagi... Aku akan bersikap baik di penjara dan mendapatkan remisi! Aku harap, tahun depan kita sudah bertemu dan bisa kembali saling mencintai."

Si gila itu masih menganggap Shanum istrinya, padahal Mama Reina pernah memperlihatkan surat cerai mereka.

.

.

.

Di rumahnya, Shanum terdesak minuman nya padahal ia minum dengan pelan.

"Kenapa tengkukku merinding ya," Shanum menguussaap tengkuknya.

"Num, belum tidur?" Bu Arum keluar kamar, dia ingin meriksa anak-anaknya dan cucunya sebelum tidur.

"Belum, Bu. Ibu mau ngapain, udah malem loh ini. Jaga kesehatan..."

"Ibu cuma mau memeriksa kalian, jangan bergadang ya."

"Iya, Bu."

"Izy hari ini belum telepon Ibu. Ini udah tiga hari, biasanya dia telepon kan. Coba kamu telepon besok, Ibu takut dia kenapa-napa."

"InsyaAllah Izy baik-baik aja, Bu. Dia gadis kuat dan mudah beradaptasi. Dia juga supel dan baik. Pastinya akan banyak teman dan kenalan baru. Jangan khawatir ya." Shanum merangkul pundak sang Ibu, membawa Ibunya kembali ke kamar.

"A Ahmad udah tidur sama Anin, jadi... Ibu nggak perlu periksa lagi. Tidur ya, malam ini Shanum temenin."

Keduanya pun masuk ke dalam kamar Bu Arum dan tidur berdua.

...➿➿➿➿➿...

Selama lima hari penuh Halim dikvruung dan disiikkssa, namun lelaki itu tetap tak mengakui sudah mencelakai Pak Agam.

"Mau gimana sekarang! Lepasin atau laporin. biar dia penjara! Tapi buktinya, hanya rekaman tentang pengakuan niatnya ingin membunuh bukan benar-benar membunuh... itu bukti yang sangat lemah." Ujar Ahmad.

"Kayaknya dia bicara jujur, bukan dia yang mencelakai Om Agam."

"Lalu, siapa? Ayah nggak punya musuh, kalau wanita yang mencintainya sampai gila baru ada." Ahmad mendengus mengingat kegilaan Mita.

"Doni!"

"Enggak mungkin! Dia masih di penjara!" Ahmad geleng-geleng kepala.

"Aku akan menyelidikinya! Tetap berhati-hati nggak ada salahnya."

Ahmad pun mengangguk, "Makasih, Bro."

"Ck! Kayak sama siapa saja, senggol dong! Calon ipar mu nih!" El Zero bisa bercanda juga.

Pecahlah tawa keduanya, klop sekali mereka belum ditambah Bastian jika ada disana.

Akhirnya Halim dilepaskan, dia terbukti bukan pelaku kecelakaan pada Pak Agam. Namun El Zero lebih dulu mengancam pria itu agar tak mengganggu keluarga Bu Arum lagi atau dia akan mencari Halim lagi dan mengvruungnya untuk selamanya.

Halim kapok, dia pun berjanji akan berubah. Dia pun teringat anak laki-lakinya yang ia titipkan, cepat-cepat ia pulang mencari anaknya dari istri keduanya itu dan berjanji akan melupakan masa lalu dan hidup lebih baik dengan anaknya.

.

.

.

Cambridge.

Selama seminggu penuh tak ada kabar dari Izy, seluruh keluarga cemas dan akhirnya Ahmad memutuskan pergi menyusul ke Cambridge.

Ahmad sudah mengantongi alamat kampus dan apartemen Izy, dia hanya membawa tas kecil berisi keperluan seperlunya saja.

Ting tong!

Ahmad sampai sekitar sore hari, ia yakin Izy sudah pulang dari kampus. Namun, lama tak ada yang membuka pintu. Ahmad pun menunggu dan tak beranjak kemanapun.

Sore berganti malam, pukul 8 malam belum ada tanda-tanda pintu unit apartemen terbuka jika Izy ada di dalam atau Izy pulang jika gadis itu masih beraktivitas diluar.

Sampai Ahmad kedinginan dan tubuhnya terasa beku, baru lah sosok gadis itu muncul bersama Elang yang memang sudah pindah ke samping apartemen Izy.

"Hahahaha... film nya seru!" Izy tertawa bersama sahabat prianya itu, ternyata keduanya baru saja selesai menonton film baru dari bioskop.

"Zy..." panggil Ahmad dengan wajah merah karena kedinginan dan tubuh bergetar.

"M-mas Ahmad!?"

"Dek, dingin... boleh Mas masuk. Mas butuh air hangat..." Bahkan saat bicara gigi Ahmad terdengar bergemeletuk.

Tiba-tiba saja tubuh Ahmad limbung, Izy sigap berlari ke arah kakak tirinya dan memapah tubuh lelaki itu.

"Lagian Mas ngapain kesini! Disini juga udaranya lagi dingin-dinginnya!" kesal gadis itu, padahal hatinya sangat khawatir.

Izy membuka pintu apartemen dengan menekan kode pintu, "Bang, gue urus dulu Mas Ahmad! Thanks udah ajak nonton!"

Izy tak mengajak Elang masuk, gadis itu pun menutup pintu dan meninggalkan Elang diluar. Elang menghembuskan nafas kasar, ia cemburu namun ia memutuskan masuk ke unit apartemen nya sendiri.

Brukkk

Izy melepaskan tubuh Ahmad di sofa, dia masuk ke kamar dan membawa selimut serta menaikkan suhu hangat di ruangan. Setelah menyelimuti tubuh Ahmad, Izy membuat teh hangat.

"Mas, diminum dulu." Izy duduk di pinggir sofa berdekatan dengan tubuh Ahmad yang setengah berbaring.

"Makasih, Dek. Maaf ya, Mas malah merepotkan kamu..." bahkan saat bicara, mulut Ahmad terlihat mengeluarkan asap saking kedinginan nya.

"Gapapa, ini minum." Izy membantu Ahmad minum, tangan Ahmad masih bergetar dan gadis itu takut air teh malah tumpah.

"Udah, Dek." Ahmad kembali menggigil kedinginan.

Izy menaruh cangkir teh di atas meja, dia menatap wajah Ahmad yang memerah karena warna kulit Ahmad memang putih.

"Mas bisa tidur disini, besok kita baru bicara. Istirahatlah..."

Izy bangkit dari pinggir sofa, namun dengan cepat Ahmad menaahaan pergelangan tangan adik tirinya. "Zy, Mas kangen..."

Mata gadis itu mengerjap, jantungnya kembali berdetak kencang. Apalagi saat Ahmad semakin menaarik tangan Izy dan gadis itu terjatuh dalam pelukan lelaki itu.

"Dek... Mas rindu..." sekali lagi pria itu mengutarakan perasaannya.

"Mas kangen aku karena aku saudara Mas, jadi memang wajar..." Izy berusaha menetralkan perasaannya yang mulai kacau lagi akibat ulah Ahmad yang memeluknya.

"Tubuhmu hangat, Dek..." Ahmad semakin mengeratkan pelukan namun terlihat meracau, apa pria itu demam.

Izy memeriksa kening Ahmad dan benar saja lelaki itu demam. Suhu tubuh Ahmad tinggi, "Astaghfirullah, Mas. Kamu demam__"

Tiba-tiba saja ucapan gadis itu terhenti, Ahmad menvtup mulut adik tirinya dengan bibir. Ya! Ahmad mencium bibir gadis itu!

Mata Izy melebar, dia berusaha memberontak namun rasa nyaman dan hangat dari bibir Ahmad malah membuatnya memejamkan mata dan meniikmatii cvmbuaan dari bibir kakak tirinya itu.

Tidak! Mas Ahmad demam jadi nggak sadar apa yang dia lakuin sekarang! Aku harus menghentikan ini karena aku yakin saat sadar, Mas Ahmad akan menyesalinya! Dia nggak ada perasaan apapun padaku selain sayang pada saudara!

Izy membuka mata lalu memberontak sedikit bertenaga, ia pun terlepas dari dekaapan Ahmad dan ciuman paanass pria itu pun terlepas.

Brukkk.

Kepala Ahmad lunglai dan terjatuh ke sofa, lelaki itu sepertinya pingsan saking panas demamnya. Namun Izy terkejut saat Ahmad bersuara dan mengatakan mencintainya.

"Zy... Mas mencintai kamu..."

Hah?

1
Dita Suriani
banyak kalipun konfliknya
RE💜: nggak lama lsg beres tiap konflik kak
total 1 replies
Happy Kids
najong ya jgn mau laah.. kl uda gelandangan aja ngrengek
yumna
terimakasih juga ka author....sehat selalu biar rajin berkarya....🤭🤭🤭🤭🤭....
yumna
bang haidar lagi gombal....🤣🤣🤣🤣
yumna
mama elang siap"d penjra
Zenun
Happy ending🥳
Zenun
bisa aja babang Haidar
Zenun
😱😱😱😱😱
Zenun
siapa tahu nanti malah cocok🤭
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Zainab Ddi
wah author ngebutnya namatin nya makasih semoga ada cerita yg lain author bikin aku suka dengan karya author yg simpel tapi byk pembelajaran 💪🏻💪🏻💪🏻😘😘😘
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
wah bakalan ngamuk nih papa elang
tina
lanjut kak
Nadiyah1511
trima kasih juga thor atas karyamu yg sangat2 menghibur..semangat terus berkarya,d tunggu karya selanjutnya💜💜💜💜💜
RE💜: aahhhh 😍😍😍💜💜💜
total 1 replies
Zenun
Akhirnya si bapake ketemu juga sama Zara
Rabiatul Addawiyah
Kamu tanya langsung ke papa kamu Lang, jd ngga salah sangka ke Zara
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
wah Uda mau terungkap nih
yumna
ppa kmu tau tntang orang tua zara elang....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!