NovelToon NovelToon
Sedingin Hati Suami Tentaraku

Sedingin Hati Suami Tentaraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Tentara
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Halwa mencintai Cakar Buana, seorang duda sekaligus prajurit TNI_AD yang ditinggal mati oleh istrinya. Cakar sangat terpukul dan sedih saat kehilangan sang istri.

Halwa berusaha mengejar Cakar Buana, dengan menitip salam lewat ibu maupun adiknya. Cakar muak dengan sikap cari perhatian Halwa, yang dianggapnya mengejar-ngejar dirinya.

Cakar yang masih mencintai almarhumah sang istri yang sama-sama anggota TNI, tidak pernah menganggap Halwa, Halwa tetap dianggapnya perempuan caper dan terlalu percaya diri.

Dua tahun berlalu, rasanya Halwa menyerah. Dia lelah mengejar cinta dan hati sang suami yang dingin. Ketika Halwa tidak lagi memberi perhatian untuknya, Cakar merasa ada yang berbeda.

Apakah yang beda itu?
Yuk kepoin cerita ini hanya di Noveltoon/ Mangatoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Bohong Lagi

   Semua keluarga Cakar ada di sana menyambut kedatangan mereka dari bulan madu. Tepatnya bulan madu semu. Tidak ada aktifitas sentuhan fisik hubungan suami istri antara mereka berdua. Apalagi Halwa, selama di kamar Hotel Daisy, dia hanya sendiri. Sementara Cakar pergi entah ke mana.

   "Kalian pastinya capek telah melakukan perjalanan pulang dari bulan madu. Bagaimana, apakah suasana di sana sangat indah?" Bu Fajarani membuka obrolan.

   "Alhamdulillah, Ma. Pemandangannya sangat indah dan menyenangkan."

   "Pasti sangat menyenangkan saat menikmati berbagai wahana di danau itu. Wahana apa saja yang kalian nikmati selama di danau?" tanya Bu Fajarani antusias.

   Halwa menoleh sekilas ke arah Cakar. Cakar mendelikkan mata sebagai isyarat. Halwa paham, terpaksa untuk kali ini dia harus berbohong lagi, mengarang cerita demi kebaikan Cakar.

   "Kami hanya menikmati wahana perahu angsa, Ma. Selebihnya hanya jalan-jalan saja melihat-lihat indahnya danau," jawab Halwa setelah beberapa jenak berpikir.

   "Ya ampun, kalian di danau itu hanya menikmati satu wahana saja, sayang banget. Padahal masih banyak lagi wahana lain yang lebih menantang adrenalin," tukas Bu Fajarani.

   "Bu, sudah, jangan diajak ngobrol terus menantu kitanya. Mereka pasti lapar, kita ajak makan saja sekarang. Bukankan Ibu tadi sudah masak banyak di dapurnya Cakar dibantu Bi Rona?" singgung Pak Diki.

   "Oalah, benar apa yang Bapak katakan. Lebih baik kalian makan dulu. Makanannya sudah dihidangkan dan masih panas. Ayo Cakar, langsung saja. Kalian berganti pakaiannya nanti setelah makan," ajak Bu Fajarani sembari berjalan menuju ruang makan.

   "Iya, Bu." Halwa mengikuti mertuanya yang sudah duluan menuju meja makan. Di atas meja makan sudah terhidang berbagai hidangan yang lezat, sepertinya Bu Fajarani memang sengaja memasak banyak untuk menyambut kedatangan Halwa dan Cakar.

   "Banyak banget makanannya." Halwa berkata di dalam hati.

   Adik dan beberapa saudara sepupu Cakar yang kebetulan hadir di sana dan ikut menyambut kepulangan mereka dari bulan madu semu, ikut duduk di meja makan dan menikmati hidangannya.

   Mereka sudah menempati kursinya masing-masing. Suasana hangat begitu terasa di meja makan ini. Halwa bersikap layaknya istri, dia berusaha melayani Cakar meskipun sikap Cakar begitu dingin.

   "Mas, lauknya mau apa?" Halwa mengarahkan matanya ke arah Cakar. Piring untuk Cakar yang sudah terisi nasi, sudah mengayun di udara menunggu diisi lauk lainnya.

   "Sayur asam, sambal cumi, dan bacem tahu," ujarnya menyebutkan makanan yang ingin dia santap. Sangat sederhana pilihan Cakar. Tidak jauh dengan Halwa, meskipun di atas meja makan ini ada terhidang ayam kerapu dan asam manis pedas udang, tapi Halwa lebih memilih makanan yang sederhana yang sering ia santap.

   Halwa meletakkan piring Cakar yang sudah diisi lauk di depannya. Bu Fajarani dan Pak Diki sekilas memperhatikan interaksi Halwa dan Cakar. Walau masih kaku, tapi mereka bersyukur, antara menantu dan anaknya sudah terjalin komunikasi dua arah.

   Mereka semua makan dengan sangat menikmati, terlebih masakan buatan Bu Fajarani memang enaknya tidak bohong.

   "Ayo, Halwa. Tambah lagi lauknya. Asam pedas manis udangnya, dicoba," tawar Bu Fajarani begitu perhatian.

   "Sudah, Ma. Halwa sudah kenyang," sahutnya seraya menyudahi makannya. Disusul yang lain. Halwa berdiri dari meja, lalu membereskan sisa piring kotor bekas makan mereka.

   "Sudah, tidak perlu kamu bereskan. Biar Bi Rona saja," cegah Bu Fajarani. Tapi Halwa tidak berhenti, ia tidak mau membiarkan Bi Rona sibuk sendiri di dapur, sebab setahunya Bi Rona merupakan pembantu di rumah mertuanya.

   "Tidak apa-apa, Ma. Halwa hanya membereskan yang ada di meja saja," ujarnya sembari terus membereskan piring kotor bekas makan mereka.

   "Baiklah, terserah kamu saja. Setelah membereskan meja, susul kami di ruang keluarga. Kita akan ngobrol-ngobrol ringan," ucap Bu Fajarani dengan senyum khas yang selalu mengembang setiap berbicara pada Halwa.

   Halwa mengangguk, lalu segera menuju wastafel menyimpan piring kotor di sana, padahal di sana sudah ada Bi Rona.

   "Tidak perlu Non. Ini tugas saya, lagipula ini hanya sedikit. Biar saya saja," cegah Bi Rona tidak mau Halwa sibuk membantunya.

   "Tidak apa-apa kok, Bi. Saya hanya membereskan meja saja."

   "Baiklah." Akhirnya Bi Rona menyerah, dia membiarkan Halwa membereskan meja yang tadi banyak piring kotor. Sementara Bi Rona, mencuci piring.

   Setelah meja kembali rapi dan bersih dan piring kotor sudah dicuci Bi Rona. Halwa berpamitan pada Bi Rona untuk menyusul keluarga suaminya ke ruang tamu.

   "Bi Rona, saya tinggal dulu. Saya akan menyusul keluarga suami saya di ruang tamu," ujarnya.

   "Baik Non. Terimakasih atas bantuannya. Non Halwa jadi repot," balas Bi Rona merasa tidak enak. Halwa tersenyum lalu segera bergegas meninggalkan ruang makan menuju ruang keluarga.

   Bi Rona menatap kepergian Halwa dengan haru dan bangga, sebab Bi Rona baru menemukan seorang majikan yang baik dan rela turun tangan membantu pekerjaan pembantu.

   "Baik banget Non Halwa, sudah cantik, rajin pula," pujinya sembari tersenyum.

   Sementara itu, Halwa kini berjalan menuju ruang keluarga rumah yang disebutkan tadi sebagai rumah Cakar. Sebetulnya Halwa belum tahu, di mana letak ruang keluarga. Namun suara riuh orang ngobrol sudah terdengar dari ruangan ujung rumah itu.

   Langkah kaki Halwa mulai mendekat ke ruangan itu. Obrolan itu semakin lama semakin terdengar. Kaki Halwa berhenti tepat di balik tembok ruangan itu, Halwa menahan kakinya sejenak untuk masuk saat sebuah obrolan yang menyangkut dirinya terdengar jelas.

"Kapan kalian akan mengadakan pesta hasta pora, sekalian memperkenalkan istrimu sebagai bagian dari keluarga TNI?" singgung Pak Diki. Hasta pora merupakan perayaan pernikahan di kalangan bintara atau tamtama TNI.

"Buat apa, Pah? Toh itu tidak wajib bukan? Lagipula buat apa aku harus mengenalkan istriku pada teman-temanku, tidak penting banget." Jawaban Cakar sungguh menancap di ulu hati Halwa, ia sangat sedih mendengarnya.

"Jangan bilang seperti itu. Halwa akan sangat penting, karena kini dia sudah menjadi istri kamu. Nanti kehadiran dia saat rapat ibu-ibu Persit, pasti sangat ditunggu kehadirannya," timpal Bu Fajarani tidak setuju dengan ucapan Cakar.

"Kalau perlu dia tidak usah hadir dalam acara Persit, aku takut dia membuat malu, sebab Halwa hanyalah gadis caper. Di mana-mana pasti sikapnya akan selalu caper dan memalukan," tandas Cakar sampai membuat dada Halwa sesak. Halwa memundurkan kakinya dari balik tembok itu, dia urung masuk ke dalam ruang keluarga. Halwa tidak kuasa menahan tangis saat mendengar perkataan Cakar yang tandas itu.

Halwa kembali ke dapur dan pura-pura mengambil minuman, supaya tidak dicurigai Bi Rona. Halwa sungguh kecewa dengan ucapan Cakar tadi di ruang keluarga, sehingga tetes air mata itu mengalir begitu saja tanpa bisa dicegah.

1
Dia Amalia
beneran suami rasa iblis ne 😡😡😡
skt kuping ku drngernya bawa lh program istrimu jgn sakitin jiwa raganya woyyyy😏😏😏
ariyan
gemes sm mulut Cakra,pengen di tampol mulut'y
Sukemi Nak Murtukiyo
ayoo lanjut kak,,,,,
Nasir: Siap. Terimakasih dukungannya.
total 1 replies
Dia Amalia
remuk dah hati halwa tp ya ndak dijelaskan ya tambah sakit tau😒😒
Dia Amalia
huhhhh masih gk tau diri jg kau tau kelakuan seli...😏😏😏
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
gimna gimna....angkuhmu itu apakh masih brlaku cakar, kau tega menyakiti wanita lain hy demi mmpertahankn rasa cintamu pda mendiang istrimu yg trnyta malah mengkhianatimu, org yg sekrg brsamamu menguruamu dg ikhlas tpi kau sia²kn bahkn dianggap sbelah mata sma kmu, nikmati aja penyesalnmu nnti apalgi klo smpai di tinggal sm halwa nyahoo luuu😏
Nasir: Terimakasih kehadiran dan supportnya Kak. Tungguin episode selanjutnya.
total 1 replies
rahma hartati
Mampos kau Cakar2an..
Buat Si Halwa Pergi Thor biar Mampos dulu s Cakar2an ini..
UP Banyak2 ya Thor..
Nasir: Nanti akan dipikirkan.... Trmksh sudah mendukung.
total 1 replies
Sukemi Nak Murtukiyo
hayoo halwa tinggal saja cakar,,,,
Nartik Najs
kenapa up datenya sedikit.tanggung tor baca nya.
Nasir: Besok lagi ya Kak... hari ini cukup dua bab.
total 1 replies
Yasmin Natasya
buat istrinya cakar pergi tor...
biar cakar tau rasanya gk dihargai itu gimana...
rasanya aku mou nonjok kepala si cakar tor😅😂
Nasir: Wkwkkwk... boleh Kak. Cakar memang perlu dikasih pelajaran.
total 1 replies
Nasir
Tungguin bab 35 dan 36, udah up tapi blm dipost oleh NT. Ada apa ya? Apakah sistem NT sedang gangguan. Kalian tungguin ya, jgn lupa like dan votenya.
rahma hartati
SUAMI BODAT..
Lanjut Thor..
Nasir: Tungguin besok ya lanjutannya.
total 1 replies
Dia Amalia
siap² lh ditinggal halwa wah suami egois yg gk peka istrimu yg didepan mata😏
😏😏
uda pernah ditinggal mati istri,,,yg ada disia siain🤔🤔🤔
Dia Amalia
yoiii cpt lari sejauh kau bisa menemukan istrimu yg mencintai seorang diri karena gk dpt balasan dr pak suami 😂🤣😂
istrimu uda dibawa Aldian gimana perasaan pak su klu halwa jln sm laki² lain☺️☺️☺️
Sukemi Nak Murtukiyo
ayooo cakar jemput halwa keburu diambil helmi,,,,,
Nasir: Letda Aldian mungkin Kak...
total 1 replies
rahma hartati
Tinggalin aja Suami Kurang Ajar kayak gitu..ngapain di Pertahankan..
lanjut Thorr..
Nasir: Siap....
total 1 replies
Dia Amalia
tinggal aja lh suami rasa iblis mu itu Mbak halwa 😤😤😤
kalau gagal move on ngapain nikah buat anak perawan orang tersiksa 😏😏😏
klu tau orang tuanya gk bakal diridhoi nikah cm disakiti 😔😔😔
Nasir: Betul sekali. Kawal sampai tamat ya Kak...
total 1 replies
Dia Amalia
suamimu durjana halwa😏😏😏
semoga halwa dpt ganti yg baik🤲🤲🤲
Nasir: 😄😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Dia Amalia
sampai kapan bertahan dgn sakit tak berdarah halwa😔😔😔
jgn bodoh krna cinta halwa☺️☺️
Nasir: Sampai dia lelah sepertinya.
total 1 replies
Dia Amalia
jd suami jgn jaim mas 😏😏
ntar ditinggal baru nyahokkk sabar manusia ada batasnya 🤔🤔🤔
Nasir: Benar sekali.... trmksh kehadirannya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!