Irena Oxana Romanov. Seorang gadis cantik yamg berprofesi sebagai model. Karena kekangan sang daddy, Irena sama sekali belum pernah berpacaran. Tapi setidaknya Iren berhasil pergi ke Paris untuk melanjutkan karir modelnya meskipun Sang Daddy keberatan dengan hal itu.
Sean Michael, adik angkat Galy dan Rey (my annoying Girl) ditugaskan oleh Rey untuk memimpin perusahaannya di Paris dan mengangkatnya menjadi CEO disana.
Karena permintaan Rey dan Galy, Sean diberi tugas untuk menjadi bodyguard Irena sementara karena Irena selalu saja lepas dari pengawasan anak buah Alex di Paris.
Iren yang terlihat manis dan lembut ternyata tak seperti penampilan luarnya. Itulah mengapa para mantan bodyguardnya selalu kehilangan jejaknya ketika malam menjelang. Iren sering menghabiskan waktunya untuk bersenang senang dengan teman temannya di club malam.
Haiii readears...ini novel baru otor...cerita tentang Sean dan Irena .. seperti biasa ya..konflik selalu ringan dan ga panjang..😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#34
Keesokan paginya Iren bangun lebih pagi dan langsung menuju kamar mandi. Meskipun sudah sering melakukan hal ini, tapi Iren tetap merasa cemas.
Iren kemudian mengambil tespacknya dan mulai menggunakannya. Dia menunggu beberapa detik dan memejamkan matanya. Setelah hampir satu nenit Iren masih mendongakkan wajahnya ke atas.
Iren menghembuskan nafasnya.
"Apapun hasilnya tak masalah Iren..mentalmu sudah terlatih bukan?", gumam Iren menyemangati dirinya sendiri.
Lalu Iren melihat testpack itu dan terpaku. Air matanya menetes dan masih terdiam di tempatnya.
Iren mengambil testpack itu dan terduduk dilantai.
"Apakah ini nyata?", bisik Iren dan menghapus air matanya.
Iren melihat hasil testpack itu dengan lebih jelas lagi.
Disana tertulis 'pregnant'.
"Apakah aku benar benar hamil?", gumam Iren terisak.
Lalu tiba tiba pintu kamar mandi terbuka dan Sean kaget melihat Iren duduk menangis di lantai.
"Honey..ada apa?", Sean menangkup pipi Iren dan menghapus air matanya.
Sean melihat Iren sedang melihat testpack dan memeluk Iren untuk menguatkannya.
"Honey..bukankah aku sudah bilang..jangan bersedih karena hal ini..i love you..i love you so much", kata Sean mengusap lembut punggung Iren.
Iren menangis semakin menjadi dan memeluk Sean.
"Aku hamil Sean...itu yang membuat aku menangis", kata Iren semakin terisak.
Sean langsung melepaskan pelukannya dan menatap wajah Iren.
"Katakan sekali lagi..aku takut salah mendengar", kata Sean tak percaya.
"Aku hamil Sean", Iren tersenyum sambil masih menangis kemudian memberikan testpacknya pada Sean.
"Kau hamil sayang?", tanya Sean masih tak percaya.
Iren mengangguk dan Sean mengecupi wajahnya dan bibirnya.
"Oh my....i love you honey", Sean memeluk erat tubuh Iren.
"I love you too Sean..terima kasih selalu berada disisiku", lirih Iren yang masih terharu.
Lalu Sean langsung mrngangkat tubuh Iren ke ranjang.
"Aku harus benar benar menjagamu kali ini..kau tidak boleh melakukan apapun sayang..kau bisa menyuruhku apapun", kata Sean khawatir.
Iren tertawa kecil dan mengusap air matanya.
Lalu Sean membuka baju Iren dan menciumi perutnya yang masih rata.
Iren dan Sean sangat bahagia dengan hal ini. Mereka memberitahu Andrei dan Andrei pun menyampaikan kabar bahagia ini pada keluarga besarnya.
Sean membawa Iren ke dokter untuk memeriksakan kandungannya. Sean sangat berhati hati menjaga Iren. Dia tak ingin terjadi hal yang buruk pada Iren dan bayinya.
Dokter mengatakan kandunga Iren sangat sehat meskipun Iren dulu pernah operasi. Jadi dokter hanya memberikan vitamin penguat kandungan dan obat mual meskipun Iren belum mengalami gejala mual dan muntah.
Dokter hanya mengatakan bahwa Iren harus menjaga kandungannya di trisemester pertama.
"Kau ingin berjalan jalan dulu?", tanya Sean sembari mencium tangan Iren.
"Tidak..aku ingin dirumah saja dan berpelukan denganmu..kurasa itu lebih nyaman", jawab Iren tersenyum.
Sean mengecup bibir Iren kemudian menstater mobilnya. Merekapun pulang ke penthouse dengan hati senang dan bahagia.
Setibanya di penthouse, Sean langsung menyuruh Iren tidur di ranjang saja dan tak boleh melakukan apapun.
"Sean...aku hamil..bukan sakit...apa kau serius ingin mengurungku seterusnya di kamar?", protes Iren.
"Honey..menurutlah...aku takut terjadi sesuatu yang buruk padamu", kata Sean khawatir.
"Sean..ada kau yang menjagaku..dan aku juga masih bisa menjaga diriku sendiri..kau akan membuatku stres jika aku hanya seperti ini saja", jawab Iren.
Sean memeluk Iren dan mencium puncak kepalanya.
"Baiklah..tapi berjanjilah untuk sementara jangan keluar dari rumah ini..oke?!", kata Sean lembut.
Iren mengangguk dan mengecup bibir Sean.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
ga boseen ❤️❤️