NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Sebagai Penakluk Galaksi

Terlahir Kembali Sebagai Penakluk Galaksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Menjadi NPC / Dunia Lain
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rafli Ananda

Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.

Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Revolusi bagian 2

Pembunuh putih adalah nama panggilan yang di buat para player untuk seorang NPC kuat, dia adalah seorang pria tua dengan pakaian pelayan yang mana berada di pihak Viscount Lam Garga, kecepatan dan ketepatannya menggunakan pedang membuat banyak player kesulitan dengan dirinya pada saat itu, bahkan Rey juga tidak bisa mengalahkannya secara langsung. Akan tetapi pada saat itu juga Rey menemukan sebuah kelemahannya, dan hal itulah yang membuat Rey dapat mengalahkan sang kepala pelayan yang mana juga adalah pembunuh putih.

“Emosian dan juga tidak sabaran, walaupun dia terlihat seperti seorang pria gentle dengan wajah yang mana terlihat ramah dan lembut… akan tetapi dia adalah pembunuh berdarah dingin yang kejam”

“Salah satu kelemahannya itu adalah dia terlalu haus darah, sehingga ketika ada mangsa lemah di hadapannya maka dia akan mengejarnya tampa memperdulikan apapun yang ada di sekelilingnya”

“Saat itu aku cukup terkejut, karena pembunuh putih itu bisa dengan mudah terperangkap oleh jebakan sederhana… memang benar kata orang, tidak ada yang sempurna di dunia ini” pikir Rey.

Saat ini Rey bersama dengan para pasukan Revolusioner sedang bergerak menuju ke Mansion Viscount Lam Garga. Para pasukan Revolusioner saat itu berjumlah lebih dari 300 orang, sementara itu mereka di hadapkan dengan 500 tentara penjaga dan 20 lebih robot petarung.

Akan tetapi semua penjaga itu “Srraanggk…” tidak bisa berbuat apapun di hadapan seorang pemilik bakat psikis tipe elemental Es yang mana telah mencapai tahap Grand Master. Menggunakan kekuatannya pria tua yang mana adalah pimpinan dari pasukan Revolusi itu mulai membekukan ratusan tentara penjaga yang ada di hadapannya, melihat kesempatan itu “Dorst… Dorst…” Rey tampa ragu membunuh para tentara yang mana sudah tak berdaya.

“Hahaha… bagus sekali, ini yang di namakan lada Exp, dengan tidak adanya kepala pelayan itu maka tidak ada satu orang pun yang bisa mengalahkan pria tua ini”

Viscount Lam Garga adalah seseorang dengan bakat psikis, akan tetapi karena status yang dia miliki dia menjadi malas dan  sama sekali tidak pernah berlatih, dia meninggalkan semua tugas sulit yang di milikinya kepada kepala pelayan yang mana juga adalah tangan kanannya. Sang kepala pelayan adalah tulang punggung dari kekuatan Viscount Lam Garga, dan ketidak hadiran nya saat itu juga membuat Viscount Lam Garga menjadi kebingungan.

“Sialan-sialan…. kemana perginya orang tua itu, kalian semua cepat bawa kepala pelayan ke hadapanku saat ini juga” teriak Viscount Lam Garga.

Akan tetapi pada saat itu para pelayan yang ada di sana tidak bisa berbuat apapun, karena mereka telah mengetahui kalau kepala pelayan pergi bersama para tentara penjaga dan tidak ada kabar apapun. Kemudian saat itu seorang pelayan pria berusaha untuk menenangkan Viscount Lam Garga.

“Tuan… maafkan kami, akan tetapi semenjak pergi bersama dengan para tentara penjaga, kepala pelayan tidak memiliki kabar apapun… bahkan saat ini kami tidak bisa mencarinya karena serangan para pemberontak”

Mendengarkan hal itu dengan cepat “Dushkk…” Viscount Lam Garga memukul pelayan itu menggunakan tinjunya, dengan mata merah marah dia kemudian mulai mengumpulkan energi Force di jantungnya dan mengalirkannya pada telapak tangannya. Energi Force yang ada di telapak tangan Viscount Lam Garga kemudian mulai memanas dan “Frunm…” berubah menjadi sebuah bola api kecil di telapak tangannya.

Menggunakan bola api itu “Bumshkk…” dia membakar habis pelayan yang mana telah dia pukul, dan pelayan itu lalu kesakitan karena api tersebut.

“Gaahkk… maafkan aku… Tolong-tolong…”

Sampai pada akhirnya hayatnya tidak ada satupun yang bergerak untuk menolongnya, itu karena mereka semua ketakutan melihat Viscount Lam Garga yang murka. “Taak-taak…” dengan marah Lam Garga kemudian pergi ke ruangan rahasia, “Sringgs…” di dalam ruangan itu banyak senjata-senjata canggih tersimpan, “Crrak…” dia kemudian memakai armor dan melengkapi dirinya sendiri dengan senjata yang kuat.

“Grrr… para rakyat jelata itu, akan aku buat mereka membayar karena membuatku marah” kata Lam Garga.

Sementara itu di sisi lain, Rey bersama dengan pasukan Revolusi terlihat sudah mencapai halaman dari Mansion Viscount Lam Garga, di Mansion tersebut tergeletak banyak mayat dan tubuh para robot penjaga. Melihat kemenangan sudah ada di depan mata mereka, pria tua yang mana memimpin para pasukan Revolusi kemudian berkata.

“Para rekan-rekanku, kita sebentar lagi akan berhasil membunuh diktator yang membuat neraka hidup kita”

“Tetaplah kuat dan pertahankan tekad kalian, ini adalah saatnya untuk bintang Grunsa menjadi lebih baik”

Mendengarkan kata-kata motifasi itu membuat para prajurit Revolusi yang lainnya mulai bersemangat.

“Wouuhh… bunuh sang Viscount…”

“Jaya terus bintang Grunsa”

Sementara para prajurit Revolusi sedang berteriak dengan semangat, “Trangks… Kraangsk…” Rey menggunakan skill Transmute, mulai mengambil beberapa bagian dari robot penjaga yang tergeletak di tanah.

“Ini adalah item-item yang lumayan langkah, aku bisa membuat beberapa item bagus dengan semua bahan ini” pikir Rey.

Akan tetapi pada saat itu “Bomshk…” sebuah ledakan terjadi di depan pintu Mansion Viscount Lam Garga, dari asap ledakan itu Lamg Garga terlihat sudah siap untuk bertarung. Viscount Lam Garga menggunakan full Armor yang menutupi setiap bagian tubuhnya, armor itu berwarna ke emasan dengan hiasan beberapa berlian langkah. Lalu senjata yang di gunakan Lam Garga adalah sejenis senjata pelontar granat yang mana telah di tingkatkan sehingga dapat melontarkan 20 peluru peledak.

“Gahahah… kalian para rakyat jelata rendahan, matilah karena telah berani menginjakkan kaki di rumahku” kata Lam Garga.

Menggunakan senjata miliknya “Pungsh… Pungsh… Pungsh…” Lam Garga langsung menembakkan 3 peluru peledak, melihat hal itu dengan cepat “Dorst… Dorst…” Rey menembakkan pistol Magnum miliknya. Menggunakan pistol Magnum miliknya Rey “Bumshkk… Bumshkk…” berhasil meledakkan 2 dari 3 peluru peledak tersebut, akan tetapi “Bomshkk…” salah satu peluru itu meledak tepat di depan pimpinan pasukan Revolusi.

Melihat hal itu Lam Garga kemudian langsung tersenyum dan tertawa dengan puasnya.

“Gahahah… mati kalian semua, bersyukurlah karena bisa tewas di tangan seorang bangsawan”

Namun tawa dari Lam Garga saat itu langsung menghilang, “Srrahk…” karena saat itu pimpinan dari pasukan Revolusi tersebut berhasil menahan peluru peledak itu, dia menggunakan kekuatan psikis elemen es miliknya untuk membuat sebuah dinding es, dan menggunakan energi Force yang dia punya dia memperkuat dinding es tersebut.

Walaupun pimpinan Revolusi tersebut berhasil menahan ledakan pelontar granat tersebut, akan tetapi dia juga terkena luka dalam karena sebagian kecil ledakan itu melukai tubuhnya.

“Ugghkk… sialan, nampaknya aku hanya bisa menahannya beberapa kali lagi, aku harus bisa mengalahkannya” pikir kakek pimpinan pasukan revolusi tersebut.

“Taask…” kemudian secara tiba-tiba Rey langsung maju dan menepuk pundak kakek itu, dengan senyuman di wajah Rey kemudian berkata.

“Beristirahatlah, biarkan aku yang mengalahkan orang ini”

“Terimakasih…” balas kakek tua itu.

Mendengarkan perkataan dari Rey membuatnya merasa terharu, akan tetapi dia sama sekali tidak mengetahui maksud sebenarnya dari apa yang Rey lakukan.

“Hahaha… bagus-bagus sekali, dengan mengalahkan Lam Garga di sini maka aku bisa mendapatkan armor dan juga senjata miliknya”

“Terlebih lagi, kakek tua ini masih aku butuhkan… dia harus melawan orang gila yang ada di belakang itu”

Saat Rey melihat kebelakang dia telah mengetahuinya, sesosok orang yang mana telah memegang pedang mengarahkan haus darahnya pada dirinya.

.

.

.

Bersambung….

1
ADZAL ZIAH
izin mampir ya kak~ dukung juga karya aku
Rey
Rey, nama asli gw🤣
Rafli Ananda: /Good//Good/
total 1 replies
Raja Semut
smangt up nya klo lancar gw gift lagi
Raja Semut
okee lnjut
arfan
semangat up terus
Raja Semut
up author/Frown/
Rafli Ananda: Sudah di up, mohon terus baca dan jika suka tekan Like dan Komen kalau ada yang perlu di tambahkan, terimakasih /Applaud/
total 1 replies
Raja Semut
Semangat author gw dukung lu/Proud/
Raja Semut
karya yg bagus author /Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!