6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.
Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.
"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SYM Bab 23 - Seekor Beruang Besar
Ansara jadi merasa terharu sendiri setelah melihat kado yang pernah dia berikan dulu, mulai merasa yakin bahwa dia memang spesial untuk Adrian.
Mulai merasa pula bahwa Semua ucapan Mayang benar, bahwa sebenarnya pernikahan yang dijalani oleh Adrian saat ini hanyalah perjodohan, sementara cinta pria itu sejak dulu hanya untuknya.
Jika tidak, mana mungkin Adrian masih menyimpan kado ini hingga sekarang. Padahal Adrian bisa saja langsung kehilangan kado ini karena tidak penting, Adrian tidak butuh dasi ini karena dia bisa membeli yang lebih mahal.
Dan karena semua keyakinannya itu, akhirnya Ansara memutuskan untuk menunggu Adrian pulang malam ini.
Selesai mandi dan makan malam sendiri, Ansara kembali mendatangi apartemen sang bos.
Sementara di rumah ayah Gionino, makan malam memang telah berakhir. Tapi ternyata semua keluarga besar berkumpul di sini.
Tante-tante dan om-om Adrian datang beserta anak-anak mereka.
"Selamat Adrian, satu tahun memimpin Abraham Kingdom kamu benar-benar bisa mengendalikan situasi," ucap Om pertama. Di mulut memuji namun di hati memaki.
Dia yakin keberhasilan Adrian kali ini masih karena campur tangan Gionino. Jika tidak, anak itu jelas tak akan mampu.
Adrian hanya tersenyum.
"Aku tahu Adrian pasti mampu," ayah Gionino yang menjawab dengan penuh bangga.
Di ruang tengah itu memang hanya para laki-laki yang berkumpul, sementara para wanita berkumpul di ruangan yang lain. Pembicaraan para wanita lebih beragam, tak hanya tentang pekerjaan.
"Adrian, om lihat kamu terlalu fokus pada pekerjaan. Kamu juga harus menikmati rumah sendiri, cobalah untuk mulai membuka hati untuk wanita," sahut om kedua.
Gio yang mendengar hanya tersenyum saja, tak sedikitpun merasa ada yang aneh dari ucapan para iparnya.
"Bagaimana jika om kenalkan pada salah satu anak teman Om, dia seusiamu, wanita karier juga, om yakin kalian akan cocok," timpal om kedua dengan sangat semangat.
Ada tujuan lain dari tawarannya ini, yang pertama jelas ingin membuat konsentrasi Adrian pada perusahaan jadi berkurang. Kedua wanita akan dia jodohkan jelas akan jadi mata-matanya.
Sekarang Adrian memang bisa memimpin perusahaan keluarga, tapi dia pastikan ini tidak akan berlangsung lama.
Karena saat anaknya mampu memimpin, maka Adrian harus segera dilengserkan.
"Terima kasih atas tawarannya Om, tapi aku tidak tertarik dengan perjodohan," jawab Adrian.
"Baiklah, om tidak akan memaksa. Tapi jangan seperti papamu, baru menemukan jodohnya di usia 40 tahunan," balas om kedua dan membuat para orang tua tertawa..
Sementara Adrian masih betah tetap diam, hanya sesekali tersenyum kecil.
"Siapapun wanita pilihan Adrian nanti aku tidak akan mempermasalahkannya, siapapun dia pasti akan aku restui," ucap Gio.
"Jangan begitu Mas, kalau bisa Adrian harus dapat yang setara dengan kita. Itu juga bisa menunjang karirnya," sahut om kedua.
Pulang dari makan malam ini Adrian malah merasa lelah sekali, sebab semua topik pembicaraan hanya tertuju padanya.
Adrian juga tak menyangka jika para om dan tantenya akan datang, dia pikir ini hanya makan malam keluarga inti.
Nyaris jam 10 malam Adrian baru tiba di apartemen, seperti mendapatkan kejutan dia melihat Ansara yang masih menonton televisi di ruang tengah.
Saking fokusnya menonton Ansara sampai tidak sadar jika Adrian sudah pulang.
"Adrian, kamu membuat ku terkejut!" ucap Ansara, dia pikir Adrian setan.
Namun Adrian tak menanggapi keterkejutan tersebut, dia langsung menyeruduk Ansara dengan sebuah pelukan.
"Aku lelah sekali," ucap Adrian.
"Lelah? Bukankah harusnya senang habis makan malam dengan keluarga?" balas Ansara, dia membalas pelukan Adrian, seperti sedang memeluk seekor beruang yang besar. Apalagi kepala Adrian bersembunyi dileher Ansara.
Tapi bukannya menjawab pertanyaan Ansara, Adrian malah bicara tidak nyambung. "Malam ini tidurlah di sini."
makanya ans tanya ans tanya sama Adrian biar kamu ga menduga2 terus
ga mudah di tindas
dari kecil udah kenyang sama hal2 seperti ini
tenang ans itu tak ada sangkutanya sama hubungan mu.
lanjut