Menjadi Istri Mafia Kejam

Neisha yang di tinggal pun merasa sedih jangan di tanya lagi namun dia juga tidak bisa menahan sang suami.

Dia bingung harus ke mana, dia juga tidak tahu sang suami sekarang pergi ke mana, apakah ke apartemen atau ke mansion utama.

Neisha pun memilih untuk pergi ke apartemen terlebih dahulu siapa tahu sang suami ada di sana, dan benar saja saat dia membuka pintu apartemen di sana sudah ada sang suami sedang bersandar di sofa ruang tamu.

"Tu... Tuan," panggil Neisha.

Maklum kalau hanya mereka berdua Neisha pasti akan memanggil tuan sedangkan kalau ada keluarga Elard dia akan memanggil kak El tidak mungkin dia memanggil tuan.

Elard tak bergeming, dia tetap memejamkan matanya sambil bersandar di sofa tersebut.

"Tu.." ucap Neisha namun terpotong dengan Elard yang sudah menyuruhnya untuk diam.

"Diam." perintahnya.

Tak lama bel berbunyi membuat Neisha langsung membukakan pintu tersebut, ternyata itu adalah uncle Yoga.

"Uncle, ada apa?" tanya Neisha yang memang sudah di biasakan memanggil uncle dari dulu karena uncle yoga dan orang tuanya sama sama pegawai ya walaupun lebih tinggian uncle Yoga.

"Elard ada nei?" tanya uncle Yoga.

"Ada uncle, mari masuk." tawar Neisha.

"Tidak usah, uncle di sini karena dari tadi Elard di telepon tidak bisa, uncle hanya ingin memberitahu kan kalian kalau tuan besar ingin menemui kalian berdua di mansion utama."ucap uncle Yoga.

"Oh iya uncle, kalau gitu nanti Neisha sampaikan ke kak Elard." ucap Neisha dan di angguki oleh uncle Yoga.

"Kalau begitu uncle pamit, jangan lupa nanti ke mansion utama dengan suamimu ya." ucap uncle yoga mengingatkan lagi.

"Iya, uncle."

Setelah uncle Yoga pergi Neisha pun kembali duduk di sofa dengan Elard yang masih terpejam di sana.

"Tuan, tadi uncle Yoga ke sini dan bilang kalau daddy Brian menyuruh kita ke mansion utama." ucap Neisha.

Elard tidak bergeming karena dia tertidur, mungkin kecapekan dan merasakan sakit di tubuhnya dan juga pekerjaan nya yang menumpuk.

Neisha yang tidak ingin menggangu suaminya pun memilih diam hingga nanti Elard bangun dan mengatakan lagi tentang perintah daddy Brian.

Satu jam berlalu Elard pun bangun dan langsung melihat di sampingnya ada sang istri yang juga tidur di sampingnya.

Elard mengamati lekat sang istri yang ternyata sangat cantik, karena kebenciannya yang tidak mendasar sampai membuat Elard tidak mengamati kecantikan natural dari sang istri.

Saat ingin menyentuh rambut sang istri yang menghalangi wajahnya tiba-tiba Neisha membukakan matanya dan gugup atas perlakuan sang suami.

Sementara Elard langsung menjauhkan tangan nya dan pergi dari sana menuju ke kamarnya, namun sebelum itu Neisha sudah menahannya dulu karena dia ingat akan pesan dari uncle Yoga.

"Tuan," panggil nya.

"Ada apa?" tanya Elard.

"Tadi uncle Yoga datang terus mengatakan bahwa kita harus ke mansion utama," ucap Neisha dengan hati hati takut suasana hati suaminya tidak baik.

"Kita ke sana sekarang," ucap Elard yang langsung menarik lengan Neisha dengan kencang hingga bisa di pastikan lengannya akan lebam nantinya.

Setelah itu tak lama mobil Elard pun terparkir di depan mansion utama, dia segera masuk di susul sang istri di belakangnya.

Di sana sudah ada mommy Sheila, daddy Brian dan juga mikaila pastinya yang dari tadi menunggu mereka berdua.

"Kenapa baru datang?" tanya daddy Brian dengan wajah seriusnya begitu pun Elard yang duduk di samping kanan daddy Brian.

"Elard tidur jadi gak tahu," balas Elard apa adanya.

"Jangan banyak alasan, mulai sekarang kalian tinggal kembali di mansion." tegas daddy Brian.

"Enggak, dad. Elard bisa urus rumah tangga Elard sendiri." bantah Elard tidak ingin kembali ke mansion utama.

"Kenapa gak mau kembali, apa gara-gara kamu takut jika kita tahu kalau kamu sudah berbuat kasar dengan istri kamu!" bentak daddy Brian.

Dari tadi daddy Brian menahan emosinya agar tidak kembali meluapkan seperti tadi, namun jawaban Elard sungguh-sungguh memancing emosi nya lagi.

"Sayang, kalian tinggal di sini aja ya sementara." sahut mommy Sheila.

"Mommy, tidak usah karena lusa mansion ku sudah bisa di tempati." sahut Elard menolak saran dari orang tuanya.

"Elard, daddy gak setuju! Kalian akan tetap tinggal di mansion ini tidak ada tapi tapian," ucap daddy Brian.

Neisha pun merasa pusing, dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Daddy maaf Neisha ikut campur, tapi sepertinya lebih baik Neisha sama kak El tinggal di apartemen saja biar bisa saling memahami juga dan bisa mencoba mengerti," sahut Neisha.

"Enggak!" tegas daddy Brian, mommy Sheila dan mikaila bersamaan membuat Elard dan Neisha terkejut dan langsung melihat ke tiga orang itu.

"Kenapa?" tanya Neisha.

"Kamu mau di perlakukan kasar lagi sama Elard." tegas daddy Brian.

Diam tidak ada jawaban, salah hati Neisha berkecamuk, dia memang takut tapi dia tambah takut jika nanti semua orang tahu, lebih baik dia di sakiti tapi tidak membuat orang khawatir.

"Kak El cuma kebawa emosi saja dad, itu semua juga Neisha yang salah makanya kak El kelepasan dad." ucap Neisha.

Mommy Sheila pun mencoba mengakan sang suami dan berfikir mungkin apa yang di ucapkan menantunya itu benar adanya jadi bukan hanya kesalahan Elard semata.

"Ok, daddy bakalan izinin kalian untuk tinggal sendiri namun setiap minggu harus datang ke mansion utama dan menginap di sini." tegas daddy Brian final.

Elard pun hanya mengiyakan dan langsung pergi dari sana padahal dia belum makan malam, Neisha mau tak mau mengikuti sang suami dan pamit meninggalkan mansion utama.

Mereka pun kembali ke apartemen dengan Elard yang menyetir mobilnya sendiri tanpa supir agar lebih cepat sampai.

Sampai di apartemennya Elard langsung menarik Neisha menuju ke kamarnya dengan kencang, bahkan Neisha merasa sakit di lengan kirinya, rasanya lengkap sudah kedua lengannya di tarik keras oleh sang suami.

Elard langsung menghempaskan sang istri di kasur empuknya dengan kencang, dia langsung menindihnya dan mencium bibir pink sang istri menyalurkan semua kekesalannya.

Mphhhhhhh

Bibir tersebut terus di bungkam oleh sang suami, Elard yang melihat sang istri tidak membalas pun langsung mengigit bibir bawah sang istri hingga terbukalah bibir tersebut.

"Aaakkkkk." teriak Neisha karena gigitan kasar sang suami.

Cukup lama Elard mencium bibir Neisha bukan hanya ciuman tetapi juga luma*an dia lakukan.

Hingga Neisha memukul dada bidangnya karena dia sudah sangat kehilangan nafasnya karena Elard tidak melepaskan ciumannya sama sekali.

"Ha.. ha.. ha.." suara nafas tersengal dari sang istri.

Baru saja bisa bernafas lega Elard langsung menyerang sang istri lagi, bukan hanya itu kali ini tangannya sudah mulai nakal dengan meraba area dada sang istri yang terlihat semakin padat berisi karena sering di jamah oleh tangannya dan juga mulut nya.

.

.

TBC