Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. LKCD !!
Minggu pagi kala itu.
Di rumah yang lumayan untuk mencukupi kehidupan Lestari, gadis periang sedang berdandan cantik di depan cermin meja riasnya.
Pak Asep juga baru saja pulang dari Gresik untuk memenuhi acara pertunangan anak gadis nya hari ini.
Pak Asep tidak menyangka niatnya ingin membawa lestari bekerja dengan nya, malah terbelit kasus lamanya yang tak kunjung mereda.
Bahkan beliau baru tahu setelah ada aduan dari salah satu teman nya Lestari, kalau tidak Erza memberi tahu, masalah masa lalu nya tidak akan tuntas sampai kapanpun.
Beliau terus memperhatikan Lestari berdandan dari balik pintu kamarnya. Memandang dengan senyuman merekah.
Sampai akhirnya Lestari menyadari keberadaan ayahnya, dia berbalik badan untuk mengatakan sesuatu dengan wajah sedihnya.
"Ayah, maafin Tari ya. Tari ga bisa mewujudkan apa keinginan ayah" Seuntai kata dari lestari dengan penyesalan nya.
Pak Asep terus mempertahankan senyuman nya, dia terlihat tidak sama sekali menyesal tentang apa yang terjadi, yang penting pria yang berani menyentuh anak gadisnya bisa bertanggung jawab.
Ibu Ani juga menghampiri nya, karena waktu sudah mulai siang.
Sebagai pelengkap penampilan nya, Lestari melilitkan hijab berwarna cream di kepalanya, tekad Lestari kini sudah bulat. Merubah diri sebagai penebus dosanya yang selama hidupnya selalu membuat orang tuanya repot.
Merasa sudah oke dan tidak ada yang tertinggal lestari memesan taksi online sambil menunggu ibunya sedang mengunci rumah.
Acara pertunangan nya secara tertutup di kafe kepemilikan Pak Sumbada, sambil menunggu mobil datang, Lestari melihat akun sosial media nya biar tidak jenuh.
Dia juga sambil mencari informasi kerjaan yang syaratnya ijazah SMP, tampaknya Lestari seakan sudah siap jika dikeluarkan dari sekolah, langsung melamar di tempat kerjaan yang gajinya sesuai.
Klakson mobil tiba-tiba datang menghampiri, sekaligus mengakhiri kesibukan lestari dan orang tuanya yang sudah menunggu, mereka masuk kedalam mobil menuju ke lokasi yang sudah ditentukan.
**
Kafe smile terlihat sepi tanpa pengunjung. emang sengaja diperuntukkan untuk acara tunangan dari anak pemilik kafe ini.
Seorang Karyawan yang bukan lain itu Anggi menuntun keluarga lestari untuk pergi ke lantai dua, tempat dimana acara itu berlangsung.
Sambil mengangkat rok panjang dan di gandeng ibunya, Lestari menaiki tangga dengan wajah senyum. Sampai di lantai dua mereka melihat tidak ada orang sama sekali.
"Kemana keluarga Adit?" Tanya Lestari ke Anggi.
"Mereka belum datang, kalian bisa nunggu disini" Kata Anggi dengan keramahan nya, tak lupa juga dia berpamitan untuk menyalakan pendingin ruangan sambil membagikan password wifi ke keluarga Lestari.
Padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.00, salah informasi yang membuat Lestari datang lebih dulu karena acaranya dimulai jam 08.30
Sampai waktu nya tiba, keluarga Adit datang bersama keluarga besarnya, Fatimah juga mengekor dari belakang mendampingi Adit.
Baju batik hitam bercorak berlian coklat, dengan celana hitam yang dilengkapi sepatu dipakai nya, melengkapi ketampanan Adit saat itu, rambutnya juga baru dipotong, model two blocks dengan sedikit kilauan pomade yang membuat Lestari menganga saat melihat nya.
Ganteng
Begitu juga dengan Adit. Mendadak memberhentikan langkah kaki setelah melihat lestari memakai hijab berwarna cream di kepalanya, Tubuhnya terbalut kebaya coklat menutup aurat, dengan corak rok panjang yang sama dengan batiknya.
Cantik
MC yang di sewa Pak Sumbada langsung memulai acara nya.
"Baik untuk semua terima kasih yang sudah hadir dalam acara pertunangan anak dari Bu Ani dengan Pak Asep yang bernama Lestari Salsabilla dengan Anak dari Pak Sumbada dengan Ibu Eni yang bernama Aditya Gumarang. Kita langsung buka saja acara ini dengan membaca basmallah"
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Untuk acara selanjutnya kedua wali Lestari sudah hadir begitu juga wali dari Aditya, baik kita langsung aja ke intinya, untuk Ananda Lestari permintaan mahar seperti apa yang ingin anda dapatkan?"
Saat pembawa acara itu terus menyebutkan nama dirinya, Lestari sedang menahan kedua netra nya untuk tidak sampai berkaca-kaca, Menjalani penderitaan yang cukup panjang, sebenarnya kalau Erza tidak membocorkan rahasia, Gadis itu tidak mudah sekali untuk menangis, bahkan dia di sekolah terlihat bad girls yang tampak ceria dan suka berantem dengan gadis lain.
Niatnya ingin berdamai dengan masa lalu, dengan keadaan yang sudah berada di level yang jarang mudah sekali untuk menangis.
Kesedihan itu kembali mendera saat membayangkan pernikahan nya nanti, Tari sangat menyesali perbuatannya dulu.
Ibu Ani menoleh karena lestari tak kunjung memberi jawaban.
"Oh sayangku"
Senyum baik-baik yang Lestari ciptakan dengan susah payah itu runtuh ketika ibunya memeluknya.
Tak terbendung, tapi juga tak ada yang ingin melihat, kalau lestari sedang menangis di balik dada ibunya dengan sesegukan.
"Gapapa sayang, ada ibu kamu pasti kuat menerima kenyataan" Kata Bu Ani yang mengusap bahu rapuhnya tari yang sedang gemetar.
"Kak Tari sayang jangan sedih ya, ada Fatimah disini, nanti adek juga kan bakal jadi adik ipar kak tari" Sambung Fatimah.
Adit mencabut beberapa tisu di meja terdekat nya, dia juga melerai pelukan lestari dengan ibunya sambil mengusap air matanya yang mengalir.
"Kembali ke tempat duduk lu" Pinta lestari menangis cecegukan mengambil lembar tisu yang baru di genggaman tangan nya Adit.
Lestari menunduk mengusapi setiap air matanya yang keluar "Maaf sedikit mengacaukan, kita bisa lanjut acaranya, tadi mas nanya apa ya?" Kata lestari ke pembawa acara.
Pak Sumbada menahan MC, dialah yang berbicara untuk bertanya.
"Lestari gimana hatimu sudah mendingan?"
"Iya sudah um, maaf ya" Jawab lestari.
"Oke, um yang akan lanjutkan, berhubung pernikahan kalian dilaksanakan secara sederhana dan tertutup juga, semua akan lebih mudah, kita juga bisa percepat pelaksanaan niat baik ini"
"Eh kok, maaf um cepatnya kapan ya?" Gumam Lestari.
"Dua bulan lagi" Jawab Pak Sumbada dengan tegas.
"HAH"
Dari pada Fatimah dan Adit, Lestari lebih dulu terkejut parah "Apa enggak kecepatan um?" katanya.
"Bagi waktu yang singkat itu sudah lebih dari cukup Tari, bagi ayah lebih cepat, lebih baik" Tukas Pak Asep.
Lestari menggeleng kepala keberatan, dia celingukan barang kali ada yang ingin membantunya bicara, sampai dia mengedipkan mata ke Fatimah, berharapnya ada keajaiban dadakan, dalam hati nya selalu menyebut kata "semoga batal pernikahan nya" beberapa kali.
Fatimah mengerutkan kening dan salah paham apa maksut dari Lestari "Ayah katanya kak Tari mau nyebutin mahar"
Seketika mata lestari membulat besar hampir menggelinding.
Lestari ingin berbicara hanya saja di sela lebih dulu oleh pembawa acara "Baik untuk waktu pernikahan nya sudah disepakati, berikutnya untuk pertanyaan yang barusan saya sebutkan, tolong untuk ananda Lestari di jawab berapa mahar yang kamu pinta dari keluarga Aditya?"
Seketika Lestari tegang, dia celingukan ke ibu dan ayahnya dengan respon senyuman merekah yang kompak.
Lestari menghela nafas dan berbicara "Permintaan saya ga banyak, tidak memberatkan Adit dan juga tidak merendahkan harga diri saya, itu yang Tari mau mas"
"Baik, gimana saudara Adit, sanggup?"
Adit mengangguk, setelah itu pembawa acara langsung ke tahap acara selanjutnya yang dimana ada penukaran cincin di jari manis di setiap pasangan.
Tak lupa juga keluarga Adit kasih seserahan ke keluarganya Lestari, senyuman mengembang dari kedua belah pihak, tampak sedikit berisik sampai akhirnya Pembawa acara itu menenangkan.
"Oke semuanya sudah di bicarakan dan di sepakati, kita sama-sama berdoa agar niat baik ini dilancarkan sampai harinya tiba"
"Berdoa dimulai..."
"Amin" Ucapan serempak dari seluruh keluarga yang ikut hadir dalam acara itu.
Setelah acara selesai, mereka semua syukuran kecil dengan makan-makan bersama yang sudah di siapkan oleh Pak Sumbada.