NovelToon NovelToon
Pengkhianatan Dalam Pernikahan

Pengkhianatan Dalam Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gadisti

Sebuah pengkhianatan seorang suami, dan balas dendam seorang istri tersakiti. Perselingkuhan sang suami serta cinta yang belum selesai di masa lalu datang bersamaan dalam hidup Gladis.

Balas dendam adalah jalan Gladis ambil di bandingkan perceraian. Lantas, balas dendam seperti apa yang akan di lakukan oleh Gladis? Yuk di baca langsung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab1 Awal kecurigaan

Amelia: Mas kangen aku gak?

Amelia: Kalau kangen, bilang saja wkwkwk.

Amelia: Soalnya aku juga kangen sama mas, kapan kita keluar lagi berdua?

Amelia: Mas Evan!

Tangan Gladis bergetar ketika ia membaca pesan whatsapp yang berada di ponsel suaminya, Evan. Nafasnya memburu tak beraturan, jantungnya berdegup kencang, kilatan amarah, jelas terlihat dari raut wajah wanita cantik itu. Hatinya terasa sangat sakit, mendapati sebuah pesan dari seorang perempuan bernama Amelia di ponsel suaminya. Nama perempuan yang sangat tidak asing di telinganya.

"Amelia? Bukankah dia wanita yang di tolong oleh mas Evan, saat hendak di pukuli oleh suaminya? Apa maksud dia mengirimkan pesan seperti ini pada mas Evan? Bukankah dia tahu, kalau mas Evan sudah menikah dan memiliki seorang putri?" Gladis bermonolog sendirian, tangannya begitu erat menggenggam ponsel suaminya. Sementara sang suami, saat ini sedang berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karena dia baru saja kembali dari tempat kerjanya.

Ingin sekali Gladis membalas pesan whatsapp yang di kirimkan oleh Amelia kepada suaminya itu. Namun, saat hendak ia mengetik, pintu kamar mandi terbuka, se'sosok laki-laki yang cukup tampan keluar dengan hanya mengenakan handuk kecil yang melilit pada bagian bawahnya saja.

Sontak, Gladis pun langsung meletakkan kembali ponsel itu di atas nakas, ia mencoba untuk tersenyum ketika melihat sang suami berjalan menuju ke arahnya. "Kamu sudah selesai, mas?" tanya Gladis sebisa mungkin ia bersikap seperti biasanya.

Evan tersenyum manis, ia pun lantas mengecup kening Gladis lembut. "Sudah, sayang. Rasanya sangat segar sekali setelah seharian bergelut dengan berbagai pekerjaan." Kata Evan lembut.

Pria berusia 30 tahun itu, memang selalu bersikap lembut dan sangat perhatian terhadap Gladis juga putri kecilnya yang saat ini sedang tertidur pulas.

"Yasudah, aku buatkan kamu kopi dulu ya, nanti setelah itu aku akan menyiapkan makan malam untukmu." Gladis masih tetap tersenyum di antara kegundahan hatinya. Ingin sekali ia bertanya tentang isi pesan whatsapp yang di kirimkan oleh Amelia tadi, namun sepertinya ini bukanlah waktu yang tepat. Gladis tidak ingin gegabah dalam mencari tahu tentang hubungan suami dengan Amelia, wanita yang telah di tolong oleh suaminya dua bulan yang lalu.

"Ya, sayang. Aku akan segera keluar setelah berpakaian." Lagi, Evan mendaratkan kecupan mesranya di kening sang istri, ia juga tidak pernah melepaskan senyumannya kepada sang istri yang telah menemaninya selama lebih dari lima tahun pernikahan.

Gladis hanya membalas dengan senyuman seperti biasanya, lalu setelah itu ia pun bergegas pergi meninggalkan Evan sendirian.

Evan mulai berjalan menuju lemari pakaian, namun langkah kakinya terhenti ketika ia mendengar ponselnya berbunyi 'ting' menandakan adanya pesan masuk.

Evan segera kembali, ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Segera, Evan pun membuka isi pesan di aplikasi berwarna hijau itu. Ia sedikit mengernyitkan kening saat membaca pesan dari seorang wanita, yang tak lain adalah Amelia.

Amelia: Mas wa'ku cuma di baca doang. Nyebelin banget sih kamu.

Evan menghembuskan nafasnya kasar, ia menatap pintu kamarnya sedikit mengerutkan kening. "Apakah Gladis yang sudah membaca pesan dari Amelia? Tapi, dia terlihat biasa saja tadi?" ucap Evan sendirian. Jujur saja, hatinya mulai gelisah saat membayangkan sang istri membaca pesan yang di kirimkan Amelia kepada dirinya tadi.

Evan kembali menghembuskan nafasnya kasar, lalu setelah itu ia mulai mengetik pesan untuk membalas pesan yang di kirim oleh Amelia. Setelah selesai membalas pesan itu, Evan pun langsung menghapusnya, kemudian ia meletakkan kembali ponsel itu di atas nakas. Lalu, dia pun kembali berjalan menuju lemari pakaian.

Evan meraih kaos berwarna putih dengan celana pendek bawah lutut. Ia segera memakai pakaiannya, kemudian pergi meninggalkan kamarnya. Sebelum itu, Evan meletakan handuknya terlebih dahulu pada tempatnya. Kemudian ia berjalan menghampiri istrinya yang tengah membuatkan kopi untuk dirinya.

Evan tersenyum, sejenak ia menghentikan langkah kakinya, mengamati tubuh langsing sang istri dari belakang. Meskipun istrinya sudah melahirkan putri pertamanya yang baru saja berusia 3 tahun, tetapi tubuh sang istri masih terlihat seperti gadis pada umumnya, bahkan tubuh Gladis terlihat lebih bagus dan enak di pandang. Mungkin itu karena Gladis memiliki tubuh yang langsing seperti model.

Evan kembali melangkahkan kedua kakinya, menghampiri sang istri dan memeluknya dari belakang. Gladis yang mendapat pelukan dadakan pun sedikit terkejut, kopi yang sedang ia aduk hampir saja tumpah.

"Mas, kamu ngagetin aku tahu gak, sih." Protes Gladis seraya mencubit gemas lengan milik suaminya. Gladis mengesampingkan dulu soal pesan yang ia baca tadi. Ia harus bersikap seperti tidak melihat apa-apa, sekalipun hatinya terasa sakit.

"Sudah selesai, sayang?" bukannya menjawab, Evan justru bertanya. Sesekali ia juga mengendus-endus leher mulus nan putih milik sang istri.

"Sudah, mas. Jadi, lepaskan pelukanmu atau kopi ini akan tumpah dan mengenai tanganku yang putih ini," kata Gladis dengan manja. Dia memang selalu bersikap manja seperti itu, toh tidak ada salahnya jika bermanja-manja dengan suami sendiri.

"Hmm... Baiklah, biar mas yang bawa ya," Evan melepaskan pelukannya, lalu memberikan kecupan mesra di kening Gladis. Wanita itu hanya tersenyum kecil. Dalam hati, tidak mungkin laki-laki yang selalu memperlakukannya dengan lembut dan penuh perhatian, bermain api di belakangnya. Namun, ketika ia mengingat pesan yang di kirimkan oleh Amelia tadi, membuat hati Gladis menjadi gelisah kembali.

"Sera masih tidur, sayang?" tanya Evan seraya berjalan dengan secangkir kopi di tangannya. Pasangan suami istri itu berjalan menuju ruang keluarga.

"Iya, mas. Mungkin sebentar lagi Sera bangun." Jawab Gladis lembut. Ia menghentikan langkah kakinya ketika ia dan juga Evan sudah tiba di ruang keluarga.

Keduanya duduk di atas sofa berwarna putih, saling berdampingan. Evan mulai meletakkan secangkir kopi nya di atas meja, lalu ia pun menatap Gladis dalam. "Sayang, apakah kamu membaca pesan yang di kirimkan oleh Amelia tadi?" tanya Evan dengan lembut dan tiba-tiba.

Gladis yang mendapat pertanyaan itu pun hanya menganggukkan kepalanya saja. Tadinya, dia tidak ingin membahas masalah ini sekarang, karena ia ingin mencari tahu lebih lanjut lagi tentang hubungan suaminya dengan wanita itu.

"Jangan salah paham, ya. Dia memang suka becanda seperti itu sama, mas. Dia sudah menganggap mas sebagai kakaknya sendiri. Jadi, jangan di pikirkan lagi mengenai pesan yang di kirim oleh Amelia tadi." Ucap Evan seraya membawa sang istri ke dalam pelukannya. Suaranya yang begitu lembut dan hangat, sepertinya ia tidak berbohong. Namun, hati Gladis masih saja merasa janggal dan sulit untuk bisa percaya dengan apa yang di ucapkan oleh suaminya tersebut.

"Emm aku percaya sama kamu, mas. Kamu tidak mungkin mengkhianatiku bukan? Jadi, jangan bahas masalah ini lagi ya. Kalau perlu, kamu bilang sama Amelia, becandanya jangan berlebihan seperti itu. Itu sangat tidak baik. Apalagi dia becanda seperti itu sama suami orang, bukankah itu akan membuat istrinya sakit hati dan curiga?" Jelas Gladis seraya melepaskan pelukan sang suami, dan menatap sang suami dalam.

Evan hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, ntah apa yang ada di dalam pikiran laki-laki tampan itu saat ini, hanya dirinyalah yang tahu. "Kalau begitu aku mau masak dulu, mas. Nanti kalau Sera bangun, tolong jagain dia dulu, ya." Ucap Gladis sembari beranjak dari tempat duduknya. Lalu setelah itu, ia pun berjalan menuju dapur tanpa mau mendengar jawaban dari sang suami. "Mas, apakah kamu berkata jujur? Atau itu hanya untuk membuatku percaya sama kamu? Ntahlah, hatiku merasa sangat gelisah dan sulit untuk mempercayai ucapanmu," batin Gladis sambil mengepalkan satu tangannya dan mempercepat langkah kakinya menuju dapur.

Setelah kepergian Gladis, Evan nampak menghembuskan nafasnya panjang. Ia pun segera meraih secangkir kopi, lalu menikmatinya perlahan. Setelah itu, ia kembali meletakkan secangkir kopi itu, lalu beranjak dan pergi menuju kamarnya.

Ponsel yang ia letakkan di atas nakas berdering, menandakan adanya panggilan masuk dari seseorang. Dengan segera, Evan pun berjalan menuju nakas, lalu mengambil ponselnya. Dia kembali menghembuskan nafasnya panjang, ketika ia melihat nama Amelia sedang menghubunginya. "Kenapa dia keras kepala sekali, sih." Gumam Evan sebelum ia menggeser tombol berwarna hijau.

"Bukankah sudah ku katakan! Jangan menghubungiku dulu. Gladis sudah membaca pesanmu tadi. Aku tidak ingin dia mencurigai kita, sayang." Ucap Evan sambil melangkah dan menutup pintu kamarnya.

1
Konny Rianty
thorrr" bikin gladis jatuh cinta lg sm darren
Laztrii Aryyanna
good Gladis , lanjutkan,,,,
Laztrii Aryyanna
kutunggu sa'at itu tiba
neng ade
Semoga misi mu berhasil
neng ade
permainan akan segera di mulai ..
neng ade
eh .. coba di lihat dulu pesan itu Darren .. itu pasti dari Gladis
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
lanjutkan Gladis..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ih Darren..pesan yang terakhir itu kayanya dari Gladys
Apriyanti
rasakan Evan bales dendam nya istri yg tersakiti,, lanjut
Akbar Razaq
smoga usahamu berhasil gladis.
Apriyanti
liat dlu Darren siapa tau dr gladis
Sunaryati
Cari bukti perselingkuhan mereka, laporan ke pihak yg berwajib. Karena perzinaan bisa dipidanakan. Jangan jadi wanita lemah, cari pertolongan teman agar lepas dari pernikahan dan kerja. Banyak usaha yang bisa dilakukan di rumah sambil mengasuh, hidupnya jangan tergantung nafkah suami, punya penghasilan sendiri lebih bagus agar jika dikhianati tidak ragu menentukan langkah, karena itu punya pegangan untuk menghidupi diri dan anak. Lepaskan saja Evan
Konny Rianty
Gladis hub darren, biar tau suami bego mu itu, bikin suami Gladis nyesal thorrrr..
Suci Dava
Maaf yaa thor, sekedar saran, dari awal baca saya selalu ada kalimat yg menunjukkan penegasan dari karakter si pemeran, sebetulnya itu tdk perlu karna pembaca sdh bisa tahu karakter pemeran dgn membaca setiap cerita yg Author sampaikan, maaf beribu maaf yaa thor ini hanya sekedar masukan dari saya 🙏🙏🙏
Gadisti: iya, kakak. Terima kasih atas sarannya🥰🥰🥰
total 1 replies
Apriyanti
dasar pasangan tak tau malu cocok si SM kelakuan nya die berdua,,semoga gladis bisa bersama Darren yg sayang dgn nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti: terimakasih Thor🙏
Gadisti: untuk hari ini aku up 5 bab ya. silahkan di tunggu kakak
total 2 replies
Apriyanti
bangkai aja di titipin lsma² bakal kecium bau nya aplgi perselingkuhan KLO Uda ke geprek baru nyesel,, lanjut thor
Venny Merliana
ya abis dech😁
neng ade
aneh apa nya .. km kira apa yg km lakukan itu tak membuat sakit hati istri mu .. jngn km kira alalak Gladis ga tau .. justru dia lebih pinter berkat aplikasi yg bisa sadap wa mu semua jadi jelas
neng ade: typo itu bukan alalak tapi kalau
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
apanya yang aneh Evan...kamu gak merasa gitu kalau istrimu sudah curiga😡😡
Konny Rianty
thorrr" sikit kaliii lanjutan nyaa" bikin darren kembali lg dgn Gladis, biar kapok suami nyaaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!