Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Racauan
Salsa melajukan mobilnya meninggalkan tempat keramat itu,di mobil dia terus terusan mendengar racauan Azka yang tidak jelas.sesekali pria itu menggeliat, bergerak kesana kesini membuat Salsa ingin sekali mengikat tubuhnya.
"a-aku bukan pengecut.." lirih Azka, diam diam Salsa menyalakan kamera ponsel untuk merekam aksi sng bos. Hitung hitung jika dia kesal nanti maka akan meledek bosnya dengan bukti yang ada.
"ka-kau tahu dit, a-aku sangat mencintainya..."ujarnya lagi sembari menatap Lamat wajah Salsa yang dia kira itu adalah Aditya asistennya.
"ta- tapi aku tersiksa karena tidak bisa mendapatkannya__aku.."
"eh tunggu__"sesaat dia menangkup dua pipi Salsa membuat wanita itu lagi lagi menghembus nafasnya kasar.dia menepis tangan Azka dan kembali fokus mengemudi.
"hahhahha,, kenapa kau berubah seperti sekertaris jutek itu Aditya?? Wajahnya selalu datar dan terlihat monoton,heuhhh!!" Salsa melototkan matanya mendengar hal itu. Jika di pikir kembali bukankah sang bosnya itu yang mempunyai hidup monoton?? Punya pacar cantik tapi tidak kunjung dia nikahi,,terlalu gila kerja sampai usianya sudah mau ber-kepala tiga.
Dan apa tadi katanya, hidup Salsa terlalu monoton? Kalau memang iya bukankah dia juga yang membuat hidup Salsa seperti itu? Tidak di kasih libur dan selalu bekerja lembur, gimana tidak membuat Salsa marah coba.dan sekarang seenaknya dia bilang begitu, ingin sekali Salsa menendangnya dari dalam mobil.
Tidak mau menanggapi gurauan bosnya, Salsa malah menambahkan kecepatan laju mobilnya, berdua dengan pria disampingnya apalagi sedang mabuk begini membuat Salsa kesal setengah mati.
......................
Hingga tak lama kemudian, mobil Salsa sudah sampai di area apartemen Azka, sengaja Salsa membawanya kesini karena tidak mungkin dia membawa Azka ke kediaman Aditama dalam kondisi mabuk. Salsa keluar dari mobil, berlari cepat untuk membuka pintu samping.
"ayok keluar pak!" ujarnya sembari membantu tubuh kekar Azka yang masih terlihat lemas untuk keluar.
"suaramu, suaramu juga berubah adit??" masih dengan racauan tidak jelasnya, Azka memaksa tubuhnya untuk keluar.
Saat tubuh kekar itu sudah keluar dari dalam mobil, Azka memuntahkan seluruh isi perutnya, untung saja tidak mengenai tubuh Salsa, hanya kaki gadis itu yang kena cipratan sedikit. Salsa mengambil air di dalam mobil memberinya pada Azka.
"akhhh sialan memang!!" umpat Salsa yang sejak tadi menahan emosinya.
"huekkkk huekkk" lagi pria itu muntah. dia memuntahkan semuanya, Azka terduduk lemas di sekitar area parkir apartemen, sedangkan Salsa pergi memanggil para sekuriti yang masih terlihat di pos, meminta mereka untuk membantunya membawa tubuh Azka ke unit apartemen pria itu di lantai tujuh.
Salsa memencet password apartemen, selain Aditya sang asisten, salsa salah satu yang tahu password apartemen bosnya. Mereka membawa tubuh Azka masuk dan dibaringkan di atas ranjang king size, tidak lupa Salsa mengucapkan terima kasihnya pada para sekuriti itu.
"huftttt,, apa aku pulang aja ya? Atau bantu bos gila ini dulu?" Salsa bimbang, hendak meninggalkan Azka begitu saja dia tidak enak hati, harusnya dia mengurus pria itu lebih dulu, membersihkan sedikit tubuh lusuhnya.
Salsa menurunkan egonya, mau bagaimanapun pria itu adalah bosnya, tanpa berpikir lagi salsa beralih ke kamar mandi untuk menyiapkan air dalam baskom kecil dan juga kain lap.
.
.
Sementara Salsa sedang menyiapkan air dan lap, Azka sendiri bergerak gelisah di atas ranjang, tubuhnya sudah mulai merasakan hal hal aneh bin ajaib.
"huuuuhhhh kenapa ini,,akhhh sakit..."gumannya lirih saat merasakan sesak di daerah intinya, ini adalah hal yang paling di takuti Azka sejak dulu, Jika sudah merasakan hal aneh seperti itu tapi tidak akan bisa melampiaskannya pada siapapun sebab barangnya tidak akan bangun, dia pria impoten.sungguh sangat menyiksa, makanya dia selalu menghindari minuman aneh tapi malam ini dia terhasut oleh otak Dion.
hal besar itu memang tidak di ketahui oleh banyak orang, hanya Aditya dan seorang dokter cantik yang menangani Azka saja yang tahu. Alasan utama Azka sampai saat ini belum menikah, tapi dia masih punya pacar.
"akhhhhhhhh" Azka teriak kencang karena merasakan kesemutan di bagian area pribadinya, pengaruh obat lucnut yang Dion campurkan di minuman terakhirnya tadi berdosis tinggi.
Mendengar teriakan dari sang bos ,Salsa yang tengah berada di kamar mandi langsung berlari keluar, tidak lupa baskom dan kain lap dia bawa serta.
"pak, bapak sudah bangun?" pertanyaan basi yang keluar begitu saja, sudah jelas Azka duduk dengan mata terbuka lebar di depannya,dia sempat sempatnya bertanya.
"to-tolong,,, tolong aku!!" rintih Azka yang masih bergerak gelisah.
Salsa memandang bingung, apa yang bisa dia bantu sekarang? Saat tengah memikirkan sesuatu, Salsa di kejutkan oleh tarikan Azka. Pria itu menarik tubuh Salsa dengan cepat, mengukungnya di bawah tubuh kekarnya.
" pak, apa yang kau lakukan!!!!" teriak Salsa yang sudah mulai ketakutan. Azka tidak menjawab, yang jelas sesuatu di dalam dirinya membuat dia nekat seperti ini, walau kesadaran belum sepenuhnya menguasai Azka, tapi sedikit banyak pria itu tahu bahwa di depannya adalah Salsa sang sekertaris.
Hmppppp
Azka membungkam bib1r ranum Salsa, tangisan gadis itu sama sekali tidak dia pedulikan, tidak kunjung mendapat balasan, Azka mengigit bibir bawah Salsa. Saat gadis itu membuka sedikit mulutnya, dengan cepat Azka memasuki lid4hnya menelusuri rongga mulut Salsa. Dia mengabsen setiap inci dalam mulut gadis itu.
Salsa masih menangis, tidak pernah dia sangka bahwa niat baiknya untuk menolong pria itu berujung celaka seperti ini. Dia benci, dia sangat benci pria brengsek di atasnya, sudah berkali kali Salsa menepuk dadanya tapi sama sekali tidak di hiraukan.
" eummmm emphh" menyadari Salsa yang sudah hampir kehabisan oksigen, Azka melepas pangutannya. Dia membiarkan Salsa menghirup oksigen lebih banyak, tidak berapa lama kemudian dia memulai aksinya kembali tanpa peduli berontakan Salsa.
sesuatu di area bawah sana sudah mulai menegang, Azka menyadarinya betul dan dia sangat kaget tentang ini. Tidak pernah ada dalam bayangannya bahwa alatnya akan bangun, dia tadi hanya ingin melampiaskannya melalui sentuhan dan ciuman.
Ini adalah pertama kali dia merasakan hal tersebut. Azka tidak bisa berhenti, bagian intinya yang pertama kali bangun sudah berontak di bawah sana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
saya menangkapnya Azka bergairah karena pengaruh obat