DASAR MANDUL!
6 tahun sudah, Hanabi Lyxia harus mendengarkan kalimat tak menyenangkan itu dikarenakan ia belum bisa memberikan keturunan.
Kalimat sumbang sudah menjadi makanannya sehari-hari. Meskipun begitu, Hana merasa beruntung karena ia memiliki suami yang selalu dapat menenangkan hatinya. Setia, lembut bertutur kata dan siap membela saat ia di bully mertuanya.
Namun, siapa sangka? Ombak besar tiba-tiba menerjang biduk rumah tangga nya. Membuat Hana harus melewati seluruh tekanan dengan air mata.
Hana berusaha bangkit untuk mengembalikan harga dirinya yang kerap dikatai mandul.
Dapatkah wanita itu membuktikan bahwa ia bukanlah seorang wanita mandul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ATM34
Bola mata hazel milik Hana membeliak ketika melihat pria yang diserang Gavriil tadi kini sudah berdiri tegak.
"G-Gavriil, awas di belakang mu ...!" Seru Hana dengan mata melotot saat melihat seseorang yang tampak familiar, hendak menyerang Gavriil.
JLEB!
Pria menyeramkan yang nyaris memperkosa Hana, menghunuskan benda tajam pada perut Gavriil.
Gavriil meringis kesakitan, bola matanya menatap tajam si hantu jadi-jadian.
BUGH!
Flashback.
Gavriil hendak melangkah pergi setelah berhasil mengantar sarapan untuk Hana. Namun pria itu terpaku di tempat saat netra nya beradu pandang dengan induk semang.
"Hey, Nak, kemari lah!" gumam pria berkaca mata tebal itu.
Gavriil berjalan mendekat, tubuhnya berdiri tegap tepat di depan pria baya itu.
"Ada apa, Pak?" tanya Gavriil dengan raut datar.
Induk semang mengedarkan pandangan, menatap area sekitar. Setelah merasa aman, pria baya itu kembali menatap Gavriil.
"Begini, saya bingung juga mau memulai cerita dari mana. Tapi, sepertinya ... kekasih anda sedang berada dalam bahaya," ujar Induk Semang.
Perkataan sang induk semang membuat alis mata Gavriil terangkat satu.
"Kekasih saya? Maksud anda ... Hana?" Gavriil memastikan.
Pria baya itu mengangguk dengan senyuman tipis. "Sebelum nya, perkenalkan ... saya Waluyo, pemilik enam rumah kontrakan ini."
Waluyo mengulurkan tangannya.
"Saya Gavriil." Pria tampan itu menjabat tangan Waluyo sambil menatap lekat. "Jadi, bisa anda jelaskan, kenapa Hana sedang berada dalam bahaya?"
"Jadi begini ...." Waluyo memulai ceritanya dengan menghela napas berat.
"Dulu ... rumah kontrakan saya ini pernah di bobol, dua kali. Dan ... pelakunya adalah orang yang sama. Kejadian pertama ... pria itu menerobos tanpa izin, seolah ingin mengamati seluk beluk rumah kontrakan ini. Setelah itu, kejadian yang kedua terjadi di hari selanjutnya dan berakhir dengan sebuah petaka. Salah satu penyewa di rumah kontrakan ini diperkosa, memang pelakunya sudah di tangkap. Namun, akhir-akhir ini saya seperti melihat wajah yang sama dengan pelaku, sedang berkeliaran di sekitar sini. Tepat nya tadi, saya melihatnya sedang ngobrol dengan Mbak Hana. Padahal, yang saya tau, masa tahanannya belum selesai," jelas Waluyo.
"Ngobrol dengan Hana? Kapan? Yang mana?" raut wajah Gavriil berubah cemas.
"Kamu tadi lihat gak pedagang sayur keliling itu?" tanya Waluyo.
Gavriil mengangguk cepat.
"Nah dia orangnya!" beritahu Waluyo dengan raut sungguh-sungguh.
Gavriil mengerjap. "Apa Bapak benar-benar yakin dia orangnya?"
"Saya yakin seyakin-yakinnya. Meskipun sudah enam tahun saya tidak melihatnya, tapi, saya masih ingat jelas wajahnya. Saya yakin memang dia bajingan mesum itu!" tegas Waluyo.
Penjelasan Waluyo semakin membuat Gavriil gelisah. Sejenak, ia bingung harus berbuat apa. Namun, sedetik kemudian bola mata pria itu membulat sempurna, ia tau apa yang harus ia lakukan.
"Pak, terimakasih banyak untuk informasinya. Ini kartu nama saya." Gavriil menyodorkan sebuah kartu nama. "Saya pamit dulu, ada hal mendesak yang perlu saya kerjakan. Tolong hubungi nomor saya yang tertera di kartu tersebut untuk terkait masalah ini."
Gavriil buru-buru kembali ke dalam mobil dan lekas mencabut memori dari dashcam.
Secepatnya Gavriil mengirim rekaman wajah pedagang sayur yang sempat terekam jelas pada benda mungil itu, kepada salah satu intel kenalan nya.
Tak berselang lama, sang intel menghubungi Gavriil.
"Bro, plis bantuin gue! Apapun yang lo minta, gue jabanin!" Pinta Gavriil saat menerima panggilan telepon yang masuk ke ponselnya.
"Opps opss, santai ... pelan-pelan ngomongnya. Buru-buru amat!" goda seorang pria di sebrang telepon.
"Gue gak punya waktu buat santai, tolong cek identitas pria yang ada di video tadi," pinta Gavriil.
"Urgent?" tanya sang intel.
"Banget! -- Lo udah landing ya?" tanya Gavriil.
Sang intel terkekeh mendengar suara Gavriil yang kentara panik.
"Udah dari setengah jam yang lalu. Mau ketemuan aja atau gimana? -- Tapi, gue sama orang rumah nih," ujar pria itu.
"Boleh, lo kemari aja. Gue kirimin alamatnya." Gavriil lekas memutuskan panggilan telepon.
Detik, menit, jam pun seiring berganti. Gavriil nyaris tertidur menunggu dua tamu nya yang tak kunjung datang.
Entah sudah berapa kali Gavriil melirik arloji di pergelangan tangannya. Pria tampan itu tetap betah berjaga-jaga di depan kontrakan Hana.
Akhirnya yang dinanti-nanti telah tiba, sebuah mobil jeep rubicon dua pintu terparkir tepat di belakang mobil Gavriil.
Melihat dua tamunya sudah tiba, gegas Gavriil keluar dan menghampiri.
Tok! Tok! Kaca rubicon Gavriil ketuk.
Seorang pria tampan bertopi hitam dengan beberapa tatto di tangan, menurunkan kaca mobilnya. Bola matanya menatap Gavriil datar, begitupun sang istri yang duduk di samping kursi kemudi.
"Welcome to Indo, Bisma, Candy! Apakah kalian sudah siap membantu hamba?" tanya Gavriil dengan seulas senyuman tipis.
*
*
*
Guys, sorry bab ini gak ada daging nya☺
Besok Author usahakan up ya, kondisi Author sedang tidak memungkinkan. Semalam rumah di hantam banjir 😆 tangan kaki author pada gembung-gembung gatel kena air banjir. Mau ngetik gak semangat efek gatel 🥲 (Efek gaji gak cair-cair juga sih dari NT 👻)
Author sedang dalam pengobatan, tangan full salep, semoga malam sudah membaik jadi bisa segera melanjutkan karya ini 😘
Tetap dukung Author ya 🥳
pst candy sm bisma yg pnya rncna,biar sklian bsa mnghncurkn bsnis hram mreka.... mga tu pnjht ktangkap,trs msk pnjra....
Ank spa tu d dlm perut dinar????
anknya s brewok????
Sma2 mrahan mh ga ush sling ldek kaleeee...adek kk sma2 mrahan...
Laaahhh.....hana dtng sndrian??
Atw sm shbtnya????