PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
" Astaga Nay, Kamu itu mau jualan baju dan mainan bayi? Kenapa belinya banyak banget? " Tanyaku terheran-heran dengan kelakuan bumil yang satu ini.
Lihat saja, Troli belanjaannya begitu penuh dengan baju, mainan dan topi bayi yang lucu-lucu. Tapi itu terlalu banyak, ya ampun aku sampai pusing melihat belanjaan Nayla itu
" Hehe biar tidak perlu beli-beli lagi nanti Na "
" Ya Allah Nay tetap saja kamu pasti beli lagi nanti kalau anakmu beberapa bulan " Jawabku geleng-geleng kepala.
" Hehe tidak apa-apa lah Na, Sekali kali menghabiskan uang suami Hihi " Jawab Nayla cekikikan
" Iya sudah terserah kamu saja, Uang suamimu juga tak akan habis hanya karena kamu meborong satu toko bayi ini " Selorohku kepada Nayla
Kamipun tertawa renyah, Memang kadang kelakuan Nayla begitu ajaib. Apalagi dia sedang hamil, Kira-kira bagaimana Rehan menghadapi mood Nayla yang begitu ajaib seperti ini. Ah memikirkannya saja membuat kepalaku pusing.
" Ayok kita cari makan dulu, Kasihan bayimu nanti tidak kau beri asupan " Candaku sambil menggandeng tangan Nayla
" Yuk lah aku juga sudah sangat kelaparan, Ternyata lelah juga yah, Padahal cuma berbelanja saja " Jawab Nayla kepadaku
" Bagaimana tidak lelah, kamu berlari kesana kemari untuk memborong semua yang ada di toko tadi Haduuuh akupun sampai pusing melihatmu tadi " Cerocosku pada Nayla
" Haha tapi untung saja bisa dikirim ke rumah ya Na, Coba bayangkan kalau tidak bisa di kirim kerumah? Bisa-bisa encok badan kita membawa semua belanjaanku tadi kan? Hihi " Jawab Nayla sambil terbahak
Akupun ikut tertawa mendengarnya, Karena memang benar yang dibicarakan Nayla tadi. Jika belanjaan Nayla tidak bisa di kirim ke rumah, maka kami yang akan kerepotan membawa belanjaan Nayla, yang memang seperti akan membuka toko perlengkapan bayi.
" Mau makan apa nih Nay? " Tanyaku pada Nayla
" Apa aja deh Na aku udah laper banget " Jawab Nayla
" Ya sudah di kafe depan itu saja ya kelihatannya enak " Tunjukku ke kafe di depan kami ya memang terlihat cukup ramai
" Gas lah " Jawab Nayla semangat
Memasuki kafe kami segera mencari tempat duduk. Setelah menemukan kursi yang kosong kami segera duduk disana dan pelayan membawakan kami buku menu.
" Mau pesan apa mbak?" Tanya pelayan ramah
" Eem saya pesan Nasi goreng seafood sama jus alpukat aja mbak " Pesanku kepada pelayan
" Saya pesan Nasi goreng kampung sama Lemon tea mbak " Ucap Nayla
" Baik mohon di tunggu sebentar ya mbak "
" Iya makasih mbak " Jawabku
Kamipun menunggu sambil memainkan ponsel masing-masing. Karena tak terasa ternyata waktu sudah menunjukan jam satu siang.
" Halo Assalamu'alaikum bik " Ucapku kepada Bibik di rumah
" Wa'alaikumsalam Bu, " Jawab Bibik
" Bik apa anak-anak sudah pulang? " Tanyaku kepada Bibik
" Sudah Bu, baru saja sampai dan sedang berganti pakaian "
" Oh ya sudah, Nanti jika anak-anak menanyakan saya bilang saja sebentar lagi saya pulang ya bik, Saya sedang makan siang dulu di luar bersama Nayla " Terangku kepada asisten rumah tanggaku
" Iya baik Bu nanti saya sampaikan kepada Non Raylin dan Non Kayla Bu "
" Ya sudah kalau begitu , terimakasih ya Bik Assalamu'alaikum " Jawabku seraya mematikan panggilan telfonku
" Anak-anakmu sudah pulang Na? " Tanya Nayla
" Sudah Nay baru saja mereka sampai " Jawabku kepada Nayla.
entar di Syang Indra lho