Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
Hari ini kampus di adakan agenda, yang membuat mahasiswa tidak datang ke kampus tapi mereka menuju tempat yang di sediakan.
Vani, yang sudah rapi dengan almamater kebanggaan sudah percaya diri untuk berangkat dan tidak lupa dengan beberapa pakaian yang di beli oleh orang daerah kampung mereka. Dan uang Vani juga sisa sepuluh ribu karena membayar beberapa helai pakaian yang sudah di beli.
Ting!
Ayu.
Vina, di mana sudah berangkat belum?
Vina.
Ini mau berangkat, kenapa mau di jemput?
Ayu.
Boleh, aku tunggu ya.
Vina.
Siap.
Vina langsung berangkat menuju kediaman Ayu untuk berangkat bersama di tempat tujuan.
Dan tidak butuh waktu lama, Vina sudah sama di depan rumah Ayu yang kebetulan deretan toko membuat Vina langsung menghubungi saja, karena jika di ketuk tidak mungkin di dengar oleh Ayu dan pemilik rumah karena banyak sekat ruangan.
"Ayu aku di depan " ucap Vina begitu sambungan telpon terhubung.
"Okeh. tunggu sebentar " jawab ayu.
Begitu Ayu sudah keluar dan tanpa banyak basa-basi mereka langsung berangkat menuju lokasi.
Dan suasana di halaman kota yang sudah di bangun tenda dan banyak mahasiswa di berbagai kampus membuat mereka langsung mengambil tempat duduk yang sudah di sediakan.
"Ayu, Vina sini " Tari melambaikan tangan membuat Vina dan Ayu segera mendekat.
"Kosong? " tanya Vina.
"Iya, aku sengaja melarang mereka untuk duduk di depan " jawab Tari membuat Vina menggeleng. apa lagi mereka datang tidak awal tapi duduk di depan.
"Berapa kampus yang di undang" tanya Vina melihat almamater yang di pakai berbagai warna.
" Aku dengar sih tujuh " jawab Ayu.
"Oh iya kalian tahu siapa yang di undang? " tanya Tari.
"Mungkin wali kota " tebak Ayu.
"Itu mah pasti, tapi ada yang lain" ucap Tari.
"memangnya siapa? " tanya Ayu.
"Katanya dosen muda, tapi tidak hanya Dosen saja dia juga seorang yang ahli agama " ucap Tari.
"Maksud mu dia suka ceramah begitu? " tebak Ayu.
"Iya, tapi entahlah aku juga tidak tahu pasti " ucap Tari lagi.
Mendengar itu, Vina hanya menggeleng membahas hal seperti ini sama saja mereka tidak mendapatkan jawaban, selain acara berlangsung.
Vina yang tidak tertarik membalas pesan satu persatu orang yang mulai bertanya tentang pakaian dan barang lain yang dia post selagi acara belum di mulai.
"Oh Itu wali kota sampai" ucap Tari.
Para petugas menyambut kedatangan wali kota dan seni tari yang mengiringi mereka sampai naik ke atas pentas yang sudah di sediakan.
Dan tidak lama, datang seorang pria yang mungkin saja di bahas oleh Tari dan Ayu tadi. melihat kedatangan pria tampan membuat para mahasiswi menjerit tertahan.
Vina yang mereka Acara akan di mulai langsung menyimpan ponselnya di dalam tas, dan sambutan demi sambutan di ucapan sampai wali kita mereka menyampaikan kesan dan pesan.
Setelah wali kota, kini giliran pria yang menjadi topik pembicaraan mahasiswi wanita yang tertarik padanya
"Vina, dia sangat tampan bukan? " bisik Ayo.
"Eh,,, dia melihat ke arah sini " lanjut Ayu yang mengambil posisi nyaman.
Sedangkan Vina dengan apa yang di sampaikan, dan tidak lupa untuk memberi motivasi pada mahasiswa calon generasi bangsa mereka.
"Vina, dia melihat siapa sebenarnya, apa make up berlebihan? " tanya Ayu begitu khawatir jika yang di tatap adalah dirinya yang berpengalaman tidak senonoh atau berlebihan pikir Ayu.
"Perasaan mu saja " ucap Vina.
"Terserah kau saja yang penting aku yakin dia memperhatikan ku " jawab Ayu.
"Hm,,, baiklah ikut apa kata mu saja " ucap Vina lagi.