ketika anak yang di harapkan tak kunjung datang,lantas haruskah seseorang menyalahkan orang lain karena dia tidak bisa memiliki anak?
Najwa selalu di hina mandul dan tidak bisa mempunyai anak,hampir sepuluh tahun menikah Najwa tidak kunjung melahirkan seorang anak,segala cara telah ia lakukan tapi tidak membuahkan hasil...
sehingga hinaan itu berujung pemaksaan agar Najwa bisa menerima kenyataan jika Rendi suami dari Najwa di paksa menikah lagi oleh orang tuanya demi ingin mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi usaha Rendi.lantas bagaimana Ahir dari cerita ini????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
...POV MAYA...
Samar samar aku mendengar denting jam ku usahakan untuk membuka mata di malam yang sepi ini. Bisaku rasakan sekarang aku tengah berada dirumah sakit
Sedikit miris saat aku membuka mata pertama kali yang aku lihat adalah Najwa sedang menungguku disamping ranjang rumah sakit. Sedikit aku gerakkan tangan menjangkau Andin yang ada di sofa tengah tertidur. Merasakan gerakanku Najwa mengangkat lehernya
"Ibuk sudah bangun?" ujarnya, sedikit aku tepiskan tangannya dengan lenganku
kekesalan akan sikapnya akhir akhir ini membuat aku semakin tak menyukainya Najwa coba menjauh dan membangunkan anakku Rendi
"Mas banguunnn" panggilnya menggerakkan tubuh Rendi yang melingkar di sofa
"Mas bangun. Ibumu sudah siuman!" ujarnya sedikit anakku itu beringsut dan mendatangiku
"Ibu syukurlah ibuk sudah sadar. Rendi sangat khawatir sekali"lirinya sedih mengelus rambutku
"Nak?" lirihku coba mengeluarkan suara yang terasa berat dan sakit di dadaku
"Ibuk tidak mau tinggal lagi dengan wanita itu," lirikku, pada wanita yang begitu menyesengsarakan kami bertahun-tahun
terlihat najwa terkejut dengan ucapanku tapi aku tidak perduli dari dulu dia selalu drama dengan wajah sok polosnya itu padahal hatinya busuk
"Suruh dia pergi"pintaku lagi dengan tertatih
Mendengar itu Najwa langsung beranjak pergi tidak menungguku untuk kedua kalinya bicara.Aku lega sekali dia bisa menghilang juga dari pandanganku
Selama ini aku akui Najwa memang begitu sopan dan baik padaku bahkan dia juga ikut cemas saat aku terbaring sakit Namun tingkahnya yang akhir akhir ini seakan mengeluarkan racun hatinya yang lama terpendam
membuat dia menunjukan belang dan jati diri aslinya. Sama sekali aku tidak menyesal menikahkan Rendi dengan wanita lain bahkan aku sangat bahagia,Najwa tidak lain hanya wanita munafik tidak berguna,wanita mandul
semakin hari aku semakin membaik dua hari sudah aku di rawat. Siang ini saat Rendi menemani makan siangku dirumah sakit. Aku coba bicara dari hati dengannya
"sudah lah Rendi ibu tidak percaya dengan Syarat Najwa yang akan memberikan aset kekayaan nya kalau Wulan hamil.itu hanya teriknya saja agar dia bisa menginjak injak harga diri kita lebih lama lagi Sudah lupakan itu kita pergi saja dari wanita picik itu!"
"maafkan Rendi Bu kalau saat ini Rendi belum punya uang untuk membawa ibu dan yang lain pergi dari situ. Jadi ibuk sabar ya"mohonnya mengelus pipiku lembut.
Aku berdesih mendengar ucapannya sudah cukup rasanya aku teraniaya dan tertindas oleh menantu kurang ajar itu.sepuluh tahun lamanya wanita itu menyiksa kami dengan rasa harap yang tak kunjung berbuahkan hasil
Bahkan kini saat Anakku sudah mampu lepas dari jeratan wanita itu dia juga tidak bisa membiarkan kami hidup tenang. Dia benar-benar tak tahu diri
Sudah jelas jelas dia sendiri yang tidak berguna wanita mandul Malah tidak mau sadar diri aku berharap tuhan segera cabut nyawanya supaya kami bisa tenang menikmati seluruh harta yang ada dan hidup makmur
Sungguh setelah semua ini meski pun dia mau membayarkan biaya perawatanku, aku akan tetap membenci perempuan mandul yang picik lagi munafik itu! .... AKU SANGAT BENCI KAMU NAJWA DASAR WAINTA TIDAK BERGUNA MANDUL
setiap kali banyangannya melintas rasanya hati ini terasa sakit melihat perlakuan kurang ajarnya,setelah ini apa lagi yang akan dia lakukan untuk mempermalukan kami