Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Tidak sedang apa-apa mah...kenapa emangnya??...Eric masih ada kerjaan makanya belum istirahat." ucap Eric.
"Tidak apa-apa...kamu baru pulang kan sudah hampir dua minggu kamu nggak pergi lihat eyang kamu... pasti dia marah nanti sama kamu...makanya mama mau menyuruh kamu ke rumah eyang.....nanti mama masakin makanan kesukaan eyang....kasian eyang kamu dia selalu nanyain kamu kenapa sudah lama tak datang kerumah untuk melihatnya.."jelas bu Destry..
"Aduh mah...bukannya Eric nggak kau kesana...tapi Eric malas banget mah sama eyang...selain banyak aturan dia juga selalu menanyakan kapan aku menikah...Eric bosan mendengar pertanyaan itu terus...apalagi eyang yang selalu memaksa kehendaknya sendiri untuk menjodohkan Eric...mama tahu sendiri dari dulu Eric nggak suka di jodohin.." ngomel Eric...
Eric masih memiliki eyang dari ayahnya...karena eyangnya gila harta sehingga eyang Hesti selalu melarang keras para anak dan cucunya untuk menikah dengan orang miskin...namun sikap eyang Hesti bertolak dengan pikiran para cucu-cucunya termasuk Eric...tidak mau mengikuti apa kata eyang Hesti...menurut Eric kebahagiaan nya tidak selamanya karena harta....harta itu hanya sementara tidak membawa sampai mati.
"Nggak boleh begitu nak...biar bagaimana pun dia adalah eyang kamu...terserah jika kamu tidak mau mengikuti apa keinginan eyang tapi jangan kamu bersikap begitu.." ucap bu Destry menasihati Eric.
"Ya sudah... nanti aku antar makanannya..." ucap Eric malas...bu Destry tersenyum karena dia tahu Eric beteh....nggak mau kerumah eyangnya.
"Ya sudah mama masak dulu sama Tri ya...nanti baru mama panggil.." ucap bu Destry...
"Sikap tegas Eric sama persis kaya papanya...kalau dia nggak mau sesuatu...mau di paksa juga percuma justru dia akan menentang...dan aku sebagai ibunya akan mendukung anakku seratus persen...aku tidak perna memandang seseorang dari harta...siapa pun nanti menjadi istri Eric selagi dia bahagia aku akan mendukung walaupun wanita itu tidak memiliki apapun..." gumam bu Destry...
Bu Destry keluar dari kamar Eric lalu menuju ke dapur untuk memasak...
Tri yang sedang asyik menulis di kagetkan dengan suara panggilan bu Destry
"Tri..." panggil bu Destry.
"Iya bu..." Tri langsung menunda menulisnya dan menghampiri bu Destry..
"Sedang apa kamu??" Tanya bu Destry..
"Itu bu..lagi iseng melanjutkan novelku bu...karena aku lihat nggak ada lagi yang bisa ku kerjakan." Jawab Tri.
"Oh...tolong bantu ibu masak ya...mau masak gulai danging sapi dan ikan gurame asam manis...itu kesukaan eyang nya Eric...ibu dari papanya....sudah lama Eric nggak kesana jadi eyangnya nanya terus...kebetulan hari ini dia nggak masuk kantor jadi biar dia antar makanan ke rumah eyangnya sekalian menjenguknya..." ucap bu Destry..
Tri langsung mengangguk dan segera menuju ke kulkas... untuk mengeluarkan ikan dan danging dari dalam....Tri mencuci bersih daging dan ikannya...setelah itu Tri mulai menyiapkan semua bumbu...
"Wah...wangi banget masakannya Tri ibu jadi lapar lagi padahal tadi kita juga makan gulai daging sapi...pasti eyangnya Eric senang." ucap bu Destry..
"Memangnya nyonya Hesti tinggal di mana bu...kenapa dia nggak tinggal aja disini?" Tanya Tri.
"Dia nggak mau tinggal disini...karena dia punya rumah sendiri nggak begitu jauh juga sih hanya tiga puluh menit aja paling..." ucap bu Destry...Tri hanya mengangguk saja.
Setelah mereka berdua selesai masak...bu Destry di bantu Tri...menata makanan di rantang...hanya lauknya saja tanpa nasi karena bu Destry tahu...nyonya Hesti ada nasi di rumah karena ada pembantu dan asisten pribadinya juga....lalu memanggil Eric untuk mengantarnya...kerumah eyang Hesti. Sebenarnya Eric malas ketemu sama eyangnya karena tidak lain pasti selalu di tanya kapan nikah terus...
"Tri tolong panggil Eric di atas..." ucap bu Destry..
"Baik bu..." jawab Tri langsung naik ke atas untuk memanggil Eric...kali ini Tri ketuk pintu...karena dia nggak mau kejadian tadi pagi terulang lagi...
Tok...tok...tok...
"Permisi mas Eric" ucap Tri.
"Cekrek.."
"Ada apa??" Tanya Eric memasang wajah cuek padahal dalam hati bahagia karena melihat Tri.
"Maaf mas...kata ibu mas antar makanan ke rumah eyang Hesti sekarang" ucap Tri menunduk.
"Ya sudah." Jawab Eric Cuek.
Tri gegas pergi meninggalkan Eric...dan ternyata Eric ikuti Tri dari belakang...
"Mah sudah selesai..? " tanya Eric saat mendapati bu Destry di ruangmakan.
"Iya nih bilang sama eyang ya...mama belum bisa datang karena ada urusan..nanti kapan-kapan aja mama main kesana...kalau sekarang belum sempat...ingat jangan membantah perkataan eyang kamu." Ucap bu Destry sambil memberikan rantang berisi makanan untuk di berikan kepada eyang Hesti.....Eric menerima rantang itu dengan malas..kalau bukan karena di suruh bu Destry Eric malas ke rumah eyangnya.
"Terus Eric pergi sendiri mah??...Nggak di temani siapa gitu atau mama ikut saja?" Ucap Eric
"Ya kamu sendiri...mama kan sudah bilang kalau nggak bisa kesana...tapi kalau kamu mau boleh di temani sama Tri biar kamu ada teman ngobrol." Ucap bu Destry..sepertinya bu Destry mengiginkan Tri dekat dengan Eric.
"Saya bu..." tanya Tri menunjuk dirinya sendiri...Tri berharap Eric menolaknya karena Tri nggak enak pergi sama Eric apalagi hanya berdua.
"Iya kamu...pergi lah bersama Eric sekalian nanti minta Eric untuk antar kamu belanja..soalnya stok makanan di kulkas sudah menipis." Jelas bu Destry..sebenarnya itu hanya alasan bu Destry saja karena masih banyak stok makanan di kulkas.
" Belanja bu...?Bukannya stok makanan masih banyak di kulkas bu...terus belanja stok makanan yang mana lagi." Tanya Tri polos.
"Belanja nanti aja deh mah..."tolak Eric sesekali lirik ke Tri...bukannya Eric nggak mau pergi bersama Tri...tapi Eric takut nanti Tri sakit hati dengan perkataan tajam dari Eyangnya...Eyang Hesti memang di kenal sombong dan angku selalu melihat sesuatu dari harta...dan kerap sekali dia menghina orang miskin.
"Kan sekalian Eric...nanti yang belanja Tri bukan kamu juga..."ucap Bu Destry
"Ya sudah...ya sudah...tapi kamu ganti baju dulu lebih bagus jangan pakai baju itu..." ucap Eric menunjuk Tri dengan wajah ketus.. membuat Tri merasa tidak enak.
Karena Tri tersinggung dengan perkataan Eric sehingga Tri bertanya.
"Memangnya ada apa dengan baju saya mas Eric?...saya ini orang miskin jadi saya tidak punya baju bagus...maaf." ucap Tri merasa sedih.
"Astaga jadi sakit hati si Tri...padahal niatku bukan menghinanya...atau merendahkan dia..aku hanya tidak mau nanti eyang Hesti menghinanya...kasian dia... dia pikir aku nggak mau pergi dengannya karena aku malu...padahal aku hanya menjaga perasaannya."batin Eric merasa bersalah.
"Ma...maksud saya bukan begitu....!!"ucap Eric belum selesai langsung di potong sama bu Destry