Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Silvia terbangun di kamar James, dia mendapati James tidak ada di sisinya. Ada perasaan kehilangan yang tiba-tiba timbul dalam hatinya. Dia tidak menyukai dirinya yang lemah seperti ini.
Kemarin, hampir saja dia ingin membatalkan pernikahan mereka kalau tidak berpikir jernih. Ternyata kecemburuan bisa sebesar itu dia rasakan. Untung saja, Silvia dapat menguasai dirinya dan menyingkirkan Nathalie dengan tepat.
"Apa yang kamu pikirkan, Sayang?" tanya James mendatangi calon istrinya yang termenung. Dia mengecup bibir Silvia yang menggemaskan.
Pria itu baru aja mandi, aroma maskulin menguasai di tubuh James, membuat Silvia mabuk kepayang. Dari dulu, Silvia selalu suka dengan aroma James sehabis dia mandi.
"Aku belum mandi, James," jawab Silvia mengalihkan wajahnya.
"Sejak kapan kamu malu-malu seperti ini. Dulu kita sering melakukannya pada pagi hari!" balas James yang membuat wajah Silvia memerah.
Perempuan itu ingat kejadian tadi malam yang membuatnya sangat malu. Hampir saja mereka melakukannya tanpa ikatan pernikahan. Walau dulu, James dan Silvia sering melakukannya. Silvia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melakukannya sebelum menikah dengan James.
"Terima kasih telah menahan dirimu, aku tidak dapat mengendalikan diriku semalam. Rasanya aku sangat cemburu ketika melihat Nathalie berada di pangkuanmu!" gumam Silvia dengan jujur.
"Itu adalah hal yang wajar. Aku juga pasti akan merah bila kamu kedapatan berduaan dengan pria lain. Bahkan, hanya karena beberapa lembar foto saja aku sudah mengakhiri hubungan kita. Kedepannya, kita harus saling percaya dan terbuka satu sama lain, Sayang," balas James kemudian berjalan menuju walk in closet.
Pria itu dengan santai memakai baju di hadapan Silvia. "Apa kamu tidak malu membuka baju di hadapanku, James?"
"Untuk apa malu dengan calon istriku sendiri! Kamu bisa memakai kamar mandinya, Sayang. Kita akan turun untuk sarapan bersama," ujar James.
Silvia menuruti perkataan James, padahal dia masih ingin memandangi tubuh James yang sangat atletis. Bayangan semalam terlintas di pikirannya membuatnya menggelengkan kepala.
"Ya Tuhan, sepertinya aku memang harus segera menikah. Lama-lama otakku dipenuhi oleh hal m*sum!" gumam Silvia pada dirinya sendiri.
Setelah mereka selesai mandi, Silvia dan James keluar dari kamar untuk sarapan di meja makan. Terlihat beberapa orang menegang melihat keduanya datang. Dahi Silvia berkerut merasakan perbedaan atmosfer dari biasanya.
Nathalie mulai menangis, dia duduk di samping Sonia sambil memegang tangan perempuan itu. Seketika, Silvia tahu bahwa ada drama yang dimainkan oleh perempuan licik itu.
"Tante, kemarin Silvia membentakku dan memintaku untuk segera pergi dari ruangan James. Padahal, masih ada yang belum tuntas dari pembicaraan kami. Dia mengetahui kalau aku dan James memiliki hubungan, tetapi seolah tutup mata dengan semua itu. Aku ingin James bertanggung jawab karena telah berjanji untuk membatalkan pernikahannya dengan Silvia dan menikah denganku," ucap Nathalie dengan wajah berderai air mata.
"Apa yang Bibi bicarakan? Siapa yang harus menikah dengan Bibi?" tanya Nathan dengan wajah kebingungan.
"Mbak, tolong bawa Nathan ke ruangan lain. Sepertinya harus ada yang kami bicarakan!" ucapku pada pengasuh Nathan.
"Iya, Nyonya," Balas pengasuh Nathan.
Awalnya Nathan merengek tidak ingin pergi dari ruang makan. Namun, dia menyadari Silvia menatapnya dengan tegas hingga dia menuruti perkataan ibunya.
James yang berada di samping Silvia tidak dapat menahan amarah. Dia menyeret tubuh Nathalie hingga wanita itu terjatuh. Sontak membuat beberapa keluarga besar terperangah.
"James, apa yang kamu lakukan pada Nathalie?" seru Liliana Brown —Mama Nathalie— perempuan paruh baya itu tampak tidak percaya bahwa James dapat bersikap kasar.
Sejak dulu, Nathalie memang menyukai James. Namun, Sonia tidak pernah meliriknya dan menjadikannya kandidat istri James. Sonia merasa Nathalie tidak cocok untuk menjadi bagian dari keluarga Davis. Entah mengapa, dia merasa Nathalie hanya pantas menjadi adik dari James. Perempuan tersebut tidak memiliki kedewasaan dan cenderung melakukan sesuatu berdasarkan intuisinya saja, hingga membuat Sonia kurang menyukai Nathalie.
Keluarga Brown selalu memanjakan Nathalie. Apa pun yang dilakukan oleh Nathalie akan selalu didukung oleh keluarganya. Seperti saat ini, Nathalie hendak menghancurkan pernikahan James dan Silvia. Namun, Liliana tetap saja mendukung hal yang dilakukan oleh sang putri.
"Bibi, tanya kenapa aku melakukannya pada Nathalie? Seharusnya, sejak semalam aku mengusirnya dari kediaman ini. Seenaknya saja memfitnahku memiliki hubungan gelap dengannya! Sejak kapan aku berjanji untuk menikahinya? Sepertinya, Bibi harus memeriksakan kesehatan Nathalie ke dokter. Tidak pernah aku menjanjikan apa pun apalagi ingin membatalkan pernikahanku yang tinggal satu hari lag!" tegas James.
"Tapi, kamu memang mengatakannya sebelum Silvia datang ke ruang kerjamu!" tukas Nathalie masih memerankan permainan yang dia lakukan.
"Tidak! Aku tidak pernah mengatakan apa pun padamu Nathalie! Sebaiknya, kamu keluar dari rumah ini. Aku tidak ingin memiliki kerabat seperti kalian yang hanya akan menghancurkan keluargaku!" ucap James membuat Nathalie terkejut.
Hubungan kekerabatan antara keluarga Davis dan Brown sangat erat. Mereka pada dasarnya adalah sepupu yang memiliki kakek buyut yang sama, tetapi merupakan keluarga jauh. Bila James telah mengatakan hal tersebut, seolah dia ingin memutuskan hubungan kekerabatan mereka.
Robert yang merupakan ayah dari Nathalie sedari tadi diam saja melihat aksi dari anaknya itu. Dia kemudian meminta putri bungsunya untuk bangun dari tempatnya terduduk di lantai.
"Berdirilah dan minta maaf pada James! Ayah tidak ingin hubungan keluarga kita putus hanya karena drama yang kau buat hari ini. Hentikan membuat keluarga Brown malu Nathalie!" perintah Robert turun tangan.
Nathalie menatap sang ayah seolah tidak percaya dengan ucapan yang dilontarkan Robert. Semua kelakuannya selalu dibiarkan oleh ayahnya selama ini. Bahkan, ketika dulu di sekolah dia pernah melakukan perundungan pada seorang siswa, Robert tetap tidak marah dengan hal yang dilakukannya. Akan tetapi, dia tidak percaya bila Robert menyuruhnya meminta maaf dan mengakhiri drama yang telah dia susun dengan sempurna.
Menjadi istri dari James adalah salah satu keinginannya yang belum terwujud. Setelah putusnya pertunangan James dan Wilona, pria itu selalu menolak kehadiran wanita. Hingga, Silvia ditemukan dan kenyataan bahwa mereka memiliki anak terungkap. Nathalie tidak dapat menerima kehadiran Silvia yang tidak memiliki latar belakang keluarga yang sempurna. Dia ingin merebut James dari tangan Silvia.
"Tidak! Sampai kapan pun aku tidak akan meminta maaf pada James. Dia berjanji akan menikahiku, Ayah! Bukankah kalian semua ingin agar aku cepat menikah? Aku hanya akan menikah dengan James! Semalam dia telah melec*hkanku," bantah Nathalie tidak ingin melaksanakan perintah dari Robert. Dia ingin merusak nama baik James dengan mengatakan pria tersebut telah melakukan hal buruk padanya.
"Apakah ini cara terakhirmu untuk merebut James dariku?" tanya Silvia dengan tenang.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca. ❣️
rumah tangga tampa goncangan itu luar biasa