Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senyuman paling manis
Akhirnya aku lulus SMP.....dan ...aku melanjutkan di SLTA kawedanan...wuiiih rasanya aku bangga ...karena tidak banyak teman-teman ku yang bisa melanjutkan sampai ke jenjang ini....setelah pengumuman penerimaan siswa baru ....aku baru bisa sekolah nanti pas ajaran baru sekitar bulan Juli....dan aku sangat gembira karena ad Ratna , Malik dan Putri... temanku yang jadi satu sekolah .
Sambil menunggu masuk...aku makin rajin membantu emak...karena dari hasil panen gabah dan kelapa ini dapat membayar kebutuhan ku nanti di kota dan aku bertekad untuk sungguh- sungguh dalam belajar...kasihan emak berjuang sendiri..sekarang kami tinggal berdua setelah Mbah kung meninggal....karena halaman belakang juga masih agak luas maka sama emak dibuat kolam ikan lele yang gampang perawatannya...sifat isengku kadang masih saja muncul terutama saat bosan...suatu hari aku cari cacing disekitar an rumah...karena carinya mudah dalam waktu sebentar aku sudah dapat banyak...hanya dengan tali dan mata pancing yang aku minta ke Malik sudah bisa aku mancing di kolam sebelah rumah milik Pakdhe Suryo.....Sore hari rumah pakdhe Suryo sepi...anak mereka ada 2 mbak Tini sama mas Agung....kalau mbak Tini sudah keluarga hidup di Malang ikut suaminya....Mas Agung masih kuliah di Surabaya...jadi yang tinggal hanya pakdhe dan budhe Suryo. Kalau pakdhe Suryo orangnya baik...suka tertawa...lucu...kalau aku ketemu beliau pasti ada aja yang dibicarakan ...kadang bercerita saat beliau masih kecil ...tentang kenakalannya suka ambil gabah bapaknya terus di jual buat beli "Umbul"...atau mainan yang lain...aku tanya" apa itu umbul pakdhe?" ditunjukkanlah seperti kertas karton tipis yang berisi banyak sekali gambar- gambar kecil yang berurutan kalau sekarang seperti komik tapi itu hanya satu lembar dan pakdhe masih punya "umbul" itu disimpan rapi....wah hebat pakdhe Suryo....nah kebalikan dengan istrinya....budhe Suryo....dia perempuan yang cerewet...mulutnya juga agak pedas...mana gendut lagi kalau berbicara atau tertawa perutnya bergerak gerak kaya jelly,...dulu saat kecil aku pernah berfikir kenapa emakku nggak menikah sama pakdhe Suryo saja pasti beliau jadi bapak yang baik.....Nah sore hari yang sepi aku sudah nongkrong dipinggir kolam pakdhe Suryo....aku yakin rumah itu kosong karena sempat aku dengar mereka mau ke kampung sebelah menengok anak dari adik Budhe Suryo yng melahirkan. Aku sudah dapat 2 ikan Nila yang cukup lumayan aku mau ambil 1 lagi nanti aku kasih kan Mbah No...kasihan dia hidup sendiri . Sedang asyk- asyknya mancing sambil melamun ada suara laki-laki yang membuat jantungku serasa berhenti..." sudah dapat berapa We....ikannya?" awal aku nggak mau menoleh selain takut juga malu ketahuan ambil ikan dikolam orang lain....eeeh tapi dia memanggil ku "We" berartii orng yang kenal dekat denganku ....aku tersenyum dan menoleh.....mataku melotot ada laki-laki muda tampan tersenyum manis padaku.....aku yakin saat itu lah aku jatuh cinta pada pandangan pertama... terutama senyumannya...ya Tuhan senyumnya maniiia sekali..
"....eeee....aaa anu mas..." aku nyengir bingung mau menjawab apa
" nggak papa ambil aja...sebutuhmu"...Jawab mas Agung sambil dia duduk d sebelahku....Tuhan...bau pomed atau apalah itu...kok hatiku berdebar...
" maaf mas....aku pingin makan ikan...aku ambil 3 satu nanti aku kasihkan Mbah No...2 aku pingin bakar " aku menjawab sambil menunduk
" iya, wes dapat berapa sekarang?
"kaleh mas" jawabku malu karena aku takut hatiku yang berdebar ini didengar mas Agung
" Yo ,wes ayo kene pancing e tak pegangnya kamu cuci kaki sana ,coba lihat banyak tanah nempel di celanamu" ujarnya
" ya ,mas..." aku berjalan menuju sisi lain kolam disana ada pancuran yang airnya tidak berhenti...aku cuci kaki dan tangan sambil melihat mas Agung....kok dia jadi tampan gitu ya aku monolog dalam hati dulu kayaknya biasa'biasa aja...aku masih menatap dan berpikir ....laa tiba- tiba dia menoleh padaku saat aku memandangnya....haduuuh malunya ...Mas Agung tersenyum...iiih manis senyumnya
" Cukup ta We...mung 3...apa Mbah No d tambah lagi ikannya?"
"Ndak usah mas, Mbah No sendirian tak kira satu aja cukup" aku berjalan menghampiri mas Agung
Dengan ember merah Mak e aku sudah dapat 3 ikan Nila yang cukup lumayan besar.
" ayo....Tak antar ke Rumah Mbah No...ini sudah hampir magrib...cah wadon nggak baik jalan sendiri magrib- magrib " ujar mas Agung
Aku mengangguk....meng iyakan ajakkanya... DALAM hati aku bernyanyi...." hatiku gembira...bisa jalan dengan dia...lalalalala"....aku senyum - senyum sendiri membayangkan asyyyyk nya berjalan bareng mas Agung....wiiii kalau Ratna tahu mas Agung sekarang menjadi mahkluk tampan dia akan merecoki aku dengan pertanyaan yang merepotkan.
Mas Agung berjalan disisiku...dia bawa ember Mak e...aku disuruh jalan aja...ya Tuhan kok seneng bener ya atiku....mungkin pipiku merah....diam-diam aku pegang pipiku...eeeh kok panas ya...aku apa memang merah ya...kan kalau api itu panas dan juga merah...halaaa mboh laaa bingung aku.
" We.... kamu melanjutkan kemana?"
" ke SLTA "Kusuma" mas"
" oooo apik Kuwi, aku juga alumni situ"
" ooo"..
" kok...oooo jawab mu"
" la pripun mas....saya harus jawab bagaimana "
la yooo atiku Iki piye kok nggak bis di ajak kompromi dulu aku bicara sama mas Agung juga biasa'-biasa saja...luaaancar tanpa rem sekarang kok hatiku berdebar ndredeg koyo kendang tak Ting tak Ting tung..halaaa mboh wes
" sak Iki Kowe tambah gede tambah ayu....wes duwe pacar durung?"
mas Agung tanya aku sudah punya pacar belum
" belum mas....nggak boleh Mak e ...kata Mak e sekolah dulu terus kerja yang bener baru mikir yang begituan"
" Iyo....bener Mak mu . Mesakne Mak ... Kamuu sekolah yang bener biar bis membahagiakan emakmu"...
" iya mas"
tak terasa sudah sampai di depan rumah Mbah No...
"Assalamualaikum....Kulo nuwun....Mbah No.....Kulo Ati...."
sampai beberapa kali aku berteriak tapi Mbah No nggak keluar dari rumahnya....ternyata dia keluar dari rumah sebelah....rumah Budhe Wigati
"opo Nduk?"
" ini Mbah....mas Agung mancing satu di berikan ke njenengan" jawabku
"eaaalaa bocah bagus....suwun Yo le...mugo-mugo sesuk kamu jadi orang sukses"
"Aamiin."...aku dan mas Agung menjawab serempak
Kami langsung pulang karena sudah hampir magrib
Nah kan....memang apes...aku ketemu Ratna....dia tanya aku darimana tapi matanya menatap ke sebelahku...setelah basa- basi dia berbisik padaku" Ojo mbok pacari...iku bakal bojoku"....haaaah....enak aja dia bilang begitu.Kami terus berjalan. sampailah depan rumahku....dan Mak sudah di depan rumah....kayaknya menunggu ku
" Lo kok kamu bareng mas Agung" tanya Mak
" iya ..Yu...tadi Wewe tak ajak mancing dikolamku katanya pingin bakar ikan Nila"...jawab mas Agung
Aku menatap nya seolah dia mengerti kalau aku mengucapkan terima kasih karena dia menutupi cerita sebenarnya
" oaaala ngono to...maaf ya Gung...nggak tak suruh masuk...karena kamu tahu bagaimana nanti jadinya kalau kmu masuk" kata emak
" iya yu aku paham....ya sudah aku sekalian pamit....adzan juga sudah terdengar.... assalamualaikum " pamit mas Agung
" Waalaikumsalam wr wb" Mak dn aku menjawab serempak.
Aku masih memperhatikan mas Agung jalan ke rumah samping....dan dia menoleh tersenyum sambil melambaikan tangan....aduuuh rontok atiku....