NovelToon NovelToon
JODOH YANG TERTUNDA

JODOH YANG TERTUNDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.


"Aku suka sama kamu"

"Tapi aku sudah menikah"

"Aku tunggu jandamu"

"Silakan saja"

Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.

Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.

Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️❤️

*Dua bulan kemudian

Pagi hari yang cerah Tisya dan Dimas duduk di teras rumah menikmati secangkir teh hangat sembari mengobrol santai. Kegiatan yang jarang mereka lakukan akhir-akhir ini sebab kesibukan mereka masing-masing.

Di tengah-tengah mengobrol tiba-tiba perut Tisya terasa mual, ia berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi perutnya.

Dimas tampak cemas dan khawatir, ia berlari mengejar istrinya.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Dimas.

"Ga tau kak akhir-akhir ini perut aku sering mual." Jawab Tisya.

"Kita periksa ke dokter ya." Ucap Dimas.

Dimas memegangi tangan istrinya dan membawanya masuk ke dalam kamar.

Ia menggambil jaket milik istrinya kemudian memakainya.

"Dompetnya jangan ketinggalan." Ucap Tisya.

Hampir saja Dimas lupa. Dimas mengambil dompetnya kemudian mereka berdua berangkat ke rumah sakit.

Untung saja jarak rumah sakit tidak jauh, dan jalanan pagi itu tidak terlalu macet. Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit saja mereka sampai di rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Dimas langsung mendaftarkan istrinya lalu menunggu di tempat yang sudah di sediakan.

Selama menunggu perut Tisya terasa sudah enakan. Ia ingin mengajak pulang saja sebab antriannya masih lama, namun Dimas masih kekeh ingin memeriksakannya.

"Kakak ga mau kamu kenapa-napa." Ucap Dimas.

"Tapi ini udah sembuh kak, udah enakan." Jawab Tisya.

"Pokoknya harus diperiksa, kakak ga mau suatu hari nanti menyesal." Jawab Dimas.

Seperti biasa, perkataan Dimas adalah mutlak tidak bisa diganggu gugat. Tisya memilih untuk diam dari pada mereka berdebat di sana.

Cukup lama mereka menunggu, hingga akhirnya nomor antrian Tisya dipanggil.

Dimas menuntun tangan Tisya menuju ruang periksa, padahal Tisya bisa jalan sendiri.

Setibanya di ruang periksa, Dimas dan Tisya duduk di kursi yang disediakan untuk pasien, dokter bertanya tentang keluhan apa yang dirasakan Tisya.

"Belakangan ini kalau pagi perut saya terasa mual dok, sering lemas, mudah lelah." Ucap Tisya.

"Kapan terakhir kali ibu haid?" Tanya dokter itu.

"Emm kapan ya kak?" Tisya malah bertanya pada suaminya.

"Kayaknya udah lama dok, soalnya akhir-akhir ini saya tidak pernah libur." Jawab Dimas.

Tisya langsung menginjak kaki suaminya.

"Aw Sakit sayang." Ucap Dimas lirih.

"Siapa suruh bilang kaya gitu." Jawab Tisya.

Dokter itu tersenyum kemudian dia menghubungi seseorang lewat ponselnya.

📞 "...."

"Ada pasien"

📞 "...."

Setelah sambungan telepon terputus dokter itu menyimpan ponselnya kembali.

"Silakan periksa ke dokter kandungan yang ruangan di sebelah barat." Ucap Dokter itu.

"Baik, terimakasih dok." Ucap Dimas

Dimas dan Tisya keluar dari ruangan itu berjalan menuju ruangan dokter kandungan.

"Sayang jangan-jangan kamu hamil" Ucap Dimas.

"Semoga saja." Jawab Tisya sembari mengusap perutnya yang masih rata.

Sepanjang perjalanan senyum mereka terus mengembang, mereka berharap apa yang mereka inginkan bisa terwujud.

Setibanya di depan ruangan dokter kandungan Tisya dan Dimas langsung masuk ke dalam.

'Klek'

Dimas membuka pintunya dan melihat seorang dokter wanita tengah duduk di kursinya.

"Permisi." Ucap Dimas.

"Silakan masuk" Jawab Dokter itu.

Dokter itu membuka maskernya dan melihat pasiennya yang baru saja masuk.

"Dokter Ida." Ucap Tisya.

Dokter Ida tersenyum ke arah Tisya.

"Selamat datang Ibu Tisya senang bisa bertemu anda kembali." Ucap Dokter Ida.

Dokter Ida menatap ke arah Dimas dan Tisya bergantian.

"Oh iya kenalin ini Kak Dimas, suami saya." Ucap Tisya, ia menebak pasti dokter Ida bingung mengapa dirinya tidak datang bersama Bian.

Dimas tersenyum ke arah Dokter Ida yang juga tersenyum padanya.

"Silakan duduk" Ucap Dokter Ida.

Dokter Ida mulai bertanya tentang keluhan Tisya, setelah itu Dokter Ida meminta Tisya untuk berbaring di atas bankar kemudian ia mulai memeriksanya.

Dokter Ida tersenyum saat memeriksanya.

"Kapan ibu terakhir datang bulan?" Tanya Dokter Ida.

"Sekitar dua bulan dok, saya lupa tepat tanggal berapa." Jawab Tisya.

Setelah selesai pemeriksaan Dokter Ida membantu Tisya turun dari bankar.

"Selamat ya bu, sebentar lagi kalian akan menjadi orang tua." Ucap Dokter Ida.

"Hah serius dok?" Tanya Tisya.

"Heemm" Dokter Ida menganggukkan kepalanya kemudian membuatkan resep vitamin untuk Tisya.

"Silakan ditebus vitaminnya di depan ya." Ucap Dokter Ida.

"Baik dok, terimakasih." Ucap Tisya.

Tisya dan Dimas keluar dari ruangan Dokter Ida dengan hati berbunga-bunga. Tangan Dimas merangkul pinggang ramping istrinya.

"Akhirnya kamu hadir di dalam perut mama sayang" Ucap Tisya sambil mengusap perutnya yang masih rata

"Mulai sekarang kamu ga boleh kecapekan lagi." Ucap Dimas.

"Siap papa." Jawab Tisya.

Setelah menebus vitaminnya Dimas dan Tisya langsung pergi dari rumah sakit tersebut.

Selama perjalanan Tisya terus mengusap-usap perutnya sambil mengajaknya ngobrol.

Dimas senang melihat pemandangan itu. Ia tersenyum dan sesekali ia juga mengusap perut istrinya dengan lembut.

"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Dimas.

"Emmm apa ya, dedek pengen makan apa?" Tanya Tisya.

"Nasi Padang papa." Jawab Tisya menirukan suara anak kecil.

"Siap bos kecil." Jawab Dimas.

Mereka tersenyum bersama. Merasakan kebahagiaan yang sama.

.

.

.

"Pak Dimas ga ke kantor ya?" Tanya Stefi.

"Engga, hari ini Pak Dimas cuti." Jawab Juan.

"Ada perlu apa kamu nyariin Pak Dimas?" Tanya Juan.

"Mau minta tanda tangan laporan penjualan bulan ini." Jawab Stefi.

"Mana." Juan meminta laporan itu pada Stefi namun Stefi tidak memberikannya sebab ia ingin meminta sendiri pada Dimas.

"Saya tunggu Pak Dimas ke kantor aja." Jawab Stefi kemudian ia pergi dari tempat itu.

Juan menatap kepergian Stefi, ia kagum melihat kinerja Stefi. Baru beberapa bulan dia bekerja di sini namun penjualannya selalu melebihi target.

"Independent women." Ucap Juan.

Juan kembali masuk ke ruangannya dan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya Dimas kerjakan.

"Enak banget ya jadi bos, pengen libur tinggal libur, ga mikirin kerjaan, kapan aja bisa liburan gaji tetap jalan." Ucap Juan.

Waktu menunjukkan pukul setengah dua belas siang, waktunya seluruh karyawan kantor istirahat.

Juan keluar dari ruangannya dan berjalan menuju kantin.

'Tak tak tak'

Langkah kaki Juan terhenti saat Stefi keluar dari ruangannya. Begitu pula Stefi, ia juga berhenti saat Juan hendak melintas di depannya.

"Silakan." Ucap Juan.

"Anda duluan" Ucap Stefi.

"Ladies first, kamu duluan." Ucap Juan.

Stefi langsung melangkah di hadapan Juan dan Juan mengikutinya dari belakang.

TBC

Jangan lupa LIKE dan VOTE ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

Tinggalkan jejak kalian setelah membaca cerita ini, love you guys ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

1
Zayyin Arini Riza
Dimas juga gak mau ngalah.. 😀
Tata
😍
Tata
semangat thor
Tata
😂
Tata
semangat kak
Zayyin Arini Riza
Semangat Thor...
Eh itu yang bakal jadi ulet bulu kok banyak ya... Stefi dan Jesica.
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Purmiati Purmiati
keren kak up terus kakak
aca
tau kan mantan mu emank murahan
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
Reni Anjarwani
lanjut thor
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
lama gak up
Purmiati Purmiati
lama gk up triple dong
Reni Anjarwani
doubel up thor
nick
kenapa pas ada Allahu Akbar gue baca nya kaya orang kaget 😭
aca
makin hot/Curse//Curse/
Reni Anjarwani
lanjut thor
sabun
lanjut kk
Reni Anjarwani
lanjut
Zayyin Arini Riza
Sebentar lagi Tisya bisa menerima Dimas lahir batin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!