Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih
Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita
Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.
Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.
apakah mereka akan bertemu kembali?
■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 REGINA PINGSAN
Kini usia kandungannya Sudah 9 minggu yaitu sudah masuk awal ke 3 bulan, dimana morning sickness sering terjadi pada usia kandungan trimister 1. Katanya pada trimister awal ini memang sering terjadi mual, muntah dan ngidam. Hal ini yang Regina rasakan saat ini, ia ingin mengidam makan coklat.
"Bunda.... Gina pengen coklat dong". pinta Gina dengan manjanya
"Ya ampun Gin, ini udah tengah malam loh gin". dengan raut sudah lelah karena mengurusi bumil ini
"Tapi, si kembar mau bun". fitnah terus Ibunya padahal si kembar mah gak tau, itu kemauan bumil aja yang lagi pengen ngemil coklat.
Bunda Aminah hanya menepuk jidat dan hanya menghela nafas. Sedetik kemudian Bu Aminah menyadadi bahwa besok adalah cek rutin kandungan Gina karena sudah 1 bulan tinggal di Panti belum ke bidan
"Eh, gin kamu cek kandungan kan soalnya kan sekarang mau jalan 9 minggu udah masuk ke 3 bulan". ucap Bu Aminah
Regina pun akhirnya menyadari kalau ia lupa besok jadwal cek kandungan
"Eh iya, ya bun, bunda bisa nemenin aku gak". dengan nada memohon
"Ya sudah deh kalau gitu". Aminah pun menerima tawaran Gina
"Terima kasih bunda".
"Sama sama".
Belahan dunia lain
Nalendra beserta keluarga akan kembali ke indonesia, saat ini mereka sedang di perjalanan menggunakan jet pribadi milik keluarga Xavier.
Nalendra sedang melihat laporan laporan dari Kelvin dari perusahaan miliknya.
"Len".
"Ya mom". ucap Lendra tanpa mengalih pada tab
"Apa kita langsung ke Bandung saja?". tanya Shalsa karena ia ingin bertemu dengan Gina calon mantunya
"Nanti saja deh mah, besok atau lusa?".
"Ya sudah teh kalau gitu".
Nalendra bukan ingin tidak mau bertemu dengan Gina, karena Gina sendiri ingin belum bisa siap ke kota maka dari itu Nalendra menjaga jarak.
...****************...
Pagi pun tiba, Regina sedang bersiap untuk ke puskesmas untuk memeriksa kandungannya .Saat ini ia bersama Bu Aminah sedang sarapan pagi
"Pagi semua". sapa Gina pada semua orang disana dengan senyum manisnya.
"Pagi juga teteh Gina،،". bales Mereka semua
Dan kini mereka pun makan dengan lahap terutama Gina sedang semangatnya makan tak peduli nya gemuk yang sudah mulai agak cabi namun lucu. Semenjak hamil Gina menjadi nafsu makan. Selesai Makan dan beberes akhirnya berangkat Gina dan Bu Aminah menggunakan angkutan umum. Dan ingat anak buah lendra selalu mengikuti mereka secara sembunyi sembunyi tanpa mereka sadari.
Kini tibalah di puskesmas, lalu anak buah melaporkan langsung pada bosnya yaitu Nalendra.
Ting
Sebuah pesan masuk
Nalendra sedang ada di dalam mandi saat ini, tak lama kemudian Nalendra keluar setelah menyelesaikan ritual mandinya. Lalu ia berjalan ke lemari baju untuk mengambil pakaian kerjanya.
Setelah selesai ia pun mengambil hp nya di nakas , saat di lihat ada sebuah pesanan masuk dan itu adalah anak buah yang di perintahkan untuk mengawasi jauh Gina.
Kini Nalendra melihat, dan ia tersenyum
"Oh jadi kau berada di puskesmas ya, ok aku ingin mengetahui perkembangan anak kita sayang, hmm seandainya aku berada di sisimu sayang saat ini pasti aku akan menjagamu. Namun saat ini aku belum bisa menemui karena musuhku pasti sedang berkeliaran dimana mana". ucap panjang lembar dengan matanya sendu.
Kini Nalendra langsung turun ke bawah untuk sarapan, Nalendra saat ini berada di Mansionnya sementara orang tuanya Di mansion utama.
...----------------...
Kini Regina diperiksa oleh dokter kandungan
"Bagaimana doktet janin saya".
"Alhamdulillah sekali janin ada sehat jangan lupa minum obat untuk anda agar tidak mual".
"Terimakasih dokter boleh aku ingin melihat hasil usg nya".
"Ini silahkan, wah bun liat mereka terlihat kecil sekali"
"Ehm Dokter saya pamit"
Para pengawal sudah mengambil gambar usg tersebut dan juga merekam percakapan mereka. Kini sedang mengirimkan pada bos mereka.
Saat ini Nalendra sedang berada di kantor, seperti biasa Nalendra memasang wajah dinginnya. Kemudian ia pun sudah berada di ruangannya, baru saja ia mendaratkan bongkongnya ada ketukan
tok tok tok
"Masuk". suara bariton terdengar jelas di luar
Masuklah wanita seksi dengan baju superketat dan ternyata ia adalah sekretarisnya saat sudah sebulan ia di perancis.
Nalendra melihat penampilan skretaris menatap jijik sekali
"Ini pak berkas berkas yang perlu tanda tangan". dengan suara seimut mungkin
"hmm, kau boleh pergi" nada dinginnya
Namun orang itu tak menurut tetap berada disitu
"Apa kau tuli aku bilang keluar dari ruanganku ". bentak Nalendra
Sontak wanita itu langsung berlari menuju pintu
"hufff, menyebalkan kenapa si Kelvin bodoh itu malah menerima wanita ****** itu jadi sketaris, liat pakaiannya pun tak sopan".
Saat Nalendra tengah marah ada suara notifikasi dari hpnya, saat ini ia mengambil dan melihat ternyata anak buahnya, saat dibuka yang tadinya muka suram menjadi senang sekaligus terharu
" A a apa ini anak anakku" lirih Nalendra saat melihat hasil usg Gina dan tak disadari buliran di mata keduanya pun terjatuh, sungguh dia sangat sangat ingin sekali memegang perut Gina tapi dia harus tahan karena dia tak ingin calon istri anaknya kenapa napa.
"Gin, aku ingin sekali dekat denganmu namun ini bukan saatnya untuk itu". Ucap Lendra terus memandang foto usg anaknya.
saat Gina ingin pulang, tiba tiba matanya berbinar kala ia melihat kedai es krim
"Bunda ayo kesana bun, Gina mau eskrim". mununjuk pada kedai es krim
"Ya udah ayo kita kesana".
"Yeahh".
"Bunda mau beli gak".
"Gk deh".
"Abang beli es krim 2 di cup".
"Bun aku makan disini ya".
"Iya boleh nak".
...----------------...
Sementara ditempat lain
Di ruangan yang gelap pengap dan juga berbau anyir terdengar suara teriakan saling menyaut.
Terlihatlah 2 wanita sedang diikat rantai, dengan tubuh penuh luka sementara di depan mereka ada 2 pria dewasa berbeda usia. Sedang menikmati petunjukan di depan dengan di temani oleh para pengawal dan juga asisten mereka secara masing masing. Yaitu Kelvin dan Steven yang berada di belakang tuan tuannya. Memegang botol wine berdosis tinggi untuk menuangkan gelas tuan tuannya. Anak dan bapaknya memang sangat kuat minum siap lagi kalau bukan Nalendra dan Alex , terkenal orang paling kejam .
"Akhhhhh akhhhhhhh"
"Akhhhhh akhhh"
Jeritan demi jeritan tak mereka peduli mereka merasa puas. Mereka tak peduli perempuan atau pun laki laki atau itu bocah pun jika mengusik keluarga Xavier maka nyawa balasannya.
Cukup puas mereka berdua menikmati penyiksaan akhirnya Alex memerintahkan berhenti, Alex dan Lendra pergi begitu saja setelah memerintahkan untuk memberi suntikan pada mereka berdua.
"Berhenti"
"Berikan mereka suntik bius kekebalan agar ia bisa tubuhnya bertahan". (Asal ngetik author mah hahaha)
Mereka pun keluar dari tempat dan menemui keluarga mereka tercinta
...****************...
Sementara Gina
Gina sekarang berada di restoran ia memesan makanan yang tak pernah ia makan sebelum hamil.
"Gina apa gak salah kamu makan ini?".
"Hmm, aku juga gak tau Bun, tiba tiba pengen stik daging dilumuri oleh sos Barbequ, entahlah sepertinya calon anakku ini bule bun, soalnya rata rata makanan yang aku makan bule semua'.
"Ha dasar bumil efek ngidam ya begini segala aneh".
"Hehehe Bun mmm kayanya aku harus ke Kota deh".
"Lho kenapa, emangnya kamu sudah siap tinggal disana gin?".
"Gak tau tiba tiba kangen aja gitu kesana, apa mereka merindukan papa mereka ya bun?". sambil mengelus perut yang agak menonjol karena hamil kembar jadi 2 bulan pun udah terlihat
"Itu bisa jadi ya sih, kalau begitu mending kamu ke kota biar ibu yang nganterin ya".
"Tidak usah bu mending ibu di rumah aja ya kasian anak anak bu ".
"Ya ampun Gin kota Jakarta itu jauh lo sayang nanti kalau kenapa napa gimana".
"Bunda tenang aja aku bisa jaga diri koq".
"Ya sudah kalau gitu,kapan kamu ke sana".
"Udah dari sini langsung berangkat hehehe".
"A apa, Bunda gak salah denger kamu mau sekarang banget udah ini gitu".
Gina pun mengangguk dengan senyum manisnya
"ah Ya sudah deh ayo kita pulang ya kalau gitu".
"Baik Bunda".
Sementara bawahan Lendra segera mengirimkan percakapan mereka pada bosnya.
"Sepertinya Nona Gina akan kembali ke Jakarta".
"Hmm aku juga dengar, pasti bos akan senang, ayo cepat susul mereka sudah selesai beranjak".
ting
Nalendra yang saat itu sedang memarahi Maid karena kecerobohannya membuat kopi tapi rasanya bukan pait atau pun manis melainkan asin.
Nalendra langsung menyirami wajah maid dengan keadaan kopi panas
"Apa Kau bodoh ha, tak becus sekali kerjaanmu". bentak Nalendra.
"Bawa kan cambuk ukuran besar kemari". nada dingin pada pengawal
Sementara wanita terus menunduk dan juga menangis serta ketakutan, dan ia yakin hidupnya akan berakhir
"Berlutut" perintah Nalendra dengan dingin setelah mendapatkan cambuk nya
Cta ctar ctar
Akhhh Akhh akhhhh
Jeritan yang malang terdengar di seluruh ruang Mansion, dengan di saksikan oleh beberapa pelayan dan juga pengawal. Nalendra terus saja mengayunkan cambuknya dengan brutal terus menerus melayangkan pukulan dengan cambuk. Hingga baju maid itu berwarna dan meneteskan darah mengenai lantai sehingga lantai yang putih menjadi merah dan bau anyir, semakin brutal maka semakin banyak darah yang sudah mulai mengalir kemana mana.
Nalendra memang saat tengah berada di Mansion miliknya setelah ia puas melihat tawanannya di siksa mansion milik Dady, sementara asistennya kembali ke kantor. Saat ia pulang dan kebetulan ada Maid lewat ia segera meminta kopi untuknya, namun ternyata tak terduga ia ingin menikmati kopi tapi seketika hilang sudah yang ada malah ingin marah dan marah.
Ia tak peduli suara memohon atau pun jeritan yang malang, Nalendra semakin beringas saja setelah itu Nalendra tidak hanya ingin menyiksa, dengan tatapan bunuh nya semakin terlihat kalau Nalendra saat itu haus darah dan ingin membunuh seseorang.
"Siapkan satu botol wine".
Tiba tiba ketua pelayan menghampiri karena dirinya sedang berada di kebun untuk menyirami tanaman
"Tu tu an maafkan saya yang tidak mempelajarinya untuk urusan dapur".
"Sudahlah bi Sumi, kau boleh pergi karena saat ini mood ku tidak sedang baik"
"Baik saya permisi".
Datanglah pengawal dan membawa 1 botol minum anggur merah, lalu Nalendra menerima dengan manatap tajam pada pembantu kurang ajar itu setelah tutupnya dibuka kemudian
byur......
Akhhhhhh Akhhhh
lalu Nalenda meraih pistol langsung ia menembak kepala dan jantung
dor dor
"Perhatian jika kalian berbuat kesalahan walau itu hanya seujung jari pun bayarnya adalah nyawa, jadi lakukanlah pekerjaan yang benar jika kalian ingin umur panjang".
"kalian bawa mayat ini didepan rumah keluarganya".
Tubuh mereka bergematar memang mereka sudah biasa dengan hal ini, namun tetap saja membuat mereka ketakutan.
Saat ini ia berada di kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan mendinginkan kepalanya, tiba tiba saat ia menikmati aliran air dari showernya sekilas bayangan Gina muncul, lalu ia pun membuka mata
"Regina" gumam Nalendra
Kini menyelesaikan ritualnya dan segera keluar kemudian memakai baju santai, karena di pikirannya menuju Gina. Wanita itu selalu saja membuat hatinya berdebar debar, namun berbeda kali ini karena ada sesuatu pada hari ini.
Kini ia meraih hp nya dan melihat kembali ada notifikasi dan mengenal nomer itu karena pasti ia tau bahwa nomor itu berasal dari anak bawahnya yang bertugas mengawasi Gina, ia tak sabar segera ia buka, saat dibuka wajahnya penuh rasa bahagia, kini sedang memutarkan sebuah video percakapan antara Bu Aminah dan juga Gina yang sedang berada direstoran.
"Akhirnya sayang kau kembali ke sini, aku segera menelpon mereka".
Nalendra akhirnya menghubungi salah satu bawahannya
"Sekarang dimana Gina".
"Sekarang sedang diperjalanan tuan menuju ke kota".
"Menggunakan apa".
"Travel tuan saya dan juga rekan saya berada dikendaraan yang sama dan letaknya tak jauh dari nona".
"Baiklak pantau terus, apa dia mual".
"Tidak tuan"
"Baik jaga dia".
Nalendran mengahkhiri panggila teleponnya, lalu ia meraih foto Gina dengan wajah yang senyum manis berbeda dengan tadi memasang wajah datar dan garang kini ia merasa bahagia tak hentinya tersenyum kemudian mencium foto tersebut
cup cup
"Ah tidak,,, rasanya tidak sabar aku melihat dan memeluknya".
"Hahaha ternyata anak anakku meski pun kalian masih di dalam perut mamahmu tapi mereka berusaha menyatukanku dengan Gina".
...----------------...
Sudah menepuh berjalanan jauh sekitar 4 jam lalu memang cukup melelahkan karena duduk terus hingga tibalah di kota Jakarta kota penuh kenangan menyenangkan dan pahit.
"Selamat datang ibu kota, aku kembali lagi hmm aku jadi rindu ķakakku dan Bapak". gumam gina girang sudah sampai di Jakarta dan sedetik kemudian matanya berembun karena mengingat keluarga angkatnya. Gina mengusap air matanya kemudian ia harus berusaha tegar dan tersenyum tak lupa ia menggunakan masker karena ia tak suka bau bau aneh disekitarnya kecuali Nalendra.
Gina turun dari travel lalu ia berjalan dan menemui sebuah mall terbesar di kota ini kemudian Gina pun segera masuk ke sana.
Sesampainya di mall ia tiba tiba bingung, celingak celinguk karena ia tak biasa belanja seperti wanita pada umumnya.
"Hmm bingung banget udah nyampe sini, ah jalan aja siapa tau aja ada yang pengen dibeli".
Gina tak menyadari jika ia sudah berada di tengah mall karena matanya kesana kemari melihat lihat toko toko baju atau segala macam, namun gita tak tertarik. Tiba tiba mendengar suara musik, Gina yang memang menyukai musik langsung menghampiri. Benar saja disana melihat ada musik ada orang yang tengah bernyanyi. Ia menjadi ingat pada Kak Gibran yang pernah ia ijinkan bernyanyi. Namun itu hanya keinginannya tapi merasa berhutang tapi ya sudahlah.
Ia pun akhirnya ke panggung untuk izin nyumbang lagu karena ia rindu dengan suasana panggung.
"Permisi boleh saya bernyanyi"
"Boleh kak ini miknya"
"Terimakasih"
Kini ia siap siap untuk bernyanyi
"Kau bukan cinta pertamaku....
Namun aku berharap...
Mulai hari ini saat ini...
Engkau cintanya aku...." entah kenapa ia ingin bernyanyi lagu ini.
Mereka mendengar suara Gina yang sangat merdu langsung bersorak, kemudian Gina pamit karena ia merasa lelah, apalagi ia tengah mengandung.
Saat Gina sudah keluar dari berkerumunan ia tiba tiba saja matanya menggelap dan akhirnya.
brug
Untung saat Gina ingin jatuh tiba tiba ada tangan kekar yang menahan tubuhnya, Gina ingin melihat namun ia tak tahan lagi.
bersambung...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Makasih buat semua yang sudah setia membaca Novelku ini
Semoga kalian suka dengan ceritanya
Maafkan typo dimana mana akan diperbaiki koq
koreksi
semangat terus dalam berkarya 💪
km