NovelToon NovelToon
Kasihku Yang Takkan Hilang

Kasihku Yang Takkan Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: M. Novri Al-zanni

Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

Seandainya, semua orang di masa lalu yang pernah kulakukan dengan buruk mengingat semua yang pernah kulakukan padanya. Apakah mereka akan memaafkan orang sepertiku?. Kalaupun mereka memaafkanku, pasti masih tersisa bekas luka dihati mereka. Lalu aku juga tidak yakin mereka yang sekiranya memaafkan ku, benar-benar tulus memaafkan ku, pasti masih tersisa kebencian dihati mereka.

Aku telah melakukan banyak hal jahat, tapi kenapa tuhan selalu memberikanku seseorang yang dapat membuatku merasa tenang. Kenapa? Kenapa tuhan selalu mengirimkan ku seseorang yang dapat membuat hati dan pikiranku berubah. Padahal aku sudah banyak melakukan hal jahat, dan lagi-lagi aku bertanya-tanya mengapa?.

Orang yang dikirimkan tuhan untukku selalu saja orang yang tidak peduli dengan masa laluku. Ia sama sekali tidak peduli seburuk apa diriku, dan separah apa kehidupanku. Kalau seperti ini terus, aku jadi merasa bersalah karena orang baik yang tuhan titipkan kepadaku harus bersama dengan iblis sepertiku.

"Sudahlah ... Jangan terus menangis Shania, aku sudah berhenti menangis, lihat" ucapku dengan lembut sambil mengusap-usap air matanya yang terus mengalir dengan deras.

Namun Shania masih menangis, "Wajahmu, mengatakan segalanya ... Aku tahu betapa menderitanya dirimu. Pasti terasa sangat sulit bukan?" Ucapnya sambil menangis, suaranya jadi sedikit tidak jelas tapi aku bisa memahami apa yang dia katakan.

Aku cukup terkejut mendengar dia berkata seperti itu, aku merasa tidak pantas mendapatkan kata-katanya. Dia memang benar aku sangat menderita, tapi penderitaan yang kita lalui berbeda. Aku menderita karena selalu merasa bersalah oleh apa yang kulakukan dahulu. Sementara kau Shania, kau selalu menderita karena kau selalu diperlakukan buruk di sekolah, dan juga tidak ada seorangpun yang menemani harimu.

Dengan kata lain kau selalu sendirian, "Jangan membuatku merasa bersalah, jadi tolong berhentilah menangis" ucapku dengan memohon yang akhirnya Shania berhenti menangis untukku.

Sepertinya dia sudah kelelahan karena terus menangis, dia menjadi sangat mengantuk. Sepertinya malam ini lebih baik ia tinggal di sini, malam sudah terlalu larut. Anak-anak nakal dari sekolah-sekolah lain pasti sedang berkeliaran. Aku tidak bisa mengantarnya pulang, jadi aku akan membiarkan dia tidur di tempatku untuk saat ini.

"Shania, tidurlah di kasurku" ucapku sambil menggendong tubuhnya yang ringan dan lembut itu dan membaringkannya di atas kasurku.

Wajahnya terlihat merah dan matanya masih basah karena habis menangis. Dia terus menatapku dengan matanya yang berkaca-kaca, matanya seakan-akan bercahaya karena sinar bulan. Dia benar-benar terlihat sangat cantik dan indah, mirip sekali denganmu Lasiana.

"Kau mau kemana?" Ucap Shania yang melihatku pergi meninggalkannya.

"Aku tidur di ruangan lain saja, kau bisa tidur nyenyak di sini" ucapku dengan lembut.

"Tolong, temani aku ... Aku tidak ingin sendirian" ucapnya dengan wajah memelas dan memohon kepadaku.

Melihat wajahnya yang sedih dan juga kata-katanya yang mengandung banyak makna. Membuatku tidak tega untuk menolak permintaannya. Jadi aku harus menemaninya tidur malam ini, sampai ia tertidur, aku akan pergi ke ruang tamu dan tidur di sofa.

"Terima kasih karena telah kembali kepadaku" ucapnya yang tersenyum dengan senang.

"Baiklah, kalau begitu cepatlah tidur dan semoga mimpimu indah" ucapku yang tidur di sampingnya sambil membelai rambutnya yang panjang dan wangi.

"Iya, kau juga, semoga mimpimu indah Demand" ucapnya yang kemudian ia langsung memejamkan matanya.

Beberapa menit telah berlalu dan Shania sudah tidak banyak bergerak. Sepertinya dia sudah tidur dengan lelap sekarang, dengan begini aku bisa pergi meninggalkannya. Tapi, lenganku saat ini sedang dijadikan bantal di kepalanya, jadi aku takut membangunkannya. Karena itu akhirnya aku tidak jadi pergi, aku juga sangat mengantuk.

Pada akhirnya malam itu aku dan Shania tidur bersama, wajahnya sangat manis dan entah kenapa aku senyum-senyum sendiri. Sadarlah Demand, dan jangan lupa kalau kau memiliki Lasiana yang menunggumu di masa depan. Kau tidak boleh tergoda wanita lain hanya karena karakter dan adegannya mirip seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

Karena kejadian tadi malam terlalu melelahkan dan membuat kami tertidur dengan nyenyak. Jadi aku dan Shania masih tertidur dengan pulas di pagi hari. Seharusnya kami sudah bangun dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah, tapi kami berdua malah ketiduran.

Kakek yang merasa hawa keberadaanku yang hilang di pagi hari, langsung pergi ke kamarku. Kakek membuka pintu kamarku dan melihatku sedang tertidur bersama Shania dalam keadaan saling berpelukan. Kami sama sekali belum sadar saat itu dan pelukan itu juga dilakukan secara tidak sadar saat kami tertidur.

Mendengar kakek membuka pintu kamarku, telingaku yang sensitif segera membuatku terbangun. Aku melihat ke arah pintu dan aku melihat kakek sedang berdiri di sana sambil memegang gagang pintu Wajah kakek terlihat terkejut dan mulutnya menganga dengan lebar.

Kemudian aku bangun sambil menggosok-gosok mataku. Pagi-pagi aku sudah dibuat heran dengan kelakuan kakek, aku berpikir ada apa dengan kakek pagi-pagi ini. Aku melihat ke sampingku dan aku melihat Shania yang masih tertidur di sampingku bahkan sedang memelukku.

"Tunggu kakek! Aku bisa jelaskan semua ini!" Ucapku yang kemudian kakek segera meninggalkanku dan menutup pintu kamarku kembali.

Sebelum pergi kakek berkata, "Tidak masalah, lagi pula kau sudah dewasa" ucap kakek dengan raut wajahnya yang berkebalikan dengan apa yang dia katakan.

Aku ingin segera turun dari kasurku tapi Shania masih memelukku dengan erat. Jadi aku menepuk-nepuk pundaknya terlebih dahulu untuk membangunkannya. Kemudian Shania terbangun dan dia langsung malu-malu padahal kami tidak melakukan apa-apa.

"Shania kita harus berangkat sekolah, aku akan mengantarmu pulang" ucapku yang langsung menggendongnya keluar kamar

Aku melihat kakekku di meja makan dan lagi-lagi kakek terkejut dengan apa yang kulakukan sampai mulutnya terbuka lebar.

"Kakek tunggu aku, aku akan mengantar Shania pulang ke rumahnya" ucapku sambil berlari melewati meja makan dan juga sedang menggendong Shania.

Shania terlihat senyum-senyum malu kucing saat ku gendong. Astaga ini bukan saatnya untuk menikmati keromantisan ini Shania. Aku sedang terjebak dalam masalah yang membuat kakek salah paham. Dia sudah dua kali salah paham, kemarin dan hari ini. Padahal malam itu aku berniat untuk menjelaskannya pada kakek di pagi hari, tapi paginya aku malah membuat kakek salah paham lagi.

Aku sampai lupa memakai sendal, dan juga sendal Shania masih tertinggal di rumahku. Tapi aku tidak peduli kalau harus nyeker, aku terus menerjang di jalanan yang banyak orang. Aku sangat malu, sepertinya aku akan di cap buruk dan aneh oleh orang-orang yang melihatku.

Berlarian di jalan tanpa memakai alas kaki, di tambah sedang menggendong seorang gadis dijalanan. Kejadian macam apa ini sebenarnya, bisa-bisa kami masuk berita dengan artikelnya berjudul, "seorang anak SMA sedang menggendong kekasihnya di pagi hari sebelum berangkat sekolah".

Akhirnya kami sampai di rumah Shania dan aku menurunkannya di depan pagar rumahnya.

"Baiklah Shania, kau pergi mandi dan jangan lupa masuk sekolah hari ini, kau sudah merasa lebih baik kan?" Ucapku dengan nafas yang tersengal-sengal karena lelah berlarian.

"Iya ... Terima kasih Demand, aku masuk dulu" ucapnya sambil tersenyum-senyum.

Kemudian setelahnya aku harus segera kembali ke rumah untuk pulang dan menjelaskan yang sebenarnya terjadi tadi malam dan tadi pagi kepada kakek. Aku harus berlari lagi bolak-balik dari rumah, nafasku sudah tidak kuat lagi. Sesampai aku di rumah, ternyata kakek sudah pergi, padahal tidak biasanya kakek berangkat pagi-pagi sekali.

Astaga kakek kenapa kakek tidak membiarkanku untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Bahkan tidak biasanya kakek meninggalkan makan bersama denganku dan juga tidak biasanya kakek lupa untuk mengurus kebun. Baiklah kalau begitu lebih baik aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah, setelah pulang sekolah aku akan menjelaskan semuanya kepada kakek.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!