Di nikahi Om Om sexy dan tajir melintir, siapa yang menolak?
Alula Humaira, gadis 18 tahun ini di nikahi oleh lelaki super seksi dan super kaya.
Rayden Mas Rafael, pria berdarah Jawa Italia ini terpaksa harus menikahi Alula karena jebakan lelucon dari kekasihnya.
Emelly, violinis super cantik yang menipu kekasihnya dengan mengirimkan Alula sebagai istri pengganti.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Alula bertahan hidup dengan lelaki kaya raya yang asing baginya?
NB _ Ini termasuk cerita ringan dan santai, tapi masalah konflik, kita lihat saja kedepannya, hehe.... Biasanya aku suka konflik yang lebih greget....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan banyak
Bastian memasuki kamar pengantin sang Tuan, dia membawa makanan delivery Alula. Saking banyaknya makanan yang Alula pesan, Bastian sampai harus di bantu oleh beberapa pelayan.
Di dalam kamar, Raden tengah duduk bersandar pada sofa berwarna coklat muda. Dia menoleh ke arah Bastian yang mendekat padanya.
"Apa itu?" Tanya Raden.
Bastian menyodorkan satu jenis makanan di tangannya. "Makanan delivery." Katanya.
Raden menatap semua kotak yang di bawa pelayan. "Banyak banget." Raden menggeleng perlahan. "Itu Alula semua yang pesan?" Tanyanya.
Bastian terkikik. "Lalu siapa lagi, istri Bos cuma satu saat ini." Ujarnya.
"Kau pikir aku mau punya berapa istri?"
"Lelaki boleh lebih dari tiga Bos." Sahut Bastian.
"Satu saja buram, gimana lebih dari tiga." Sanggah Raden.
Bastian menoleh ke kanan dan kiri, mengamati setiap sudut tempat itu. "Kemana Nyonya muda?" Tanyanya.
"Mandi."
Kening Bastian seperti tersentil hingga mengerut. "Kalian berniat malam pertama?"
"Bukan urusan mu!" Sergah Raden.
Bastian terkikik geli, dia pria Casanova yang bebas, menyicipi perempuan hal yang sudah sering dia lakukan. Melihat dari bentuk tubuh Alula pasti masih original.
"Jangan buru-buru, sepertinya Nyonya muda masih rapat." Ledek Bastian.
Raden menaikan ujung bibir. "Rapat koordinasi?" Gerutunya dan Bastian tergelak renyah.
"Nyonya muda istri Bos, tentu saja Bos boleh menyentuh nya, tapi perlahan saja, kasian." Tutur Bastian.
"Berisik!" Ketus Raden. "Dari pada meledek ku, lebih baik sekarang siapkan makanan bocah itu." Titahnya.
Meskipun tidak memiliki perasaan apa pun pada Alula, Raden masih punya perhatian. Raden bukan tipe orang yang kejam.
Raden juga memiliki adik perempuan seumuran dengan Alula, Raden akan menganggap Alula seperti keluarganya.
Sekaligus alat untuk membuat Emelly menyesal telah banyak mempermainkan perasaan tulusnya.
Bastian memberikan instruksi kepada para pelayan untuk menyiapkan makanan Alula dengan piring, ada bakso aci, seblak, ikan bakar, ceker pedas, semua makanan itu baru pertama kali Raden jumpai.
"Oya, aku sudah selidiki ternyata Nona Emelly benar-benar ke Prancis." Setelah lumayan lama terdiam Bastian kembali bersuara.
"Aku tahu, dan Emelly akan segera menyesal sudah berani lari lagi dari pernikahan."
"Aku tidak yakin, karena Bos sangat lemah jika sudah berurusan dengan wanita itu." Geleng Bastian ragu.
Raden termenung, yang di ucapkan Bastian memang benar adanya. Selama ini, Raden tak pernah bisa marah jika sudah berhadapan dengan Emelly. Apakah, nantinya dia akan kembali luluh seperti yang sudah-sudah? Raden dilema.
"Aaaaaaa!" Suara teriakan yang terdengar dari dalam ruangan ganti membuat semua orang tersentak kaget.
"Alula!" Raden secara spontan berdiri dan memberikan titah berhenti pada Bastian yang ikut bergerak. "Kau di sini saja!"
Bastian mengangguk. "Ok."
Raden melangkah cepat dalam kondisi setengah khawatir, "Jangan bilang anak kecil itu mengacak-acak lemari pakaian ku!" Gumamnya.
Raden memasuki ruangan yang di kelilingi lemari tinggi, laci-laci nakas, etalase dan storage berisi aksesoris.
Di sudut tempat, Alula mengobrak-abrik pakaian tipis yang di siapkan teruntuk Emelly. Gadis itu hanya mengenakan handuk kimono putih dengan rambut terurai cepal setelah keramas.
Lingerie- lingerie tipis itu berceceran di lantai, bahkan berantakan tak keruan, mungkin ada yang sudah robek setelah di hambur sembarangan.
"Alula! Apa-apaan ini hah?" Berang Raden mendelik. Sesekali mengamati inci kecil kaki mulus gadis itu.
"Om, yang apa-apaan?" Tukas Alula marah.
"Apanya yang apa-apaan?" Sambung Raden.
"Kemana baju Lula?"
Raden mengernyit. "Kamu tidak bisa lihat di lemari banyak baju tidur yang sudah aku siapkan untuk mu hmm?" Geram nya.
Alula menggeleng. "Nggak mau, Lula nggak mau pake baju kayak gitu. Apaan, renda-renda tipis pasti geli di pake nya, gatel." Protes nya ketus.
Raden menyeringai. "Itu baju tidur ala honey moon Baby." Tangan Raden mencubit dagu Alula yang lekas di tepis.
"Baby?" Alula melotot terkesiap. "Stop panggil aku itu." Alula berkecak pinggang.
"Why?" Enteng Raden.
"Geli!" Alula bergidik jijik. Baby adalah panggilan yang boleh terucap dari mulut kekasihnya. Bukan om-om keong racun.
Raden melangkah mendekat menghimpit Alula pada salah satu lemari kaca, terlihat jelas Alula berusaha kuat menjauh dari Raden hingga sulit sekali untuk mengondisikan tubuhnya yang hampir terjatuh.
"Jadi kamu minta di bikin geli hmm?" Raden membisik kata itu.
"Cih! Tidak sudi!" Alula spontan mendorong dada bidang pria itu.
Raden mundur sembari tersenyum, rupanya kelakuan Alula berhasil menghibur kejenuhan hatinya. "Tidak usah ganti baju saja, kamu seksi dengan handuk itu." Katanya.
Sontak Alula membetulkan posisi handuknya agar tidak meruntuhkan iman Raden yang tidak seberapa ini. "Jangan macam-macam Om!" Pekiknya.
Sejenak Raden menatap Alula dari atas hingga bawah, dia terkekeh-kekeh.
"Lula, dengarkan aku, aku tidak tertarik padamu, aku tidak mungkin berselera padamu sementara bentuk tubuh mu dan kekasih ku saja berbeda, Emelly sangat seksi dan kau, ..." Raden menghentikan perkataan, biar saja Alula memikirkan sendiri kalimat berikutnya.
"So, stop drama. Ganti baju yang ada di lemari ini, karena tidak mungkin aku belikan baju tengah malam begini kan?" Tambahnya.
Alula terdiam dengan wajah muram. Jika di pikir lagi omongan Raden ada benarnya, dia tidak menarik, jadi untuk apa takut? Emelly sangat seksi, sudah pasti Raden takkan pernah bisa berpaling pada gadis biasa saja sepertinya.
"Sekarang ganti baju. Lalu makan makanan mu."
Alula mendongak. "Apa sudah datang?" Binar nya. Lihatlah mata polosnya, Raden tertarik dengan kepribadian itu.
"Hmm." Angguk Raden. Kemudian melangkah keluar dari ruangan tersebut.
Alula mendengus. "OMG, apa ini yang di namakan pernikahan? Tidak ada Chemistry sama sekali. Hancur sudah masa depan ku!" Ucapnya lirih.
Segera Alula mengganti pakaiannya dengan kemeja putih milik Raden, dari pada memakai baju tipis sejenis lingerie. Alula lebih memilih memakai kemeja milik Raden. Ini terlihat mirip dengan dress.
Alula menghampiri suaminya, di sisi Raden masih ada Bastian yang mengamati setiap inci kecil dari lekuk tubuh mungil Alula.
"Kamu keluar lah, biarkan Alula makan." Usir Raden pada Bastian yang segera di laksanakan.
Alula duduk menghadapi beberapa makanan kesukaannya. "Uaaahhh, akhirnya, bisa makan juga malam ini." Katanya lalu memulai ritual makan malamnya.
Raden menyimak cara makan Alula yang tidak ada gengsinya, polos, jujur, asli, tanpa di buat-buat. "Kenapa kamu berurusan dengan Emelly?" Setelah cukup lama terdiam Raden kembali bertanya.
Alula mendongak menatap wajah Raden. Bibir gadis itu belepotan warna merah dari sambal ceker pedas yang membuat Raden tak tahan melihatnya.
Alula terdiam saat Raden mengusap lembut bibirnya dengan ibu jari. Bahkan mencicipi rasa sambal dari ibu jari tersebut.
Raden meringis menatap Alula. "Ini terlalu pedas, tapi kamu santai sekali makan nya, apa tidak sakit perut?" Tanyanya heran.
Alula menggeleng. "Lula suka." Dia melongo. Baru kali ini, gadis itu berdekatan dengan pria tampan seperti Raden.
...😚𝗕𝗮𝗯 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶😚...
...ᴰᵘᵏᵘⁿᵍ ᵃᵘᵗʰᵒʳ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᴸᴵᴷᴱ ⱽᴼᵀᴱ ᴷᴼᴹᴱᴺ ᵈᵃⁿ ᴴᴬᴰᴵᴬᴴ🙏...
bisa mati rasa