NovelToon NovelToon
SAFFIYA

SAFFIYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:697
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

*******

Dua jam kemudian kelas pun selesai, semua mahasiswa keluar kelas. salah satu temannya bernama Sandra yang melihat Saffiya duduk sendirian langsung menghampirinya.

" Saffiya! kamu ngapain duduk disini bukanya masuk kelas? " tanya temanya itu bingung.

" Aku telat tadi, pas nyampe kelasnya udah dimulai. " jawab Saffiya lesu.

" Oh pantas, pak Rayan juga nggak bakalan izinin kamu masuk kalau telat. " ucap Sandra.

" Eh tadi materinya apa? ada tugas nggak? " tanya Saffiya.

" Kalau tugas nggak ada sih, ini catatan aku. tadi aku catatat beberapa materinya kamu bisa baca atau salin. " jawab Sandra yang langsung memberikan catatanya.

" Thanks. " ucap Saffiya, kemudian ia langsung pergi keperpustakaan mencari beberapa buku untuk materi tugasnya yang lain.

Bulan ini sudah masuk bulan ujian semester pertama, Saffiya akan lebih banyak menghabiskan waktunya didalam perpustakaan dan meja belajar.

Sudah hampir seminggu ia tidak pulang kerumah orang tuanya, dan lebih banyak diapartement barunya itu.

Kedua orang tuanya pun tidak mempermasalahkan hal itu, yang penting sudah mengetahui dimana putri mereka tinggal itu sudah lebih dari cukup.

Malam menjelang, Saffiya turun kebawah karena paket yang ia pesan sudah berada di lantai satu ruang keamanan.

Namun begitu ia mengambilnya, Saffiya tidak menyangka ternyata paketnya lebih besar dari perkiraanya.

Ia memesan beberapa jenis buku, dan jumlah buku yang ia pesan lumayan banyak. hingga paketnya mencapai satu kardus besar.

Dengan bersusah payah gadis itu mengangkatnya menuju lift.

" Huuff berat banget. " gumam Saffiya yang kesusahan membawanya.

Setelah bersusah payah, akhirnya kardus itu masuk juga kedalam lift.

Ia langsung naik menuju unitnya, namun begitu sampai diatas jarak lift dan unitnya masih cukup jauh.

Saffiya pun harus kesusahan lagi mengangkatnya menuju depan pintu.

" Kenapa beratttt bangettt...." ucap Saffiya yang berusaha mengangkat kardus itu.

Tiba-tiba ada orang yang langsung mengangkatnya kemudian membawa menuju depan pintu apartement gadis itu.

" Pak Rayan! " ucap Saffiya kaget karena Rayan menolongnya dengan tiba tiba.

Rayan pun langsung menaruh kardus besar itu didepan pintu unit Saffiya, kemudian ia segera pergi menuju lift.

" Terimaaa..."  ucap Saffiya yang baru ingin mengucapkan terima kasih, namun pria itu sudah hilang dibalik lift.

" Aneh banget? " gumam Saffiya bingung, kemudian ia masuk kedalam sambil menyeret kardus besarnya itu.

Larut malam gadis itu masih duduk dimeja belajarnya, malam ini ia bertekat untuk menyelesaikan semua tugas kuliahnya karena besok hari libur. sehingga ia bisa tidur lebih lama esoknya.

" Laper.." gumam Saffiya yang sadar jika ia belum makan malam sedari tadi.

Ia pun pergi menuju dapur melihat apa ada yang bisa ia makan.

" Haaa... nggak ada yang bisa dimakan apa? " gerutu Saffiya yang mencari didalam kulkas dan rak penyimpanan.

" laper banget lagi. " gumamnya bingung.

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam, namun Saffiya semakin merasa sangat lapar. karena itu ia memutuskan untuk keluar berbelanja bahan makanan dimini market depan gedung apartemen.

Dengan menggunakan baju piyamanya, Saffiya turun kebawah dengan hanya membawa sebuah kartu ATM saja sebagai alat transaksi.

Untungnya mini market itu buka 24 jam, sehingga dapat membantu para penghuni apartement dilarut malam seperti itu.

Saffiya mulai mencari bahan-bahan makanan instan lagi, ia memang tidak bisa memasak. sehingga sejak tinggal sendiri, gadis itu sering mengkonsusi makanan instan yang tentunya sangat tidak sehat.

Setelah selesai ia pun pulang dan langsung menyiapkan makan malam sebisanya.

Keesokan harinya jam menunjukan pukul 12 siang, namun gadis itu masih nyaman diatas ranjangnya tertidur pulas.

Semalam ia tidur jam 5 subuh, setelah menyelesaikan semua tugas kuliahnya.

***

Keesokah harinya Saffiya memutuskan untuk pulang kerumah karena ingin mengambil beberapa barang.

Setelah memarkirkan motornya, ia pun masuk kedalam rumah.

" Dari mana kamu Saffiya? " tanya sang ayah yang tengah duduk diruang tengah.

Gadis itu tidak menjawabnya, dan malah naik kelantai atas menuju kamarnya.

" SAFFIYA! " panggil sang ayah dengan nada keras.

Gadis itu langsung berhenti dipertengahan tangga dan berbalik menatap ayahnya.

" Kamu tidak dengar ayah hah? dari mana kamu? " tanya ayah lagi yang sudah sangat marah.

" Peduli ayah apa? " jawab Saffiya yang sudah kesal dengan orang tuanya sejak duduk dibangku sekolah dasar.

" Jangan kurang ajar kamu sama orang tua ya Saffiya! " bentak sang ayah marah.

" Memang aku kurang ajar? selama ini kalian kemana sampai tidak bisa mengajari putri kalian ini? salah siapa aku jadi seperti ini? " tanya Saffiya menahan air matanya agar tidak jatuh.

Sang ayah langsung terdiam ketika mendengar jawaban putrinya itu.

Gadis itu langsung naik masuk kedalam kamarnya dengan membating pintunya sangat keras.

BRAK!!

" Ada apa sih yah? kok ribut? " tanya istrinya yang baru saja pulang.

" Putrimu mah, sopan santunnya sudah hilang. " jawab sang suami.

" Ayah marahin Saffiya lagi? ngapain sih marahin dia. dia kan masih seperti anak kecil, biarkan saja. " ucap istrinya yang memang menganggap putrinya itu masih kanak-kanak belum juga dewasa.

Sementara didalam kamarnya, Saffiya langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil menangis.

" Kalian yang buat aku seperti ini. " gumam Saffiya kesal.

Sejak kecil Saffiya memang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka selalu sibuk dengan bisnis dan berbagai pekerjaan.

Sehingga sejak kecil Saffiya tumbuh besar di bawah asuhan asisten rumah tengga mereka.

Hal itu membuat ia kecewa setelah semakin tumbuh dewasa, maka tidak heran ketika Saffiya sudah duduk di bangku kuliah.

Ia memilih untuk hidup sendiri, karena pulang pun sama saja. tidak menemukan keberadaan kedua orang tuanya di rumah seperti teman temanya yang lain.

Saffiya tumbuh menjadi gadis tomboy dan suka dengan hal hal yang berbau motor beserta skateboar.

Setiap kali ia memiliki waktu luang, Saffiya selalu melakukan hobinya bermain skateboard. walaupun sering kali jatuh dan membuat beberapa bagian tubuhnya memar.

Namun gadis itu tetap saja melakukanya, karena menurutnya hal itu sangat menyenangkan.

Tiba-tiba ponselnya bergetar tanda pesan masuk, dengan cepat gadis itu memeriksa siapa yang mengirim pesan padanya.

Ternyata jadwal kuliah hari ini.

Dengan cepat Saffiya bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sekitar 1 jam gadis itu bersiap-siap, akhirnya ia turun untuk berangkat kekampus.

Melihat putri mereka turun, kedua orang tuanya langsung memanggilnya lagi.

" Saffiya! " panggil sang ibu.

Mendengar ibunya yang memanggil, Saffiya langsung mengentikan langkahnya dan berbalik melihat kearah orang tuanya yang tengah duduk diruang tengah.

" Duduk dulu sebentar, mami mau bicara. " pinta Ibunya.

Saffiya tidak menjawab dan langsung menurut, ia duduk dihadapan orang tuanya itu.

" Kamu dari mana aja? kok baru pulang kerumah? " tanya sang ibu, karena mendapatkan laporan dari pembantu rumah jika putri mereka itu tidak jarang pulang kerumah.

" Main kerumah teman. " jawab Saffiya singkat.

" Bisa tidak sehari saja nggak buat masalah? " ucap sang ayah yang mulai kesal.

" Buat masalah? jadi maksud ayah aku selama ini membawa masalah buat kalian? " tanya Saffiya yang juga mulai kesal dengan sikap orang tuanya itu.

" Lihat nih mah, anak ini memang sudah tidak punya sopan santun sama sekali. " ucap ayahnya kepanya maminya itu.

" Sayang, kamu kan tau mami sama ayah sibuk dikantor. nggak punya waktu buat ngurusin masalah yang akan kamu timbulkan. jadi mami mohon tolong jangan buat kekacauan. " pinta sang ibu yang hanya mementingkan perusahaan mereka.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss...

1
riez onetwo
Ga sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!