NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Guru

Istri Rahasia Sang Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur_ha

seorang guru di sebuah sekolah menengah atas, tak pernah menyangka bahwa liburannya ke desa akan membawa petaka baginya.
perkara burung peliharaannya yang lepas, ia harus berurusan dengan seluruh warga desa, Jono yang berniat menangkap burung beo kesayangannya itu malah menangkap Sisil saat ia menaiki balkon rumahnya, seorang gadis remaja SMA kelas 3.
jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham oleh para tetangga, sehingga Juno dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi Sisil.
awalnya ia menolak karena ia juga sudah mempunyai kekasih hati di kota

demi menenangkan warga desa ia terpaksa menikahi Sisil secara rahasia yang hanya dihadiri oleh beberapa warga saja.

akankah Juno tetap merahasiakan istri kecilnya itu dari semua orang? atau malah menceraikannya demi kekasihnya di kota?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak tau arah jalan pulang!

  "Jaga wibawa kamu sebagai guru, nik ! Masa guru deketin siswa nya" Jono mencoba mencuci otak temannya itu sebelum Niko langkah lebih jauh . "Apa kata guru dan siswa lain nantinya , kamu akan viral karena deketin anak di bawah umur"

  "Kan masih deketin , belum menikah" balasnya dengan kepercayaan diri yang tinggi. Tanpa bermaksud menyinggung lelaki di hadapannya

   "Nyindir nih orang !" juno dalam hati

  "Tapi itu nggak etis , Nik! Enggak mendidik" sambar Juno lagi

  "Juno bener nik, udah duduk aja dulu , kalau mau dekatin sisil nanti aja pas dia lulus sekolah ". Alya ikut menambahkan

 Niko yang sudah berdiri dengan mantap itu menimbang ucapan kedua temannya dalam hati. Cukup masuk akal memang , terlebih mereka masih dalam lingkungan sekolah

 Niko sendiri tidak tahu ada apa dengan dirinya , Sejak pertemuan pertama dengan Sisil gadis manis berkacamata itu sungguh ia merasa sudah tertarik , Apalagi setelah melihat kepribadian sisil yang menurutnya sudah dewasa , meskipun usianya masih belasan tahun.

  "Ya sudah nanti saja jadi emangnya , sekarang pantau aja dulu" . Kembali melirik ke arah mushola mana Sisil yang sudah terlihat duduk di Atas Sajadah , senyum pun tak pernah pudar di bibir lelaki itu

  "Nanti aku bantuin kamu untuk deketin sipil , aku rasa kalian berdua akan cocok" Tambah Alya penuh semangat dari pada nanti juno tambah tergoda, lebih baik dia dekat kan saja Sisil dengan Niko.

 Sementara Juno hanya dapat menahan rasa kesal , memikirkan niko yang terus memandangi istrinya . Ingin rasanya Ia colok Bola Mata Lelaki itu.

***

jam pulang sekolah....

 Lebih dari satu jam Sisil yang sudah berkeliling sekitar sekolah untuk mencari juno , namun sang suami tak kunjung terlihat

 " Apa jangan-jangan Mas Juno sudah pulang duluan sama kak Alya, ya? tebak Sisil dalam hati

 Ia melirik ke arah jalanan yang dipadati kendaraan , mau pulang sendiri tetapi ia tidak tahu jalan arah pulang.

 Tak Ingin mengulur waktu sisil memilih pulang sendiri , samar-samar Ia masih bisa mengingat, beberapa ruas jalan yang tadi dia lewati pada saat bersama Juno ketika berangkat sekolah , Berbekal nama alamat tempat Juno tinggal, ia nekat menumpuk bus

  satu menit....

  dua menit...

  1 jam...

  2 jam berlalu....

 Sisil mulai kebingungan , sepanjang jalan ia memperhatikan jalan-jalan yang dilalui , Namun semua terasa tersamar dalam pikirannya

 "Perasaan tadi nggak lewat sini deh !"

  Bus akhirnya berhenti di sebuah halte , semua penumpang yang tersisa mulai saling bergantian turun .takut ditinggal sendiri Sisil pun ikut turun ,dia akan mencari alamat Juno sambil berjalan kaki dan bertanya orang-orang yang di jalan

.

.

  Sementara itu di sisi lain...

.

  "Ini anak kemana sih?" Entah sudah kali keberapa Juno mengelilingi taman dan kelas , namun, sisil tak juga terlihat "Apa jangan-jangan sudah pulang?"

 Sambil berdecak, Joluno segera menuju motor sportnya dan melaju meninggalkan sekolah , butuh sekitar 20 menit untuk tiba di rumah , namun, melihat kondisi rumah yang sepi , dia meyakini bahwa yang belum juga pulang.

 "ke mana sih anak ini ?" Juno melempar tes ransel ke kursi , kemudian duduk sebentar mengistirahatkan tubuhnya yang lelah

 Ipin kakak iparnya yang menyebalkan itu, menjadi pilihan pertama bagaimana untuk menghubunginya

  "Hallo,,,Tumben nelpon duluan !" Suara sapaan Ipin terdengar ditelinga

  "Tolong kirim nomor teleponnya Sisil !" mintanya tanpa basa-basi

 Selama beberapa saat Ipin terdiam , sepertinya yang diminta Juno buatnya sedikit terkejut

  "Jangan bilang kamu nggak tahu Kalau Sisil enggak punya HP !"

 Sontak saja ucapan Ipin Membuat pasang mata juno membulat . Sudah hampir satu minggu sisil yang tinggal di rumahnya , namun ia tidak tahu bahwa istrinya itu tidak mempunyai ponsel sama sekali.

  "Saya tidak tahu soal itu"

  "Jadi Selama ini apa saja yang kamu lakukan sampai Sisil tidak punya HP saja, kamu tidak tahu !"

 Ingin sekali Juno memarki kakak iparnya itu ,Bahar 99 juta yang diberikan juno tidak sepeserpun memberikan untuk Sisil , padahal tidak sulit jika yang berbaik hati membelikan ponsel untuk adiknya

 Tanpa kata jurnal langsung memutus panggilan, tak peduli lagi meskipun ponsel terus berdering . Tak ingin mengulur waktu Juno segera beranjak meninggalkan rumah demi mencari istrinya.

  ***

 Mentari hampir tenggelam ketika sisil masih berjalan orang diri di tepian jalan , semakin ia melangkah , merasa semakin jauh dari rumah .entah harus ke mana sekarang.

 Ia memilih mengistirahatkan tubuhnya yang lelah . Kakinya sudah terasa pegal , belum lagi perutnya yang sejak tadi yang sejak tadi sudah keroncongan sudah keroncongan. Sisil hanya sempat di sebuah warung kecil hanya untuk membeli air minum kemasan.

  "Loh, Sisil? Kamu ngapain di sini sore-sore?" suara tak asing itu membuat Sisil menoleh ke arah sumber suara berasal , ketakutan yang tadi memenuhi hatinya sirna seketika dengan keberadaan Niko disana.

  "Pak Niko" ucap nya pelan

 Niko pun mendekat kearah gadis itu "Jangan panggil pak Niko dong! Kesan nya kaya yang tua banget"

  "Maaf, kak" Sisil menundukan kepala, ia merasa sungkan

 "Kamu ngapain disini sendirian?" Niko menyedarkan pandangan, mengira Sisil mungkin sedang bersama Juno

  "Tadinya saya mau pulang, kak, tapi malah kesasar, Saya juga tidak tahu nomor hp-nya Mas Jono , emm...maksud saya om Juno"

 Bola mata Niko pun membulat penuh "Ya ampun , jadi sejak tadi kamu kesasar ?"

 Sisi menyahut dengan angkutan kepala

  "Ya udah, Ayo saya antar kamu pulang" ajak Niko

  "Makasih Kak, maaf ngerepotin"

 Niko membuka pintu mobil dan mempersilakan sisil masuk , melihat yang tampak kelelahan dan lemas , Niko menebak bahwa sisil belum makan apapun , jam istirahat siang tadi pune Sisil habiskan di mushola.

    " Kamu mau makan dulu, nggak ?" Tawar Niko

   "Nggak usah kak, Saya langsung pulang saja"

  "Makan dulu aja ya , rumah nanti kamu harus masak dahulu"

 Akhirnya siswa menyerah ,kebetulan memang saat ini perutnya sedang sangat lapar

 Niko lantas mengarahkan mobilnya menuju sebuah kafe tepi pantai yang menjadi tempat favoritnya ,Ia, Juno dan Alya kadang menghabiskan waktu bertiga di Cafe tersebut.

  "Oh ya, tadi kamu kenapa pulangnya sendirian ?Juna nggak antar kamu ?" tanya Nikon di sela-sela perjalanan

  "Saya sudah cari Om Juno Kak , om Juno nya nggak ada, jadi saya pulang sendiri"

  "Loh, Memangnya kamu nggak tahu kalau tadi cuma ikut rapat di aula"

Sisil menggeleng pelan , ia memang tidak menerima informasi apapun seputar rapat , juno pun tidak memberitahu sebelumnya

"Ya ampun, Juno pasti udah cari-cari kamu nih", dia langsung mengeluarkan ponsel dan mengetik Sebuh pesan untuk memberitahu jurnal perihal keberadaan sisil

"Sisi lagi sama ama aku , mau ajak makan dulu di cafe dekat pantai, nanti aku antar pulang sekalian." isi pesan Niko yang dikirimkan untuk Juno

Berapa menit kemudian , Niko membelokkan mobil memasuki parkiran , ia sempat melirik ke dalam kafe demi mencari meja koson.

"Duduk di sini aja yuk" ajaknya

Baru saja keduanya akan melangkah, namun tiba-tiba Juno hadir diantara mereka

"Eh kamu udah sampai ? Ko Cepat ? niko menatap heran , sebab Baru beberapa menit lalu ia mengirimkan pesan kepada temannya itu

"Kebetulan aku ada di sekitar sini" jawab Juno datar , lalu melayangkan tatapan tajam ke arah Sisil "ayo pulang!"

"Kenapa kita nggak makan aja dulu ?" tawar Niko, mumpung mereka sedang berada di cafe itu

"Lain kali aja , aku capek ! Balas Juno Masih dingin

Sisil Tak banyak bicara, Ia segera mengikuti sang suami yang sudah terlebih dahulu melangkah , sebelumnya ia sempat mengucapkan terima kasih kepada Niko yang sudah membantu untuk menghubungi Juno

Sepanjang perjalanan , Sisil yang merasakan suasana mencekam , Aura dingin dan gelap terlihat jelas dalam sikap suaminya itu . Bahkan saat kendaraan beroda dua itu memasuki halaman rumah , Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya.

"Masuk ! Saya mau bicara sama kamu !"

"i-Iya Mas" Sisil menunduk kepala, Ia masuk ke rumah dalam keadaan jantung berdebar

Begitu akan memasuki kamar , Jun menarik pergelangan tangan gadis itu.

"Ngapain tadi keluyuran ?" Nada Juno terdengar datar , matanya menatap garang

Sementara Sisil bungkam, bibir nya seperti terkunci

"Jawab!" bentak nya, membuat tubuh sisil terhentak

Perlahan cairan bening mulai memenuhi bola mata gadis belia itu , bentakan Juno layaknya Sembilu menggoreskan luka, tanpa bertanya terlebih dahulu dia sudah memaki

"Jangan nangis ! Saya nggak suka melihat orang cengeng!" tambahnya lagi ,namun Sisil masih menunduk menahan agar tangis nya mereda

Baru saja Juno membuka mulut untuk menegur lagi , sudah terdengar nada pesan masuk di ponselnya , Ia segera mengeluarkan benda pipih itu ada nama Niko tertera dalam layar.

"Juno, Tolong jangan marahin Sisil , tadi dia kesasar tidak tahu arah jalan pulang , aku baru ketemu dia dan cuman mau ajak makan , kayaknya dia capek dan lapar banget"

Seketika Juno mematung di tempat membaca pesan dari Niko , rasa bersalah pun mulai menjalar ke hati . Apalagi setelah melihat Sisil begitu kesulitan menahan Insak tangisnya.

Juno terpaku , Ingin rasanya memeluk Gadis itu dan meminta maaf atas sikap kasarnya.

Bersambung....

1
hasatsk
seru.terus berkarya author
Nur_ha: terimakasih kakak sudah mengikuti setiap alur nya...🥳
total 1 replies
Endang Surya Ningsih
Luar biasa
Nur_ha: terimakasih sudah mampir,,, tetap ikuti setiap alur nya 🇮🇩🫶
total 1 replies
Anisa Humairah
semangat jugak mengembangkan karyanya kk
Nur_ha: terimakasih kakak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!