Sebuah surga impian yang baru saja dibangun terpaksa hancur karena kehadiran orang ketiga. Nadia Mustika Wijayanto harus menelan kenyataan pahit jika sang suami pulang dengan membawa seorang wanita yang merupakan madunya. Pernikahan yang dia kira sebagai surga, nyatanya berubah menjadi neraka. Nadia yang sedari awal tidak ingin dipoligami memutuskan untuk bercerai daripada harus berbagi hati dan suami.
Mengasingkan diri ke luar negeri dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan menjadi pilihan Nadia setelah perceraian. Hingga akhirnya dia bertemu dengan sahabat lamanya tanpa sengaja. Devano Kazim Ravendra, pria dengan senyum lembut yang bisa membuatnya tertawa lepas setelah sekian lama.
***
" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ~ Nadia Mustika Wijayanto.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Benar-Benar Hancur
" Ya Allah, apakah aku sudah melakukan dosa yang begitu besar? Apakah aku sudah banyak menyakiti hati orang lain? Kenapa Engkau memberikan aku ujian seberat ini di hidupku? Sungguh, hatiku sangat sakit dan rasanya aku tidak sanggup menahan semua ini. Aku hancur, benar-benar hancur, laki-laki yang aku anggap bisa membimbingku menuju surga-Mu ternyata tidak lebih baik dari laki-laki yang aku lihat buruk di luar sana " ucap Nadia dengan suara tangis yang sangat memilukan hati.
Wanita itu mengurung dirinya di dalam kamar mandi dengan air dari shower yang terus membasahi tubuh ringkihnya. Sebisa mungkin Nadia terlihat kuat dan tegar di depan orang tua serta keluarganya, tetapi pada kenyataannya tidak begitu. Nadia tetaplah seorang wanita yang berhati lemah dan lembut, dia sangat terluka dan hancur dengan semua yang menimpanya.
Pernikahannya hancur, suaminya menikah lagi tanpa sepengetahuannya, mengetahui jika ternyata suaminya seorang pria bermata keranjang, surga impiannya berubah menjadi sebuah neraka, lengkap sudah luka di hati Nadia. Dia hanya sangat beruntung karena orang tua dan orang-orang terdekatnya selalu ada untuk dirinya dan mendukungnya.
Menurutnya itu sudah lebih dari cukup untuk dirinya tidak menyerah dengan semua yang dialaminya. Nadia hanya butuh waktu untuk melampiaskan dirinya yang sedang hancur saat ini, tetapi dia berjanji akan bangkit lagi demi orang-orang yang disayanginya.
" Apa ini teguran karena aku lebih mencintai ciptaan-Mu dibandingkan dengan-Mu? Itu sebabnya Engkau memperlihatkan semua kelakukan buruk Mas Anwar padaku. Kalau memang benar begitu, mohon maafkan aku, tolong ampuni aku, Ya Allah. Aku akan menerima semua takdir dari-Mu walaupun menyakitkan. Tolong maafkan aku, ampunilah aku, Ya Allah. Seharusnya memang aku lebih mencintai-Mu, bukan ciptaan-Mu " ucap Nadia semakin tersedu-sedu.
" Engkau adalah Tuhan yang maha baik, hanya Engkau tempatku mengadu. Aku mohon berikan aku kekuatan dan kesabaran dalam melewati semua ujian dari-Mu ini. Hanya kepada-Mu aku meminta dan memohon " lanjut Nadia dengan setulus hati.
Sama sekali tidak menyalahkan takdirnya dan dengan semua ini dia menyadari sesuatu. Selama beberapa waktu terakhir, dia terlalu mencintai mencintai manusia hingga mungkin sedikit melupakan rasa cintanya kepada sang pencipta. Nadia menyadari itu dan memohon ampun karena semua itu ada teguran dirinya, dia harus lebih mencintai penciptanya sebelum mencintai ciptaan-Nya.
Cukup kemarin dan hari ini dia merasa hancur seperti ini. Seseorang seperti Anwar tidak pantas untuk terus dia tangisi. Dia harus bangkit demi semua orang yang menyayanginya dan yang selalu peduli dengannya. Biarlah hari ini Nadia merasakan benar-benar hancur tapi besok tidak akan lagi.
" Sekali lagi maafkan aku, Ayah, Bunda. Aku sudah membuat kalian sedih, tapi aku akan berusaha ini yang terakhir kali " ucap Nadia sangat merasa bersalah.
Di saat seperti ini, Nadia masih memikirkan orang lainnya karena dia memang lebih memperdulikan kesedihan orang lain dibandingkan dengan dirinya sendiri. Padahal di sini yang paling terluka ada dirinya. Dia yang disakiti dan dikhianati oleh pria yang dicintainya.
Brak.
Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dengan sangat kuat. Di sana terlihat Hendra dengan wajah yang sangat panik dan cemas. Remaja itu langsung menghampiri Nadia dan memeluk tubuhnya yang sudah basah.
" Kak, apa yang Kakak lakukan? Kenapa Kakak menyiksa diri Kakak sendiri? Aku mohon jangan lakukan ini, Kak " ucap Hendra yang sangat mengkhawatirkan sang kakak.
Hendra yang diminta oleh Bunda Siska untuk memeriksa keadaan Nadia sangat panik karena tidak menemukan sang kakak di dalam kamarnya. Padahal baru sebentar Bunda Siska meninggalkannya untuk mengambil sarapan untuk kakaknya itu. Beruntung dia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi sehingga langsung saja mencari keberadaan sang kakak di sana.
Dan benar saja, Hendra sangat terkejut melihat Nadia yang terduduk di lantai kamar mandi dengan air yang terus membasahi tubuh kakaknya itu. Tanpa banyak kata, Hendra langsung memeluk dengan erat. Dia tahu sang kakak sedang benar-benar hancur tapi dia juga tidak ingin melihat orang yang sangat disayanginya menyiksa dirinya sendiri seperti itu.
" Sudah ya, Kak, jangan seperti ini. Aku pasti akan membalas semua yang telah badjingan itu pada Kakak, tapi mohon jangan siksa diri Kakak sendiri. Masih banyak orang yang peduli dan sayang sama Kakak, tolong jangan buat kamu khawatir " ucap Hendra yang tidak memperdulikan tubuhnya yang juga basah.
Nadia semakin menangis di dalam pelukan sang adik. Dia bukan bermaksud untuk menyiksa dirinya sendiri tetapi hanya butuh pelampiasan saja untuk melepaskan seluruh rasa sakit di hatinya.
" Maafkan Kakak ya, Ndra. Kakak sudah merepotkan kalian dan membuat kalian semua khawatir. Tolong maafkan Kakak! " ucap Nadia membalas pelukan Hendra.
" Tidak, Kak. Kakak tidak salah karena Kakak adalah korban di sini, jadi jangan meminta maaf " jawab Hendra menggelengkan kepalanya.
Kakak beradik itu saling berpelukan di bawah guyuran air dari shower. Hendra menemani Nadia yang masih butuh pelampiasan atas rasa sakitnya serta memberikan kekuatan dan dukungan untuk kakaknya itu.
" Astaghfirullahaladzim, Nadia, Hendra " pekik Bunda Siska melihat kedua anaknya.
Bunda Siska yang baru saja datang dengan membawa sarapan untuk Nadia langsung dikejutkan dengan apa yang dilihat di kamar mandi. Nadia dan Hendra sedang berpelukan di bawah guyuran air dari shower. Wanita itu pun langsung sangat cemas dan takut terjadi sesuatu pada Nadia.
" Kenapa kalian basah-basahan seperti ini? Hendra, apa yang terjadi pada kakakmu? " ucap Bunda Siska benar-benar cemas.
" Aku tidak tahu, Bun. Aku datang karena Bunda yang minta dan Kakak sudah berada di sini sembari menangis " jelas Hendra.
" Astaghfirullah, Nadia " ucap Bunda Siska semakin khawatir.
Kemudian Bunda Siska segera masuk ke dalam kamar mandi dan mematikan shower yang masih menyala. Dia bisa melihat wajah sang putri yang sudah pucat dan bibirnya yang mulai membiru. Terlihat juga Nadia mulai menggigil hebat di pelukan Hendra karena kedinginan.
" Sayang, kenapa kamu seperti ini? Bunda tahu kamu sangat terluka, tapi jangan siksa diri kamu " ucap Bunda Siska dengan mata berkaca-kaca.
" Ma-af, Bunda " jawab Nadia terus menggigil.
Bunda Siska dan Hendra membantu Nadia untuk bangkit dari duduknya. Wanita itu sudah sangat lemas dengan kepala yang mulai terasa pusing.
" Hendra, biar Bunda yang bantu Kakakmu untuk berganti pakaian. Sebaiknya kamu juga berganti pakaian dan tolong bilang pada Ayah untuk menghubungi Dokter Diki. Tubuh Kakakmu terasa panas dan sepertinya demam " ucap Nadia pada sang putra.
Ketika Bunda Siska menyentuhnya, tubuh Nadia memang terasa sangat panas dan sudah pasti demam. Bunda Siska pun semakin khawatir dan harus memanggil seorang dokter yang merupakan sahabat baik suaminya untuk memeriksa keadaan Nadia.
" Iya Bunda " jawab Hendra.
Kemudian Hendra segera melangkah keluar karena dia juga sangat mengkhawatirkan sang kakak. Entah berapa lama Nadia berada di bawah guyuran air dari shower hingga membuatnya menggigil hebat seperti itu.
Sedangkan Nadia segera mengganti pakaiannya dibantu dengan Bunda Siska. Dia tidak sanggup melakukannya sendiri karena tubuhnya semakin lemas dan kepalanya juga semakin pusing.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘