Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.
Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.
Takdir apa yang akan membawanya?
Dari mana asalnya?
Siapa yang mengirimnya?
Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.
Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03 - Desa Pelangi
Desa Pelangi
Desa Pelangi adalah salah satu dari beberapa pemukiman kecil di sekitar hutan Fuin. Alasan mengapa di sebut Desa Pelangi dikarenakan oleh hujan rintik-rintik yang terjadi setiap hari di tempat itu dan membentuk pelangi.
Fenomena aneh seperti itu biasa terjadi. Ada banyak fenomena alam lainnya yang bahkan lebih membuat siapa saja bingung. Tetapi setelah banyak waktu berlalu, hal seperti itu tidak lagi menjadi sesuatu yang luar biasa bagi para manusia.
“Kakek.. jangan katakan kepada nenek bahwa aku masuk ke hutan Fuin..” Lin Yan yang saat ini sedang di seret oleh Lin Ming, memohon belas kasihan.
Bola mata Lin Ming memutar ke arah Lin Yan yang selalu memohon. Ia ingat tentang istrinya yang memang memiliki kasih sayang besar terhadap keluarganya tetapi sangat menakutkan jika sedang marah. Apa lagi bagi Lin Yan, bocah bau itu beberapa kali membuat istrinya marah dan Lin Yan mendapatkan pemukulan.
“Kakek sudah memperingati mu beberapa kali. Tetapi kau masih saja masuk ke hutan itu. Apa kau tau apa sebenarnya yang berada di pusat hutan itu?” Lin Ming dengan wajah tabah bertanya kepada cucu angkatnya itu yang ia temukan bersama istrinya 14 tahun yang lalu.
“Tentu saja aku tau kakek. Tetapi aku tidak masuk ke pusat hutan itu.” Lin Yan berkata dengan nada serius.
Mendengar perkataan Lin Yan, Lin Ming hanya menghela nafas panjang. “Baiklah, kali ini kakek akan menyembunyikan dari nenekmu.”
Mata Lin Yan berbinar karena kakeknya sangat mudah diajak berkompromi tidak seperti neneknya yang akan langsung menendang perutnya hingga dirinya terpental sejauh puluhan meter. Sampai sekarang, ia masih bingung dari mana asal kekuatan tendangan neneknya itu. Bisa dikatakan, ia adalah salah satu orang terkuat yang berada di Desa Pelangi yang di huni lebih dari empat ratus orang.
“Juga, kau saat ini sudah berumur 14 tahun. Sudah waktunya kau berlatih untuk menjadi seorang kultivator.” Lin Ming melanjutkan.
“Kultivator?” Lin Yan cemberut di wajahnya saat mendengar perkataan kakeknya. Tentu ia tau tentang kultivator karena beberapa kali desa mereka di serang oleh kultivator kuat tetapi ada kultivator misterius yang membantu desanya.
Setiap kali ada serangan, para kultivator yang sangat arogan akan tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Itu adalah fenomena yang sering terjadi sehingga membuat Desa Pelangi selalu aman.
Ada hal yang diketahui oleh Lin Yan. Setiap kali kultivator muncul, akan ada energi aneh yang menyelimuti mereka. Ia selalu memperhatikannya tetapi tidak mengetahui dari mana energi misterius itu berasal. Sementara itu kakeknya dan neneknya sama sekali tidak memiliki aura seperti kultivator.
“Ada apa?” Ling Ming saat menatap wajah Lin Yan yang cemberut.
“Aku tidak ingin menjadi kultivator karena mereka semua sangat jahat.” Lin Yan menolak secara langsung walaupun banyak anak seusianya di desa yang sangat ingin menjadi salah satu kultivator.
Lin Ming hanya memutar bola matanya dan tidak bertanya lagi. Ia terus berjalan menuju ke arah kediamannya.
Saat berjalan ke arah kediaman mereka, beberapa Lin Ming dan Lin Yan menyapa orang-orang di desa itu. Semua dari mereka sangat ramah kepada pasangan tua yang muncul bersama dengan cucu mereka 14 tahun yang lalu.
Kakek dan nenek Lin Yan memiliki profesi yang membuat semua orang desa menghormati mereka juga. Yaitu, nenek Lin Yan adalah sosok luar biasa yang merupakan seorang tabib yang bisa menyembuhkan luka-luka menggunakan tumbuh-tumbuhan.
Sementara itu, Lin Ming memiliki profesi sebagai pedagang yang sering bepergian ke kota yang jaraknya lumayan jauh dari Desa Pelangi. Semua hasil tanaman dan buruan yang di dapat penduduk desa di jual oleh Lin Ming ke kota.
Saat mencapai kediaman mereka yang tampak sederhana, Lin Ming menurunkan Lin Yan yang awalnya di bawa seperti membawa kantong pasir.
“Ingat kakek, jangan katakan kepada nenek.” Lin Yan sekali lagi mengingatkan.
Lin Ming hanya melirik ke arah cucunya itu dan tidak tau sejak kapan makhluk mungil yang telah tumbuh dewasa belajar untuk berbohong bahkan menyeretnya bersama dengan dirinya untuk melakukan kebohongan.
Melihat kakeknya mengangguk, Lin Yan merasa puas. Ia langsung membuka pintu rumah sambil berteriak. “Nenek! Aku kem-..”
Buak!
Sosok kabur melesat dengan kecepatan tinggi dan langsung menendang perut Lin Yan yang membuatnya tersedak dan terpental sejauh puluhan meter.
Lin Ming menatap adegan itu dengan tatapan kosong lalu mengabaikannya. Ia pun masuk ke dalam rumah tanpa melihat Lin Yan yang telah terkapar di tempat yang jauh.
Lin Yan perlahan berdiri sambil terbatuk-batuk. “Apa yang nenek lakukan? Itu sangat sakit!” Teriak Lin Yan tidak puas sambil memegang perutnya.
“Ha? Apa kau tidak mengakui kesalahanmu?” sosok wanita tua sedikit bungkuk dengan pakaian serba hitam menatap Lin Yan dengan tatapan maut. Ia adalah nenek Lin Yan, tabib hebat di Desa Pelangi, Lin Xi.
Lin Yan bergidik saat melihat tatapan maut dari neneknya. Ia langsung menghampiri neneknya lalu memegang kedua tangannya dan menatap dengan tatapan memohon yang sangat polos. “Nenek, aku memang masuk ke dalam hutan, tetapi hanya di pinggiran saja. Aku tidak masuk ke pusat hutan Fuin.”
Wajah tua Lin Xi sedikit bergerak-gerak. Ia hanya menghela nafas lalu berbicara. “Ayo masuk, kakek dan nenek akan mengatakan sesuatu padamu.”
Lin Yan tersenyum senang karena seperti biasa. Saat neneknya telah menendangnya dengan keras, ia hanya perlu memohon seperti bayi dan neneknya akan memaafkannya.
Tentu saja Lin Xi akan selalu memaafkan cucunya yang bau itu walaupun selalu membuat kesalahan dan tidak mendengarkan perkataannya. Itu dikarenakan ia sangat menyayangi Lin Yan.
Lalu mereka pun masuk ke dalam rumah mereka untuk membahas hal penting.
**
Tidak jauh dari Desa Pelangi, beberapa sosok bergerak dengan kecepatan tinggi menuju Desa Pelangi.
“Apakah benar informasi yang kau katakan bahwa mereka ada di sana?” salah satu sosok misterius yang bergerak dengan kecepatan tinggi bertanya kepada sosok di sebelahnya.
“Ya tuan. Mereka memang tinggal di sana. Tetapi kami tidak berani mendekat karena perjanjian yang telah dibuat puluhan tahun yang lalu.” ucap satu sosok lainnya dengan nada hormat.
Sosok yang bertanya sebelumnya mengangguk kecil. Ia adalah pemimpin dari kelompok itu yang saat ini sedang bergerak ke arah Desa Pelangi.
“Perjanjian itu memang hanya bisa dibatalkan oleh mereka berdua. Tetapi saat ini kita sedang dalam situasi sulit. Kita harus memanggil kedua leluhur klan Lin karena saat ini klan Lin dalam situasi yang memaksa kita harus memanggil mereka.” ucap pemimpin kelompok tersebut dengan wajah yang sangat muram.
Semua bawahannya mengerti bahwa situasi klan mereka saat ini sangatlah berbahaya.
“Mereka telah kembali, Iblis yang telah disegel oleh kedua leluhur! Hanya mereka berdua yang bisa mengatasi krisis ini!” ucap sosok tersebut dengan wajah muram.
Dan pertemuan ini akan mengubah kehidupan Lin Yan sepenuhnya.