ROYAL PRINCESS

"Yo..wajah mu berbinar sekali.." kata Yuza pada Yudhistira saat ia melihat wajah kakak pertama nya yang terlihat senang

Kelihatan nya, Pangeran Yudhistira mendapat persetujuan dari ayahanda dan Ibunda untuk melamar nona muda Reinara. Ya,memang sudah waktu nya jika Yudhistira memiliki orang yang di sukai. Lagipula ia kakak pertama..kalau ia belum menikah maka saudara nya yang lain tak enak hati melangkahi nya, apalagi ini adalah tata cara kehidupan kerajaan Nirven.

Meskipun kerajaan modern, mereka masih menjunjung adat istiadat anak yang paling tua harus lah menikah dulu, begitu lah.

Yuza memang berbeda dengan pangeran Yoshi dan Yilva yang selalu mengembel-embeli panggilan kakak pertama di depan nama Yudhistira. namun Yuza selalu terbiasa memanggil nya dengan nama langsung..

"Tebak apa yang membuat ku senang?" Yudhistira sok misterius di depan Yuza.

Yuza hanya mengangkat bahu nya, malas untuk menebak nya..,walau penasaran ia memilih agar Yudhistira langsung kasih tau saja.

"Ayahanda dan Ibunda setuju dalam waktu dekat kalau aku akan melamar Reinara" senyum Yudhistira menyebut nama wanita pujaan nya sejak lama itu.

"kau sudah pacaran dengan Reinara kah?" tanya Yuza penasaran. Karena setahu nya sejak lama Yudhistira belum pernah mengungkapkan perasaan nya kepada Reinara.

"Belum.." jawab Yudhistira enteng

"Belum pacaran tapi melamar..kau begitu yakin Reinara akan menerima mu" Yuza merasa aneh dan penasaran

"siapa yang akan menolak ku..?" kata Yudhistira dengan penuh percaya diri.

Betul juga. fikir Yuza, bagaimana pun Yudhistira adalah idaman wanita di wilayah ini, ia seorang pangeran pertama..ia tampan dan berprestasi..gadis mana di kota ini yang mau menolak nya jika ia sudah datang melamar. tapi tetap saja bagi Yuza..kalau Yudhistira belum mengatakan apa-apa pada Reinara bukan kah hal itu terlalu mengejutkan nya..?

"kami tidak perlu berpacaran dan aku tak harus mengungkapkan nya.., Reinara juga pasti tau kalau selama ini aku menyukai nya" kata Yudhistira dengan tanpa beban

Yuza mengangkat alis nya, ia faham..siapa juga pasti dapat melihat nya kalau Yudhistira dan Reinara memang saling suka. namun tetap saja kan? bukan kah setiap wanita butuh pengakuan di awal. Ck,dasar pangeran Yudhistira

"Baik lah.., baik lah.." Yuza mengalah kepada nya, lalu ia beranjak pergi

"semoga berjalan lancar, bawa kakak ipar yang baik itu untuk kami" senyum Yuza seraya menepuk akrab pundak tegap milik Yudhistira.

Dulu Yuza juga pernah mengagumi seorang Reinara. siapa yang bisa meragukan kecantikan dan kesempurnaan nona muda itu.

Bisa di bilang Yoza juga pernah suka pada sahabat Jihaen itu. Ia bahkan sudah meyakinkan diri bahwa diri nya akan bersaing secara serius dengan Yudhistira untuk mendapat kan Reinara.

Namun lambat laun, Yuza sadar yang ia sukai bukan lah Reinara.., ia hanya merasa kagum pada Reinara itu. pada kenyataan nya justru yang ia taksir adalah Jihaen sang adik angkat nya sendiri. Yang ada ketika Jihaen dekat dengan Richard kala itu ia pun menjadi kebakaran jenggot dan sedikit bertingkah gila

Jika menyukai Reinara ia harus melangkahi dan menghadapi Yudhistira dahulu, malah takdir membawa nya menyukai Jihaen yang tentu lebih jelas lagi kalau itu lebih berat.

Ya, kalau sudah begitu Yuza bukan hanya harus menghadapi Yudhistira saja namun ia juga harus menghadapi ketiga saudara laki-laki nya dan kedua orang tua angkat nya.

"mau kemana?" tanya Yudhistira saat melihat Yuza akan melangkah keluar gerbang

"menyusul Yoshi.." jawab Yuza. Saat ini Yoshi berada di tempat teman nya, dan menelpon nya agar segera menyusul ke tempat mereka.

Visual Reinara puteri gubernur Galdevin, sahabat Jihaen

Jihaen Mayleen

Sampai hari menjelang sore Jihaen dan pangeran Yilva sibuk bermain bersama anak kembar kerabat mereka di taman belakang seraya memberi makan ikan koi.

Setelah penat si kembar sudah pulang bersama dengan kerabat mereka yang telah selesai berkunjung. Jihaen pun kembali ke kamar nya.

Jihaen mencari ponsel yang ia letakkan sembarangan sebelum pergi tadi. Ia hanya ingin melihat foto-foto yang di kirim oleh Yilva ke aplikasi ponsel nya setelah mereka berfoto dengan si kembar di taman dengan menggunakan ponsel Yilva.

Jihaen menautkan alis nya, ia malah menemukan chat pesan dari Richard beberapa jam yang lalu. tulisan nya sangat mengesal kan..

"Dari kata-kata mu yang seakan mengungkit hubungan ku dan Mheyrina..seperti nya kamu cemburu kan?" tulis Richard pada pesan yang membuat Jihaen merasa kalau Richard benar-benar bertingkah yang sangat konyol dan tidak masuk akal..

Alih-alih membalas pesan dari Richard..,Jihaen memilih mengabaikan nya saja. Jihaen lebih memilih membuka foto-foto yang Yilva kirimkan..

Jihaen melihat foto-foto itu kesemua nya sangat bagus dan lucu. Ia jadi berfikir untuk memilih salah satu foto untuk di jadikan foto profil. Sudah lama sekali..itu sekitar tiga atau empat bulan yang lalu ia belum mengganti foto profil. Ia masih memakai foto saat ia berfoto dengan Amei di acara ulangtahun sepupu nya itu.

"ah yang ini seperti nya paling bagus.." gumam Jihaen, tampak di foto itu ia dan si kembar sangat kompak dan manis. pangeran Yilva memang selalu pandai mengambil gambar.

Kemudian Jihaen mulai mengatur ukuran foto itu untuk di jadi kan pengganti foto profil nya yang baru.

Di lain tempat Richard yang sedang menyenangkan hati Mheyrina dengan menemani gadis itu pergi berbelanja gaun dan perhiasan, pria ini agak gelisah karena sedari beberapa jam berlalu pesan nya untuk Jihaen terus-terusan belum di baca oleh gadis itu. Richard merasa kesal.

Tiba-tiba baru saja ia melihat ada perubahan..bahwa pesan itu telah terbaca, ia merasa senang. namun Richard sangat kesal karena pada akhir nya tidak ada balasan dari Jihaen. apakah gadis bernama Jihaen ini lebih bahagia jika tak mempedulikan nya?

"kak Richard..apakah ini bagus.." tanya Mheyrina pada sepatu di kaki nya yang sedang di bantu coba pakai oleh pelayan.., sepatu ini entah sepatu yang ke berapa hari ini di beli nya.

Pangeran Richard sangat memanjakan princes Mheyrina. di depan orang-orang Mheyrina makin berbangga diri apalagi melihat tatapan iri sebagian orang dan tatapan takjub betapa beruntung nya ia yang sangat di manjakan seorang pangeran tampan di kota besar.

"kau cantik pakai apa pun.." jawab Richard tulus, namun lebih tepat nya ia tidak ada waktu mengurusi sepatu Mheyrina mau yang seperti apa.., Richard lebih mengurusi rasa kesal nya pada ketidakpedulian Jihaen kepada nya.

Saat Richard terus mengawasi layar ponsel nya pada aplikasi chat tersebut. Ia kaget foto profil Jihaen yang awal nya adalah foto berduaan dengan Amei sekarang berganti dengan foto Jihaen bersama dua bocah kembar yang lucu.

Dan yang membuat Richard penasaran adalah siapa dua bocah ini lalu...mengapa wajah kedua bocah ini ada kemiripan dengan Jihaen? Richard pun mulai menebak dengan sembarangan..

Princes Mheyrina