NovelToon NovelToon
Di Hina Karna Miskin

Di Hina Karna Miskin

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Keluarga / Chicklit / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ima susanti

Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.

Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.

Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Netra ini silau dengan matahari yang bersinar terang. Malam telah berganti siang. Sandra bener-bener lelah dan masih terlihat mengantuk.Tak butuh waktu lama kedua netra ini terbuka dengan sempurna.

Masih terngiang di telinga Sandra sesaat sebelum ibu dan Rima pergi untuk selamanya. Pagi itu saat matahari mulai mengintip malu-malu,Sandra tengah sibuk dengan aktivasi yang biasa dia lakukan.

Sementara ibu dan Rima pergi berbelanja ke pasar.

"San...Sandra ,ibu sama Rima mau ke pasar dulu. Kalau ibu pulangnya telat kamu taro saja kunci ditempat biasa." Ujar ibu sambil berkemas.

"Baik bu,ibu hati-hati ya." Ujar Sandra tersenyum manis.

"Kakak aku ikut sama ibu juga. Nanti kakak mau titip apa." Oceh Rima bahagia.

"Ga ada dek,jagain ibu ya. Bantu ibu bawa belanjaannya. Ga boleh nakal,ok!" Ujar Sandra gemes mendengar perkataan Rima.

"Siap kakak." Kekeh Rima dengan ekspresi lucu.

Tak lama ibu dan Rima berangkat aku melanjutkan aktivas yang sempat terhenti. Kulihat jam sudah mendekati waktunya berangkat bekerja. Aku bergegas bersiap,supaya tidak terlambat.

Baru setengah perjalanan menuju toko tempat aku bekerja ,ada yang memanggilku  sambil berlari tergopoh-gopoh.

"Sandra....Sandra...tunggu sebentar." Teriak pak ujang tetangga depan rumah.

Aku langsung berbalik badan,menunggu pak ujang yang setengah berlari ke arahku.

"Ada apa pak?" Tanyaku heran.

"Kamu ikut bapak sekarang." Ajak pak ujang.

"Maaf pak saya mau berangkat kerja,nanti saya telat. Emangnya ada apaan ya pak." Menolak halus ajakan pak Ujang.

"Pokoknya kamu harus ikut bapak sebentar,ini sangat penting." Ujar pak Ujang dengan memaksa.

"Tapi pak...." Belum kelar Sandra berucap pak Ujang menarik tangan sandra menaiki motor yang sudah menunggu dari tadi.Dengan perasaan  penuh tanya mau ga mau sandra terpaksa mengikuti pak Ujang.

Beberpa menit berlalu,kami akhirnya sampai disebuah Rumah sakit. Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalaku. Kenapa aku di bawa kemari, bathin Sandra.

"Ayo san,turun. Ikut bapak." Ajak pak Ujang.

"Emang kita mau ngapain kesini pak?" Tanyaku heran.

"Ikut aja dulu,nanti kami juga tau. Ayo buruan san." Hardik pak Ujang ga sabaran.

Aku pun mengikuti langkah kaki pak Ujang yang berjalan setengah berlari. Keringat bercucuran membahasi tubuhku. Sampailah kami di suatu ruangan yang disana ada beberapa orang tetanggaku sudah menunggu. Raut muka mereka menyiratkan kesedihan. Dengan rasa heran aku bertanya pada bu Romlah yang kulihat duduk disamping sebuah brangkar.

"Bu Romlah ini sebenarnya ada apa ya? Kok saya dibawa kesini." Tanyaku heran.

"Kamu yang sabar ya nak,ikhlaskan semuanya." Ujar bu Romlah berusah menguatkan tapi sudut matanya mengembun.

Aku semakin penasaran,bergegas menuju bangkar yang nampak sosok tubuh yang sudah ditutupi hingga kepala.

Darah berdesir, tangan gemetar.

Tangis Sandra pecah seketika saat penutup di buka bu Romlah.

"Ibu....bangun bu,jangan kaya gini bu."Teriak Sandra mengoyang tubuh ibunya yang terbujur kaku. Tangis Sandra terdengar pilu.

"Kamu mesti mengiklaskanya nak."Bujuk bu Romlah.

"Sebenarnya apa yang terjadi bu.? Ujar Sandra terbata - bata menatap bu Romlah memohon penjelasan.

"Ibu juga ga tau awal mula kejadiannya.Tadi waktu di pasar ibu melihat kerumunan,karna rasa penasaran  ibu melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ibu dengar bisik-bisik orang yang berkerumun mengatakan korban tabrak lari. Ibu terkejut saat melihat korban itu ternyata adalah ibu dan adik mu Rima. Ibu berteriak minta tolong,menyuruh mereka membawa kerumah sakit terdekat. Sesampai di rumah sakit nyawa ibu dan adikmu  sudah tak bisa tertolong." Urai bu Romlah menjelaskan kronologi kejadian kecelakaan ibunya Sandra.

Sandra berusaha tegar."Lalu dimana Rima bu Romlah?" Tanya Sandra melihat sekeliling.

"Adik mu lagi dibersihkan. Apakah kamu mau mengabari saudara mungkin?" Tanya bu Romlah.

Sandra lalu merogoh sakunya,mengeluarkan hapenya untuk mengabari sanak saudara.

"Assalamualaikum bi,ini Sandra."

"Waalaikumsalam san.Tumben kamu telpon bibi?"

"Bi,ibu sama Rima kecelakaan bik."Sandra sudah tak bisa meneruskan ucapannya. Lidahnya kaku,air mata kembali membanjiri pipinya. Telpon terlepas dari genggamannya. Dengan sigap bu Romlah mengambil telpon yang masih terhubung.

"Hallo...." Ujar bu Romlah mengetes apakah disana masih ada orang.

"Ya bu,Sandranya mana bu? Kok hapenya ada sama ibu?"

"Saya adalah tetangga Sandra,saya mau mengabarkan bahwa ibu Ana dan Rima kecelakan dan nyawa mereka tak tertolong." Ujar bu Romlah kikuk.

"Apa? Jangan bercanda dong bu!Ini semua bohongkan?" Ujar Diana menepis kabar duka tersebut.

"Bener mba,saya ga bohong. " ujar bu Romlah meyakinkan bibik Diana.

Diana histeris mendengarnya,bak disambar petir disiang bolong. Rasanya takdir mempermainkan mereka. Diana menguatkan hati,melanjutkan pembicaraan yang sempat terhenti.

"Kalau begitu tolong diurus semuanya ya bu,saya secepatnya berangkat kesana.Tolong jaga Sandra juga.Terimakasih banyak ya bu?"Ucap Diana sesenggukan.

Sambungan telpon terputus Diana bergegas mengabari suami dan sanak saudara lainya. Mereka bergegas berangkat menuju kediaman Ana dengan mobil Paman Diana.

Sepanjang perjalanan Diana tak henti-hentinya menangis. Suaminya berusaha menenangkan istrinya. Saking capeknya menangis Diana tertidur selama dalam perjalanan. Jarak antara rumah Ana dan Diana memakan waktu tiga jam.

...****************...

Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai  di titik ini. 😊😘😍🙏

Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏

1
Enok Renmaur
jgn" yg nabrak lari suruhan si ria yg syok kecantikan n syok brkuasa tu y.....
Ima Susanti: /Sly/
total 1 replies
Suryany Yany
kasih bahus lg tulisan nya dn kasih tegang bukan seperti ini ceritanya cuma putar2
Ima Susanti: Maaf kk😔🙏
total 1 replies
Suryany Yany
aduuuh aska km harus hati2km main cantik klw perlu wati bikin km celaka malah km balik ke sama wati maksudnya senjata mkn tuan..kn km pintar tunjukn klw km pintar.
Ima Susanti: /Ok//Good//Pray/
total 1 replies
Suryany Yany
eeeeeeh thor mabuk yahh ini cerita nya.gima mn yahh bukan nya aska sdh thu tentang mm dan pp nya kn kenapa ini malah.aska bertanya lg sm mm nya.cerita di putar2.tida jls begini sih....malah gelantur tida jls begini.klw bikin alluer cerita bagus.dn tulisan nya yg jls ini tulisan nya tunggal kita yg kasih bisa maksud dn mkn nya aduhuh.bg mn mau dpt cuan bnyak klw begini thorrrr thor
Ima Susanti: memang sudah kk, tp ga detail ia belum tau kk. Karna memang Sandra tdk mau membahas kelakuan suaminya lg
total 1 replies
Suryany Yany
makan nya cepat hamil sudah lama nikah belum ada tanda2 hamil bukanya kecelakaan itu sdh lama ini ko belum ada tanda2 hamil lg sihh
Ima Susanti: blm di kasih kepercayaan kk😊
total 1 replies
Suryany Yany
kayak nya ridho orng pencemburubuta.orng nya tida bisa sbaran.dn tida langeng.seperti nya begitu semoga dj tida ada anak dri ridho.dn bisa kembali dengan raka sj
Ima Susanti: aamiin
total 1 replies
Suryany Yany
tulisan nya kurang di mengerti..
Ima Susanti: Maaf kk🙏
total 1 replies
Suryany Yany
iyah mending pergi dengan ridho...biar di bilang klw ridho suami sandra
Ima Susanti: /Ok//Pray/
total 1 replies
Suryany Yany
iyah thor sndra dengan ridho sj thor semoga sj bejodoh 😊😊
Ima Susanti: /Ok//Good/
total 1 replies
Mak Jeje
koq jadi joni bukannya td sepupu namanya ali
Ima Susanti: Maaf mungkin thor salah tulis kk,terimaksih koreksinya kk😘🙏
total 1 replies
Mak Jeje
ceritanya koq mbulet ya ...bukannya tadinya aksa udah dicerutain sm raka tentang masa lalu kenapa kedua ortunya berpisah
Ima Susanti: garis besarnya kk, detailnya ia tidak tau
total 1 replies
Wiwik Retno Eni
Luar biasa
Ima Susanti: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Reva Lina Musa
masih mending mama nya gak punya pikiran, apa gak di hasut oleh istrinya ya agar pisah rumah. atau outhor nya yg gak ketik😂
Ima Susanti: Terimaksih koreksinya kk😘🙏
total 1 replies
Arwondo Arni
ya tdk pilih kasihlah sama2 disayang dan Kel kecil mereka saling menyayangi
Ima Susanti: /Chuckle/
total 1 replies
Natha
maaf Thor
tolong dipisahkan antara narasi penulis dengan POV tokoh cerita..
biar lebih enak bacanya..
kalau bisa POV dibuat seminimal mungkin
Ima Susanti: baik kkterimakasih saranya🙏🙏
total 1 replies
Natha
Sudah sangat bagus kamu rajin ibadah.. dan mencoba belajar untuk sukses Sandra.
Namun jangan jadikan Nawaitu kamu sia sia akan dendam..
karena Dendam adalah sifat utama setan.. cukuplah Allah yang Maha Mengadili
Ima Susanti: /Ok//Pray/
total 1 replies
Natha
maaf Thor.
sedikit berbagi atas banyaknya kesalah pahaman di masyarakat.🙏 sebenarnya tidak ada larangan akan air mata kena jenazah..
karena Baginda Rasulullah saja menetaskan air matanya saat Bunda Siti Khodijah meninggal.
yang terlarang dalam Islam adalah tangis berlebihan, meratapi nasib apalagi sampai menyalahkan takdir..
karena semuanya adalah kehendak Allah
Natha: Sama sama 🙏
salam kenal 🙏
Ima Susanti: Terimakasih ilmunya kk😘👍🙏
total 2 replies
Amanah Subardiyana
orang sombong suka menjilat ludahnya sendiri, ngomongnya takut sakit perut makan masakan orang miskin tapi begitu dikasih gratisan ya mau juga
Ima Susanti: 😆😅🤣😂🤣
total 1 replies
Amanah Subardiyana
masakan ibu itu pasti enak krn dimasak dg penuh rasa cinta dan kasih sayang utk keluarga nya
Ima Susanti: betul itu kk, masakan ibu tiada duanya😊😘
total 1 replies
Amanah Subardiyana
semoga jualannya laris ya san....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!