Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Petir Kutukan Langit
Xu Yiran berdiri di tengah hutan yang luas, pandangannya tajam menatap ke depan, seakan mengukur segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Tanpa bantuan sang master, dia kini harus menghadapi dunia ini seorang diri. Namun, tidak seperti sebelumnya, kali ini dia memiliki kekuatan yang jauh lebih besar. Dengan akar spiritual baru yang jauh lebih kuat, tubuhnya sekarang tidak hanya lebih tangguh, tetapi juga lebih cepat dalam menyerap energi spiritual.
Tiga hari—hanya tiga hari yang dia perlukan untuk mencapai ranah ahli spiritual. Baginya, itu adalah pencapaian yang hampir tidak mungkin dilakukan oleh kultivator manapun dalam dunia ini. Bahkan jika mereka memiliki akar spiritual yang tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tahap tersebut biasanya jauh lebih lama. Namun, bagi Xu Yiran, segala sesuatunya kini terasa begitu mudah, seolah seluruh dunia ini berada dalam genggamannya.
Dengan kemampuan barunya, Xu Yiran melangkah dengan percaya diri, menatap setiap binatang roh yang melintas di depannya. Tidak ada yang bisa bertahan lama di hadapannya. Dalam sekejap, serangan mematikan meluncur, menghancurkan binatang roh yang sangat kuat. Tiap kali ia bertarung, Xu Yiran tidak hanya mengalahkan lawannya, tetapi juga mengumpulkan inti roh mereka. Inti roh yang diserapnya tidak hanya memberikan energi, tetapi juga memperkuat kemampuan spiritualnya. Seakan dunia ini adalah ladang perburuan baginya, Xu Yiran terus membantai habis setiap binatang roh yang dia temui.
Tiap inti roh yang diambil semakin mempercepat kenaikan kekuatannya. Dalam waktu kurang dari seminggu, dia sudah berada di ranah ahli spiritual puncak. Kekuatan yang dimilikinya kini sangat mengerikan, bahkan bagi kultivator dengan tingkat tinggi sekalipun. Setiap gerakannya begitu cepat dan mematikan, seolah dia sudah berada di luar jangkauan para petarung biasa. Tidak ada lagi yang bisa menghalangi langkahnya.
Namun, meski telah mencapai puncak ranah ahli spiritual, Xu Yiran tahu bahwa dia belum mencapai puncaknya. Ranah yang lebih tinggi masih menantinya. Sebuah ranah yang sangat sulit dicapai, bahkan oleh sebagian besar kultivator terhebat—ranah Raja Langit.
Untuk mencapai ranah tersebut, Xu Yiran harus melalui ujian yang sangat berat, yaitu menahan tiga petir kutukan langit. Setiap petir adalah ujian yang mengerikan, yang dapat merobek tubuh bahkan hingga ke akar spiritual. Jika seorang kultivator gagal menahan petir-petir tersebut, maka mereka akan mengalami kemunduran yang tak terhingga, bahkan kematian. Hanya mereka yang berhasil melalui ketiga petir kutukan langit yang bisa mencapai ranah Raja Langit.
Xu Yiran tahu bahwa ini bukanlah perjalanan yang mudah. Namun, dengan keyakinan dan kekuatan yang baru ia miliki, dia merasa bahwa tak ada yang bisa menghentikannya. Dengan napas yang tenang dan fokus yang tajam, Xu Yiran melangkah menuju tempat di mana petir kutukan langit biasa menyambar, menantikan tantangan yang akan datang.
"Kekuatan yang sejati hanya bisa ditemukan di ujung kehancuran," gumamnya dengan tekad yang semakin kuat. "Aku akan menahan petir-petir itu dan melampaui batasanku."
Dengan langkah mantap, Xu Yiran menuju medan pertempuran berikutnya, di mana petir-petir kutukan langit menanti untuk menguji kekuatannya. Dunia ini semakin kecil baginya, dan tantangan baru sudah muncul didepan mata.
Langit di atas Xu Yiran mulai gelap, angin bertiup kencang, dan suara petir mulai terdengar, seperti peringatan dari alam yang akan segera menguji kekuatan tubuh dan jiwanya. Ia berdiri tegak di atas tanah terbuka, menatap langit yang perlahan berubah menjadi merah dan hitam. Suasana sekitar seakan bergetar, seolah dunia bersiap-siap untuk menguji tekadnya.
"Ini adalah saatnya," gumam Xu Yiran, matanya terbakar dengan semangat yang tak tergoyahkan. Setelah bertahun-tahun menjalani latihan yang tak kenal lelah, kini saatnya ia menghadapi ujian terbesar dalam hidupnya—menahan tiga petir kutukan langit untuk naik ke ranah Raja Langit.
Awan gelap mulai mengumpul, dan petir pertama menyambar dengan kekuatan yang luar biasa. Xu Yiran merasa tubuhnya diterjang, jantungnya berdetak kencang saat tubuhnya dihantam petir itu. Setiap serat tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa. Rasanya seperti tubuhnya terbakar hidup-hidup. Tetapi, dengan kekuatan akar spiritual baru, ia bertahan. Di dalam tubuhnya, energi spiritualnya bergerak cepat, mengalir untuk mengendalikan aliran petir yang membakar tubuhnya. Tubuhnya seperti kawat yang mengalirkan arus listrik, mengubahnya menjadi kekuatan yang tidak bisa dihentikan.
Namun, rasa sakit tak berhenti. Petir kedua datang dengan kecepatan yang lebih dahsyat, menghantam Xu Yiran dari atas dengan kekuatan yang lebih besar. Setiap sendi tubuhnya terasa hancur seolah-olah tulangnya patah. "Aghh!" Xu Yiran menahan teriakan kesakitan, tetapi dia menekan seluruh tubuhnya, menyerap kekuatan petir dengan cara yang lebih bijaksana. Semua energi yang masuk melalui setiap luka itu diserap dan dimanfaatkan. Seketika, tubuhnya terasa lebih kuat dari sebelumnya.
"Masih ada satu lagi," pikir Xu Yiran dengan tekad yang bulat. Ini adalah ujian terakhir, dan ia tahu bahwa hanya dengan bertahan, dia akan benar-benar melampaui batas tubuh manusia.
Petir ketiga datang dengan kekuatan yang lebih mengerikan. Kali ini, tidak hanya tubuhnya yang diterjang, tetapi jiwanya pun terasa terguncang. Xu Yiran merasa seperti dunia ini akan menghisapnya seluruhnya. Tubuhnya terasa lemas, namun pikirannya tetap fokus. Dengan setiap tetes keringat dan darah, Xu Yiran memfokuskan seluruh kekuatannya untuk mengendalikan energi yang datang. Dengan satu tarikan napas dalam, dia membiarkan energi itu mengalir melalui tubuhnya, mengubahnya menjadi kekuatan yang menyatu dengan dirinya.
Dan akhirnya, petir itu mereda. Xu Yiran terjatuh, napasnya berat, tubuhnya penuh luka, tetapi matanya bersinar penuh kemenangan. Ia telah melampaui batas manusia. Sekarang, ia berdiri di ranah Raja Langit bintang 1. Sebuah pencapaian yang hanya sedikit yang bisa mencapainya.
Namun, kemenangan ini terasa hampa bagi Xu Yiran. Hutan yang selama ini menjadi tempat pelatihannya kini terasa terlalu kecil. Dia tahu, dunia yang lebih besar menantinya. Dengan rasa bosan yang mulai merayapi hatinya, dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kerajaan Fang adalah tujuannya—tempat di mana petualangan sejati menunggunya.
Dalam perjalanan, Xu Yiran terbang melintasi pegunungan dan lembah, melintasi jalan-jalan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Namun, saat ia melintasi sebuah desa kecil yang sunyi, aroma darah tercium kuat di udara. Sesuatu yang tak beres.
Dia mendarat dengan cepat, matanya menyapu sekeliling. Desa yang tadinya damai kini dilalap kekacauan. Binatang roh tingkat menengah mengamuk, menghancurkan rumah-rumah dan membantai penduduk dengan brutal. Teriakan ketakutan dan darah yang berceceran di tanah membuat Xu Yiran merasakan suatu getaran aneh dalam hatinya. Sebuah ingatan kembali muncul—kenangan akan kehancuran desanya sendiri yang diserang oleh Sekte Seribu Bunga. Pembantaian yang dilakukan tanpa ampun, menghancurkan segalanya yang ia cintai.
Xu Yiran merasa hatinya tergerak, kemarahan yang terpendam mengalir melalui tubuhnya. Tanpa berpikir panjang, ia melompat ke tengah-tengah pertarungan, menghadap para binatang roh yang sedang merobek penduduk desa. Dalam sekejap, Xu Yiran mengalirkan kekuatan spiritualnya dengan dahsyat, memanggil kekuatan elemen yang ada di sekitarnya. Tangan kanannya terangkat, dan petir menyambar langsung dari langit, menghancurkan binatang roh yang terdekat. Tubuh mereka hancur dalam sekejap, dan sisa-sisa tubuh mereka terlempar ke tanah.
Binatang roh lainnya mulai mundur, tetapi Xu Yiran tidak berhenti. Dengan kecepatan yang luar biasa, dia menyerang, setiap pukulan dan tendangan menjadi serangan yang mematikan. Tubuh binatang roh yang lebih besar pun tidak mampu bertahan, dan dalam waktu singkat, desa itu bersih dari ancaman.
Namun, meskipun ia berhasil menyelamatkan desa tersebut, perasaan Xu Yiran tetap kosong. Ia menatap pemandangan desa yang porak-poranda, memikirkan kembali kehancuran desanya sendiri yang dilakukan oleh Sekte Seribu Bunga. "Aku tak akan biarkan hal ini terulang lagi," pikirnya dengan tekad yang membara. Saat itu, ia merasa takdirnya sudah berubah. Takdir yang baru menunggunya di depan mata—takdir yang penuh dengan perang dan kekuatan.
Dia tahu, ini bukan hanya petualangannya. Ini adalah jalan untuk membalas dendam, dan untuk menghancurkan mereka yang telah merenggut segalanya darinya. Dunia ini akan tahu nama Xu Yiran.
tinggalkan saja itu permpuan, hanya akan menghambat perjalanan.
musuh sita cincin ruang nya